IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Abu Terbang Terhadap Sifat
– sifat Kimia Tanah
Penelitian ini mengevaluasi pengaruh pemberian amelioran bahan humat dan abu terbang terhadap kandungan hara tanah meliputi parameter pH, C-Org, N-
Total, P-tersedia, K, Na, Ca, dan Mg yang dapat dipertukarkan, serta KTK dan Al
dd
. Secara umum pemberian amelioran bahan humat dan atau abu terbang berpengaruh nyata meningkatkan kandungan hara tanah namun tidak ada interaksi
antara kedua amelioran Tabel 6-11. Nilai pH tanah
Pengaruh pemberian bahan humat dan abu terbang terhadap pH tanah disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6 Pengaruh bahan humat dan abu terbang terhadap parameter pH tanah
Amelioran P-I sengon
P-I meranti P-II
Bahan Humat
H0 4,62a
4,35 5,39
H1 4,68b
4,36 5,46
H2 4,68b
4,35 5,61
Abu Terbang
F0 4,58a
4,20a 5,41
F1 4,67b
4,35b 5,23
F2 4,72c
4,51c 5,71
Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata menurut uji DMRT taraf
α=5 Keterangan :
P-I sengon : Percobaan I di rumah kaca dengan indikator tanaman sengon
P-I meranti : Percobaan I di rumah kaca dengan indikator tanaman meranti
P-II :
Percobaan II di lahan bekas tambang dengan indikator tanaman sengon
Tabel 6 menunjukkan bahwa pemberian bahan humat atau abu terbang berpengaruh nyata meningkatkan nilai pH tanah pada percobaan I tanaman sengon
sedangkan pada percobaan I tanaman meranti hanya abu terbang saja yang berpengaruh nyata meningkatkan nilai pH. Pada dosis abu terbang F2
menunjukkan nilai pH tertinggi. Percobaan II tidak menunjukkan pengaruh nyata. Peningkatan nilai pH tanah oleh abu terbang disebabkan pH yang tinggi pada abu
terbang.
27
Peningkatan pH tanah tidak terlalu besar dibandingkan kontrol H dan F
, karena sifat tanah lahan bekas tambang di PT KPC mempunyai kandungan Al
dd
yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan buffering capacity yang tinggi. Pemberian abu terbang dosis maksimal pada tanah tersebut tidak menunjukkan
peningkatan pH tanah yang tinggi. Kandungan C-Org dan N tanah
Pengaruh pemberian bahan humat dan abu terbang terhadap kandungan C-organik C-org dalam tanah disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7 Pengaruh pemberian bahan humat dan abu terbang terhadap kandungan C-org dalam tanah
Amelioran P-I sengon
P-I meranti P-II
-------------------------------------------------------------- Baha Humat
H0 1,05
0,63a
1,20
H1 1,09
1,35b
1,02
H2 1,11
1,28b
1,30
Abu Terbang
F0 0,94a
1,09
1,07
F1 1,10b
0,98
1,09
F2 1,20b
1,18
1,37
Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata menurut uji DMRT taraf
α=5
Hasil analisis menunjukkan peningkatan C-org tanah dalam media polybag dengan indikator tanaman sengon nyata dipengaruhi oleh abu terbang saja Tabel
7 sedangkan pada percobaan I tanaman meranti peningkatan C-org tanah nyata dipengaruhi oleh bahan humat. Pada percobaan percobaan II pemberian amelioran
tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan C-org dalam tanah Tabel 7. Kenaikan C-org tanah oleh penambahan abu terbang disebabkan adanya sisa
kandungan C dalam abu terbang 1,84 akibat pembakaran batubara yang tidak optimal. Kenaikan C-org oleh penambahan bahan humat disebabkan adanya
kandungan C-org dalam bahan humat 10-13. Lebih tingginya peningkatan C- org akibat bahan humat karena kadar C-org bahan humat lebih tinggi daripada abu
terbang. Menurut Hwang 1991 komponen mineral utama abu terbang adalah
aluminosilikat, besi oksida, silikat densitas rendah, dan sisa karbon, serta
28
kemungkinan adanya mineral mullite, sehingga kemungkinan masih ada sisa C dalam abu terbang.
