Seorang calon kreditur yang berhati-hati tidak akan memberikan pinjaman lebih daripada nilai harta kekayaan si calon debiturnya. Maka sepintas
lalu nampaknya perlindungan yang diberikan oleh kedua pasal dari KUHPerdata sudah cukup mantap. Tetapi kenyataannya tidaklah demikian, karena harta
kekayaan si debitur tidaklah berlaku hanya baginya saja sebagai jaminan, melainkan berlaku juga jaminan bagi kreditur-kreditur lainnya. Maka
kemungkinan yang akan terjadi, bahwa pitung dan si kreditur tidak akan terlunasi seluruhnya. Untuk mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan, maka dalam
undang-undang diciptakan hak perlindungan atau hak jaminan yang bersifat khusus. Jaminan yang bersifat khusus dapat ditemui dalam KUHPerdata berupa
gadai, hipotik dan borghtocht yang diatur berturut-turut dalam pasal-pasal 1150, 1162 dan 1820 KUHPerdata. Selain itu bentuk jaminan yang bersifat khusus yang
dikenal dengan nama creditverband yang diatur dalam Stb. No. 542 Tahun 1908.
C. Bentuk-Bentuk Jaminan Dalam Pemberian Kredit
1. Jaminan Perorangan
Menurut pasal 1820 KUHPerdata adalah suatu perjanjian dengan mana seorang pihak ketiga guna kepentingan si berpiutang, mengikatkan
diri untuk memenuhi perikatannya si berhutang mana kala orang itu sendiri tidak memenuhinya. Jaminan yang bersifat perorangan dijumpai
dalam bentuk perjanjian penangungan borghtocht yang berupa bank garantie, bouraw garantie, credit garantie, saldo garantie.
11
Dengan demikian jaminan perorangan dapat dilakukan tanpa sepengetahuan si
debitur. Menurut Prof. Soebekti, oleh karena tuntutan kreditur terhadap
11 Ibid, hlm 21
seseorang penjamin tidak diberikan suatu “previlege” atau kedudukan istimewa dibandingkan atas tuntutan-tuntutan kreditur lainnya, maka
jaminan perorangan ini tidak banyak dipraktekkan dalam dunia perbankan.
12
2. Jaminan Kebendaan
Benda dalam arti luas, ialah segala sesuatu yang dapat di haki oleh orang lain. Juga perikatan benda itu dipakai dalam arti yang sempit
yaitu sebagai barang yang dapat dilihat saja. Ada lagi dipakai bahwa benda itu dimaksudkan kekayaan seseorang.
13
Dari pengertian benda sebagai kekayaan seseorang, maka benda tersebut termasuk juga
kekayaan yang tidak dapat dilihat, misalnya hak piutang. Jaminan yang bersifat kebendaan kita jumpai dalam bentuk hipotik, pand gadai,
creditverband. Selain itu juga beberapa hak yang sedikit banyak memberi jaminan dengan privelege dan hak retensi.
14
Jaminan kebendaan, yaitu jaminan yang dilakukan oleh kreditur dengan debiturnya, ataupun antara kreditur dengan seseorang pihak ketiga
yang menjamin dipenuhinya kewajiban-kewajiban si debitur. Dalam praktek, jaminan kebendaan diadakan suatu pemisahan bagian dari
kekayaan seseorang si pemberi jaminan, yaitu melepaskan sebagian kekuasaan atau sebagian kekayaan tersebut dan semuanya itu
diperuntukkan guna memenuhi kewajiban si debitur bila diperlukan.
12 Drs. Muhamad Djunhana. Hukum Perbankan di Indonesia. Bandung : PT Citra Aditya Bakti. Cet 1 .
hlm 233-235 13
Prof. R. Soebekti, SH. Pokok-pokok Hukum Perdata. Intermassa. Jakarta. Cet ke 13. hlm 50 14
Dr. A. Hamzah, SH dan Senjun Manullang, SH Op Cit. hlm 21
Kekayaan tersebut dapat berupa kekayaan si debitur itu sendiri, ataupun kekayaan pihak ketiga. Dengan demikian menurut Prof. Soebekti, maka
pemberian jaminan kebendaan kepada si kreditur memberikan suatu keistimewaan baginya terhadap kreditur lainnya.
15
3. Pengertian Dan Kegunaan Jaminan Kredit