TERPAAN PESAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPERCAYAAN KONSUMEN (Studi Pada Pengunjung Repoeblik Telo Pasuruan)

TERPAAN PESAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP
KEPERCAYAAN KONSUMEN
(Studi Pada Pengunjung Repoeblik Telo Pasuruan)

Diajukan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai Persyaratan untuk mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh:
Noer Fitriani
201010040311102

Dosen Pembimbing:
Jamroji, M.Comm
Dr. Asep Nurjaman, M.Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016


KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohiim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat,
dan ridho-Nya penyusunan skripsi dengan judul “Terpaan Pesan Komunikasi
Pemasaran terhadap Kepercayaan Konsumen Repoeblik Telo Pasuruan (Studi
Pada Pengunjung Repoeblik Telo Pasuruan)” dapat selesai dengan baik.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis berupaya semaksimal mungkin agar
dapat memenuhi harapan semua pihak, namun penulis menyadari tentunya masih
banyak kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini. Yang dikarenakan
keterbatasan kemampuan penulis.
Dalam kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terimakasih
yang sebesar-besarnya atas bantuan, motivasi, didikan, dan bimbingan yang
diberikan kepada penulis selama ini kepada :
1. Abah (Alm) ku tersayang yang menjadi semangat dalam melanjutkan
kuliahku.
2. Ibu ku tercinta yang memberikan dukungannya, cinta kasihnya, yang tidak
bisa diganti dengan apapun.
3. Bapak Jamroji, M.Comm selaku pembimbing I yang memberikan bantuan
dan arahan selama proses mengerjakan skripsi.

4. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku pembimbing II yang memberikan
bantuan dan arahan selama proses mengerjakan skripsi.
5. Sofi Setyawan, suami, sahabat, dan teman yang selalu memberikan cinta
kasihnya dan kesabaran selama ini.
6. Shafiya Naura, putriku tersayang yang menjadi motivasi ku dalam
menyelesaikan sripsi ini.
7. Teman-teman dan sahabat terbaik ku Visca,Elok, Ovy, dan semua pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Malang, 18 Januari 2016
Penulis,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAKSI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………............
B. Rumusan Masalah …………………………………………….
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ……………………………..
C.1 Tujuan Penelitian …………………………………………
C.2 Kegunaan Penelitian ………………………………….…..

1
8
8
8
8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi
A.1 Pengertian Komunikasi …………………………………..10

A.2 Jenis-jenis Komunikasi ………………….……………….10
B. Komunikasi Pemasaran
B.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran ……………………....13
B.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran …………………….…….15
B.3 Terpaan Pesan Komunikasi Pemasaran .………………. ...15
C. Kepercayaan Konsumen …………………….…………….. …16
C.1 Pengertian Kepercayaan Konsumen ……………….. ……16
C.2 Dimensi Kepercayaan Konsumen ………………………...19
C.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepercayaan Konsumen 23
D. Hubungan Terpaan Pesan Komunikasi Pemasaran dengan
Kepercayaan Konsumen ……………..……………………….24
E. Teori Efek Kuat ………………….……………………………25
F. Definisi Konseptual …………………………………………...26
G. Definisi Operasional …………………………………………..27

BAB III METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.

E.

Jenis Penelitian ………………………………………………..28
Waktu dan Tempat Penelitian ………………………………...28
Populasi dan Sampel ………………………………………….28
Teknik Pengumpulan Data …………………………………... 29
Teknik Analisis Data ……………………………………….…30
1. Uji Validitas …………………………………………….….30
2. Uji Reliabilitas ………………………………………….….30
3. Analisis Regresi Linier Sederhana …………………………31

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Paparan Data
A.1 Profil Responden …………………………………………33
A.2 Data Variabel Terpaan Pesan Komunikasi Pemasaran …..35
A.3 Data Variabel Kepercayaan Konsumen ………………….44
B. Hasil Analisis Data
B.1 Hasil Uji Validitas …………………………………………51
B.2 Hasil Uji Reliabilitas ………………………………………53
B.3 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ………………….54

B.4 Pengujian Hipotesis ……………………………………….56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………..57
B. Saran
1. Saran Akademis ……………………………………………...58
2. Saran Praktis …………………………………………………59

