1,66 Juta Jiwa Penduduk Desa Dapatkan Akses Air Bersih Dari WSLIC-2
1,66 Juta Jiwa Penduduk Desa Dapatkan Akses Air Bersih Dari WSLIC-2
Masyarakat perdesaan bahu membahu bergotong royong membangun sarana air bersih dan sanitasi. Tidak kurang dari 1,66 juta jiwa masyarakat berpenghasilan rendah di perdesaan mendapat tambahan air bersih melalui kegiatan WSLIC.
FOTO: HARTONO KARYATIN
Menkes DR Siti Fadilah Supari, SPJP, membuka kran umum di Kp. Montor Lekong Desa Aikmal Utara Kab. Lombok Timur. Ketua CPMU WSLIC-2 Zainal I Nampira, SKM Mkes dan Kepala Desa Aikmel Utara, ikut mendampingi. Kunjungan Menkes dilaksanakan pada 14 Juli 2005.
FOTO: HARTONO KARYATIN
an PHBS (perilaku hidup bersih dan se-
pat memfasilitasi masyarakat untuk me- hat) di masyarakat dan di sekolah (SD).
WSLIC-2.
milih teknologi jamban sesuai yang di- Melalui kegiatan ini norma-norma
Ke depan WSLIC-2 akan lebih mem-
inginkan dan sesuai kemampuannya. PHBS diperkenalkan ke masyarakat.
perkuat kegiatan kesehatan dan sanitasi
Disediakan pilihan bagi masyarakat un- Tidak kurang dari 1.931 kegiatan usaha
melalui perubahan perilaku hidup ber-
tuk memilih jamban, dari yang paling kesehatan sekolah (UKS) dilaksanakan
sih dan sehat (PHBS) di kalangan ma-
sederhana yang dapat dibuat oleh ma- di berbagai Sekolah Dasar di wilayah
syarakat dan sekolah. Hal ini merupa-
syarakat sampai yang tersedia di toko kerja WSLIC-2. Salah satu kegiatannya
kan langkah tindak lanjut rekomendasi
misi supervisi VIII WSLIC-2 Juni lalu.
material.
Puskesmas dan sanitarian akan di- an.
adalah pemberantasan penyakit cacing-
Manajemen juga memberi penekanan
beri alokasi dana untuk melakukan Tambahan akses air bersih tersebut
kegiatan pascakonstruksi agar kegiatan
pembinaan dan fasilitasi. Kapasitas sa- telah dinikmati masyarakat desa di lima
berkesinambungan. Institusi lokal dari
nitarian Puskesmas akan ditingkatkan propinsi, yakni Sumatera Barat, Suma-
kecamatan sampai kabupaten bahkan
melalui pelatihan bidang MPA-PHAST, tera Selatan, Kepulauan Bangka-Beli-
sampai provinsi akan lebih dilibatkan.
Klinik Sanitasi, CLTS dan PKA. Khusus tung, Jawa Timur dan NTB. Provinsi
Manajemen WSLIC-2 telah meng-
bagi kepala Puskesmas akan dilakukan Jawa Barat dan Sulawesi Selatan baru
ambil berbagai kebijakan. Buku Pedo-
orientasi pendekatan klinik sanitasi. mengimplementasi kegiatan WSLIC-2
man Penyusunan RKM (Rencana Kerja
Pada lokasi WSLIC-2 akan dilakukan di tahun 2005, bahkan propinsi Sulawe-
Masyarakat) telah direvisi. Kegiatan sani-
integrasi kegiatan kesehatan dan sanita- si Barat akan memulai kegiatannya ta-
tasi secara terinci harus tercermin dalam
si melalui Klinik Sanitasi. Dalam pela- hun 2006. Dengan demikian ketiga
RKM yang disusun masyarakat. Harus
tihan dan refreshing CFT, fokus pada propinsi tersebut belum menikmati
ada keterpaduan antara kegiatan sanitasi
bidang sanitasi ini akan lebih tambahan akses air bersih. Wilayah
di masyarakat dan di sekolah. RKM yang
ditekankan kembali. kerja WSLIC-2 tersebar di delapan pro-
disusun masyarakat harus mencakup pe-
Dalam peningkatan kegiatan kese- pinsi, 35 kabupaten, dan 2.300 desa di
layanan sarana air bersih minimal 80 per-
hatan dan sanitasi baik di sekolah dan seluruh Indonesia.
sen dari warga/KK yang dilayani. Bahkan
masyarakat harus sudah membuat renca-
masyarakat akan dilakukan lokakarya
na untuk mencapai 100 persen buang air
nasional Exit Strategi Program UKS
Rencana ke Depan
dan PHBS di Masyarakat. Kegiatan ini Pada tahun 2006, WSLIC-2 meren-
besar (BAB) di jamban.
akan ditindaklanjuti di tingkat kabupa- canakan untuk implementasi kegiatan
Kini telah tersedia Katalog Pilihan
ten dalam bentuk diseminasi dan orien- di 610 desa. Desa-desa ini tersebar di
Opsi Sanitasi dan flash card sanitasi.
tasi Guru UKS. Aparat kecamatan akan delapan wilayah propinsi dan 35 kabu-
Melalui buku ini disediakan berbagai pi-
memberikan dukungan kegiatan PHBS paten yang merupakan wilayah kerja
lihan teknologi jamban. Melalui me-
dia komunikasi ini fasilitator (CFT) da-
sekolah (paket pascakonstruksi). Du- kungan kegiatan juga akan diberikan
FOTO: ISTIMEWA
dalam bentuk pengembangan media promosi, baik di tingkat nasional, pro- pinsi dan kabupaten.
Uji coba CLTS (Community Led Total Sanitation) di beberapa kabupaten WSLIC-2 dan non-WSLIC-2 dinilai berha- sil. Pendekatan CLTS ini akan dikembang- kan dalam implementasi WSLIC-2. Untuk itu akan dilakukan lokalatih fasilitator CLTS bagi petugas propinsi dan kabupaten serta orientasi fasilitator CLTS kecamatan. Di tingkat desa, implementasi kegiatan sa- nitasi dilakukan melalui fasilitasi CLTS. Melalui pendekatan CLTS, diharapkan ter- jadi perubahan yang signifikan untuk me- nihilkan BAB (buang air besar) di tempat terbuka. (Hartono Karyatin, Media &
Communications Specialist WSLIC-2).
16 Percik Desember 2005
Zainal I. Nampira, Ketua CPMU WSLIC 2