Kaidah Diferensial

B. Kaidah Diferensial

Derivatif pertama dari suatu fungsi y = f(x) adalah limit bagi perbedaan di mana βˆ† π‘₯ β†’ 0, oleh karena itu untuk menentukan nilai dari derivatif suatu fungsi tersebut dapat dilakukan dengan dua cara, antara lain:

1. Menentukan hasilbagi perbedaan dari fungsi tersebut, seperti pada metode laju perubahan fungsi;

2. Mencari nilai limit dari hasil bagi perbedaan tersebut ketika delta x (jarak perubahan dari x) mendekati nol ( βˆ† π‘₯ β†’ 0).

Akan tetapi, pada bab ini dibahas metode secara langsung untuk mencari nilai derivatif pertama dari suatu fungsi dengan cara menggunakan aturan-aturan diferensiasi (cara kedua).

Notasi derivatif yang digunakan dalam buku ini: β€² ( dx π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑓 π‘₯), dengan aturan sebagai berikut: β€’ Diferensiasi Konstanta β†’ y = k (Konstanta)

dy

Untuk suatu fungsi konstan β†’ y = k (konstanta), turunan pertama dari fungsi tersebut adalah 0 (nol), seperti telah diungkapkan sebelumnya pada metode laju perubahan fungsi:

a. y = 7, maka =0

b. y = log 10, maka =0

c. y = ln e, maka =0

β€’ Diferensiasi Fungsi Pangkat: f(x) = x n Untuk suatu fungsi f(x): y = x n , secara umum derivatif (turunan pertama) dari

fungsi tersebut dinyatakan:

a. y=x , maka = 10 9

b. y=x , maka =8 7

c. y=x , maka = 21 π‘₯ 20

β€’ Diferensiasi Perkalian Konstanta dengan Fungsi: (y = k . u, dimana u = f(x) dan k = Konstanta)

Untuk suatu fungsi f(x): y = k .u, di mana u fungsi dari x dan k Konstanta, secara umum derivatif (turunan pertama) dari fungsi tersebut dinyatakan:

a. , maka

b. , maka = 3 (9) 9βˆ’1 = 27 y = 3x 8

c. y = 10x , maka

d. y= 3 οΏ½2π‘₯ 8 , atau y = (2x) οƒ  =8

β€’ Diferensiasi Pembagian Konstanta dengan Fungsi

Jika 𝑦= , dimana v = f(x), maka =

β€’ Diferensiasi Penjumlahan (Pengurangan) Fungsi: y = u Β± v Suatu fungsi penjumlahan, y = u Β± v, di mana u = f(x) dan v = g(x), turunan

pertama dari model fungsi tersebut dinyatakan:

vβ€² Contoh:

a. β€² y = (5x + 7), maka = 𝑒 + 𝑣 β†’

b. y = (4x + 10x + 3), maka = β€²

c. y = 5x – 7x , maka = 10

d. y = (5x + 6) + (5x + 4x), maka = β€² + β€² = (5) + (15 2 𝑒 𝑣 β†’ + 4)

β€’ Diferensiasi Perkalian Fungsi: y = u .v Suatu perkalian fungsi: y = u . v, di mana u = f(x) dan v = g(x), turunan pertama

dari model fungsi tersebut dinyatakan:

dx βˆ™ (v) + (u) βˆ™ dx Atau:

π‘₯ β€’ Diferensiasi Pembagian Fungsi

Suatu fungsi y = , di mana u = f(x) dan v = g(x), maka turunan dari fungsi

tersebut dinyatakan:

dy οΏ½

du dv

= dx οΏ½vβˆ’uοΏ½ dx οΏ½ 2

dx v

Atau dapat ditulis:

dy

u β€² βˆ™v–uβˆ™v β€²

2 dx v

=3 β€’ Diferensiasi Polinomial

y=C.x n

dy

=C βˆ™nβˆ™X nβˆ’1

β€’ Diferensiasi Fungsi Komposit Jika y = f(u), sedangkan u = g(x), dengan kata lain y = f{g(x)},

2 a. 2 (3x + 5) Misalkan u = 3x 2 + 5, du/dx = 6x sehingga y = u 2 , dy/du = 2u 𝑑𝑦

2 = 2u(6x) = 2(3x 3 + 5)(6x) = 36x + 60x

2 b. 2 (2x + 3) Misalkan u = 2x 2 + 3, du/dx = 4x sehingga y = u 2 , dy/du = 2u 𝑑𝑦

= . = 2u(4x)

= 2(2x 2 + 3)(4x)

3 = 16x + 24x

3 c. 2 (3x + 8)

3 Misalkan u = 3x 2 + 8, du/dx = 9x sehingga y = u 2 , dy/du = 2u 𝑑𝑦

2 3 = 2 . = 2u(9x ) = 2(3x + 8)(9x )

5 = 54x 2 + 144x

β€’ Diferensiasi Fungsi Berpangkat Jika y = u n , dimana u = g(x) dan n adalah konstanta

𝑑𝑦 n-1 𝑑𝑒

Maka = nu .