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner Penelitian
2. Skoring Data Terpaan Pesan Komunikasi Pemasaran dan Kepercayaan
Konsumen
3. Distribusi Frekuensi Terpaan Pesan Komunikasi Pemasaran(X) dan
Kepercayaan Konsumen(Y)
4. Hasil Uji Validitas Terpaan Pesan Komunikasi Pemasaran(X) dan Kepercayaan
Konsumen(Y)
5. Hasil Uji Reliabilitas Terpaan Pesan Komunikasi Pemasaran(X) dan
Kepercayaan Konsumen(Y)
6. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana


DAFTAR PUSTAKA

Ariani, W. 2009. Manajemen Operasi Jasa. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Cloud, H. 2007. Integritas: Keberanian Memenuhi Tuntutan Kenyataan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Cummins, J. 2010. Promosi Penjualan. Tangerang: Binarupa Aksara.
Danesh, S.N., Nasab, S.A. & Ling, K.C. 2012. The Study of Customer
Satisfaction, Customer Trust and Switching Barriers on Customer
Retention in Malaysia Hypermarkets. International Journal of business
and Management, 7(7), 141-150.
Effendy, O.U. 2009. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Ferrinadewi, E. 2005. Pengaruh Tipe Keterlibatan Konsumen Terhadap
Kepercayaan Merek dan Dampaknya Pada Keputusan Pembelian. Modus,
Vol. 17, No. 1.
Gea, A.A. 2006. Integritas Diri: Keunggulan Pribadi Tangguh. Character
Building Journal, 3(1), Juli 2006, 16-26.
Gea, A.A. 2014. Integritas Personal dan Kepemimpinan Etis. Humaniora, 5(2),

Oktober 2014, 950-959.
Ghozali, I. 2007. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Press.
Han, H., & Ryu, K. 2009. The Roles of The Physical Environment, Price
Perception and Customer Satisfaction in Determining Customer Loyalty in
The Restaurant Industry. Journal of Hospitality & Tourism Research,
33(4), 487-510.
Haryatmoko. 2011. Etika Publik untuk Integritas Pejabat Publik. Jakarta:
Gramedia.

Ishak, A., & Luthfi, Z. 2011. Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Konsumen
Terhadap Loyalitas: Studi Tentang Peran Mediasi Switching Costs. Jurnal
Siasat Bisnis, 15(1).
Jefkins, F. 2008. Periklanan. Jakarta: Erlangga.
Kennedy, J.E., & Soemanagara, R.D. 2006. Marketing Communication: Taktik
dan Strategi. Jakarta: Bhuana Ilmu Komputer.
Kotler, P., & Keller, K.L. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Lee, M., & Johnson, C. 2007. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif
Global. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Lovelock, C., & Wirtz, J. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Indeks.
Lupiyoadi, R. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.
Lupiyoadi, R. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi. Jakarta:
Salemba. Empat.
Mayer, R.C., Davis, J. H., & Schoorman, F. D., 1995. An Integratif Model of
Organizational Trust. Academy of Management Review, 30(3), 709-734.
McQuail, D. 1994. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Mix. 2007. Majalah Mix. 10/IV/23 Oktober – 20 November 2007.
Mowen, J.C., & Minor, M. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga.
Prasetijo, R. 2004. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi.
Prisgunanto, I. 2006. Komunikasi Pemasaran: Strategi dan Taktik. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Priyatno, D. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20.
Yogyakarta: Andi.
Purba, A., dkk. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Medan: Pustaka Bangsa Press.
Rakhmat, J. 1986. Teori-Teori Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rukmorini, R. 3 Agustus 2011. Selamat Datang di Repoeblik Telo,
http://lipsus.kompas.com/fokenara/read/2011/08/03/08482724/Selamat.Da
tang.di.Repoeblik.Telo., diakses tanggal 17 Mei 2015.

