sebesar 9, maka pada akhir tahun sudah ada dana segar 270 miliar. Tentunya sangat banyak yang dilakukan dengan dana sebanyak itu.
Model wakaf tunai sangat tepat memberikan jawaban yang menjanjikan dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan membantu
mengatasi krisis ekonomi indonesia kontemporer. Ia sangat potensial menjadi sumber pendanaan abadi guna melepaskan bangsa dari jeratan
hutang dan ketergantungan luar Negeri. Wakaf tunai sangat relevan memberikan model mutual fund melalui mobilisasi dana abadi yang
digarap melalui tantangan profesionalisme yang amanah dalam fund manajement nya ditengah keraguan terhadap pengelolaan dana wakaf
serta kecemasan krisis investasi domestik dan sindrom capital flight. Ia sangat tepat meransang kembalinya iklim investasi kondusif yang
dilatari motivasi emosional teologis berupa niat amal jariyah disamping pertimbangan hikmah rasional ekonomis kesejahteraan sosial.
19
2. Pengelolaan Dana dan Pembiayaan
Untuk menjamin kelanggengan harta wakaf agar dapat terus memberikan pelayanan prima sesuai tujuanya, diperlukan dana
pemeliharaan di atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan. Hal ini berlaku pada proyek penyedia jasa maupun proyek penghasil
pendapatan. Sehingga dengan demikian, pada proyek penyedia jasa meskipun diperlukan pesyaratan menghasilkan pendapatan untuk
19
Proyek Peningkatan Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, Fiqih Wakaf, Jakarta: 2003, h. 93.
menutup biaya pemeliharaan. Dalam konteks wakaf, maka pembiayaan proyek wakaf bertujuan untuk mengoktimalkan fungsi harta wakaf
sebagai prasarana untuk meningkatkan kualiatas hidup dan kehidupan sumber daya insani.
20
Menurut Monzer Kahf, gagasan menyisihkan sebagian pendapatan wakaf untuk merekotruksi harta gerak wakaf atau untuk
meningkatkan modal harta tetap wakaf tidak dibahas dalam fiqih klasik. Oleh karena itu Kahf membedakan pembiayaan proyek wakaf
kedalam model pembiayaan harta wakaf tradisional dan model pembiayaan baru harta secara insitusional.
21
3. Manajemen Investasi Dana
Pada zaman kejayaan Islam, wakaf sudah pernah mencapai kejayaan meski pengelolaanya masih sangat sederhana. Abad ke-8 dan
ke-9 Hijriah dipandang sebagai zaman keemasan perkembangan wakaf. Pada saat itu wakaf meliputi berbagai benda, yakni masjid,
mushalla, sekolah, tanah pertanian, toko, kebun, pabrik roti, bangunan kantor, gedung pertemuan dan peniagaan, bazaar, pasar, tempat
pemandian, tempat pemangkas rambut, gedung beras, pabrik sabun, pabrik penetasan telur dan lain-lain. Dari data diatas jelas bahwa
masjid, sekolah dan musholla hanyalah sebagian dari benda yang diwakafkan.
20
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Pengelengaraan Haji, Pedoman Penyelolaan dan Pengembangan Wakaf, Jakarta: 2003, h. 97.
21
Karnaen A. Pewawaatmaja, Alternatif Investasi Dana Wakaf, Worksop; The Internasional Institut of Islamic Thoughe IIIT Indonesia 8 Januari 2002, Batam, 2002.