TEKNIK PENYIAPAN EKSTRAK BIJI TANAMAN BIOFARMAKA SEBAGAI PESTISIDA NABATI

TEKNIK PENYIAPAN EKSTRAK BIJI TANAMAN BIOFARMAKA SEBAGAI PESTISIDA NABATI

Tanaman obat selain dapat di-

Pengolahan Biji Tanaman Obat gunakan untuk pengobatan pe-

terpadu (PHT). Pemakaian pestisida

Menjadi Ekstrak nyakit pada manusia maupun

sintetis pada awalnya tidak terasa

hewan, juga dapat digunakan se-

Secang (Caesalpinia sappan L.) bagai bahan baku pembuatan

efeknya sebagai pencemar ling-

kungan, tetapi efek residunya baru

pestisida nabati untuk digunakan

dirasakan akhir-akhir ini. Pada

Deskripsi tanaman dan pemanenan

sebagai pengendali hama. Pada

awalnya pemanfaatan insektisida

Tanaman secang berupa tum-

umumnya pestisida yang diguna- kan terbuat dari bahan sintetis

nabati sangat kecil karena adanya

buhan perdu, berduri banyak dan

karena lebih efektif, murah dan

bermunculan insektisida sintetis

tinggi tanaman dapat mencapai 5 -

mudah diperoleh, tetapi lama-

yang harganya lebih murah, efektif

10 m. Perbanyakan dapat dilakukan

kelamaan dapat mencemari ling-

dan diproduksi dalam jumlah ba-

melalui biji maupun setek. Bagian

kungan. Sebagai pestisida alter-

nyak. Belakangan ini timbul ma-

dari tanaman yang digunakan

natif dapat memanfaatkan biji- bijian yang berasal dari tanaman

salah yang berkaitan dengan insek-

adalah kayunya dimana jika diseduh/

obat seperti biji mengkudu, mah-

diekstrak baik menggunakan air

kota dewa, secang dan sirsak yang

pestisida dalam lingkungan (air,

dingin maupun panas akan meng-

sebelumnya diolah terlebih dahulu

tanah dan udara), keracunan ter-

hasilkan warna merah. Selain se-

menjadi bentuk serbuk ataupun

bagai obat, kayu secang juga dapat

hadap pekerja/pemakai, terjadinya

ekstrak. Di dalam ekstrak biji

digunakan sebagai pewarna makan-

tanaman obat terdapat senyawa

resistensi hama, timbulnya hama

an dan minuman. Sedangkan bijinya

golongan alkaloid, saponin, gli-

sekunder atau akumulasi residu

sebagian besar hanya digunakan

kosida, flavonoid dan tanin yang

dalam tanaman. Dengan timbulnya

sebagai bibit.

bersifat insektisida berupa repel-

masalah ini, pemanfaatan pestisida

lent dan anti feedant yang ramah

Buah secang berbentuk polong,

nabati mulai diperhatikan kembali

lingkungan dapat diperoleh untuk

panjang 8 - 10 cm. Lebar 3 - 4 cm

dimanfaatkan lebih lanjut.

karena bersifat ramah lingkungan

dan apabila sudah tua ditandai

baik terhadap manusia maupun

dengan warna kuning kecokelatan.

lingkungan. Tulisan ini menginfor-

Di dalam 1 polong terdapat 5 - 6 biji

yang cukup keras dan warnanya emanfaatan pestisida nabati

P dalam pengendalian hama alternatif.

kuning kecokelatan. Pemanenan merupakan salah satu strategi

ekstrak dari biji tanaman obat serta

pemanfaatannya sebagai pestisida

dapat dilakukan setelah tanaman

berumur 4 - 5 tahun, dengan mem-

12 Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Volume 15 Nomor 3, Desember 2009

Perbanyakan tanaman katuk (Sauropus androgynus) sebagai .....

an yang mengandung glikosida disortir. Kemudian biji yang sudah

belah polong biji dikeluarkan untuk

dihasilkan sari mengkudu. Ampas

jantung sejak zaman pra sejarah dipilih dikeringkan dengan dijemur

hasil perasan yang berupa biji dan

masih bercampur dengan sedikit

sudah digunakan sebagai racun

panah dan siksaan. Senyawa ini di bawah sinar matahari ataupun alat

daging pada umumnya dibuang

mempunyai efek kardiotonik khas pengering.

