Model Sirkulasi Umum TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Model Sirkulasi Umum

Model sirkulasi umum atau general circulation model GCM merupakan suatu penggambaran matematis dari sejumlah besar interaksi fisika, kimia, dan dinamika atmosfer bumi Stroch, 1999. GCM ini menduga perubahan iklim dan disajikan tiga layer, yaitu layer horisontal dengan ukuran 100 hingga 600 km, 10 hingga 20 layer vertikal di atmosfer dan kadangkala 30 layer di samudra, seperti disajikan pada Gambar 1. Gambar 1 Visualisasi Layering pada GCM Sumber : IPPC, 2011 Dengan resolusi yang begitu kasar, maka GCM tidak bisa menangkap fitur penting pada suatu area region tertentu yang menjadi fokus kajian dampak perubahan iklim. Namun demikian, GCM ini bisa digunakan untuk mengestimasi kepekaan iklim terhadap kondisi yang berbeda seperti perubahan gas rumah kaca GRK. Oleh karena itu, model GCM memberikan beberapa keuntungan seperti tertera pada Sutikno, 2008, yaitu : 1 dapat digunakan untuk mengestimasi perubahan iklim global dalam merespon terhadap peningkatan konsentrasi GRK, 2 estimasi peubah iklim curah hujan, suhu, kelembaban secara fisik sesuai dengan model-model fisika, 3 estimasi peubah cuaca angin, radiasi, penutupan awan, kelembaban tanah yang berikutnya menjadi masukan bagi analisis mengenai dampak, 4 mampu mensimulasi keragaman iklim siklus harian. Disamping kelebihan seperti disebutkan di atas, beberapa kelemahannya adalah : 1 resolusi terlalu kasar, sehingga terjadi gap antara hasil simulasi global, regional dan lokal, 2 model-model tersebut sulit mengkopel dengan model- model sirkulasi lautan, dan 3 proses-proses umpan balik atmosfer-biosfer tidak terpenuhi. Untuk menjembatani gap antara hasil global dengan regional dan lokal, maka diperlukan satu model yang dikenal dengan nama downscaling. Dalam perkembangannya, model sirkulasi umum dikenal dengan nama model dinamik untuk memprediksi musim dan kondisi ENSO yang disebut model dinamik Coupled AO-GCM. Kedua model yang terpisah ini dipasangkan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Saat model atmorfer bergerak dengan waktu, perubahan-perubahan pada angin rendah dekat permukaan laut berfungsi sebagai daya yang menggerakkan model lautan. Dengan bergeraknya model lautan dengan waktu, perubahan pada suhu lautan berfungsi sebagai mesin untuk model atmosfer melalui aliran panas dan uap air dari laut ke atmosfer. Luaran dari prakiraan musim disajikan dalam bentuk peluang yang diperoleh dari banyak model yang dikenal dengan ensemble model. Dalam hal ini Coupled AO-GCM dijalankan beberapa kali dengan nilai input awal yang sedikit berbeda.

2.2 Statistical Downscaling