diadakan perbedaan hak-hak atas tanah yang dapat dibebani hipotek dan Credietverband, yaitu hipotek dapat dibebani atas hak
milik, hak guna usaha, dan hak guna bangunan yang berasal dari konversi hak-hak barat, yaitu konversi dari hak eigendom, hak
erfpacht, dan hak opstal, sedangkan Credietverband dapat dibebankan pada hak milik, hak guna usaha, dan hak guna
bangunan yang berasal dari konversi hak atas tanah adat. Kemudian setelah berlakunya Peraturan Menteri Agraria PMA
Nomor: 15 tahun 1961 tentang Pembebanan dan Pendaftaran Hipotek, maka Credietverband dapat dibebankan pada hak milik,
hak guna bangunan, baik yang berasal dari hak-hak Barat maupun hak-hak tanah adat.
c. Subjek Credietverband
Berdasarkan Pasal 6 Peraturan tentang Credietverband, yang dapat memberikan Credietverband adalah mereka yang
mempunyai kewenangan untuk memperoleh bendanya atau mempunyai beschikkingsbevoeg-heid. Setelah dikeluarkannya
Undang-undang Pokok Agraria, maka yang berhak memberikan Credietverband adalah warga negara Indonesia dan badan hukum
Indonesia yang mempunyai hak milik, hak guna usaha, dan hak guna bangunan”. Hak-hak tersebut menurut Pasal 7 PMA Nomor:
15 tahun 1961 dapat dibebani hipotek maupun Credietverband. Sebaliknya yang dapat menerima Credietverband menurut Stbl.
tahun 1937 Nomor 191 di antaranya adalah Algemeene Volkscrediet Bank yang sekarang bernama Bank Rakyat
Indonesia. Pada waktu ini yang dapat menerima Credietverband berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor: 14 tahun 1973
tanggal 6 April 1973, adalah semua bank umum milik negara, yaitu:
1 Bank Negara Indonesia 1946 BNI 1946 yang didirikan
dengan UU Nomor: 18 tahun 1968, 2
Bank Dagang Negara BDN yang didirikan dengan UU Nomor: 18 tahun 1968,
3 Bank Bumi Daya BBD yang didirikan dengan UU
Nomor: 19 tahun 1968, d. Bank Rakyat Indonesia BRI yang didirikan dengan UU Nomor: 21 tahun 1968, dan
4 Bank Ekspor Impor Indonesia Bank Eksim yang
didirikan dengan UU Nomor: 22 tahun 1968.
d. Hapusnya Credietverband
Berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Pasal 29 Peraturan Credietverband, hapusnya Credietverband ialah karena:
1 hapusnya perjanjianperutangan pokok,
2 pelepasan ikatan dari si berpiutang,
3 bangunan atau tanaman yang dijadikan jaminan dialihkan
kepada pihak lain dan dipindahkan dari tanah di mana benda-benda itu terletak, dan
4 penetapan pelelangan oleh hakim atas permintaan
pemegang grosse dari akta Credietverband. Selain hal tersebut di atas, menurut surat Edaran Menteri
Dalam Negeri Nomor: BA 102410 tanggal 27 Oktober 1970, masih ada kemungkinan lain untuk hapusnya Credietverband,
yaitu karena hapusnya hak atas tanah yang dibebaninya.
e. Perbedaan Credietverband dengan Hipotek