Penerimaan Bahan Baku Penerimaan Bahan Kemasan

4.2.1 Penerimaan Bahan Baku

Kondisi bahan baku ketika penerimaan harus dalam kondisi baik, berkualitas tinggi sesuai dengan kriteria atau standar teh celup. Standar tersebut digunakan untuk menghasilkan produk yang seragam dan memberikan kualitas terbaik pada produk. Maka dari itu dibutuhkan penanganan yang baik terutama pada saat pendistribusian dan penerimaannya. Truk pengangkut bahan baku yang digunakan harus beratap yang dilengkapi dengan rakhambatan dan pintu penutup dengan tujuan untuk meminimalisasi terjadinya kontaminasi dari luar seperti asap kendaraan yang berlebihan. Kendaraan harus dalam keadaan bersih dari kotoran seperti debu, ceceran pucuk ataupun kontaminasi lain yang akan memungkinkan terjadinya kontaminasi silang antara bahan baku teh dengan lingkunagn di sekitarnya. Teh hitam yang datang diperiksa terlebih dahulu inner dan outer qualitynya oleh petugas uji mutu quality control sebelum diterima dibagian gudang yang meliputi, tingkat kadar air MC, density, partikel powdery size, enam penilaian terhadap air seduhan berupa rasa, warna, aroma, kebersihan ampas, kerataan dan penampakan. Sampel diambil dari setiap karung dengan kapasitas 50 kg secara acak yaitu dari bagian atas, tengah dan bawah dengan menggunakan pipa khusus pengambil sampel kemudian dimasukkan ke dalam plastic sampel. Selanjutnya 5-8 plastik sampel dicampur untuk selanjutnya diuji sesuai dengan pedoman penerimaan bahan baku teh celup hitam walini. Pada saat penerimaan bahan baku teh, tidak semua teh dapat lolos pada saat Quality Control. Untuk teh yang tidak memenuhi standar dikembalikan lagi pada supplier teh dan dicatat dalam lembar ketidaksesuaian bahan baku ComplainBerita Acara Pengembalian.

4.2.2 Penerimaan Bahan Kemasan

Bahan kemasan merk sendiri own brand yang datang dari supplier diperiksa terlebih dahulu kualitas maupun kuantitasnya oleh petugas uji mutu antara lain: ukuran, jumlah, segel, kenampakan, dimana bentuk tidak boleh benjol terutama tag dan filter paper, tanggal pembuatan, warna dan bau. Setiap bahan kemasan yang telah dicek diberikan tanda atau identitas menggunakan spidol pada saat bahan kemasan disusun diatas palet, hal tersebut untuk mempermudah pendokumentasian, mempermudah pengecekan apabila suatu saat ada kesalahan yang terjadi. Sedangkan bahan kemasan co-brand dan makloon cukup diperiksa kuantitasnya saja. Bahan kemasan yang diterima harus diberi tanda atau identitas “OK” dan diselesaikan dokumennya oleh petugas gudang sedangkan bahan kemasan yang tidak diterima diberi identitas “NOK” dikembalikan kepada supplier dan dibuatkan berita acara dan dikonfirmasi ke bagian pengadaan. Pencatatan hasil pemeriksaan ditulis pada buku uji mutu kemasan oleh petugas uji mutu sedangkan pencatatan jumlah bahan kemasan yang diterima ditulis pada buku penerimaan bahan kemas oleh petugas gudang.

4.1.1 Pencampuran