Pengemasan Tea Bag Packing Metalizing dan Pengemasan Dus

pendokumentasian, mempermudah pengecekan apabila suatu saat ada kesalahan yang terjadi. Sedangkan bahan kemasan co-brand dan makloon cukup diperiksa kuantitasnya saja. Bahan kemasan yang diterima harus diberi tanda atau identitas “OK” dan diselesaikan dokumennya oleh petugas gudang sedangkan bahan kemasan yang tidak diterima diberi identitas “NOK” dikembalikan kepada supplier dan dibuatkan berita acara dan dikonfirmasi ke bagian pengadaan. Pencatatan hasil pemeriksaan ditulis pada buku uji mutu kemasan oleh petugas uji mutu sedangkan pencatatan jumlah bahan kemasan yang diterima ditulis pada buku penerimaan bahan kemas oleh petugas gudang.

4.1.1 Pencampuran

Pencampuran merupakan salah satu kegiatan awal sebelum masuk ke tahap berikutnya, seperti pengepakan baik pengepakan tea bag ataupun pengepakan dus. Tujuan dari proses pencampuran adalah untuk mendapatkan campuran yang sesuai dengan karakter produk agar diperoleh rasa, aroma, warna seduhan dan kecepatan larut yang diinginkan. Pencampuran teh celup hitam walini klasik menggunakan mesin blending semi otomatis, dimana pengangkutan campuran teh ke dalam mesin dilakukan oleh manusia. Sebelum dimulai proses pencampuran, ada beberapa hal yang harus di persiapkan terlebih dahulu, seperti menjalankan penghisap debu air compressor terlebih dahulu di ruang pencampuran agar pada saat pencampuran debu yang tidak diinginkan tidak masuk ke dalam mesin pencampuran. Selain itu persiapkan label identitas hasil pencampuran untuk produk yang akan di produksi dan memastikan semua peralatan dan mesin dalam keadaan bersih serta setting waktu proses mesin blending selama ± 3 mesin yang merupakan waktu yang optimum dalam sekali proses sebanyak 150 – 180 kg, waktu ± 3 menit bertujuan agar teh tidak rusak karena terlalu lama dalam mesin blending. Persiapan bahan baku dan bahan penunjang dilakukan, kemudian ditimbang terlebih dahulu dengan persentase yang telah ditentukan dan disesuaikan dengan kapasitas dari mesin pencampuran. Setelah siap masukkan bahan baku teh yang telah sesuai standar ke dalam mesin pencampuran. Bila mesin telah berhenti kemudian buka klep pengeluaran, kemudian teh hasil pencampuran seberat 25 – 30 kg dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam karung. Pengujian teh hitam hasil blending, diambil 50 gram dari setiap batch. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas teh celup walini dan mengawasi penyimpangan yang terjadi pada produk hasil blending sebelum dikemas. Pencatatan hasil blending ditulis pada form blend sheet beserta tanggal, jenis produk no batch dan peruntukannya.

4.2.4 Pengemasan Tea Bag

Pengemasan tea bag merupakan kegiatan tahap kedua dan merupakan kegiatan utama dalam proses pengemasan. Tujuan pengemasan tea bag dimaksudkan untuk mempermudah penggunaan teh pada waktu penyeduhan, mempertahankan umur layak minum dan tahan lama. Pengemasan tea bag teh celup hitam walini klasik hanya menggunakan satu sistem yaitu tea bag double chamber. Untuk pengisian tea bag di IHT PTPN VIII Panyileukan Bandung menggunakan mesin Automatic Quantitative Tea-Bag Packaging jenis PT 20. Prinsip pengisian teh ke dalam double chamber yaitu memasukkan teh hitam ke dalam tea bag dengan alur pengisian dari atas ke bawah, dimana posisi teh berada diatas dialirkan ke bawah dengan gaya gravitasi dan dorongan dari mesin sehingga teh masuk ke dalam tea bag yang berada di bawahnya. Tea bag di rekatkan serta labeling oleh mesin secara otomatis dengan perekat sealer dan labeling yang direkatkan pada benang dengan lem. Pengisian teh ke dalam tea bag menggunakan mesin otomatis, mempunyai kapasitas penampungan bahan baku the 30 kg dengan kecepatan pengisian 175 tea bagmenit. Berat teh yang dimasukkan ke dalam tea bag 2 gram sedangkan berat teh hitam celup walini klasik 2,4 gram berat teh dan kemasan seberat 0,4 gram. Mesin pengisian tea bag secara kontinyu dilakukan pengecekan terhadap berat dari tea bag, apabila beratbag lebih atau kurang, putar handle pada dosing yang tersedia untuk menyesuaikan kembali berat pengisian teh ke dalam tea bag. Pengecekan juga dilakukan terhadap lipatan, tag, kekuatan benang dan wirenya.

4.1.2 Packing Metalizing dan Pengemasan Dus

Tujuan dari packing metalizing yang merupakan pengemasan 2 dimaksudkan agar teh dapat bertahan lebih lama, mempertahankan umur layak minum dan mengurangi kontaminasi dari udara sekitar lingkungan. Packing metalizing teh celup hitam walini klasik menggunakan metalizing hard temper dengan ketebalan 25 mikron. Metalizing yang digunakan untuk mengemas produk teh celup walini klasik dilapisi dengan enamel untuk mencegah terjadinya akumulasi gas hydrogen yang dapat menyebabkan terbentuknya gelembung gas dan karat yang dapat berpengaruh terhadap kualitas dari teh celup hitam walini klasik terutama aroma dari teh. Pengisian tea bag ke dalam metalizing untuk produk teh celup hitam walini klasik masih konvensional yaitu dengan menggunakan tenaga manusia. Setiap satu kemasan metalizing berisi 25 tea bag teh celup hitam walini klasik. Penutupan kemasan metalizing menggunakan hand sealer dan foot sealer. Setelah pengemasan metalizing selesai, teh celup hitam walini klasik kemudian dikemas dengan menggunakan kemasan dus pengemasan 3. Tujuan pengemasan dus untuk mempermudah penyusunan dan perapihan dalam proses pemindahan atau distribusi, penempelan merk dagang dan informasi produk dan menambah estetika kemasan agar lebih menatik serta untuk menahan benturan yang dapat merusak produk. Kemasan dus teh celup hitam walini klasik menggunakan bahan kertas Regular Sizing mempunyai ketebalan 0,5 mm, hal ini dikarenakan fungsi dari kemasan dus teh celup hitam walini klasik untuk memberikan informasi produk, menambah estetika dan menahan benturan fisik saja.

4.1.3 Pembungkus OPP