nilai variabel audit timeliness TIME sebesar -2,294 dengan
variabel lain tetap. d. Koefisien audit report lag ARLAG sebesar 0,290 artinya jika
nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel audit timeliness TIME sebesar 0,290 dengan
variabel lain tetap.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hubungan Ukuran PerusahaanX1 dengan
Audit Timeliness Y
Variabel ukuran perusahaan diproksikan dengan total penjualan menunjukkan nilai koefisien -2,064 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,914
lebih besar dari 0,05 5 artinya dapat disimpulkan bahwa variabel ini tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu audit
timeliness. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Ambar Wijayanti 2008 yang menemukan bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu. Akan tetapi, hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Renny Catrinasari 2006 yang menemukan bahwa
variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ketepatan waktu. Hasil penelitian ini juga tidak konsisten dengan penelitian
Christina Dwi Astuti 2007, dan Sistya Rachmawati 2008, di mana mereka menemukan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran besar kecilnya perusahaan yang diproksikan dengan total penjualan
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
2. Hubungan Kualitas Auditor X2 dengan Audit Timeliness Y
Variabel kualitas auditor memiliki koefisien regresi negatif sebesar – 2,294 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,532. Tingkat sgnifikansi lebih
besar dari 0,055. Nilai 0,532 lebih besar dari 0,05 ini menunjukkan bahwa kualitas auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu audit
timeliness. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Christina Dwi Astuti 2007 dan Rio sidauruk 2012 yang menyatakan dalam
penelitiannya bahwa ukuran kantor akuntan publik yang terdiri dari kantor akuntan publik big four dan non big four tidak berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu audit timeliness.Ukuran kantor akuntan publik atau kualitas auditor reputasi KAP yang mencerminkan perusahaan cenderung
menggunakan auditor eksternal big four hanya untuk menaikkan reputasinya semata dan meningkatkan kredibilitas perusahaan. KAP big four maupun KAP
non big four memiliki standar yang sama sesuai dalam Standar Professional Akuntan Publik SPAP dalam melaksanakan pekerjaan mereka sehingga tidak
dapat perbedaan yang mencolok. Laporan keuangan yang tepat waktu atau tidak tepat waktu dilaporkan tergantung pada kinerja manajer, walaupun
diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan KAP Big Four, tetapi pihak manajemen tidak melaporkan laporan keuangan tepat pada waktunya maka
tidak akan menjamin laporan keuangan tersebut tepat waktu diterima dan dipublikasikan oleh BEI.
3. Hubungan Audit Report Lag X3 dengan Audit Timeliness Y
Variabel audit report lag dihitung sejak tanggal tutup buku sampai pada tanggal yang tertera di laporan keuangan auditan yaitu saat auditor
meninggalkan pekerjaan lapangan audit. Variabel audit report lag menunjukkan nilai koefisien positif 0,290
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,008 lebih kecil dari 0,05 5 artinya dapat disimpulkan bahwa variabel
audit report lag memiliki pengaruh koefisien positif dan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu audit timeliness. Tanda positif pada
koefisien audit report lag menunjukkan bahwa perusahaan dengan rentang waktu penyelesaian pengauditan lebih cepat cenderung tepat waktu dalam
melaksanakan pelaporan keuangan dan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu. Setiap penambahan hari dalam proses pengauditan
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bukti empiris dari tinjauan teoritis sebelumnya
yang menyatakan bahwa semakin cepat semakin sedikit hari audit report lag, maka pelaporan keuangan dapat semakin tepat waktu, dan sebaliknya semakin
lama semakin banyak hari audit report lag, maka pelaporan keuangan dapat semakin tidak tepat waktu.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan