Bab I I I berisi uraian Hasil Penelit ian dan Pem bahasan sebagai berikut Gam baran Um um Tent ang Kinerj a Penegakan Hukum Dalam
Perspekt if Pr ofesionalism e Polri, Fakt or - fakt or yang m em pengaruhi kinerj a penegakan hukum Polri dalam perspekt if profesionalism e Polri
dan Mem ant apkan kinerj a penegakan hukum Polri dalam perspekt if profesionalism e Polri di m asa m endat ang.
Bab I V berisi Penut up berupa Kesim pulan dan Saran berdasarkan uraian dalam hasil dan pem bahasan penelit ian yang ada.
BAB I I TI N JAUAN PUSTAKA
A. Pa r a digm a Ba r u Polr i
Berdasarkan Undang- Undang Republik I ndonesia Nom or 2 Tahun 2002 t ent ang Kepolisian Negara Republik I ndonesia dalam pasal 1
disebut kan bahwa yang dim aksud dengan keam anan dalam negeri adalah suat u keadaan yang dit andai dengan t erj am innya keam anan dan
ket ert iban m asyar akat , t ert ib dan t egaknya hukum sert a t erselenggaranya perlindungan, pengayom an dan pelayanan
m asyarakat . Secara kronologis pem babakan Polri dapat diuraikan sebagai
berikut : Di I ndonesia pengert ian polisi dikenal dalam bent uk pengaw al
pribadi dari raj a- r aj a Maj apahit , yang bernam a Bhayangkara, yang dipim pin oleh Gadj ah Mada. Kem udian pada w akt u VOC 1602- 1799 ,
Gubernur Jenderal Jan Piet erszoon Coen m engadakan pem bent ukan
kepolisian di Bat avia dan sekit arnya. Pada m asa Pem erint ahan Hindia Belanda 1800- 1942 , keadaan
keam anan dikat akan sangat buruk karena gangguan pasukan- pasukan Mat aram yang dibant u dari orang- or ang yang berasal dari luar Jawa
sepert i Bugis, Bali, dan sebagainya. Ket ika perang ant ara Belanda dan I nggris dihent ikan karena t ert angkapnya Napoleon Bonapart e, m aka
Belanda m engam bil alih pem erint ahan di I ndonesia dari t angan Pem erint ah Pendudukan I nggris t erm asuk m em buat rancangan
perat uran t ent ang Kepolisian dan peradilan at au disebut Polit ie Just it iew ezen.
Pada m asa Penj aj ahan Jepang 1942–1945 . Bangsa I ndonesia dipercaya oleh pem erint ah Jepang m enggant ikan kedudukan dan
kepangkat an Kepolisian yang sebelum nya dij abat oleh orang Belanda. Pada m asa I ndonesia paska m erdeka. Pada saat penj aj ah Jepang
m em bubarkan Pet a dan Gyu Gun Kepolisian t et ap bert ugas dan pada saat Pr oklam asi 19- 08- 1945 secara resm i Kepolisian m enj adi Kepolisian
I ndonesia yang m erdeka. Pada t anggal 29 Sept em ber 1945 Presiden RI m elant ik Kepala Kepolisian RI pert am a yait u Jenderal Polisi RS.
Soekant o. Pada t anggal 01 Juli 1946 dibent uk j aw at an Kepolisian negara. Lem baga Kepolisian pada saat it u bert anggung j awab kepada
Perdana Ment eri, periode ini m elahirkan Kepolisian Nasional I ndonesia. Pada periode Republik I ndonesia Serikat RI S . Bapak RS
Soekant o diangkat m enj adi Kepala Jaw at an Kepolisian negara RI S, sedangkan Bapak R. Soem ant o sebagai Kepala Kepolisian Negara RI
berkedudukan di Jogj akart a. Pada t anggal 17 Agust us 1950 Kabinet
yang dianut adalah sist em perlem ent er. Kepala Kepolisian Negara t et ap dij abat Bapak RS Soekant o. Lem baga Kepolisian bert anggung j awab
kepada Perdana Ment eri Presiden. Pada m asa periode Dem okrasi Terpim pin. Melalui Dekrit Presiden
t anggal 5 Juli 1959 I ndonesia kem bali ke UUD 1945, lem baga Polri berada pada Ment eri Pert am a Perdana Ment eri . Ket et apan MPRS No. I
dan I I t ahun 1960 dibent uk Angkat an Bersenj at a Republik I ndonesia ABRI , yang kom ponennya t erdiri dari angkat an perang dan Kepolisian.
Pada periode ini lahirlah UU Pokok Kepolisian RI no. 13 t ahun 1961 t epat nya pada t anggal 19 Juni 1961 yang disyahkan oleh DPR- GR.
Kedudukan Polri dalam UU ini disebut kan sebagai salah sat u unsur ABRI . Pada m asa periode Orde Baru. Guna m em perkuat int egrasi ABRI
Presiden Soehart o m engeluarkan Surat Keput usan No. 132 t ahun 1967 t anggal 24 Agust us 1967 yang m enet apkan pokok- pokok organisasi dan
prosedur bidang pert ahanan dan keam anan yang m enyat akan bahw a ABRI m erupakan bagian dari or ganisasi Depart em en Hankam m eliput i
AD, AL, AU dan AK yang m asing- m asing diikut i oleh Panglim a Angkat an dan bert anggung j awab kepada Menhankam Pangab Presiden Soehart o
sebagai Menhankam Pangab Pert am a . Sebut an Panglim a Angkat an Kepolisian digant i m enj adi Kepala Kepolisian Republik I ndonesia
Kapolri yang diat ur dalam Kepres No. 52 t ahun 1969 yang diresm ikan pada t anggal 1 Juli 1969.
Pada m asa periode Reform asi. Sam pai dengan 21 Mei 1998 st at us Kepolisian m asih sebagai bagian I nt egral ABRI . Set elah diundangkannya
Undang- Undang No. 28 t ahun 1997 t ent ang Kepolisian Negara Republik
I ndonesia yang m enggant ikan No. 13 t ahun 1961, Polri m asih m erupakan bagian yang t idak t er pisahkan dengan ABRI . Sej alan dengan
per gant ian pim pinan Nasional, reform asi t erus bergulir yait u dihapuskannya Dwi Fungsi ABRI dan t erpisahnya Polri dengan TNI . Hal
ini dit andai dengan adanya pidat o k enegaraan Presiden RI t anggal 15 Agust us 1998 dan I nst ruksi Presiden RI No. 2 t ahun 1999 t anggal 1 April
1999 dilakukan pem isahan Polri dari ABRI sert a dit egaskan kem bali dalam pidat o Presiden RI t anggal 16 Agust us 1999, nam un
penyelenggaraan pem binaan Polri ada pada Depart em en Hankam . Berdasarkan I nst ruksi Presiden RI No. 2 t ahun 1999 yang
dit egaskan kem bali dengan Kepres RI No. 89 t ahun 2000 t ent ang kedudukan Polri, pasal 2 bahw a Polri berkedudukan langsung dibaw ah
Presiden dan pasal 2 ayat 2 Polri dipim pin oleh Kapolri yang dalam pelaksanaan t ugasnya bert anggung j aw ab langsung kepada Presiden.
Tap MPR No. VI MPR 1999 t ent ang GBHN 1999- 2004 dalam but ir 5 m enegaskan t ent ang pem isahan Polri dan TNI . St at us dan kedudukan
Kepolisian RI dit egaskan kem andirian dan profesionalism enya dalam Tap MPR No. VI I MPR 2000 dalam pasal 6 ayat 1 dan 2 yang
m enegaskan Peran Polri dan Pasal 7 ayat 1 , 2 , 3 dan 4 yang m em uat pokok- pokok pikir an.
Menurut UU RI Nom or 2 Tahun 2002 t ent ang Kepolisian Negara RI pasal 1 ayat 1 m enyebut kan bahw a kepolisian adalah segala hal- ihwal
yang berkait an dengan fungsi dan lem baga polisi sesuai dengan perat uran per undang- undangan. Dalam pasal 2 disebut kan bahw a fungsi
kepolisian adalah salah sat u fungsi pem erint ahan negara di bidang
pem eliharaan keam anan dan ket ert iban m asyarakat , penegakan hukum , perlindungan, pengayom an, dan pelayanan kepada m asyarakat .
Dari pengert ian fungsi diat as, m aka dapat lah dij abar kan t ugas- t ugas pokok kepolisian negara RI pasal 13 UU RI Nom or 2 Tahun 2002
adalah : a. Mem elihara keam anan dan ket ert iban m asyarakat ;
b. Menegakkan hukum ; c. Mem berikan perlindungan, pengayom an, dan pelayanan kepada
m asyarakat Dari uraian diat as t erlihat nya dengan j elas bahwa st at us dan
kedudukan Polri m engalam i perubahan. Tunt ut an m asyarakat , perj alanan panj ang m enent ukan st at us dan kedudukan Polri sehingga m em punyai
peran yang j elas set elah r eform asi m erupakan andil r akyat . Kini saat nya rakyat m enunt ut Polri unt uk ber buat sebagai Polri yang profesional
Selanj ut nya, dinyat akan dalam Undang- Undang Nom or 2 Tahun 2002 m engenai bat asan dan kewaj iban bagi Polri dalam m elaksanalan t ugasnya
sebagai berikut :
1 Pelak san aan k et ent u an sebagaim an a dim ak sud dalam Pasal 1 8 ay at 1 h an y a dapat dilak u k an dalam k eadaan y an g san gat per lu den gan
m em per h at ik an per at u r an per u n dan g- u n dan gan, ser t a Kode Et ik Pr ofesi Kepolisian n egar a Repu blik I n don esia.
2 Pasal 1 9 ay at 1 dalam m elak san ak an t u gas dan w ew en an gn y a, pej abat Kepolisian Negar a Repu blik I n don esia ber t in dak ber dasar k an n or m a h u k u m
dan m en gindahk an nor m a agam a, k esopan an, k esusilaan, ser t a m en j unj u ng t inggi h ak asasi m an usia.
