4 diberi inokulan B. megaterium sebanyak 15. Tepung kulit ubi kayu dan bakteri
yang telah tercampur merata ditutup dengan plastik yang diberi lubang-lubang kecil dan diinkubasi selama 5 hari. Setiap hari selama masa fermentasi adonan
diaduk. Hasil fermentasi tersebut dianalisis proksimat dan dibuat pakan sebanyak 300 gram.
2.2 Pakan Uji Kecernaan
Pakan yang digunakan dalam uji kecernaan terdiri dari pakan acuan dan pakan campuran bahan uji dengan perbandingan 70 pakan acuan dan 30
bahan kulit ubi kayu. Kromium trioksida Cr
2
O
3
yang digunakan sebagai penanda dalam uji kecernaan ditambahkan pada setiap pakan uji dan pakan acuan
sebanyak 0,5 NRC, 1993. Semua pakan perlakuan dibentuk dalam pelet kering kemudian dianalisis proksimat. Proses pembuatan pakan dapat dilihat pada
Lampiran 1. Komposisi pakan acuan dan pakan uji ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi pakan uji dan pakan acuan ikan nila Oreochromis niloticus
Proporsi bahan Perlakuan pakan
Pakan acuan Kontrol NaOH Kapang
Bakteri Pakan komersial
68 68
68 68
98 Bahan uji
30 30
30 30
CMC 1,5
1,5 1,5
1,5 1,5
Cr
2
O
3
0,5 0,5
0,5 0,5
0,5 Total
100 100
100 100
100 Keterangan : Kontrol = kulit ubi kayu tanpa rekayasa
NaOH = kulit ubi kayu direndam NaOH 3 Kapang
= kulit ubi kayu fermentasi kapang Trichoderma viride dan Phanerochaete
chrysosporium Bakteri = kulit ubi kayu fermentasi bakteri Bacillus megaterium
CMC = Carboxil Metil Celulose
2.3 Pemeliharaan Ikan dan Pengumpulan Data
Ikan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan nila dengan ukuran 16,62±0,03 gram. Ikan uji diadaptasikan terlebih dahulu terhadap
lingkungan penelitian selama 7 hari. Wadah yang digunakan adalah akuarium berukuran 50x50x50 cm sebanyak 15 dengan kepadatan ikan 10 ekor setiap
akuarium. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 28 hari dengan sistem resirkulasi dan diaerasi selama 24 jam serta menggunakan thermostat untuk menjaga
kestabilan suhu pada kisaran 28-29°C.
5 Perlakuan pakan disusun dengan menggunakan metode rancangan acak
lengkap. Skema tata letak akuarium dapat dilihat pada Lampiran 2. Pakan diberikan dua kali sehari yaitu pukul 09.00 dan 15.00 WIB. Pakan diberikan
secara at satiation. Kegiatan harian yang dilakukan adalah pengukuran suhu, pemberian pakan dan pengumpulan feses. Pengukuran kecernaan dilakukan
dengan mengumpulkan feses ikan dan dianalisis pada akhir pemeliharaan. Pengumpulan feses dilakukan lima hari setelah pemberian pakan perlakuan Silva,
1989.
2.4 Analisis Kimia