SPLDV SPLDV SPLDV SPLDV
SPLDV SPLDV SPLDV SPLDV
x + 2y = 65.000
SPLDV dapat ditentukan penyelesaiannya dengan 3 cara, yaitu metode substitusi, metode eliminiasi, metode gabungan substitusi-eliminasi.
c. Matematika horizontal adalah proses matematisasi (penalaran) dari dunia nyata ke dalam konsep-konsep abstrak (simbol-simbol matematika). Melalui proses ini, siswa dengan pengetahuan yang dimilikinya diharapkan dapat mengorganisasikan dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan nyata. Contoh penerapannya dalam pembelajaran matematika melalui soal: Materi pembelajaran : Sistem Persamaan Dua Variabel Soal: Ririn membeli 2 kg jeruk dan 3kg apel seharga Rp. 80.000,00. Di toko yang sama David membeli 1 kg jeruk dan 2 kg apel dengan harga Rp. 50.000,00. Berapakah harga
10 kg apel? Penyelesaian: Misalkan : Harga 1 kg jeruk = x
Harga 1 kg apel = y Sehingga diperoleh persamaan: 2x + 3y = 80.000 dikali 1 2x + 3y = 80.000 x + 2y = 50.000 dikali 2 2x + 4y = 100.000
-y = -20.000 y = 20.000
Jadi harga 10 kg apel adalah 10 x Rp. 20.000,00 = Rp. 200.000,00 Jadi harga 10 kg apel adalah 10 x Rp. 20.000,00 = Rp. 200.000,00
Soal: Tentukan nilai x dan y yang memenuhi persamaan linier 2x + y = 6 dan 2x + 4y = 9. Penyelesaian: 2x + y = 6 2x + 4y = 9 -
-3y = - 3 y=1 substitusikan nilai y = 1 ke salah satu persamaan: 2x + y = 6 2x + (1) = 6 2x = 5
E D=
E Sehingga, nilai D = dan nilai y = 1 E Sehingga, nilai D = dan nilai y = 1
TUGAS 3 TUGAS 3 TUGAS 3 TUGAS 3
Berikut beberapa pengertian authentic assessment (Penilaian Autentik) dari beberapa sumber:
1. Mueller (dalam Basuki & Hariyanto, 2014:169) mengemukakan bahwa Penilaian autentik
( Autentic Assesment) adalah bentuk penilaian yang mengharuskan para siswa untuk melaksanakan tugas-tugas dunia nyata yang menunjukkan aplikasi yang bermakna dari suatu pengetahuan atau keterampilan esensial.
2. Stiggins (dalam Basuki & Hariyanto, 2014:169) mengemukakan definisi asesmen autentik (asesmen kinerja) yakni penilaian yang mempersyaratkan peserta ujian ( examine) untuk menunjukan kecakapan khusus dan kompetensi khusus, artinya siswa menerapkan kecakapan dan pengetahuan yang telah dikuasainya.
3. Nurhadi (dalam Basuki & Hariyanto, 2014:169) mengemukakan bahwa penilaian autentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pebelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa gtujuan pembeljaarn telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
4. Basuki & Hariyanto (2014:169) menyimpulkan bahwa penilaian autentik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penilaian yang mengharuskan para siswa untuk melaksanakan tugas-tugas dunia nyata yang menunjukkan penerapan dari suatu pengetahuan atau keterampilan.
5. American Library Association (dalam Daryanto, 2014:112) mengemukakan definisi dari Autentic Assesment yakni proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran
6. Newton Public School (dalam Daryanto, 2014:112) mengartikan penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman
kehidupan nyata peserta didik
7. Wiggins (dalam Daryanto, 2014:112) mengemukakan bahwa penilaian autentik adalah
upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan anlisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.
Penilaian autentik ( authentic assessment) disebut juga penilaian portofolio karena penilaiannya menekankan pada pemberian bukti dari proses pembelajaran berupa Penilaian autentik ( authentic assessment) disebut juga penilaian portofolio karena penilaiannya menekankan pada pemberian bukti dari proses pembelajaran berupa
Hakikat penilaian menurut konsep authentic assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa untuk memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. authentic assessment tidak hanya dilakukan di akhir periode pembelajaran tetapi dilakukan bersama dan secara terintegrasi dari kegiatan pembelajaran (Nurhadi dalam Basuki & Hariyanto, 2014:169). Kegiatan penilaian dilakukan dengan tujuan membantu siswa agar proses learning how to learn dapat berlangsung secara efektif.
Dalam kurikulum 2013, standar penilaian bertujuan untuk menjamin perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif (Daryanto, 2014:112). Lebih lanjut, Daryanto (2014:112) mengatakan bahwa penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap kurikulum 2013 sebab penilaian autentik berfokus pada tugas-tugas kompleks dan kontekstual yang mengarahkan siswa untuk menunjukkan kompetensinya dalam ranah sikap, pengetahuan maupun keterampilan seperti halnya yang dituntut dalam kurikulum saat ini. Basuki & Hariyanto (2014:169) menguraikan beberapa hal yang menjadi dasar authentic assessment sebagai berikut:
a. Keinginan pihak terkait dengan pendidikan ( stakeholders pendidikan) untuk menyoroti
sifat-sifat konstruktif dari pembelajaran dan pendidikan
b. Penilaian autentik mengizinkan peserta didik memilih jalannya sendiri untuk mendemonstrasikan kompetensi dan keterampilannya
c. Penilaian autentik mengevaluasi seberapa efektif siswa secara langsung mamu menerapkan pengetahuannya dalam berbagai jenis tugas
d. Memberikan legitimasi pembelajaran dengan mengaitkannya pada konteks dunia nyata
e. Memberikan kemungkinan kolaborasi antar-siswa dan kolaborasi lintas kurikulum
Basuki & Hariyanto (2014: 170) menguraikan ciri-ciri authentic assessment sebagai berikut:
a. Aktivitas autentik memiliki relevansi dengan dunia nyata. Kegiatan-kegiatan sedapat
mungkin disesuaikan dengan tugas-tugas dan kinerja di dunia nyata.
b. Kegiatan autentik sengajar didefinisikan secara kabur, tidak jelas ( ill-defined) menuntut peserta didik mendefinisikan sendiri tugas-tugas dan sub-tugasnya untuk menyelesaikan atau menuntaskan kegiatannya.
c. Kegiatan autentik mencakup tugas-tugas kompleks yang harus diselidiki dan dikerjakan oleh siswa dalam suatu periode waktu yang berkesinambungan.
d. Kegiatan autentik memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati tugas-tugas dari perspektif yang berbeda, serta menggunakan berbagai sumber.
e. Kegiatan autentik memberikan kesempatan untuk melakukan refleksi diri.
f. Aktivitas autentik memberikan kesempatan untuk bekerja sama dalam suatu tim.
g. Aktivitas autentik dapat dipadukan dan diterapkan dalam berbagai bidang studi yang
berlainan.
h. Aktivitas autentik terjalin erat berkesinambungan dan terpadu dengan asesmen.
i. Aktivitas autentik menciptakan hasil karya yang bernilai dan bermutu. j. Aktivitas autentik memungkinkan cara pemecahan masalah yang kompetitif dan menghasilkan berbagai jenis luaran.
Sementara karakteristik penilaian autentik adalah sebagai berikut:
a. Melibatkan pengalaman nyata ( involves real-world experience);
b. Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung;
c. Mencakup penilaian pribadi ( self assessment) dan refleksi;
d. Yang diukur keterampilan dan performasi, bukan mengingat fakta;
e. Berkesinambungan;
f. Terintegrasi;
g. Dapat digunakan sebagai umpan balik;
h. Kriteria keberhasilan dan kegagalan diketahui siswa dengan jelas;
i. Menggunakan bermacam-macam instrumen, pengukuran, dan metode yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar; j. Bersifat komprehensif dan holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran.
Pada implementasi kurikulum 2013, penilaian autentik mengacu pada standar penilaian berikut ini:
a. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat”
( peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal ( peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal
c. Keterampilan melalu penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.
(Daryanto, 2014:115)
Lebih lanjut, Daryanto (2014:115-122) menguraikan jenis-jenis penilaian autentik sebagai berikut:
1. Pengamatan Sikap
Penilaian sikap melalui pengamatan dapat dilakukan melalui penilaian diri, penilaian antar teman ( peer evaluation) dan penilaian guru dengan menggunakan jurnal.
