Ego Tokoh Simon

4.2.2 Ego Tokoh Simon

  Menurut Freud, Ego adalah aspek psikologis dari kepribadian dan timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan atau realita. Berikut peneliti sertakan gambaran Ego pada tokoh Simon Menurut Freud, Ego adalah aspek psikologis dari kepribadian dan timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan atau realita. Berikut peneliti sertakan gambaran Ego pada tokoh Simon

  (16) (LPD) (4)

  “Des frissons lui passaient dans les membres ; il se mit à genoux et récita sa prière comme avant de s’endormir.”

  “Seluruh tubuhnya bergetar. Dia berlutut dan berdoa, seperti sebelum dia tidur.”

  Kutipan di atas menjelaskan setelah Simon bermain dengan katak. Ia merasa senang namun seketika ia merasa sedih teringat dengan rumah, ibunya dan kesehariannya tanpa ada sosok seorang ayah. Simon tidak bisa melakukan apapun kecuali menangis sambil berlutut dan berdoa.

  Pada kalimat “il se mit à genoux et récita sa prière comme avant de s’endormir.” yang artinya “Dia berlutut dan berdoa, seperti sebelum dia tidur.” kata “s’endormir” yang berarti “tidur” merupakan gambaran Ego dari tokoh Simon. Tidur adalah kebutuhan organik yang ditimbulkan oleh sifat dasar “kantuk”. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Sigmud Freud bahwa Ego adalah aspek psikologis dari kepribadian dan timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan dengan dunia kenyataan atau realita. (17) (LPD) (4)

  “. . Alors il pensa à sa maison, puis à sa mère, et, pris d’une grande tristesse, il recommença à pleurer”

  “Lalu dia memikirkan rumahnya, lalu ibunya, dan dia merasakan kesedihan yang besar, dia mulai menangis lagi”

  Kutipan di atas menjelaskan ketika simon yang menjadi sedih setelah ia bermaini dengan katak. Seketika ia berhenti tertawa, bersenang-senang dengan Kutipan di atas menjelaskan ketika simon yang menjadi sedih setelah ia bermaini dengan katak. Seketika ia berhenti tertawa, bersenang-senang dengan

  Pada kalimat “Alors il pensa à sa maison” yang artinya “Lalu dia memikirkan rumahnya” kata “il pensa” yang berarti “dia memikirkan” merupakan gambaran Ego dari tokoh Simon menurut Sigmund Freud. Berpikir adalah kebutuhan organik yang ditimbulkan oleh sifat dasar “penasaran”. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Sigmud Freud bahwa Ego adalah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengaruh individu kepada objek dari kenyataan, dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan. (18) (LPD) (8)

  “Puis, tout à coup, il se sentit enlevé dans les mains de son ami, et celui- ci, le tenant au bout de ses bras d’hercule,”

  “Lalu, tiba-tiba dia merasa seperti mengangkat tangan temannya, dan menahannya pada tepi tangan besarnya, dan berteriak kepadanya”

  Kutipan di atas menjelaskan ketika Philippe datang ke rumah Blanchotte pada malam hari. Simon yang mengetahui ibunya sedang berciuman dengan Philippe sontak lari ke kamar dan berbaring di atas tempat tidurnya. Kemudian Philippe menghampiri Simon dan memegang tangannya sambil berkata kepada Simon bahwa jika besok ketika bertemu dengan teman-temanmu katakan bahwa papahmu adalah Philippe Remi.

  Pada kalimat “il se sentit enlevé dans les mains de son ami” yang artinya “Lalu, tiba-tiba dia merasa seperti mengangkat tangan temannya” kata “il se Pada kalimat “il se sentit enlevé dans les mains de son ami” yang artinya “Lalu, tiba-tiba dia merasa seperti mengangkat tangan temannya” kata “il se