Sendjaja, S.D. 1999. Pengantar Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Shamdasani, P.N., & Balakrishnan, A. 2000. Determinants of Relationship
Quality and Loyalty in Personalized Services. Asia Pacific Journal of
Management, 17, 399-22.
Shimp, T.A. 2003. Periklanan, Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga.
Soehoet, A.M.H. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Prenhalindo.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung:
Alfabeta.
Suharso dan Retnoningsih, A. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Sulaksana, U. 2005. Intergrated Marketing Commmunications: Teks dan Kasus.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sunyoto, H. 2004. Jaminan Kualitas Konsumen. Yogyakarta: Liberty.
Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, F., & Chandra, G. 2005. Service, Quality, Satisfaction. Yogyakarta:
Andi Offset.
Yousafzai, S. Y., Pallister, J. G., dan Foxall, G. R., 2003. A Proposed Model of

ETrust for Electronic Banking. Technovation, 23, 847-860.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Telo atau ubi jalar bisa dihidangkan sebagai pizza, burger, bakpao sampai
es krim. Itulah suguhan dari pusat oleh-oleh Terminal Agribisnis Sentra
Pengembangan Agribisnis Terpadu di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten
Pasuruan, Jawa Timur. "Repoeblik Telo". Tulisan itu terbaca pada kaus yang
dijual sebagai suvenir di Terminal Agribisnis Sentra Pengembangan Agribisnis
Terpadu (SPAT), yang berlokasi di Jalan Raya Purwodadi, Kecamatan
Purwodadi, Pasuruan. Selama sekian lama, ubi jalar (Ipomoea batatas L.) hanya
dikenal sebagai makanan khas pedesaan yang diolah secara konvensional dengan
digoreng atau direbus. Namun, di Terminal Agribisnis, ubi jalar seperti telah
meninggalkan identitas ndeso-nya (Rukmorini, 3 Agustus 2011).
Orang bahkan bisa melupakan bentuk asli ubi jalar karena jenis umbiumbian ini telah berubah ”wujud” menjadi bakpia, pizza, mi, es krim, dan
brownies. Komponen dasar untuk membuat bakpao telo sebenarnya tidak berbeda
dengan bakpao biasa, yaitu terdiri dari tepung terigu, ragi, mentega, susu, dan
telur. Sesuai dengan namanya, ditambahkan lagi ubi jalar atau telo yang bisa juga
digantikan dengan tepung ubi jalar. Sesudah diberi isi, bakpao dikukus dan bisa
dinikmati setelah matang. Begitu bakpao dibelah dengan tangan, aroma ubi jalar
pun segera mengundang selera. Uniknya, jika menggunakan ubi ungu, bakpao
akan berwarna ungu pula. Berdasarkan warnanya, jenis ubi yang dipakai sebagai

1

bahan baku memang terbagi menjadi dua macam, yaitu ubi kuning dan ungu.
Untuk lebih menonjolkan identitas ubinya, sebagian olahan telo tetap dibiarkan
dengan warna aslinya. Olahan bolu kukus, es krim, dan bakpao bahkan tampil
dengan warna ungu yang mencolok. Ini bahkan sesuai dengan tren warna ungu
dalam busana saat ini (Rukmorini, 3 Agustus 2011).
Hasil observasi peneliti di lapangan menemukan bahwa Repoeblik Telo
tidak hanya merupakan pusat oleh-oleh saja, tetapi juga ada cafe-nya. Meski tidak
terlalu luas, tetapi cukup nyaman untuk nongkrong bersama teman, atau
beristirahat bersama keluarga jika sedang melakukan perjalanan ke Kota Malang.
Pengunjung bisa melepas lelah di sana sambil menikmati berbagai makanan
olahan dari telo, apalagi disana ada fasilitas free hotspot juga. Saat masuk ke
dalam ruangan, pengunjung langsung terfokus pada berbagai makanan yang
dipajang di situ. Uniknya semua makanan itu ternyata berasal dari bahan dasar
telo atau ubi jalar dengan penyajian yang bervariasi dan mengundang selera untuk
mencobanya. Telo yang biasanya dikenal sebagai makanan orang desa dengan
penyajian yang sangat sederhana yaitu dikukus atau digoreng, tidak tampak di
situ. Sebagai gantinya telo itu diolah menjadi beragam jenis makanan seperti:
Brownies Telo kukus, Nugget Telo, Pizza Telo, Ice Cream Telo, Sandwichhotdog Telo, Bakpao telo dan masih banyak lagi. Beragam jenis kue basah juga
tersedia seperti: kue donat, kue lumpur, kue mangkok dan masih banyak lagi.
Warna ungu terkesan mendominasi kue-kue tersebut, warna ungu itu identik
dengan telo berwarna ungu sehingga terlihat cantik. Selain telo ungu, yang umum
biasanya adalah telo kuning. Semua kue basah itu dipajang tersendiri, pengunjung