Hasil analisis pemberian amelioran terhadap peningkatan N tanah pada percobaan I tanaman sengon nyata dipengaruhi oleh abu terbang saja Lampiran
6. Pada percobaan I tanaman meranti dan percobaan II, kedua amelioran tidak berpengaruh nyata terhadap N tanah Lampiran 6. Secara umum kedua amelioran
tidak memberikan sumbangan terhadap ketersediaan N dalam tanah. Kandungan P
–tersedia dalam tanah Pengaruh ameliorasi terhadap kandungan P-tersedia tanah disajikan pada
Tabel 8. Tabel 8
Pengaruh bahan humat dan abu terbang terhadap kandungan P-tersedia tanah
Amelioran P-I sengon
P-I meranti P-II
------------------------------- ppm ------------------------------- Bahan Humat
H0 5,95ab
4,14 1,68
H1 5,14a
4,62 1,56
H2 7,18b
4,68 2,01
Abu Terbang
F0 5,48
3,99a 1,13a
F1 5,99
4,56ab 1,63ab
F2 6,81
4,88b 2,50b
Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata menurut uji DMRT taraf
α=5
Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan P –tersedia dipengaruhi
secara nyata oleh bahan humat pada percobaan I tanaman sengon. Percobaan I tanaman meranti dan percobaan II, abu terbang berpengaruh nyata terhadap
peningkatan P-tersedia Tabel 8. Peningkatan kandungan P –tersedia dalam tanah
oleh penambahan abu terbang disebabkan adanya kandungan P dalam abu terbang. P-tersedia dalam abu terbang mencapai 48,8 ppm Tabel 1. Pengaruh
bahan humat dalam meningkatkan P tersedia dalam tanah adalah karena kemampuan bahan humat dalam menjerap Al dari ikatan Al-P sehingga ion P
menjadi tersedia dalam tanah. Kation basa tanah yang dapat dipertukarkan K, Na, Ca dan Mg
Pengaruh ameliorasi terhadap kandungan K
dd
, Na
dd
, Ca
dd
dan Mg
dd
dalam tanah disajikan pada Tabel 9 dan 10. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada
29
percobaan I tanaman sengon dan meranti, abu terbang berpengaruh nyata terhadap peningkatan kandungan K
dd
dan Na
dd
Tabel 9. Pada percobaan II, pemberian amelioran tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan K-tersedia dan Na-
tersedia Tabel 10. Peningkatan kandungan K
dd
dan Na
dd
dalam tanah diperoleh dari kandungan K dan Na dalam abu terbang. Pada percobaan I dan II, K
dd
dan Na
dd
dalam tanah lebih kecil daripada kandungan Ca
dd
dan Mg
dd
. Hal ini disebabkan sumbangan hara K dan Na lebih kecil daripada Ca dan Mg dalam abu
terbang. Tabel 9
Pengaruh pemberian bahan humat dan abu terbang terhadap kandungan K
dd
, Na
dd
, Ca
dd
dan Mg
dd
tanah pada percobaan I
Amelioran N NH
4
OAc pH 7.0 me100 g K
dd
Na
dd
Ca
dd
Mg
dd
P-I sengon
P-I meranti
P-I sengon
P-I meranti
P-I sengon
P-I meranti
P-I sengon
P-I meranti
Bahan Humat
H0 0,19
0,22 0,41
0,37 1,73b
0,86 0,17
0,51a H1
0,20 0,24
0,44 0,41
1,53a 0,89
0,16 0,68ab
H2 0,20
0,24 0,44
0,44 2,17c
1,15 0,18
0,85b
Abu Terbang
F0 0,17a
0,19a 0,35a
0,34a 1,57b
0,65a 0,15
0,52a F1
0,20b 0,23b
0,45b 0,42b
1,94c 0,93a
0,18 0,58a
F2 0,23c
0,27c 0,49b
0,46b 1,2a
1,32b 0,18
0,94b Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata menurut uji
DMRT taraf α=5
Tabel 10 Pengaruh pemberian bahan humat dan abu terbang terhadap kandungan K
