Penyusutan Bentuk Kekerasan Objektif Nilai proksimat

Analisis Kimia Analisis Fisik dilakukan pada keripik daging yang digoreng dengan lama penggorengan 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 menit adalah analisis proksimat kadar abu, kadar protein, kadar lemak dan kadar karbohidrat, kadar air, bilangan peroksida. Penilaian Organoleptik Penilaian organoleptik dilakukan dengan menggunakan uji hedonik dengan karakteristik penentu adalah warna, aroma, tekstur, rasa dan kerenyahan pada 30 panelis. Penilaian organoleptik yang diuji pada keripik daging yang digoreng pada lama penggorengan 60 menit dengan 3 ulangan. Peubah yang Diamati Metoda Analisis Fisik dan Kimia

1. Fisik a. Rendemen

Perhitungan rendemen dilakukan dengan membagi berat keripik yang telah ditiriskan dengan berat sampel awal yang belum digoreng dan dikalikan 100. Rendemen = Berat Keripik yang telah digoreng Berat Sampel sebelum digoreng

b. Penyusutan Bentuk

Perhitungan penyusutan bentuk dilakukan dengan membagi luas keripik cm dengan luas sampel yang belum digoreng cm dikali 100.

c. Kekerasan Objektif

Pengukuran kerenyahan dilakukan secara mekanis dengan menggunakan alat Rheoner RE-3305. Keripik ditekan dengan menggunakan plunger berbentuk silinder yang berdiameter 4 mm. Pengukuran dilakukan pada sensitivity voltage 0.5 mV skala penuh = X 100 500 gf, sampel table speed 5 mmdetik dengan preset nomer 1 besarnya strain yang diatur sebesar 5 mm dan preset nomor 2 frekuensi pergerakan sampel tabel yang diatur sebanyak satu kali. Tingkat kerenyahan keripik dinyatakan dalam gf yang berarti besarnya gaya tekan untuk memecahkan keripik 2. Kimia

a. Nilai proksimat

Dilakukan untuk menentukan Kadar Air, Protein Kasar, Lemak Kasar, Karbohidrat dan Abu AOAC 1995. Kadar Air Cawan kosong dan tutupnya dikeringkan dalam oven selama 15 menit dan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang. Sampel ditimbang sebanyak 5 gram dan dimasukkan dalam cawan, kemudian dioven pada suhu 105 o C selama 5 jam. Cawan kemudian dipindahkan ke dalam desikator dan didinginkan serta ditimbang berat akhirnya. Kadar Air bk = a – b Berat contoh basah Keterangan : bk = bahan kering a = berat cawan + contoh kering g b = berat cawan + contoh basah g Kadar protein Sejumlah sampel yang dimasukan ke dalam labu Kjedahl 30 ml, kemudian ditambahkan 1.9 g K 2 SO 4 40 mg HgO dan 2.0 ml H 2 SO 4 serta ditambahkan batu didih. Sampel didihkan sampai cairan menjadi jernih. Setelah jernih cairan didinginkan dengan air mengalir secara perlahan- lahan. Isi labu kemudian dipindahkan ke dalam alat destilasi kemudian dicuci dan dibilas 5-6 kali dengan 1-2 ml air serta dipindahkan airnya ke alat destilasi. X 100 Erlenmeyer 125 ml yang berisi 5 ml larutan H 3 BO 3 dan 4 tetes indikator campuran 2 bagian metil merah 0.2 dalam alkohol diletakan di bawah kondensor. Ujung kondensor harus terendam, di bawah larutan H 3 BO 3 . Setelah itu ditambahkan 8 – 10 ml larutan NaOH- Na 2 S 2 O 3 dan dilakukan destilasi sampai tertampung kira-kira 15 ml destilat dalam erlemmeyer. Tabung kondensor kemudian dibilas dengan air dan bilasannya ditampung dalam erlenmeyer yang sama. Isi erlenmeyer diencerkan sampai kira-kira 50 ml kemudian dititrasi dengan HCl 0.02 N sampai terjadi perubahan warna menjadi abu-abu. Dilakukan juga penetapan blanko : N = ml HCl – ml Blanko x Normalitas x 14.007 x 100 Mg sampel Protein = N x Faktor Koreksi Kadar Lemak Metode Soxhlet Sampel yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 5 gram dalam kertas saring, kemudian ditutup dengan kapas yang bebas lemak. Kertas saring yang berisi sampel diletakan ke dalam alat soxhlet, kemudian alat kondensor diletakan di atasnya dan labu lemak di bawahnya. Pelarut dietil eter atau petroleum eter dituangkan ke dalam labu lemak dan dilakukan refluks sampai pelarut yang turun ke labu berwarna jernih. Pelarut yang ada di labu didestilasi dan pelarutnya ditampung. Selanjutnya abu lemak hasil ekstraksi dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C kemudian setelah kering ditimbang. Lemak = Berat lemak x 100 Berat sampel Kadar Karbohidrat Larutan glukosa sebanyak 0,10, 20, 30, 40 dan 60 µ glukosa dimasukan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 1 ml larutan fenol 5 dan dikocok. Ditambahkan dengan cepat 5 ml larutan asam sulfat, biarkan sampai 10 menit dan tempatkan dalam penangas air selama 15 menit, diukur absorbansinya dan dibuat kurva standar. Kadar Abu Sampel sejumlah 3-5 gram dimasukan ke dalam cawan kering yang telah diketahui beratnya dan dibakar pada pembakar gas sampai asapnya habis. Kemudian dimasukan ke dalam tanur sampai beratnya konstan Berat Abu Kadar Abu = X 100 Berat sampel

b. Bilangan Peroksida