a. Penilaian diri ( Self Assessment) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan oleh peserta didik kepada dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Misalnya siswa diminta untuk mengungkapkan perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penilaian diri bermanfaat untuk menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, membuat siswa menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, mendorong, membiasakan dan melatih peserta didik untuk jujur, serta dapat menumbuhkan semangat untuk maju secara personal
b. Penilaian antar teman ( Peer Evaluation) penilaian antar teman dilakukan oleh seorang atau lebih peserta didik terhadap
seorang peserta didik tertentu dalam suatu kelas atau rombongan belajar berkaitan dengan sikapnya. Penilaian ini melatih peserta didik penilai untuk menjadi pebelajar yang baik. Kriteria penilaian antar teman adalah:
1) Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik
2) Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana
3) Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
4) Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik
5) Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda
6) Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau sebenarnya
7) Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)
8) Memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu kompetensi peserta didik
9) Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur
10) Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah sampai kemampuan tertinggi
c. Penilaian Guru dengan menggunakan jurnal Jurnal berisi catatan hasil pengamatan peserta didik di dalam maupun di luar kelas tentang sikap dan perilaku. Kriteria penilaian dengan menggunakan jurnal adalah:
a. Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting
b. Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator
c. Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan
d. Dapat dibuat rekapitulasi tamilan sikap peserta didik secara kronologis
e. Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif
f. Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik
g. Menuntut guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik
2. Tes Tertulis
Tes tertulis terdiri dari pilihan atau suplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat.
Menyuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek. Tes tertulis berbentuk uraian menuntut peserta didik untuk mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentu uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Tes tertulis berbentuk esai terdiri dari dua pola jawaban yaitu jawaban terbuka ( extended-response) dan jawaban terbatas ( restricted-response)
3. Tes Lisan
Tes lisan menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan yang dilakukan melalui tanya jawab secara langsung antara guru dan peserta didik. Kriteria tes lisan adalah sebagai berikut:
a. Tes lisan dapat digu8nakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf pengetahuan yang hendak dinilai
b. Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada
c. Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengkonstruksi jawabannya sendiri
d. Disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek
4. Penugasan Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah
a. Mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar
b. Dapat dikerjakan oleh peserta didik
c. Dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri
d. Disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik
e. Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum
f. Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok
g. Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota
h. Tugas harus bersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial ekonomi)
i. Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas j. Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas
5. Tes Praktik Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Kriteria tes praktik adalah:
a. Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar
b. Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik
c. Mencantumkan kurun waktu pengerjaan tugas
d. Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik
e. Sesuai dengan cakupan kurikulum e. Sesuai dengan cakupan kurikulum
a. Dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)
b. Sesuai dengan tujuan pembelajaran
c. Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamatai
d. Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur
e. Dapat memetakan kemampuan peserta didik
f. Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik
6. Penilaian Proyek ( project assessment)
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dalam penyelesaian sebuah proyek, peserta didik berkesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya, sehingga penilaian proyek memerlukan perhatian khusus dari guru yaitu sebagai berikut:
a. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data,
mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
b. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik
c. Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik. Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan dan produk proyek (menilai kualitas dan bentuk akhir secara holistik dan analitik). Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi.
7. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Penilaian portofolio bersifat kontinu (berkelanjutan) yang dilakukan dalam satu periode tertentu. Informasi yang dikumpulkan dapat berupa karya, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang relevan Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Penilaian portofolio bersifat kontinu (berkelanjutan) yang dilakukan dalam satu periode tertentu. Informasi yang dikumpulkan dapat berupa karya, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang relevan
a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio
b. Guru (bisa bersama peserta didik) menentukan jenis portofolio yang akan dibuat
c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran
d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya
e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu
f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen
portofolio yang dihasilkan
g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio
Sementara itu, beberapa jenis-jenis alat penilaian pada authentic assessment menurut: No.