dd
, Na
dd
, Ca
dd
dan Mg
dd
tanah pada percobaan II
Amelioran N NH
4
OAc pH 7.0 me100 g K
dd
Na
dd
Ca
dd
Mg
dd
Bahan Humat
H0 0,3
0,68 2,21
4,59a H1
0,31 0,73
2,64 5,13b
H2 0,49
0,66 2,84
5,74c
Abu Terbang
F0 0,3
0,63 2,45
4,76a F1
0,31 0,73
2,62 5,32b
F2 0,49
0,71 2,62
5,39b Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata menurut uji
DMRT taraf α=5
Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa bahan humat atau abu terbang berpengaruh nyata terhadap peningkatan kandungan Ca
dd
tanah pada percobaan I dengan tanaman sengon sedangkan pada percobaan I dengan tanaman meranti,
30
abu terbang berpengaruh nyata terhadap Ca
dd
. Pada percobaan II menunjukkan kedua amelioran tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan Ca
dd
Tabel 10. Pada percobaan I dengan tanaman sengon, kedua amelioran tidak berpengaruh
nyata terhadap peningkatan Mg
dd
Tabel 9. Percobaan I dengan tanaman meranti dan percobaan II, kedua amelioran berpengaruh nyata terhadap peningkatan Mg
dd
Tabel 9 dan 10. Peningkatan kandungan Ca dan Mg dalam tanah disumbangkan oleh adanya kandungan Ca dan Mg dalam abu terbang. Pengaruh bahan humat
dalam meningkatkan kandungan Ca dan Mg dalam tanah terutama dalam menjerap Ca dan Mg.
Kapasitas Tukar Kation KTK Pengaruh ameliorasi terhadap nilai KTK tanah disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11 Pengaruh pemberian bahan humat dan abu terbang terhadap nilai KTK tanah
Amelioran KTK
N NH
4
OAc pH 7.0 P-I sengon
P-I meranti P-II
Bahan Humat
H0 7,81
9,22 9,21a
H1 8,39
9,13 10,24b
H2 9,22
10,89 11,27c
Abu Terbang
F0 8,08
8,82 9,83
F1 8,61
9,75 10,2
F2 8,73
10,67 10,74
Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata menurut uji DMRT taraf
α=5
Tabel 11 menunjukkan bahwa bahan humat bepengaruh nyata terhadap peningkatan nilai KTK tanah pada percobaan II. Percobaan I pengaruhnya tidak
nyata. Lebih tingginya KTK pada percobaan II karena nilai pH percobaan II lebih tinggi daripada percobaan I. Pengaruh bahan humat terhadap KTK tanah
disebabkan oleh adanya gugus karboksil -COOH dan OH fenolat yang jika ion H terdisosiasi akan bermuatan negatif, sehingga mampu menarik kation-kation
basa. Kandungan Al
dd
dalam tanah Hasil analisis lanjutan baik percobaan I dan II menunjukkan tidak ada
pengaruh nyata pemberian kedua amelioran terhadap kandungan Al
dd
dalam tanah Lampiran 15. Unsur Al dalam abu terbang tidak berbahaya jika masih dalam
31
kondisi basa kuat dimana molekul Al
2
O
3
dalam kondisi stabil sehingga tidak mudah terserap oleh tanaman. Namun ion Al
3+
akan mudah terhidrolisis pada saat terjadi proses oksidasi berantai dan melepaskan H
+
sehingga pH tanah menjadi masam.
Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa penambahan bahan humat dapat meningkatkan nilai KTK dan kandungan C-org tanah sedangkan
penambahan abu terbang dapat meningkatkan ketersediaan hara C-org, P-tersedia, K
dd
, Na
dd
, Ca
dd
dan Mg
dd
dalam tanah.
4.2. Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Abu Terbang terhadap