METODE STATISTIKA PENGUJIAN HIPOTESIS

Metode Analisis Data 35

BAB IV METODE ANALISIS DATA

4.1. METODE STATISTIKA

Pengertian statistik dan statistika seringkali dicampur- adukkan, walaupun sebenarnya kedua istilah tersebut berbeda. Statistika dapat diartikan sebagai metode ilmiah yang digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisasikan, meringkas, menyajikan dan menganalisis data. Tujuannya adalah untuk dapat diperoleh gambaran yang terperinci mengenai karakteristik data itu sendiri sehingga berguna bagi penarikan kesimpulan. Sedangkan statistik hanya merupakan hasil dari pada proses statistika. Statistik dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan yang disusun dalam tabel atau diagram, yang menggambarkan suatu persoalan. Berdasarkan pengertian di atas, maka statistika dapat dibagi menjadi dua metode, yaitu Statistika Deskriptif dan Statistika Induktif. Statistika deskriptif merupakan metode yang 36 Metode Penelitian Kuantitatif : Plus Aplik asi Program SPSS berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu hasil pengamatan data sehingga memberikan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap data dan informasi tersebut. Yang harus mendapatkan perhatian dalam statistika deskriptif adalah hanya menyajikan atau memberikan informasi dari data yang dimiliki data dari sampel dan bukan memberikan kesimpulan apapun tentang data populasi. Penyampaian informasi yang dimaksud dapat berupa diagram, grafik, gambar, dan tabel. Sedangkan statistika induktif adalah mencangkup metode yang berkaitan dengan analisis sebagian data data dari sampel yang kemudian digunakan untuk melakukan peramalan atau penaksiran kesimpulan generalisasi mengenai data secara keseluruhan populasi. Generalisasi tersebut mempunyai sifat tidak pasti karena hanya berdasarkan pada data dari sampel.