2

bisa langsung membayar di situ. Sedangkan untuk olahan telo seperti keripik telo
dan makanan kering lainnya ditempatkan tersendiri dengan kasir yang berbeda,
pengunjung bisa memilih sendiri seperti di supermarket.
Republik Telo berhasil menyulap citra telo sebagai makanan orang desa
menjadi produk-produk modern berciri khas makanan internasional dalam bentuk
bakpao, pizza, brownies, nugget, ice cream, sandwich, bahkan mie. Republik Telo
yang berdiri sejak tahun 1999 menawarkan lebih dari 50 varian produk berbahan
dasar telo atau ubi jalar, hingga saat ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat
luas.
Lokasi penjualan Republik Telo setiap hari hari dikunjungi oleh
masyarakat dari berbagai daerah. Tidak jarang konsumen harus mengantri untuk
dapat mencicipi atau memesan produk-produk yang disediakan oleh Republik
Telo. Artinya, konsumen dari berbagai daerah rela mengantri untuk dapat
membuktikan sendiri kelezatan produk-produk berbahan baku telo yang telah
diracik baik rasa maupun kemasannya oleh Republik Telo. Kondisi ini
menunjukkan adanya suatu kepercayaan dari konsumen terhadap Republik Telo
dan produk-produk yang ditawarkan.
Kepercayaan konsumen menurut Moorman et. al., (dalam Ishak & Luthfi,
2011:59) merupakan kesediaan untuk bergantung kepada pihak lain yang telah
dipercaya. Kepercayaan menurut Balester et. al. (dalam Ferrinadewi, 2005:1)
adalah variabel kunci dalam mengembangkan keinginan konsumen akan produk
yang tahan lama (durable) untuk mempertahankan hubungan jangka panjang,
dalam hal ini hubungan konsumen dengan merek dari suatu perusahaan tertentu.

3

Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen pada produk
perusahaan. Berdasarkan pendapat tersebut konsumen perlu mengalami sendiri
dalam proses pertukaran sehingga dapat terbentuk rasa percaya terhadap merek
dalam benak konsumen yang didefinisikan sebagai keterlibatan. Melalui
keterlibatan konsumen ini akan tercipta pengalaman yang menjadi awal
terbentuknya kepercayaan.
Kepercayaan konsumen tidak muncul begitu saja, melainkan terbentuk
dari berbagai faktor. Salah satunya adalah adanya program komunikasi pemasaran
terpadu yang dilakukan oleh Repoeblik Telo sejak tahun 2012. Repoeblik Telo
berupaya memasarkan produk-produknya melalui bauran komunikasi pemasaran
yang terintegrasi atau terpadu. Menurut Prisgunanto (2006:27) bauran komunikasi
pemasaran terpadu telah dikembangkan dan terdiri atas sarana-sarana komunikasi
seperti berikut ini: sales force (personal selling), periklanan, promosi penjualan,
penjualan langsung (data base marketing), public relations, sponsorship, eksibisi,
corporate identity, packaging (pengemasan), point of sale, merchandising, word
of mouth (komunikasi dari mulut ke mulut), internet dan media baru.
Melalui berbagai sarana komunikasi pemasaran terpadu, Repoeblik Telo
dapat menyampaikan pesan komunikasi pemasaran kepada masyarakat konsumen.
Masyarakat yang diterpa oleh pesan komunikasi pemasaran tersebut dapat tertarik
dan percaya sehingga akan datang berkunjung ke lokasi Repoeblik Telo untuk
memastikan kepercayaan tersebut. Oleh karena itu, terpaan pesan komunikasi
pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Repoeblik Telo dapat mempengaruhi
kepercayaan konsumen.

