Superego Tokoh Nyonya Toine

4.1.6 Superego Tokoh Nyonya Toine

  Bagi Freud, Superego adalah aspek sosiologi kepribadian, merupakan wakil dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada anak-anaknya yang dimasukkan dengan berbagai perintah dan larangan. Selain itu Superego juga merupakan kekuatan moral dan etik dari kepribadian, yang beroperasi memakai prinsip idealistic sebagai lawan dari prinsip kepuasan Id dan prinsip realistik dari Ego. Berikut peneliti sertakan gambaran Superego pada tokoh Nyonya Toine dalam cerpen Toine dengan menyertakan beberapa kutipan di bawah ini.

  (13) (T) (12)

  «Huit jours plus tard, elle entre dans la chambre de Toine avec son tablier plein d’oeufs. Et elle dit : – Je viens de mettre la poule jaune au nid avec dix oeufs. En voilà dix pour toi. Fais attention de ne pas les casser.» “8 hari kemudian, dia masuk ke kamar Toine dengan penutup yang penuh dengan telur. Dia berkata : --- Aku baru saja meletakkan ayam muda di sarang dengan 10 telur. Dan ini 10 untukmu. Hati-hati agar tidak memecahkannya.”

  Kutipan diatas menjelaskan ketika Toine yang sakit sedang dijenguk oleh temannya. Kemudian mereka menambil papan untuk alas bermain kartu di ranjang tempat Toine tidur. Istri Toine yang marah memberhentikannya dan mengambil kartu tersebut untuk dikembalikan ke kafe dengan tujuan agar Suaminya yang sakit tidak lagi bermain kartu dan bersenda gurau bersama teman-temannya. Salah seorang teman pria Toine yang berada di kamar tersebut memberi ide untuk menetaskan beberapa telur di tubuh Toine yang memanas. Kemudian setelah delapan hari berlalu nyonya Toine melakukan apa yang pria tersebut katakan. Ia masuk ke kamar suaminya dengan membawa 10 telur yang dia ambil dari sarang di peternakan ayamnya. Dan ia berkata kepada Toine untuk mengeraminya dan menjaganya agar telu-telur tersebut tidak pecah.

  Pada kalimat “Huit jours plus tard, elle entre dans la chambre de Toine avec son tablier plein d’oeufs” yang berarti “8 hari kemudian, dia masuk ke kamar Toine dengan penutup yang penuh dengan telur” menjelaska bahwa nyonya Toine melakukan apa yang disarankan oleh seorang pria teman suaminya. Ia membawakan 10 butir telur untuk Toine dengan maksud agar Toine mengeraminya. Hal tersebut merupakan gambaran Superego dari Nyonya Toine yang memutuskan untuk melakukan saran dari salah seorang teman suaminya. Superego nyonya Toine menekan Id dan Ego dari nyonya Toine yang mempunyai sifat pemarah dan kejam. Superego dari nyonya Toine berperan sangat kuat sehingga ia mau menerima saran dari orang lain. Menurut Freud, Superego adalah aspek sosiologi kepribadian, merupakan wakil dari nilai-nilai tradisional serta Pada kalimat “Huit jours plus tard, elle entre dans la chambre de Toine avec son tablier plein d’oeufs” yang berarti “8 hari kemudian, dia masuk ke kamar Toine dengan penutup yang penuh dengan telur” menjelaska bahwa nyonya Toine melakukan apa yang disarankan oleh seorang pria teman suaminya. Ia membawakan 10 butir telur untuk Toine dengan maksud agar Toine mengeraminya. Hal tersebut merupakan gambaran Superego dari Nyonya Toine yang memutuskan untuk melakukan saran dari salah seorang teman suaminya. Superego nyonya Toine menekan Id dan Ego dari nyonya Toine yang mempunyai sifat pemarah dan kejam. Superego dari nyonya Toine berperan sangat kuat sehingga ia mau menerima saran dari orang lain. Menurut Freud, Superego adalah aspek sosiologi kepribadian, merupakan wakil dari nilai-nilai tradisional serta