Debt to Equity Ratio Return on Asset

2.1.2 Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan ekuitas pemegang saham Martono, 2002:236. Debt to Equity Ratio dapat berpengaruh positif atau negatif terhadap Price Earning Ratio. Penambahan hutang meningkatkan resiko perusahaan tetapi sekaligus juga meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan. Semakin tinggi resiko akibat membesarnya hutang cenderung menurunkan harga saham, yang berarti akan menurunkan Price Earning Ratio. Penambahan hutang memperbesar risiko perusahaan tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian return yang diharapkan Sawir, 2001:105. Hal ini digambarkan dengan peluang pertumbuhan perusahaan dianggap cukup tinggi, sehingga penambahan hutang dan proporsi hutang pada struktur dana akan memberikan gains from leverage dan meningkatkan pertumbuhan. Kepercayaan para pemodal mungkin lebih tinggi pada perusahaan dengan DER yang relative besar, umumnya ada pada perusahaan besar dan bonafide, sehingga akan membuat naiknya PER perusahaan tersebut. Debt to Equity Ratio merupakan satu aspek yang dinilai dalam mengukur kinerja perusahaan adalah aspek leverage atau utang perusahaan. Rasio ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut Van Horne, 2005:209 Debt to Equity Ratio = ����� ������ ������� �������� ��ℎ�� Universitas Sumatera Utara Rasio ini menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total pinjaman hutang terhadap total modal yang dimliki perusahaan. Semakin tinggi Debt to Equity Ratio menunjukkan komposisi total hutang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar kreditur.

2.1.3 Return on Asset

Pengertian return on asset yaitu rasio antara net Income after tax terhadap aset secara keseluruhan menunjukan ukuran produktivitas aktiva dalam memberikan pengembalian pada penanaman modal Sawir, 2001:332. Return on Asset ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return on asset merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak EBIT dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Rasio Return On Asset digunakan untuk mengukur manajemen perusahaan dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Tandelilin 2010:372 Return On Assets menggambarkan sejauh mana kemampuan aset – aset yang dimiliki perusahaan bisa mengahsilkan laba. Hal ini mengartikan bahwa ROA yang positif menunjukan aktiva yang digunakan beroperasi dengan maksimal dan mampu menghasilkan laba bagi perusahaan, Investor akan sangat tertarik dengan perusahaan dengan ROA yang relative besar sehingga akan membuat naiknya PER perusahaan, sebaliknya apabila return on asset yang menunjukan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Semakin besar ROA yang diperoleh, semakin besar pula Universitas Sumatera Utara tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. Maka dari itu perusahaan mempunyai return on asset tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan laba. Dua perusahaan dengan profit margin dan total asset turnover yang berbeda dapat saja memiliki Return on Asset yang sama Van Horne, 225:2005. ROA = Laba bersih setelah pajak ����� ������

2.1.4 Return on Equity