Pendapatan Negara dan Hibah

B.2.1. Pendapatan Negara dan Hibah

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah TA 2009 adalah sebesar Rp848.763.235.195.483, berarti mencapai 97,45 persen dari APBN-P sebesar Rp870.998.991.279.000. Pendapatan Negara dan Hibah terdiri dari Penerimaan Perpajakan, PNBP, dan Penerimaan Hibah.

Komposisi realisasi Pendapatan Negara dan Hibah (dalam persentase) TA 2009 dapat dilihat pada Grafik 33.

Penerimaan perpajakan Rp619,92 triliun

Penerimaan pajak dalam negeri Rp601,25 triliun

Pajak perdagangan internasional Rp18,67 triliun

Grafik 33: Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah TA 2009

B.2.1.1. Penerimaan Perpajakan

Realisasi Penerimaan Perpajakan TA 2009 adalah sebesar Rp619.922.172.626.415 atau mencapai 95,09 persen dari APBN-P sebesar Rp651.954.823.000.000. Hal ini berarti Penerimaan Perpajakan TA 2009 lebih kecil Rp38.778.618.037.821 atau 5,89 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2008. Penurunan Penerimaan Perpajakan pada TA 2009 disebabkan oleh penurunan Pajak Penghasilan (PPh), Bea Masuk, dan Pajak/Pungutan Ekspor. Penerimaan Perpajakan ini berasal dari (i) Pajak Dalam Negeri dan (ii) Pajak Perdagangan Internasional.

B.2.1.1.1. Pajak Dalam Negeri

Realisasi Penerimaan Pajak Dalam Negeri TA 2009 adalah sebesar Rp601.251.757.069.894 atau mencapai 95,15 persen dari APBN-P sebesar Rp631.931.723.000.000. Hal ini berarti realisasi Pajak Dalam Negeri TA 2009 lebih kecil Rp21.106.934.243.347 atau 3,39 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2008. Besarnya realisasi Pajak Dalam Negeri ini adalah sebagai berikut (dalam Rp):

Uraian

TA 2009 (Audited)

TA 2008 (Audited)

PPh Migas

PPh Nonmigas

PPh Fiskal

PPN dan PPnBM

Pajak Lainnya

Dalam realisasi Penerimaan Perpajakan Dalam Negeri tersebut termasuk penerimaan atas Pajak Ditanggung Pemerintah (DTP) dalam bentuk Subsidi Pajak (Lihat Catatan

B.2.2.1. Belanja Subsidi ), yaitu PPh sebesar Rp2.836.295.455.367, PPN sebesar

Rp4.834.982.670.647, dan BPHTB sebesar Rp495.139.763.106. Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Daftar 1.

Realisasi Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional TA 2009 adalah sebesar Rp18.670.415.556.521, atau mencapai 93,24 persen dari APBN-P sebesar Rp20.023.100.000.000. Hal ini berarti Pajak Perdagangan Internasional TA 2009 lebih kecil Rp17.671.683.794.474 atau 48,63 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2008. Rincian realisasi Pajak Perdagangan Internasional adalah (dalam Rp):

Uraian

TA 2009 (Audited)

TA 2008 (Audited)

Bea Masuk

Pajak/Pungutan Ekspor

PNBP Rp227,17 Dalam realisasi Penerimaan Bea Masuk TA 2009, termasuk Penerimaan Bea Masuk triliun

Ditanggung Pemerintah (BM-DTP) sebesar Rp7.187.562.916 .

Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Daftar 1.

B.2.1.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi PNBP TA 2009 adalah sebesar Rp227.174.419.064.671 atau mencapai 104,19 persen dari APBN-P sebesar Rp218.037.632.535.000. Hal ini berarti realisasi PNBP TA 2009 lebih kecil Rp93.430.210.498.009 atau 29,14 persen dibandingkan

Penerimaan dengan realisasi TA 2008. Penurunan realisasi PNBP ini disebabkan oleh penurunan SDA Rp138,96 triliun

Pendapatan Minyak Bumi sebagai imbas turunnya harga minyak. Realisasi PNBP berasal dari (i) Penerimaan Sumber Daya Alam; (ii) Bagian Pemerintah atas Laba BUMN; (iii) PNBP Lainnya; dan (iv) Pendapatan BLU.