begitu saja sebagai limbah. Biji-biji

dan tapak kerja molekulnya ialah Ekstrak biji secang

tersebut jumlahnya cukup banyak,

dan jika diolah lebih lanjut menjadi

ATP ase yang terikat pada membran

yang mengatur kation. Biji secang yang sudah kering

serbuk ataupun ekstrak dapat di-

manfaatkan sebagai pestisida nabati.

dikupas kulitnya lalu digiling,

Mahkota Dewa (Phaleria macro-

diayak, sehingga dihasilkan serbuk

Ekstrak biji mengkudu

carpa (Scheff) Boer.)

yang ukurannya seragam, serbuk

yang kemudian diekstrak dengan Deskripsi tanaman dan pemanenan

Biji mengkudu yang merupakan

limbah dari hasil pengolahan buah

menggunakan pelarut etanol.

Mahkota dewa menurut orang Ekstrak biji secang terdapat

Cina merupakan “obat pusaka”, saponin, alkaloid, glikosida, flavo-

sampai lendirnya hilang lalu dibilas

orang Banten menyebutnya “raja noid dan tanin sebesar 0,18%. Dari

sampai bersih. Biji yang diperoleh

obat “ dan orang Yogyakarta me- komponen tersebut biji secang

berwarna hitam serta memiliki al-

nyebutnya “makuto ratu”. Bagian kemungkinan

bumin yang keras, selanjutnya di-

tanaman yang digunakan sebagai sebagai pestisida nabati terutama

dapat

digunakan

tiriskan dan siap untuk dijemur

obat adalah daun, daging dan kulit yang berasal dari senyawa alkaloid

buah, sedangkan bijinya jarang dan glikosida. Menurut Direktorat

maupun alat pengering. Setelah

dimanfaatkan sebagai obat karena Perlindungan Hortikultura beberapa

kering biji digiling menggunakan

ada jenis senyawa beracun yang jenis alkaloid dapat mempengaruhi

alat penepung lalu diayak dengan

sistem syaraf binatang, seperti terkandung di dalamnya.

tujuan untuk menghasilkan serbuk

berukuran yang sama yaitu 35

alkaloid veratum, dinamino steroid, Buah mahkota dewa berbentuk

mesh. Langkah berikutnya adalah

steroid dan sebagainya yang dapat

bulat, permukaan mengkilap, ber- merusak fungsi sel. Tanin dan

mengekstrak serbuk biji mengkudu

warna hijau ketika masih muda dan alkaloid dapat menghambat sintesis

dengan menggunakan pelarut etanol

setelah masak berubah menjadi protein dan sintesis DNA.

secara maserase dan selanjutnya

merah. Pemanenan dapat dilakukan Sebagian besar komponen yang

dilakukan analisis terhadap mutu

setelah tanaman berumur satu tahun terkandung di dalam biji secang

ekstrak.

dan produksi tertinggi pada umur 20 adalah kelompok non polar, seperti

Komponen kimia yang terkan-

bulan setelah tanam. Dalam satu eter, ester-ester atau hidrokarbon

dung di dalam biji mengkudu adalah

buah terdapat 2 - 4 biji dan jarang juga terdapat kelompok polar yaitu

lemak sebanyak 13,2%, serat 41,3%,

dimanfaatkan sebagai obat hanya di- zat asam.

protein 8,2% dan karbohidrat 29,1%.

Di dalam ekstrak biji mengkudu

gunakan sebatas menjadi bibit.

juga terdapat senyawa alkaloid, saponin, tanin dan glikosida jantung.

Ekstrak biji mahkota dewa Deskripsi tanaman dan pemanenan

Biji mahkota dewa selain diguna- Tanaman

Biji mengkudu mengandung asam

kan sebagai bibit juga dapat di- tumbuh pada ketinggian sampai

mengkudu

dapat

lemak yaitu asam palmitat sebesar

gunakan sebagai obat tetapi hanya 1.000 m dpl dan perbanyakan

1,9%, asam oktanoat 5,1%, asam

untuk pemakaian luar. Cara peng- tanaman melalui biji atau cangkok.

oleat 0,8% dan asam linoleat 10,5%.

olahannya yaitu dengan cara meng- Hampir seluruh bagian dari tanaman

Ekstrak biji mengkudu sebanyak

upas biji dari cangkangnya ke- mengkudu dapat digunakan sebagai

1 g/% (v/b) dapat menghambat

mudian disangrai sampai gosong obat tetapi yang umum digunakan

perkembangan Sitophilus zeamais.

