dibawah umur melakukan persetubuhan dengannya dan menghukum pidana kepada terdakwa dengan hukuman penjara selama 6 tahun dan denda sebesar Rp
65.000.000,- dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 bulan.
2. Sanksi Hukum Bagi Pihak Pelaku Tindak Pidana Pencabulan Sedarah incest di Malaysia.
Dasar hukum yang berlaku dan mengatur tentang tentang tindak jenayah sumbang mahram di Malaysia yaitu:
1. Akta Kanak-kanak 2001, Malaysia. 2. Akta 559, Akta Kesalahan Jenayah Syariah wilayah-wilayah
persekutuan 1997, Bahagian IV – Seksyen 20 Perbuatan Sumbang Mahram, Malaysia.
3. Kanun Keseksaan Seksyen 376A – Sumbang Mahram Pada bagian kelima Akta Kanak-kanak 2001 dijelaskan bahwa seorang anak
memerlukan pemeliharaan dan perlindungan jika anak itu kemungkinan besar akan terluka secara fisik atau dianiaya secara seksual oleh orang tua atau walinya. Akta
kanak-kanak 2001 ini juga menjelaskan apabila terjadi suatu kekerasan fisik atau kekerasan seksual yang terjadi pada anak, akan tetapi orang tua atau walinya tidak
melindungi atau tidak dapat melindungi anak itu dari tindak kekerasan tersebut maka anak tersebut berhak memerlukan pemeliharaan dan perlindungan.
Pada Akta Kanak-kanak 2001 ini dijelaskan bahwa apabila terjadi suatu tindak kekerasan terhadap anak-anak dan hal tersebut dilakukan oleh orang tua atau walinya
maka perlindungan terhadap anak tersebut menjadi tanggung jawab dari pemerintahan negara Malaysia. Orang yang melakukan tindak kekerasan terhadap
anak tersebut akan dikenai sanksi oleh pengadilan negara Malaysia sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan.
Pada Akta 559, Akta Kesalahan Jenayah Syariah wilayah-wilayah persekutuan 1997, Bahagian IV – Seksyen 20 Perbuatan Sumbang Mahram dijelaskan bahwa
setiap orang yang melakukan perbuatan sumbang mahram adalah melakukan suatu kesalahan dan akan dihukum denda tidak lebih 5000 lima ribu dolar atau dipenjara
tidak lebih dari tiga tahun atau dicambuk tidak lebih enam kali. Kanun keseksaan adalah merupakan Kitab Undang-undang Hukum Pidana
Negara Malaysia. Kanun keseksaan menjelaskan pada pasal 376A bahwa setiap orang yang melakukan perbuatan sumbang mahram dikenai hukuman penjara tidak kurang
dari enam tahun dan tidak lebih dari dua puluh tahun ditambah dengan hukuman sebat.
Kasus tindak jenayah sumbang mahram di negara Malaysia juga marak terjadi dikalangan masyarakat. Kasus ini diperkirakan terjadi pada bulan Desember 2003
sampai bulan Januari 2005. Tindak jenayah sumbang maharam ini dilakukan oleh seorang laki-laki yang memiliki istri sepuluh orang dan berumpur 45 tahun terhadap
lima orang anak kandungnya. Tindak jenayah yang dilakukan oleh orang tersebut dilakukan dengan alasan menghadapi masalah keuangan untuk mencegah anaknya
bergaul dengan laki-laki dan beranggapan bahwa dia berhak untuk melakukan hubungan seks kepada anak-anaknya dengan tujuan mendisiplinkan anak-anaknya.
Kasus ini kemudian terungkap dengan adanya laporan yang dilakukan oleh salah satu anaknya yang menjadi korban tindak jenayah sumbang mahram yang dilakukan
oleh ayahnya kepada pihak polis pada tanggal 24 Juni 2007. Hasil yang ditemukan oleh pihak polis adalah tersangka bersalah dengan sembilan tuduhan memperkosa
lima anak perempuannya yang berumur 12 tahun sampai dengan 15 tahun
34
.
- Tabel Perbandingan Sanksi Hukum Bagi Pihak Pelaku Tindak Pidana Incest di
Indonesia dan Malaysia.
Tabel 5 Keterangan
Perbandingan Indonesia
Malaysia
Persamaan Sanksi hukum terhadap
pelaku tindak pidana pencabulan
sedarah incest di Indonesia
adalah berupa hukuman penjara dan hukuman
Sanksi hukum terhadap pelaku tindak pidana
pencabulan sedarah
incest di Malaysia adalah berupa hukuman penjara
dan hukuman denda
34
Viq, “Suami Kepada 10 Istri Merogol Anaknya” http:www.topix.comforumworldmalaysia2009TJCDQO17DK5RH6I8Q. diunduh 29 Agustus
2013.
denda
Perbedaan Negara Indonesia tidak
mengenal hukuman
cambuk di mukan umum. Negara
Malaysia mengenal
hukuman cambuk di muka umum
Bagi pelaku tindak jenayah sumbang mahram
di Malaysia, hukuman bagi
pihak yang melanggar adalah berupa hukuman
penjara, hukuman denda dan hukuman cambuk.
- Tabel Analisis Perbandingan Hukum mengenai Sanksi Hukum Bagi Pihak Pelaku
Tindak Pidana Incest di Indonesia dan Malaysia.
Tabel 6 Analisis Perbandingan Hukum
mengenai Sanksi Hukum Bagi Pihak Pelaku Tindak Pidana Incest di
Indonesia dan Malaysia
- Negara Indonesia dan negara
Malaysia memiliki satu perbedaan sanksi hukum bagi pelaku tindak
pidana pencabulan sedarah incest. Negara Indonesia tidak
mengenal adanya hukuman cambuk di muka umum,
sedangkan negara Malaysia
mengenal hukuman cambuk di muka umum bagi pelaku tindak
pidana pencabulan sedarah incest.
- Dalam hal ini penulis
beranggapan bahwa sanksi hukum di negara Malaysia yang lebih
baik. Hukuman cambuk di muka umum dapat menimbulkan efek
jera bagi pelaku tindak pidana pencabulan sedarah incest.
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan