Tujuan Sistematika Penulisan Himpunan Fuzzy dan Bilangan Fuzzy

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persamaan integral sering muncul dalam permasalahan di bidang matematika terapan, fisika, teknik, biologi dan lain sebagainya. Model seperti laju pertumbuhan penduduk, laju kelahiran, transfer radiasi dan proses penyaringan asap rokok merupakan model yang disajikan dalam bentuk persamaan integral. Persamaan integral merupakan suatu bentuk persamaan dimana variabel yang ingin diketahui terdapat dalam integrand persamaan integral tersebut. Jerri 1985 mengklasifikasikan persamaan integral berdasarkan batas pengintegralan pada integral yang muncul menjadi dua bagian yaitu persamaan integral Volterra dan persamaan integral Fredholm. Golberg 1978 telah memberikan beberapa metode numerik untuk menyelesaikan persamaan integral, khususnya untuk menyelesaikan persamaan integral Fredholm diantaranya metode pendekatan kernel, kuadratur, galerkin, semianalitik dan proyeksi. Pembahasan mengenai persamaan integral Volterra telah banyak dilakukan. Babolian dan Davari 2006 menyelesaikan persamaan integral Volterra dengan menggunakan dekomposisi Adomian. Beberapa penelitian difokuskan untuk memperoleh penyelesaian dari persamaan yang dimodelkan dalam persamaan taklinear. Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti memfokuskan pada penyelesaian persamaan integral Volterra secara numerik, seperti penggunaan metode implicity Linear collocation. Teori himpunan fuzzy merupakan cara yang sering digunakan untuk pemodelan ketidakpastian dan untuk suatu proses yang samar-samar atau informasi subjektif dalam suatu model matematika. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Zadeh 1965. Terapan dari himpunan fuzzy dalam kehidupan nyata antara lain mencakup kendali proses, klasifikasi dan pencocokan pola, manajemen dan pengambilan keputusan, riset operasi, teknik, dan ekonomi. Konsep pengintegrasian fungsi fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Dubois dan Prade 1982. Pembahasan mengenai metode numerik untuk menyelesaikan persamaan integral fuzzy telah banyak dilakukaan akhir- akhir ini terutama yang berkaitan dengan kontrol fuzzy. Dalam karya ilmiah ini akan digunakan metode perturbasi homotopi untuk menyelesaikan persamaan integral fuzzy Volterra tipe kedua. Metode perturbasi homotopi [He,2000] merupakan suatu metode pendekatan analitik untuk menyelesaikan suatu masalah tak linear. Dalam metode ini, akan didefinisikan suatu operator taklinear yang didasarkan pada bentuk tak linear dari masalah taklinear tersebut. penyelesaian masalah taklinear dengan menggunakan metode perturbasi homotopi dimisalkan dalam bentuk deret yang umum, sehingga tidak perlu dimisalkan dalam bentuk deret pangkat polinomial seperti yang dilakukan pada metode dekomposisi Adomian. Metode perturbasi homotopi merupakan suatu metode perpaduan dari metode homotopi dengan metode perturbasi. Dalam karya ilmiah ini akan dibahas penyelesaian persamaan integral fuzzy Volterra tipe kedua dengan menggunakan metode perturbasi homotopi..

1.2 Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan karya ilmiah ini adalah : a. Menyelesaikan persamaan integral fuzzy Volterra tipe kedua dengan menggunakan metode perturbasi homotopi. b. Membandingkan penyelesaian eksak dengan hampiran penyelesaian yang diperoleh.

1.3 Sistematika Penulisan

Karya ilmiah ini terdiri dari empat bab. Bab pertama merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang dan tujuan penulisan. Bab kedua berupa landasan teori yang berisi beberapa istilah dan konsep dari metode perturbasi homotopi untuk menyelesaikan persamaan integral fuzzy Volterra tipe kedua pada pembahasan. Bab ketiga berupa pembahasan yang berisi analisis metode yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan integral fuzzy Volterra tipe kedua. Dalam bab ini juga disajikan hasil numerik untuk membandingkan penyelesaian eksak dengan hampiran penyelesaian yang diperoleh. Bab terakhir pada tulisan ini berisi kesimpulan dari keseluruhan penulisan. II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan dibahas teori-teori yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini. Teori-teori tersebut meliputi himpunan fuzzy yang disarikan dari [Kusumadewi, 2004], bilangan fuzzy, persamaan integral fuzzy Volterra yang disarikan dari [T.Allahviranloo, 2010 ] dan metode perturbasi homotopi yang disarikan dari [He, 2000].

