c. Variabel audit report lag ARLAG tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0,8500,1 dan
nilai VIF sebesar 1,177 10.
4.2.4 Hasil Uji Hipotesis
4.2.4.1 Hasil
Likelihood Ratio Test Uji Simultan
Untuk melihat pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas secara bersama-sama simultan digunakan uji
statistik G2 Likelihood Ratio Test. Adapun Hipotesis yang digunakan adalah:
H0: Tidak ada pengaruh antara variabel penjelas terhadap
variabel respon H1 : Minimal ada satu variabel penjelas yang berpengaruh
terhadap variabel respon Berdasarkan output SPSS, diperoleh nilai G2 sebesar
30,173. Dengan membandingkan nilai signifikansinya yaitu 0,000 yang ternyata lebih kecil darinilai 0,10, maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis nol ditolak yang berarti minimal terdapat satu variabel bebas yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan audit timeliness.Hasil uji simultan dapat dilihat pada tabel 4.9, tabel Omnibus Tests.
Tabel 4.9 Likelihood Ratio Test Uji Simultan
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square Df
Sig.
Step 1 Step
30,370 3
,000 Block
30,370 3
,000 Model
30,370 3
,000 Step 2
Step ,007
1 ,931
Block 30,378
2 ,000
Model 30,378
2 ,000
Step 3
a
Step -,220
1 ,639
Block 30,158
1 ,000
Model 30,158
1 ,000
Step 4 Step
,016 1
,900 Block
30,173 2
,000 Model
30,173 2
,000 a. A negative Chi-squares value indicates that the Chi-squares value has
decreased from the previous step.
Sumber : Output SPSS
4.2.4.2 Hasil Uji Regresi Logistik
Model regresi yang terbentuk disajikan pada tabel 4.10 berikut ini :
Tabel 4.10 Koefisien Regresi Logistik
B S.E.
Wald Df
Sig. Keterangan
LNSIZE -2,064
19,171 ,012
1 ,914
TIDAK SIGNIFIKAN KAUD
-2,294 3,671
,390 1
,532 TIDAK SIGNIFIKAN
ARLAG ,290
,110 7,029
1 ,008
SIGNIFIKAN Constant
-2,350 242,980
,000 1
,992 -
Sumber : Output SPSS Hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model
sebagai berikut :
TIME = -2,350 – 2,064 SIZE – 2,294 KAUD + 0,290 ARLAG Interpretasi dari persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Konstanta sebesar -2,350 maka nilai variabel Audit Timeliness TIME akan tetap sebesar -2,350 jika semua variabel
independen bernilai nol.
b. Koefisien ukuran perusahaan SIZE sebesar -2,064, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menurunkan
nilai variabel audit timeliness TIME sebesar -2,064 dengan
variabel lain tetap.
c. Koefisien kualitas auditor KAUD sebesar – 2,294, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menurunkan
nilai variabel audit timeliness TIME sebesar -2,294 dengan
variabel lain tetap. d. Koefisien audit report lag ARLAG sebesar 0,290 artinya jika
nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel audit timeliness TIME sebesar 0,290 dengan
variabel lain tetap.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hubungan Ukuran PerusahaanX1 dengan
Audit Timeliness Y
Variabel ukuran perusahaan diproksikan dengan total penjualan menunjukkan nilai koefisien -2,064 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,914
lebih besar dari 0,05 5 artinya dapat disimpulkan bahwa variabel ini tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu audit
timeliness. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Ambar Wijayanti 2008 yang menemukan bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu. Akan tetapi, hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Renny Catrinasari 2006 yang menemukan bahwa
variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ketepatan waktu. Hasil penelitian ini juga tidak konsisten dengan penelitian
Christina Dwi Astuti 2007, dan Sistya Rachmawati 2008, di mana mereka menemukan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran besar kecilnya perusahaan yang diproksikan dengan total penjualan