seluruhnya. Jika seorang penjamin membayar utang debitur, maka penjamin; Dapat menuntut kembali dari debitur atas pembayaran utang
sepenuhnya yang terdiri dari utang pokok, berupa uang dan biaya-biaya. Dapat dengan sendirinya mengambil alih segala hak-hak dari kreditur
terhadap debitur, seperti gadai dan hipotek.
a. Credietverband
Pengertian Dilihat dari segi objek pengikatannya,
credietuerband adalah semacam hipotek yang berlaku atas adat apabila dijadikan jaminan. Credietverband merupakan jaminan
atas tanah berdasarkan Koninklijk Besluit KM tanggal 6 Juli 1908 Nomor 50 dan diubah dengan Stbl. Staadsblad tahun 1937
Nomor 190. Berdasarkan Pasal 1 Peraturan tentang Credietverband,
yang dimaksud dengan Credietverband ialah hak kebendaan atas benda-benda tersebut pada Pasal 3, dengan tujuan untuk menuntut
pemenuhan suatu perikatan. Adanya Credietverband tersebut dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada orang-orang
pribumi bumiputra yang memerlukan uang, dengan cara meminjam dari lembaga-lembaga kredit crediet instellingen
dengan memberikan jaminan tanah. Jadi Credietverband tersebut mirip dengan hipotek dan karena diperuntukkan bagi orang-orang
bumiputra pada zaman penjajahan Belanda, maka disebut juga dengan Inlandsch Hypotheck.
b. Objek Credietverband
Apabila tanah hak eigendom, hak erfpacht, dan hak opstal yang semuanya tunduk pada hukum adat tidak dapat
dihipotekkan, tetapi berlaku Credietverband, bila yang membebani Credietverband kreditur telah di-tunjuk oleh
pemerintah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu objek Credietverband adalah tanah hak milik adat. Menurut
ketentuan Pasal 3 Stbl. tahun 1908 Nomor 542, yang dapat dibebani Credietverband adalah:
1 hak pakai individual secara turun-temurun atas tanah-
tanah domein negara, 2
hak pakai dari penduduk di atas tanah-tanah pertikelirswasta,
3 hak milik masyarakat hukum adat di atas tanah domein
negara sepanjang tanah-tanah itu tidak dipergunakan untuk kepentingan umum,
4 hak milik yang tidak terbagi atas tanah-tanah domein
negara yang dipunyai oleh keluarga-keluarga Indonesia dan persekutuan perdata Indonesia,
5 bangunan-bangunan atau tanaman-tanaman yang ada atau
yang masih akan dibangunditanam di atas tanah yang dipunyai dengan hak Indonesia.
Setelah berlakunya UU Pokok Agraria, mula-mula
diadakan perbedaan hak-hak atas tanah yang dapat dibebani hipotek dan Credietverband, yaitu hipotek dapat dibebani atas hak
milik, hak guna usaha, dan hak guna bangunan yang berasal dari konversi hak-hak barat, yaitu konversi dari hak eigendom, hak
erfpacht, dan hak opstal, sedangkan Credietverband dapat dibebankan pada hak milik, hak guna usaha, dan hak guna
bangunan yang berasal dari konversi hak atas tanah adat. Kemudian setelah berlakunya Peraturan Menteri Agraria PMA
Nomor: 15 tahun 1961 tentang Pembebanan dan Pendaftaran Hipotek, maka Credietverband dapat dibebankan pada hak milik,
hak guna bangunan, baik yang berasal dari hak-hak Barat maupun hak-hak tanah adat.
c. Subjek Credietverband