4.2. PENGUJIAN HIPOTESIS

Hipotesis dapat diartikan sebagai kesimpulan sementara terhadap masalah yang diajukan. Dalam kegiatan penelitian, yang dapat menjadi sumber masalah adalah adanya kesenjangan antara “yang seharusnya terjadi” dengan “yang sebenarnya terjadi ”. Dengan demikian, yang menjadi masalah adalah “apa yang menjadi penyebab timbulnya kesenjangan antara yang sebenarnya terjadi dengan yang seharusnya terjadi ”. Metode Analisis Data 37 Dalam dunia akademik, suatu masalah terlebih dahulu dijawab secara teoritik. Berdasarkan konsep teoritik tersebut maka dapat diajukan suatu hipotesis. Dengan hipotesis tersebut suatu masalah sudah dapat dijawab, namun jawaban tersebut masih bersifat teoritik dan bersifat sementara. Oleh sebab itu, diperlukan data lapangan untuk memastikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Kebenaran hipotesis tergantung pada analisis data lapangan. Hipotesis yang diajukan dapat diterima kebenarannya jika analisis data lapangan sesuai dengan teori, sebaliknya jika analisis data lapangan bertolak belakang berbeda dengan teori, maka hipotesis yang diajukan dapat ditolak. Hipotesis dapat bersifat Kuantitatif dan dapat bersifat Kualitatif. Secara statistik, hipotesis yang bersifat kualitatif tidak dapat diuji, sedangkan yang dapat diuji adalah hipotesis yang bersifat kuantitatif. Hipotesis yang demikian, disebut Hipotesis Statistik Statistical Hypothesis karena selain harus disajikan dalam bentuk angka, hipotesis statistik juga merupakan pernyataan tentang bentuk fungsi yang menggambarkan hubungan antar variabel yang diteliti. Secara statistika terdapat dua macam hipotesis, yaitu Hipotesis Nol Null Hypothesis yang diberi simbol dengan Ho, dan Hipotesis Alternatif Alternative Hypothesis yang diberi simbol dengan Ha. Hipotesis Nol menyatakan tidak ada perbedaan antara statistik sampel dengan parameter populasi 38 Metode Penelitian Kuantitatif : Plus Aplik asi Program SPSS atau tidak ada hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis Alterenatif menyatakan terdapat perbedaan antara statistik sampel dengan parameter populasi atau terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam merumuskan suatu hipotesis, agar hipotesis yang diajukan dapat diuji atau dianalisis maka yang perlu mendapatkan perhatian adalah bahwa hipotesis hendaknya : 1. Menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih; 2. Dinyatakan dalam kalimat pernyataan; 3. Dirumuskan secara jelas dan padat sistematik; dan 4. Dapat diuji kebenarannya berdasarkan data lapangan. Terdapat dua tipe kesalahan dalam pengujian hipotesis, yaitu Tipe Kesalahan I jika dalam pengambilan keputusan berdasarkan pada penolakan hipotesis yang benar yang seharusnya diterima, sedangkan Tipe Kesalahan II jika kesimpulan berdasarkan pada penerimaan hipotesis yang salah yang seharusnya ditolak. Probabilitas untuk terjadinya kesalahan disebut denga n “Taraf Signifikan” atau disimbolkan dengan , dimana nilai taraf signifikan tersebut dinyatakan dalam prosentase, misalnya  sebesar 5, 10, dan lain-lain. Lawan dari taraf signifikan adalah tingkat keyakinan, yaitu bernilai sebesar 1 - . Misalnya jika taraf signifikan sebesar 5 maka tingkat keyakinan sebesar 95 , jika  sebesar 10 maka tingkat keyakinan bahwa hipotesis yang diajukan benar adalah sebesar 90. Metode Analisis Data 39 Semakin besar atau tinggi tingkat keyakinan terhadap hipotesis dinyatakan benar setelah diuji maka hipo tesis tersebut semakin baik, tetapi yang harus menjadi perhatian adalah penetapan tingkat signifikan  adalah : 1. Bidang ilmu dari penelitian yang dilaksanakan. Bidang ilmu kelompok ilmu pasti, misalnya kedokteran dan teknik, penetapan tingkat kesalahan  harus sekecil mungkin karena akan berdampak sangat besar. Misalnya dalam penelitian untuk membuat obat atau mesin, maka tingkat kesalahan  pengukuran harus sekecil mungkin 2. Ruang lingkup dari penelitian yang dilaksanakan. Wilayah penelitian menjadi salah satu pertimbangan dalam penetapan tingkat kesalahan . Jika penelitian dilakukan dalam wilayah nasional maka tingkat kesalahan akan semakin besar dibandingkan jika penelitian dilakukan hanya dalam wilayah lokal. 3. Jumlah variabel yang diteliti. Dengan semakin banyaknya jumlah variabel yang diteliti maka tingkat kesalahan akan semakin kecil dibandingkan jika penelitian hanya menggunakan sedikit variabel yang diteliti. Dalam pengujian hipotesis terdapat dua cara yang dapat dilakukan, yaitu pengujian hipotesis satu arah One Tail Test dan pengujian hipotesis dua arah Two Tail Test. Untuk pengujian hipotesis satu arah dibagi menjadi dua, yaitu pengujian hipotesis satu arah negatif dan pengujian hipotesis 40 Metode Penelitian Kuantitatif : Plus Aplik asi Program SPSS satu arah positif tergantung hipotesis alternatif yang diajukan. Pengujian hipotesis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengujian Hipotesis Satu Arah Negatif Hipotesis Statistik : Ho :  =  dan Ha :   Keputusan penerimaan hipotesis : Terima Ho : jika Z hitung  Z  atau jika T hitung  T . n-1 Tolak Ho : jika Z hitung Z  atau jika T hitung T . n-1 lihat gambar 4.1. 2. Pengujian Hipotesis Satu Arah Positif Hipotesis Statistik : Ho :  =  dan Ha :   Keputusan penerimaan hipotesis : Terima Ho : jika Z hitung  Z  atau jika T hitung  T . n-1 Tolak Ho : jika Z hitung Z  atau jika T hitung T . n-1 lihat gambar 4.2. 3. Pengujian Hipotesis Dua Arah Hipotesis Statistik : Ho :  =  dan Ha :    Keputusan penerimaan hipotesis : Terima Ho : jika - Z ½   Z hitung  Z ½  , atau jika - T ½ . n-1  T hitung  T ½ . n-1 Tolak Ho : jika - Z ½  Z hitung Z ½  , atau jika - T ½ . n-1 T hitung T ½ . n-1 lihat gambar 4.3. Metode Analisis Data 41 Gambar 4.1. Uji Hipotesis Satu Arah Negatif Gambar 4.2. Uji Hipotesis Satu Arah Positif Gambar 4.3. Uji Hipotesis Dua Arah - Z  – T  n – 1 Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho Z  T  n – 1 Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho Z ½  T ½  n – 1 - Z ½  – T ½  n – 1 Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho 42 Metode Penelitian Kuantitatif : Plus Aplik asi Program SPSS 4.3. METODE ANALISIS DATA 4.3.1. Analisis Perbedaan