Jenis Alat Penilaian
Keterangan
Skala pemberian skor digunakan untuk menilai kinerja siswa
1. Rubrik/Pemandi Penskoran berdasarkan kriteria tentang penyelesaiantugas tertentu
Kokesi hasil karya siswa yang dipilih khususnya untuk menunjukkan prestasi siswa atau mendemonstrasikan
2. Portofolio/e-portofolio perbaikan pembelajaran sepanjang waktu (portofolio
elektronik biasanya dapat diakses di internet) Tugas yang diberikan kepada siswa yang dirancang untuk menilai kecakapannya dalam menerapkan prinsip
3. Tugas autentik pengetahuan yang baku, dan keterampilan dalam
menghadapi tantangan dunia nyata Siswa mengevaluasi kinerja siswa sendiri untuk menentukan
4. Penilaian diri kekuatan dan kelemahanny dan merefleksikan apa yang harus diperbaiki untuk meningkatkan mutu hasil karyanya Guru menanya siswa tentang latar belakang pribadi,
5. Interview/Wawancara kegiatannya, apa saja yang dibacanya, serta minat-minat siswa lainnya Siswa menceritakan kembali gagasan pokok atau rincian
Menceritakan kembali kisah
6. terpilih dari sebuah teks melalui mendengarkan dan atau sebuah teks
membaca Siswa menulis sesuatu yang bersifat naratif, ekspositori,
7. Contoh penulisan persuasif, atau menulis suatu makalah acuan
Siswa bekerja sama dengan siswa yang lain sebagai suatu tim untuk menciptakan proyek yang acap kali melibatkan
8. Proyek/Pameran produk multimedia, presentasi lisan atau tertulis, serta
pajangan hasil karya Dokumen siswa tentang serangkaian eksperimen
9. Eksperimen/Demonstrasi demonstrasi yang menggambarkan prosedur, pelaksanaan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan 9. Eksperimen/Demonstrasi demonstrasi yang menggambarkan prosedur, pelaksanaan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan
Soal berbentuk tanggapan berujung terbuka (open-ended questions) yang jawabannya
10. terkonstruksi (constructed dapat bermacam-macam, dan bukan jawaban yang pasti response items )
tertentu. Contohnya dalam soal bentuk uraian/esai atau jawaban singkat. Guru mengamati dan mendokumentasikan perhatian siswa
11. Catatan observasi guru serta interaksinya dalam kelas, tanggapannya terhadap bahan ajar, dan kerjasamanya dengan siswa yang lain Laporan harian siswa dalam mencatat atau menanggapi
12. Jurnal/Entri buku harian suatu bahan ajar tertentu dalam bidang studi tertentu
Karya siswa berbentuk tulisan dapat berupa suatu makalah,
13. Karya tulis laporan hasil studi ekskursi, laporan wawancara terhadap orang-orang tertentu, dan lain-lain Kuis yang diberikan guru berupa tanya jawab untuk
14. Kuis lisan mengetahui kompetensi siswa dalam menguasai bahan ajar tertentu Peta yang menggambarkan karakter suatu tokoh tertentu dari
Peta perilaku (character
15. suatu bacaan tertentu, misal berupa roman, novel, cerita map )
pendek, novelet, dan lain-lain Siswa mengorganisasikan informasi yang diperlukan
Pemandu grafis (graphic membuat hubungan antar-komponen informasi sehingga
16. organizer )
menyiratkan suatu konsep penting tertentu dari suatu tubuh pengetahuan (body of knowledge) Suatu daftar yang bertujuan melihat penilaian siswa terhadap
17. Daftar cek (check list) sesuatu objek atau suatu keadaan selama pembelajaran
Catatan bacaan harian Catatan siswa tentang apa saja yang telah dibacanya sehari-
18. (reading log)
hari tekait bidang studi tertentu Rekaman kegiatan siswa pada peristiwa tertentu atau pada
19. Rekaman video saat siswa melaksanakan tugas tertentu, misal saat bermain peran
20. Rekaman proses diskusi Selama diskusi interaksi dan aktivitas seluruh siswa direkam Catatan anekdot (anecdotal Catatan kegiatan siswa sehari-hari yang menurut guru unik
21. record )
dan bermakna khusus serta patut dicatat
Basuki & Hariyanto (2014:172-173)
Penilaian autentik memiliki keunggulan dan kelemahan yaitu: No.
Keunggulan
Kelemahan Memerlukan waktu yang intensif untuk
Berfokus pada keterampilan analisis
1. mengelola, memantau, dan melakukan dan keterpaduan pengetahuan
koordinasi Sulit untuk dikoordinasikan dengan standar
2. Meningkatkan kreativitas pendidikan yang telah ditetapkan secara legal
Merefleksikan keterampilan dan Menantang guru untuk memberikan skema
3. pengetahuan dunia nyata
pemberian nilai yang konsisten Sifat subjektif dalam pemberian nilai akan
4. Mendorong kerja kolaboratif
cenderung menjadi bias
5. Meningkatkan keterampilan lisan dan Sifat penilaian yang uni mungkin tidak dikenali 5. Meningkatkan keterampilan lisan dan Sifat penilaian yang uni mungkin tidak dikenali
siswa
Langsung menghubungkan kegiatan Bisa bersifat tidak praktis untuk kelas yang berisi
6. asesmen, kegiatan pengajaran, dan
banyak siswa
tujuan pembelajaran Hal yang menantang untuk mengembangkan
Menekankan kepada keterpaduan
7. berbagai jenis materi ajar dan berbagai kisaran pembelajaran di sepanjang waktu
tujuan pembelajaran
Basuki & Hariyanto (2014:175-176) Cakupan Penilaian Sikap berdasarkan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
1 Penilaian Sikap Spiritual, yaitu menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut
2. Penilaian sikap sosial terdiri dari jujur, disiplin, tanggungjawab, gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif, dan percaya diri
Contoh indikator dari penilaian sikap disajikan dalam tabel berikut:
Si Si Si Sikap dan Pengert kap dan Pengert kap dan Pengert kap dan Pengertian ian ian ian
Contoh Indikator Contoh Indikator Contoh Indikator Contoh Indikator
Sikap Spiritual Sikap Spiritual Sikap Spiritual Sikap Spiritual Menghargai dan
• Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu. menghayati ajaran
• Menjalankan ibadah tepat waktu.
