BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2009 hingga bulan Juni 2010.
Penelitian dilakukan
di Laboratorium
Biofisika, Departemen
Fisika, Institut
Pertanian Bogor. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu takar, gelas kimia, pipet Bohr,
magnetic stirrer dan hot plate stirrer,
alumunium foil, furnace, neraca analitik dan pompa syringe pump.
Bahan yang diperlukan untuk penelitian ini adalah kalsium klorida CaCl
2
, asam fosfat H
3
PO
4
, etanol C
2
H
5
OH 96, dan spons polyurethane.
Metode Penelitian 1. Preparasi Sampel
1.1. Pembuatan Hidroksiapatit Serbuk
dengan Metode Sol Gel
Larutan kalsium klorida dalam etanol 96 dan larutan asam fosfat dalam
etanol 96 disiapkan pada gelas piala yang berbeda. Pencampuran kedua
larutan dilakukan dengan meneteskan larutan asam fosfat ke larutan kalsium
klorida dengan menggunakan syringe pump
sambil di aduk dengan magnetic stirrer
. Penetesan ini dilakukan hingga larutan asam fosfat habis. Campuran
diletakkan pada water bath pada suhu 60ºC selama 1 jam. Larutan di aging
selama ± 24 jam.
Larutan yang telah di aging dipanaskan di atas hot plate dengan suhu
120
o
C sambil kembali di-stir hingga larutan mengental dan menjadi gel. Saat
larutan mulai mengental, suhu plate tersebut diturunkan supaya gel tidak
hangus. Pada hari berikutnya, larutan tersebut di-stir sambil dipanaskan pada
plate bersuhu 120
o
C sampai larutan tersebut menjadi gel. Setelah itu, gel yang
sudah terbentuk itu dikeringkan di dalam furnace
pada suhu 110
o
C selama 24 jam. Pengeringan tersebut dilanjutkan kembali
dengan pemanasan pada suhu 550
o
C selama 6 jam. Gel yang sudah
dikeringakan dan dipanaskan akan berubah bentuk menjadi padatan. Padatan
tersebut dihaluskan dengan menggunakan mortar
dan akan
di dapatkan
hidroksiapatit dalam bentuk serbuk. Hidroksiapatit serbuk ini kemudian diukur
massanya dengan menggunakan neraca
analitik. 1.2. Pembuatan Hidroksiapatit
Scaffold dengan metode Sol Gel
Larutan kalsium klorida dalam etanol 96 dan larutan asam fosfat dalam
etanol 96 disiapkan pada gelas piala yang berbeda. Pencampuran kedua
larutan dilakukan dengan meneteskan larutan asam fosfat ke larutan kalsium
klorida dengan menggunakan syringe pump
sambil di campur dengan magnetic stirrer
. Penetesan ini dilakukan hingga larutan asam fosfat habis. Campuran
diletakkan pada water bath pada suhu 60ºC selama 1 jam. Larutan di aging
selama ± 24 jam.
Larutan yang telah di aging dipanaskan di atas hot plate dengan suhu
120
o
C sambil kembali diaduk hingga larutan mengental dan menjadi gel. Saat
larutan mulai mengental, suhu plate tersebut diturunkan supaya gel tidak
hangus.
Setelah terbentuk gel, spons yang sudah dipotong-potong dengan ukuran
2x2x0,5 cm direndam didalam gel. Spons yang sudah menyerap gel dikeringkan
pada suhu 110
o
C selama 24 jam lalu dipanaskan pada suhu 1000
o
C selama 3
jam.
Sampel divariasikan pada jenis sampel dan laju penetesan asam fosfat dengan
menggunakan syringe pump. Masing-masing variasi sampel diberi kode yang ditampilkan
dalam Tabel 1.
Tabel 1. Kode sampel dan variasi perlakuan Kode
sampel Jenis
sampel Laju penetesan
asam fosfat PA
Serbuk 100 mljam
PB Serbuk
50 mljam SA
Scaffold 100 mljam
SB Scaffold
50 mljam
2. Karakterisasi Sampel 2.1.
Karakterisasi XRD
Karakterisasi XRD
dilakukan dengan menggunakan Shimadzu XRD610
dengan sudut difraksi antara 10
o
-80
o
. Karakterisasi XRD dilakukan pada setiap
jenis sampel. Masing-masing jenis sampel diambil satu contoh untuk
karakterisasi XRD.
2.2. Karakterisasi FTIR