lalu digiling dan dapat digunakan adalah buah. Buah mengkudu

Daya hambat yang dimiliki berupa

anti ovipositant (serangga tidak mau

sebagai obat penyakit kulit yaitu merupakan buah buni majemuk,

bertelur pada saat infestasi) juga

permukaan berkutil-kutil, warna

dengan cara dioles. Selain untuk kuning pucat, berbau busuk dan

dapat menurunkan nafsu makan (anti

obat oles biji mahkota dewa juga berbiji banyak berwarna cokelat

feedant). Selain untuk mengendali-

dapat digunakan sebagai pestisida kehitaman. Pada waktu muda

kan hama, ekstrak biji mengkudu

nabati. Biji mahkota dewa yang buahnya berwarna hijau dan setelah

juga dapat menghambat pertum-

sudah dikeringkan digiling lalu masak berwarna hijau kekuningan.

buhan bakteri B. stearothermophil-

diayak. Selanjutnya serbuk dieks- Buah mengkudu dapat dipanen

lus dengan zona hambatan sebesar

trak secara maserase menggunakan pada saat buah sudah berwarna

7,75 mm.

pelarut etanol 70% sehingga di- kuning tetapi masih keras. Selanjut-

Biji mengkudu dalam bentuk ser-

peroleh rendemen ekstrak sebesar nya buah dicuci sampai bersih

buk maupun ekstrak dapat diman-

faatkan sebagai pestisida nabati,

kemudian diolah dengan cara dipres

Di dalam biji mahkota dewa atau melalui fermentasi sehingga

karena mengandung senyawa alka-

loid dan glikosida jantung. Tanam-

terdapat senyawa flavonoid, alka-

Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Volume 15 Nomor 3, Desember 2009 13

Inovasi teknologi untuk meningkatkan keberhasilan sambung .....

14 Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Volume 15 Nomor 3, Desember 2009

loid, polifenol dan saponin. Se- bagian besar senyawa polifenol dan saponin berfungsi sebagai anti feedant (penolak makan serangga). Beberapa jenis alkaloid seperti dopamine, serotonin dan asetilkolin mempunyai kemiripan dengan neuro transmitter pada sistem syaraf pusat manusia. Pemberian ekstrak biji mahkota dewa dapat membunuh ulat

grayak instar II dengan nilai LC 50

adalah sebesar 5,19% dan LC 95

sebesar 12,7% yang ditandai dengan adanya gangguan pada sistem syaraf pusat yang kemudian mati.

Sirsak (Annona muricata L)

Deskripsi tanaman dan pemanenan Buah sirsak termasuk buah semu,

permukaan kulit berduri, berdaging lunak, berwarna putih, berserat dan berbiji hitam pipih. Buah sirsak dapat dipanen jika durinya sudah saling berjauhan dan warna hijau mengkilat berubah menjadi hijau

kekuning-kuningan. Buah sirsak mengandung 67% daging buah, 20% kulit, 8,5% biji, 4% poros tengah buah dan vit C 20 mg/100 g daging buah. Sebagai tanaman biofarmaka buah sirsak dapat digunakan sebagai obat asam urat (Iptek.net.id/ind/ teknologi pangan ). Sedangkan biji- nya hanya digunakan sebagai bibit dan selebihnya dibuang sebagai limbah.

Ekstraksi biji sirsak

Biji sirsak dapat diolah menjadi ekstrak dengan cara mengekstrak serbuk biji menggunakan pelarut metanol selama 4 jam. Hasil analisis bahan aktif menunjukkan di dalam ekstrak biji sirsak terdapat zat aktif anonasin

anonasinum 10,0%. Pemanfaatan biji sirsak baik dalam bentuk serbuk maupun ekstrak mempunyai daya insektisida (repellent) terhadap per- kembangan Sitophilus zeamais yaitu

mampu menurunkan populasi se- rangga turunan pertama. Biji sirsak merupakan

pestisida

pembunuh hama daun kubis (Plutella xylostella L.) meningkatkan mortalitas dan menghambat perkembangan hidup serangga.

Penutup

Biji buah mengkudu, secang, mahkota dewa dan sirsak dapat di- gunakan sebagai pestisida nabati setelah diolah menjadi serbuk atau- pun ekstrak. Semua ekstrak biji-bi- jian tersebut secara umum mengan- dung senyawa golongan yang ham- pir sama yaitu alkaloid, saponin, glikosida, flavonoid, tannin dan dapat digunakan sebagai pestisida alternatif. Sifat insektisida yang diberikan pada umumnya adalah penolak (repellent) dan anti feedant.