2.1 Himpunan Fuzzy dan Bilangan Fuzzy

Himpunan fuzzy merupakan perluasan konsep dari himpunan klasik yang menggunakan nilai keanggotaan {0,1} menjadi [0,1]. Pada himpunan klasik, nilai keanggotaan suatu item dalam suatu himpunan , yang sering ditulis [ ], memiliki dua kemungkinan yaitu, 1 yang berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam suatu himpunan dan 0 yang berarti bahwa suatu item tidak menjadi anggota dalam suatu himpunan. Sedangkan pada himpunan fuzzy nilai keanggotaan terletak pada rentang 0 sampai 1. Nilai 0 menunjukkan salah, nilai 1 menunjukkan benar, dan masih ada nilai-nilai yang terletak antara benar dan salah. Himpunan fuzzy dapat juga didefinisikan sebagai sekumpulan objek di mana masing-masing objek memiliki nilai keanggotaan atau disebut juga nilai kebenaran. Jika � adalah sekumpulan objek dan adalah anggota dari �, maka himpunan fuzzy yang memiliki domain � didefinisikan sebagai = , � ∈ � , dengan � merupakan nilai keanggotaan pada himpunan fuzzy yang bernilai [0,1]. Suatu bilangan fuzzy ∈ ℜ didefinisikan sebagai pasangan , dari fungsi �, � yang memenuhi sifat – sifat berikut : 1. Fungsi merupakan fungsi yang monoton naik, terbatas, dan kontinu kiri pada [0,1]. 2. Fungsi merupakan fungsi yang monoton turun, terbatas, dan kontinu kanan pada [0,1]. 3. � � dengan 0 � 1. Untuk lebih memahami bilangan fuzzy, berikut ini diberikan salah satu contoh bilangan fuzzy yaitu bilangan fuzzy segitiga dengan parameter = , , yang didefinisikan dengan = − + 1, − , − + 1, + , 0, �� � dan diperoleh bentuk parametrik sebagai berikut: � = − 1 − � , � = + 1 − � . Berikut ini operasi penjumlahan dan perkalian skalar pada himpunan bilangan fuzzy. Untuk sembarang bilangan fuzzy = , dan = , didefinisikan penjumlahan + sebagai berikut: + � = � + �, + � = � + � 2.1 dan untuk bilangan real � 0 didefinisikan perkalian skalar sembarang bilangan fuzzy sebagai berikut: � � = � � , � � , � ≥ 0; � � , � � , � 0. 2.2 Selanjutnya, untuk sembarang bilangan fuzzy = , dan = , didefinisikan fungsi jarak antara dan sebagai berikut , = max sup 0 r 1 � − � , sup 0 r 1 � − � . 2.3 Misalkan : 1 → [0,1] memenuhi , = 0, , 0 ∀ ≠ , , = , , dan , , + , , maka merupakan metrik untuk 1 dan 1 , D merupakan suatu ruang metrik karena himpunan 1 dilengkapi dengan suatu metrik . Berikut ini akan didefinisikan konsep integral dari fungsi fuzzy dengan menggunakan konsep integral Rieman. Misalkan : �, → 1 . untuk setiap partisi � = { , 1 , … , } dengan = � � − �−1 3 dan untuk sembarang � � dengan �−1 � � � , 1 � , misalkan � � = � � �=1 � − �−1 2.4 Integral pada [ �, ] didefinisikan sebagai berikut : = lim →0 � � � , 2.5 asalkan limit tersebut ada terhadap metrik D. Jika kontinu terhadap metrik , maka integral tentu dari tersebut ada, kemudian didefinisikan , � � = � , � , � � = , � � 2.6

2.2 Persamaan Integral Fuzzy Volterra