4

Komunikasi pemasaran terpadu adalah suatu proses pengembangan dan
implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan
dan calon pelanggan secara berkelanjutan. Tujuan Komunikasi pemasaran terpadu
tersebut adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada perilaku
khalayak sasaran yang dimilikinya. Komunikasi pemasaran terpadu menganggap
jalur yang potensial untuk menyampaikan pesan di masa mendatang adalah
seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan
dengan produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan. Komunikasi
pemasaran terpadu juga menggunakan semua bentuk komunikasi yang relevan
serta yang dapat diterima oleh pelanggan dan calon pelanggan. Dengan kata lain,
proses komunikasi pemasaran terpadu berawal dari pelanggan atau calon
pelanggan, kemudian berbalik kepada perusahaan untuk menentukan dan
mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu dikembangkan bagi program
komunikasi yang persuasif (Shimp, 2000:24).
Ada berbagai alasan yang mendasari sebuah perusahaan baik jasa maupun
produk memilih komunikasi pemasaran terpadu sebagai strategi komunikasi
pemasaran, yaitu adanya banjir informasi yang cenderung memanjakan
konsumen, adanya liberalisasi perdagangan yang membuka sekat-sekat usaha
yang selama ini menjadi usaha domestik, adanya komoditasi produk yang
semakin cepat sebagai dampak inovasi dan persaingan yang semakin intensif,
berbagai media yang telah berhasil merebut kepercayaan publik sebagai sumber
fakta dan kebenaran sehingga memiliki pengaruh besar terhadap hidup matinya
suatu usaha, dan belanja iklan yang tinggi sehingga komunikasi pemasaran

5

menjadi overload dan makin tidak efektif karena konsumen cenderung menurun
kemampuannya mengingat pesan yang telah dilihat dan didengar (Sulaksana,
2005:29).
Komunikasi pemasaran terpadu merupakan suatu keterpaduan dari
komunikasi pemasaran yang erat kaitannya dengan komunikasi. Keberhasilan
suatu daerah dalam memasarkan keunggulan dan potensi di daerahnya tergantung
dari cara penyampaian pesan-pesan kepada masyarakat, tanpa adanya komunikasi,
maka masyarakat tidak dapat mengetahui dan mengenal produk yang ditawarkan
oleh suatu daerah. Agar tujuan komunikasi tersebut dapat tersampaikan dengan
baik pada masyarakat, diperlukan pesan yang tepat sasaran dan mudah diterima
oleh masyarakat. Dengan diterapkannya komunikasi pemasaran terpadu di
Repoeblik Telo maka masyarakat dari berbagai daerah dapat mengetahui
keberadaan Repoeblik Telo

beserta produk-produk uniknya

dan dapat

meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan dan produk-produk
yang ditawarkan.
Dari hasil pengamatan peneliti, Repoeblik Telo melaksanakan komunikasi
pemasaran terpadu setidaknya dalam 6 (enam) sarana komunikasi, yakni
periklanan, promosi penjualan, eksibisi, corporate identity, word of mouth
(komunikasi dari mulut ke mulut), internet dan media baru. Dalam periklanan,
Repoeblik Telo menggunakan media cetak dalam bentuk brosur yang dibagikan
dan disediakan kepada konsumen. Dalam promosi penjualan, Repoeblik Telo
menerapkan insentif berupa potongan harga khusus bagi konsumen yang membeli
banyak. Dalam eksibisi, Repoeblik Telo mengikuti berbagai even pameran

6

sebagai produk unggulan daerah. Dalam corporate identity, Repoeblik Telo
menggunakan nama yang unik dan berbeda yaitu “Repoeblik Telo” yang memberi
kesan tempo dulu dan menggunakan logo dalam bentuk telo ungu yang ceria.
Dalam word of mouth, Repoeblik Telo menerima berbagai kunjungan, liputan,
dan wawancara dari berbagai media sehingga dapat memberikan informasi bagi
masyarakat yang dapat berdampak pada komunikasi dari mulut ke mulut. Dalam
internet dan media baru, Repoeblik Telo memiliki website sendiri dan memiliki
akun di media sosial seperti twitter dan facebook.
Komunikasi pemasaran kebanyakan menggunakan media komunikasi
massa untuk menjangkau masyarakat audiens di antaranya dalam bentuk
periklanan, promosi penjualan, public relations, sponsorship, pameran atau
eksibisi, corporate identity, merchandising, dan internet dan media baru. Oleh
karena itu teori komunikasi yang terkait dengan penelitian ini adalah teori efek
komunikasi massa, khususnya teori Efek Tak Terbatas (Unlimited Effect). Efek ini
muncul pada tahun 1930-1950. Unlimited effect atau dikenal juga sebagai all
powerfull effect pada komunikasi massa yang menjelaskan bahwa media massa
mempunyai pengaruh yang besar saat menerpa audience. Efek tidak terbatas ini
sangat cocok dengan konsep model peluru (bullet) atau disebut juga sebagai teori
jarum hipodermik (hypodermic needle). Berdasarkan teori peluru ini, efek tak
terbatas menggambarkan media massa ibarat peluru. Jika peluru itu ditembakkan
ke sasaran, sasaran tidak akan bisa menghindar (Nurudin, 2007:215). Sama halnya
dengan sebuah jarum suntik yang disuntikkan ke tubuh pasien. Khalayak
diposisikan sebagai pasien yang tidak menyadari dan tak kuasa menghindar

7

masuknya obat yang disuntikkan, yaitu pesan komunikasi. Khalayak dianggap
sebagai entitas pasif yang terbentuk akibat terpaan pesan media. Khalayak bersifat
homogen dan akan bereaksi sama terhadap pesan media (Kriyantono, 2008:205).
Teori ini mengasumsikan bahwa ada hubungan yang langsung antara isi pesan
dengan efek yang ditimbulkan, dimana penerima pesan tidak mempunyai sumber
sosial dan psikologis untuk menolak upaya persuasif yang dilakukan media massa
(Nurudin, 2007:216).
Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang
pengaruh terpaan pesan marketing komunikasi yang telah dilakukan oleh
Repoeblik Telo terhadap kepercayaan konsumen.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian ini
yaitu: apakah terpaan pesan komunikasi pemasaran berpengaruh terhadap
kepercayaan konsumen Repoeblik Telo?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
C.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh terpaan pesan komunikasi
pemasaran terhadap kepercayaan konsumen Repoeblik Telo.

8

C.2. Kegunaan Penelitian
a. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
masukan bagi pihak Repoeblik Telo dalam mengevaluasi efektivitas
pesan komunikasi pemasaran terpadu dalam mempengaruhi kepercayaan
konsumen.
b. Secara akademis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan
referensi yang berguna bagi peneliti maupun pihak-pihak yang
berkepentingan untuk mengembangkan dan menyempurnakan lebih jauh
lagi hasil temuannya, khususnya pada bidang ilmu komunikasi
pemasaran.

9

Dokumen yang terkait

Peran Komunikasi Pemasaran Pengobatan Alternatif Dalam Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat (Studi Kualitatif Peran Komunikasi Pemasaran Pengobatan Alternatif “Accurate Health Center” Di Blog Dalam Meningkatkan Kepercayaan Pasien)

2 67 113

Pengelolaan Pesan dan Aktivitas Komunikasi Pemasaran Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan (Studi Korelasional Pengaruh Pengelolaan Pesan dan Aktivitas Komunikasi Pemasaran PT BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kerja Medan terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan)

7 73 154

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada UD.Arkani Furniture(Studi Kasus Pada Konsumen yang Membeli Produk Di UD. Arkani Furniture)

10 130 71

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA BAGIAN PRODUKSI PADA SPAT BAKPAO TELO KABUPATEN PASURUAN

0 3 58

PENGARUH TERPAAN PESAN IKLAN OUTDOOR TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MAHASISWA PADA CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA MALANG 2013 - 2018 Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2010 yang berasal dari kota Malang

0 10 61

KARAKTERISTIK PESAN KOMUNIKASI PEMASARAN DI MEDIA JEJARING SOSIAL KARAKTERISTIK PESAN KOMUNIKASI PEMASARAN DI MEDIA JEJARING SOSIAL (Analisis Deskriptif Kualitatif Pesan komunikasi Pemasaran di Media Jejaring Sosial Facebook pada Akun Sunsilk Indonesia).

0 3 16

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP TOOLSKOMUNIKASI PEMASARAN RITEL PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP TOOLS KOMUNIKASI PEMASARAN RITEL (Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Konsumen Terhadap Tools Komunikasi Pemasaran Alfamart dan Indomaret di Wilayah Babarsari).

0 4 15

TERPAAN KOMUNIKASI PEMASARAN DAN BRAND LOYALTY

0 7 129

PENGARUH KEPERCAYAAN, KOMITMEN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA SHOWROOM Pengaruh Kepercayaan, Komitmen Dan Komunikasi Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Showroom Euro 2000 Automobile Di Solo.

0 1 13

PENGARUH PROGRAM KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN : Survei pada Pengunjung Miko Mall.

0 3 66