agama yang dianut • Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi
sesuai agama yang dianut. • Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa;
• Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan
diri • Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan
sesuatu. • Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar
atau melakukan usaha. • Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat
tinggal, sekolah dan masyarakat • Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa • Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa
Indonesia. • Menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai
dengan agamanya.
Sikap sosial Sikap sosial Sikap sosial Sikap sosial
1. 1. 1. Jujur Jujur Jujur 1. Jujur
adalah perilaku dapat dipercaya dalam •
perkataan, tindakan, dan pekerjaan. •
Si Si Si Sikap dan Pengert kap dan Pengert kap dan Pengert kap dan Pengertian ian ian ian
Contoh Indikator Contoh Indikator Contoh Indikator Contoh Indikator
Disiplin Disiplin Disiplin 2. Disiplin
adalah tindakan yang • menunjukkan
perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan. Tanggungjawab Tanggungjawab Tanggungjawab 3. Tanggungjawab adalah sikap dan
perilaku seseorang
untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia
lakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, •
sosial dan budaya), negara dan Tuhan •
Yang Maha Esa
Toleransi Toleransi Toleransi 4. Toleransi
adalah sikap dan
tindakan yang
menghargai
keberagaman latar
belakang, pandangan, dan keyakinan
Gotongroyong Gotongroyong Gotongroyong 5. Gotongroyong
adalah bekerja bersama-sama
dengan orang lain
untuk mencapai
tujuan bersama
dengan saling berbagi tugas dan tolong •
menolong secara # ikhlas.
Si Si Sikap dan Pengert Si kap dan Pengert kap dan Pengert kap dan Pengertian ian ian ian
Contoh Indikator Contoh Indikator Contoh Indikator Contoh Indikator
Santun Santun Santun atau sopan 6. Santun sopan sopan sopan
$ adalah sikap baik
$ dalam pergaulan baik •
$ dalam berbahasa
maupun bertingkah
laku. Norma
kesantunan bersifat &' relatif • , artinya yang
dianggap baik/santun pada tempat dan
waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain. Percaya diri Percaya Percaya 7. Percaya diri diri diri
% $ adalah kondisi mental •
# atau psikologis
seseorang yang
memberi keyakinan
kuat untuk berbuat atau bertindak • !
Contoh Instrumen:
a. Penilaian Diri LEMBAR PENILAIAN DIRI LEMBAR PENILAIAN DIRI LEMBAR PENILAIAN DIRI LEMBAR PENILAIAN DIRI
SIKAP SPIRITUAL SIKAP SPIRITUAL SIKAP SPIRITUAL SIKAP SPIRITUAL PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari
Nama Peserta Didik
Materi Pokok
No No Pernyataan No No Pernyataan Pernyataan Pernyataan TP TP TP TP KD KD KD KD SR SL SR SR SR SL SL SL
1 Saya bersyukur untuk setiap anugerah yang Tuhan berikan
2 Saya percaya bahwa pengetahuan yang saya miliki adalah karunia Tuhan
3 Sebelum dan setelah kegiatan pembelajaran, saya berdoa
4 Saya memberi salam sebelum dan sesudah mengungkapkan pendapat di depan umum
5 Saya berusaha untuk semaksimal untuk meraih prestasi yang baik
6 Saya menghormati teman-teman yang memiliki agama yang berbeda
7 Saya menjalankan ibadah sesuai ajaran agama Jumlah
Keterangan: TP : Tidak Pernah KD : Kadang-kadang SR : Sering SL : Selalu Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :