M e t ode Pe n e lit ia n

m em at uhi dan t unduk pada at uran hukum yang beriaku sej alan dengan prinsip “ equalit y before t he law ” . Dari uraian t ersebut diat as, penulis berpendapat bahw a unt uk m ew uj udkan suprem asi hukum , harus dapat m em enuhi indikat or- indikat or sebagai berikut : 1 Menunj ung t inggi keadilan dan kebenaran. 2 Menj unj ung t inggi hak asasi m anusia. 3 Bebas dari KKN. 4 Bersifat t erbuka t ransparansi. 5 Akunt abilit as publik. 6 Bebas dari int ervensi.

E. M e t ode Pe n e lit ia n

a. Met ode pendekat an Pendekat an yang digunakan dalam penelit ian ini adalah pendekat an yuridis norm at if. Met ode pendekat an yuridis norm at if digunakan unt uk m engkaj i m enganalisis dat a skunder yang berupa bahan- bahan hukum , t erut am a bahan- bahan hukum prim er dan bahan- bahan hukum sekunder 13 . Unt uk lebih m em pert aj am , penelit ian t idak hanya berhent i pada hukum posit if, t et api diperkaya dengan m et ode yuridis kom parat if. 13 Lihat klasifikasi bahan hukum primer dan skunder pada : Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, 1988, hal. 11 – 12. b. Spesifikasi Penelit ian Bert it ik t olak dari j udul dan perm asalahan yang m endasar i penelit ian ini, m aka penelit ian ini t erm asuk j enis penelit ian deskript if analit is. Menurut Burhan Bungin, penelit ian sosial yang m enggunakan for m at deskript if bert uj uan unt uk m enggam barkan, m eringkaskan ber bagai kondisi, berbagai sit uasi at au berbagai variabel yang t im bul di m asyarakat yang m enj adi obyek penelit ian it u. Kem udian m enarik ke perm ukaan sebagai suat u ciri at au gam baran t ent ang kondisi, sit uasi at aupun variabel t ert ent u 14 . Di sam ping it u, penelit ian ini j uga m erupakan penelit ian preskript if yait u suat u penelit ian yang dit uj ukan unt uk m endapat kan saran- sar an m engenai apa yang harus dilakukan unt uk m engat asi m asalah- m asalah t ert ent u. c. Teknik Pengum pulan Dat a Berdasarkan pendekat an yang dipergunakan dalam penelit ian ini deskript if , m aka dat a yang dikum pulkan berupa kat a- kat a, gam bar, dan bukan angka- angka 15 . Oleh karena it u t eknik pengum pulan dat a yang dipergunakan adalah : 1. St udi Kepust akaan dan Dokum en 14 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial : Format-Format Kantitatif dan Kualitatif, Airlangga University press, 2001, hal. 48. 15 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1988, hal. 6. Dat a yang dikum pulkan adalah dat a skunder. Dat a sekunder di bidang hukum dipandang dari sudut kekuat an m engikat nya dapat dibedakan m enj adi 16 : 1 Bahan Hukum Prim er a Norm a dasar Pancasila; b Perat uran dasar : bat ang t ubuh UUD 1945, Tap MPR; c Perat uran perundang- undangan; d Bahan hukum yang t idak dikodifikasikan; e Yurisprudensi; f Trakt at . 2 Bahan Hukum Skunder a Rancangan perat uran perundang- undangan; b Hasil karya ilm iah para sarj ana; c Hasil- hasil penelit ian. 3 Bahan Hukum Tert ier a Bibliografi; b I ndeks kum ulat if. Dari sekian banyak dat a skunder di bidang hukum yang dipakai dalam penelit ian ini adalah norm a dasar Pancasila, Perat uran Dasar, Perat uran Perundang- undangan yang t erkait , Trakt at , Rancangan Perat uran Per undang- undangan, Hasil Karya I lm iah para sarj ana, dan hasil- hasil penelit ian. 16 Ronny Hanitijo Soemitro, Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, 1988, hal. 11-12. Di sam ping it u j uga dipergunakan dokum en- dokum en dan art ikel m edia m assa. 2. Wawancara Wawancara dilakukan unt uk m elengkapi kaj ian yuridis- norm at if, baik t erhadap para pakar hukum pidana , m aupun perorangan lem baga pem erhat i pakar t erlibat guna m enget ahui, m enggali dan m encari upaya- upaya yang t elah, sedang dan akan dilak ukan dalam penegakan hukum yang dilakukan Polri di I ndonesia. d. Met ode Analisis Dat a Analisis dat a dilakukan secara kualit at if. Analisis kualit at if yait u m et ode analisis yang pada dasarnya m em pergunakan pem ikiran logis, analisis dengan logika, dengan induksi, analogi int erpret asi, kom parasi dan sej enis it u. Met ode berfikir yang dipergunakan adalah m et ode indukt if, yait u dari dat a fakt a m enuj u ke t ingkat abst raksi yang lebih t inggi, t erm asuk j uga m elakukan sint esis dan m engem bangkan t eori bila diperlukan dan dat anya m enunj ang 17 . Dari analisis t ersebut kem udian akan dit arik kesim pulan sebagai j aw aban at as perm asalahan yang ada.

F. Sist e m a t ik a Pe nu lisa n