Euis Sri Nurhayati, 2014 Literasi Informasi Pustakawan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Mengakrabi lokasi penelitian dan informan
Setelah merancang penelitian ke dalam bentuk proposal penelitian dan memilih lokasi untuk dilakukannya penelitian, tahap awal yang dilakukan peneliti
dalam melakukan penelitian ini adalah mengurusi perizinan terhadap lokasi penelitian, melakukan penjajakan, menilai lapangan dan bersilaturahmi kepada
informan. Dalam literatur kualitatif istilah baku untuk hal tersebut adalah
gaining entry
atau
establishing rapport.
Fungsi kegiatan ini adalah untuk melakukan negosiasi dengan subjek yang diteliti dan untuk membangun hubungan sehingga
tercipta kesesuaian, kesepakatan, kesetujuan, kepercayaan dan kedekatan antara peneliti dengan yang diteliti Alwasilah, 2009:144.
Setelah mendapatkan izin untuk melakukan penelitian, peneliti langsung melakukan pengakraban terhadap lokasi dan informan dengan melakukan
kegiatan observasi. Selain untuk mengakrabi lokasi dan informan, observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti
dalam rangka menentukan sampel penelitian. Selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah membangun
rapport
yang baik
good rapport.
Hal ini dilakukan agar mengurangi jarak psikologis antara peneliti dan informan, mencairkan ketegangan dan menjaga kepercayaan informan
terhadap peneliti Alwasilah, 2009:145 sehingga mereka dapat memberikan informasi dengan nyaman hingga proses penelitian selesai dilakukan.
2. Menentukan sampel penelitian
Dalam menentukan sampel penelitian atau informan, peneliti berpedoman kepada kriteria-kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan. Sementara untuk
penentuan jumlah sampel peneliti beracuan kepada data dan informasi yang diperoleh dari kegiatan observasi pada tahap penjajakan lokasi penelitian.
“Pemilihan sampel tidak terbatas pada manusia sebagai informan saja tetapi juga pada latar atau
setting
, kejadian dan proses” Alwasilah, 2009:145. Oleh karena itu, yang menjadi sampel dalam penelitian ini terdiri atas:
a. Manusia
Manusia yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah pustakawan tingkat ahli Perpustakaan UPI
.
Euis Sri Nurhayati, 2014 Literasi Informasi Pustakawan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Latar
Setting
Latar atau
setting
yang dijadikan dalam penelitian ini adalah dengan karakteristik berikut: di dalam gedung Perpustakaan UPI
,
di titik layanan referensi, reserve, skripsi,
Digital Asset Management
DAM dan UPIANA.
c. Proses atau Kejadian
Proses yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah dengan karaktersitik berikut: saat pustakawan berbicara, saat pustakawan mencari informasi, saat
pustakawan melayankan informasi, saat berkomunikasi terkait profesi dan kompetensi profesionalnya, saat berkomunikasi di luar profesi dan
kompetensi profesionalnya, saat berkomunikasi dengan pemustaka, saat berkomunikasi dengan sesama rekan pustakawan.
3. Melakukan kajian pustaka
Alwasilah 2008:114 memaparkan bahwa “membaca literatur dalam penelitian kualitatif adalah kegiatan sinambung yang tidak mengenal lelah, mulai
dari menyusun proposal hingga olah data.” Oleh karena itu, peneliti membaca literatur atau melakukan kajian pustaka dalam setiap tahapan penelitian dan
menjadikannya sebagai sumber rujukan yang akan menuntun langkah peneliti agar tetap fokus pada penelitian yang sedang dilakukan.
Dalam melakukan kajian pustaka ini peneliti juga melakukan diskusi terkait dengan topik penelitian bersama rekan sejawat atau orang yang dianggap
memiliki pemahaman yang lebih dari peneliti.
4. Mengembangkan instrumen penelitian