3 Dalam m elak san ak an t u gas dan w ew en an g sebagaim an a dim ak su d dalam ay at 1 . Kepolisian Negar a Repu blik I n don esia m en gu t am ak an t indak an
pen cegah an.
Reform asi t ot al t elah m endorong t erlaksananya reform asi Polri sesuai t unt ut an perkem bangan m asyarakat dalam rangka m ew uj udkan Polri yang
m andiri, profesional dan m em enuhi harapan m asyarakat . Dim ana seluruh rakyat dan bangsa I ndonesia j uga m enghendaki agar Polri m erubah
paradigm a m enuj u Polisi Sipil Civilian Police yang ant ara lain bercirikan dem okrat is m enj unj ung t inggi kebenaran, keadilan, dan hak asasi m anusia
sert a m ewuj udkan suprem asi hukum . Pr oses reform asi t ersebut t er us berj alan dengan langkah dan program yang lebih j elas unt uk m enat a
kem am puan dan kesiapan Polri secara m enyelur uh baik aspek St rukt ural, I nst rum ent al m aupun aspek Kult ural. Yang kem udian dirum uskan kem bali
VI SI , MI SI Polri, t erm asuk t idak kalah pent ingnya adalah rum usan j at idiri, kinerj a dan t ant angan t ugas Polri kedepan sert a perw uj udan budaya Polri
yang paradigm at is, yait u bersifat prot agonis, berorient asi kepada pelayanan m asyarakat , lebih baik m encegah dari pada m enindak dan lain- lain.
Dit engah arus reform asi m enyongsong perw uj udan m asyarakat m adani social societ y dengan kecender ungan ber bagai per ubahan, akan
berpengaruh dan berim plikasi luas baik t erhadap pelaksanaan t ugas m aupun pergeseran yang konsept ual kearah “ Paradigm a Baru Polri” .
Per um usan paradigm a bar u Polri har us berangkai dari j at idiri Polri yang diungkapkan berdasarkan t ugas pokok Polri yang m encerm inkan nilai- nilai
sej arah, hukum , budaya, sosialogis dan falsafah hidup yang m elekat pada
Polri it u sendiri. Reform asi Polri m em ang m er upakan m asalah kom pleks dan m em but uhkan w akt u panj ang, sert a harus dilaksanakan secara konsist en
dan konsekuen. Dalam proses perubahan paradigm a baru Polri m enuj u Polisi Sipil, m aka set iap langkah operasional Polri dalam lingkup peran dan
t ugas pokoknya selaku pem elihara kam t ibm as, dan sebagai penegak hukum , senant iasa dij iw ai kinerj a sebagai sosok pelindung, pengayom dan
pelayan m asyarakat . Dalam perkem bangan dan sej arah Polri selam a ini sebagai pej uang
dan t erint egrasi dengan ABRI , t elah m engukir dan m engendap dalam diri sert a m em bert uk w at ak anggot a m aupun or ganisasi Polri yang m enj iw ai
kiprah dan budayanya sehingga t am pak “ m enyim pang” dari hakiki j at i dirinya, t erut am a sebagai akibat dan pengaruh dari budaya m ilit erism e.
Paradigm a yang dem ikian t elah m engham bat pem bangunan st andar profesionalism e Polri yang m enj unj ung t inggi HAM dan kaidah- kaidah
hukum sert a sosial yang berlaku di m asyarakat .
18
Keadaan t ersebut dikait kan dengan perkem bangan global sert a t unt ut an reform asi dewasa ini,
m aka j elas bahwa kedepan Polri m em erlukan adanya pergeseran cara berpikir dan bert indak yang berorient asi kepada suprem asi hukum ,
int egrit as m oral, et ika profesi dan kepent ingan sosial sert a perlindungan, pengayom an dan pelayanan m asyarakat , yang m enj unj ung t inggi hak asasi
m anusia, dem okrat isasi dan keadilan sesuai j at i diri Polri it u sendiri. Apabila pem aknaan j at i diri Polri t ersebut dapat hidup dan berkem bang dalam diri
set iap anggot a Polri, t erut am a dalam gerak dinam is kinerj a baik dibidang pelayanan m aupun dibidang operasional yang dilandasi dengan
18
Satjipto Rahardjo, Membangun Polisi Indonesia Baru, 1998
profesionalism e dan int egrit as m oral, akan m enj adi ciri dan w at ak baru Polri sesuai t unt ut an t ugas pokoknya. Maka hal dem ikian m er upakan cerm in diri
yang sesungguhnya dari paradigm a bar u Polri. Kearah par adigm a baru inilah Polri harus dibaw a dan diposisikan guna dapat m engem ban t ugas
pokoknya secara lebih baik sebab hanya dengan dem ikian Polri akan m em peroleh kredibilit as, legalit as, akunt anbilit as dan w ibaw anya sehingga
senant iasa, akan dekat dan dapat dipercaya oleh rakyat nya.
B. Pr ofe sion a lism e Polr i