Kaidah ini mirip dengan kaidah sebelumnya dan merupakan kasus khusus dari kaidah fungsi komposit. Untuk kaidah ini terdapat pula sebuah kasus khusus,

yakni jika u = f(x) = x, sehingga y = u n-1 =x , maka dy/dx = nu Contoh :

2 a. 2 (3x + 5) Misalkan u = 3x 2 +5 , maka du/dx = 6x

2 = 2(3x 3 + 5)(6x) = 36x + 60x

2 b. 2 (2x + 3) Misalkan u = 2x 2 +3 , maka du/dx = 4x 𝑑𝑦

2 = 2(2x 3 + 3)(4x) = 16x + 24x

3 c. 2 (3x + 8)

3 Misalkan u = 3x 2 +8 , maka du/dx = 9x 𝑑𝑦

3 = 2(3x 2 + 8)(9x )

5 = 54x 2 + 144x β€’ Diferensiasi Fungsi Logaritmik

a 𝑑𝑦

Jika y = log x, maka =

π‘₯ ln π‘Ž

Contoh:

y= log 2, =

π‘₯ ln π‘Ž

2 ln 5

β€’ Diferensiasi Fungsi Komposit-Logaritmik

a 𝑑𝑦

log π‘Ž 𝑒 𝑑𝑒

Jika y = log u, dimana u = g(x), maka =

Contoh: 𝑦 = log οΏ½ π‘₯βˆ’3

β€’ Diferensiasi Fungsi Komposit-Logaritmik-Berpangkat

a Jika y = ( n log u) , dimana u = g(x) dan n adalah konstanta, maka 𝑑𝑦

𝑑𝑦 log π‘Ž 𝑒 𝑑𝑒

Contoh: y = (log 5 x 2 ) Misalkan

2 = (log 5 5π‘₯ 2 π‘₯ π‘₯ ) log 𝑒 β€’ Diferensial Fungsi Logaritma Natural

30π‘₯(log 5 π‘₯ 2 ) 2 log 𝑒

e ( e log x = In x) jika y = log x atau y = In x, maka:

Jika y = e log u, di mana u = f(x), maka:

Jika y = (ln u) n , dimana u = g(x) dan n adalah konstanta, maka: 𝑑𝑦

a. , = (3 𝑦 = ln π‘₯ 3 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž

b. 2 𝑑𝑦 = 3(ln 5 𝑦 = (ln 5 π‘₯ 2 ) 3 2 , maka 1

(ln 5 2 ) = π‘₯ 2

β€’ Diferensiasi Fungsi Eksponensial Untuk menyelesaikan model diferensial dari fungsi eksponensial, caranya

adalah sebagai berikut: β€œKalikan masing-masing ruas kiri dan kanan dengan Logaritma Natural x (In)”, dari bentuk fungsi eksponensial: y =a , setelah dikalikan

x dengan In, hasilnya: In y = In a Langkah selanjutnya, gunakan aturan logaritma yang menyatakan, bahwa log

a b = b log a, sehingga hasil perkalian dengan In dari fungsi eksponensial tersebut menjadi: In y = x In a, kemudian tentukan turunan (derivatif ) dari fungsi masing-

masing ruasnya, seperti berikut: In y = In a x , atau In y = x In a

Hasil, turunan fungsi terhadap x pada masing-masing ruasnya, seperti berikut:

π‘Ž) βˆ™ ln π‘Ž Contoh:

Dalam hal y = e x , maka dy/dx = e juga, sebab ln e = 1

b. ( 2π‘₯βˆ’3) 𝑦 = ln 10 𝑑𝑦 ,

( 𝑦 = οΏ½ln 10 2π‘₯βˆ’3) οΏ½ β†’ 𝑦 = (2π‘₯ βˆ’ 3) ln 10

β€’ Diferensiasi Fungsi Kompleks Jika

𝑦= 𝑒 𝑣 , dimana u = g(x) dan v = h(x)

maka = π‘£βˆ’1 𝑣𝑒 𝑣 . + 𝑒 . ln

penentuan v dari y = u ini dapat pula dilakukan dengan jalan

melogaritmakan fungsi atau persamaannya, kemudian mendiferensiasikan masing-masing ruasnya.

𝑦=𝑒 𝑣 ln 𝑦 = 𝑣 ln 𝑒

= 𝑣 + ln 𝑒

2 3 Misalkan 𝑑𝑣 =1 𝑒=π‘₯β†’ 2 ; dan; 2

2 2 ( π‘₯ 2 =( 3 + 1) +1) +1 {( 2 π‘₯ π‘₯ π‘₯ + 1) βˆ’2 π‘₯ + 6 ln π‘₯} β€’ Diferensiasi Fungsi Balikan

Jika y = f(x) dan x = g(y) adalah fungsi-fungsi yang saling berkebalikan

(inverse function), maka = 𝑑π‘₯

β€’ Diferensiasi Implisit Jika f(x, y) = 0 merupakan fungsi implisit sejati (tidak mungkin dieksplisitkan), dy/dx dapat diperoleh dengan mendiferensiasikannya suku demi suku, dengan menganggap y sebagai fungsi dari x.

2 a. 2 4 xy –x + 2y = 0, tentukan dy/dx

Dalam contoh ini 4 xy 2 diperlakukan sebagai perkalian dua fungsi x, kemudian didiferensiasikan dengan menggunakan kaidah perkalian fungsi.

Jadi, u = 4 x dan v = y 2 , diperoleh du/dx = 4 dan dv/dx = 2y (dy/dx), sehingga d(uv)/dx = u(dv/dx) = u(dv/dx) + v(du/dx) = 8 xy (dy/dx) + 4y 2 . Adapaun dy/dx dari x 2 adalah 2x, sedangkan dy/dx dari 2y adalah 2 (dy/dx).

b. y x y–e –e = 5, tentukan dy/dx π‘₯ 2 𝑑𝑦 +2