B.2.1.2.1. Penerimaan Sumber Daya Alam

Realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) TA 2009 adalah sebesar Rp138.959.235.946.131, atau mencapai 100,22 persen dari APBN-P sebesar Rp138.653.364.017.000. Hal ini berarti Penerimaan SDA TA 2009 lebih kecil Rp85.503.770.893.074 atau 38,09 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2008.

Penurunan Penerimaan SDA tertutama pada Pendapatan Minyak Bumi yang disebabkan oleh turunnya harga rata-rata minyak mentah Indonesia, di mana pada tahun 2008 rata-rata harga minyak mentah Indonesia mencapai USD101,31 per barrel sementara pada tahun 2009 harganya turun hingga pada level USD 58,55 per barrel.

Rincian realisasi Penerimaan SDA adalah sebagai berikut (dalam Rp):

Uraian

TA 2009 (Audited)

TA 2008 (Audited)

Pendapatan Minyak Bumi

Pendapatan Gas Bumi

Pendapatan Pertambangan Umum

Pendapatan Kehutanan

Pendapatan Perikanan

400.393.666.556 941.384.084.298 Bagian Pemerintah

Pendapatan Pertambangan Panas

Bumi

atas Laba BUMN

Jumlah

Rp26,05 triliun

Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Daftar 1.

B.2.1.2.2. Bagian Pemerintah atas Laba BUMN

Rp26.049.543.069.440 atau 91,04 persen dari APBN-P sebesar Rp28.614.667.131.000. Hal ini berarti Bagian Laba Pemerintah atas Laba BUMN TA 2009 lebih kecil Rp3.038.827.046.309 atau turun 10,45 persen dibandingkan dengan

realisasi TA 2008. Realisasi Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN terdiri dari (dalam Rp):

Uraian

TA 2009 (Audited)

TA 2008 (Audited)

Pend. Laba BUMN Perbankan

Pend. Laba BUMN Non Perbankan

Penurunan Pendapatan Pemerintah atas Laba BUMN TA 2009 antara lain disebabkan:

a. Untuk sektor Perbankan, penurunan Pendapatan Laba BUMN sebesar 26,55% terkait dengan adanya tekanan krisis ekonomi global yang telah mempengaruhi laba BUMN perbankan, diantaranya terkait dengan hal-hal sebagai berikut: -

Adanya antisipasi peningkatan Non Performing Loans (NPL) menjadi komponen pengurang laba BUMN perbankan sehubungan dengan cadangan umum Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset produktif, akan menyebabkan Laba BUMN berkurang.

Adanya Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank Umum yang mengurangi laba BUMN perbankan.

Selain itu, Pemerintah melakukan penyesuaian payout ratio terhadap beberapa BUMN perbankan yang membutuhkan tambahan capital expenditure untuk kegiatan investasi. Kebijakan penyesuaian payout ratio BUMN perbankan tersebut akan dikompensasi melalui upaya penyaluran kredit dengan tingkat suku bunga rendah dan pengurangan dana simpanan dalam bentuk SBI. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mendorong pertumbuhan kredit di tengah perlemahan perekonomian.

b. Untuk sektor Non Perbankan, penurunan Pendapatan Laba BUMN sebesar 7,49% disebabkan penerimaan Laba Dividen dari PT Pertamina tahun 2009 hanya terealisasi sebesar Rp10.472,49 miliar, sisanya sebesar Rp905 miliar belum dibayar sampai dengan akhir tahun 2009, serta volatilitas nilai tukar Rupiah pada tahun 2009 yang berdampak pada berkurangnya perolehan laba BUMN.

Daftar 10 besar BUMN penghasil deviden TA 2009 disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5

Daftar 10 Besar BUMN Penghasil Deviden TA 2009

No.

BUMN

Jumlah (Rp)

% dari Total Pend. Laba BUMN

1 PT Pertamina

12,82% PNBP Lainnya

2 PT Telkom Tbk

8,01% Rp53,80 triliun

3 PT Freeport Indonesia

4 Bank Mandiri Tbk

5 Bank Rakyat Indonesia Tbk

6 PT Semen Gresik Tbk

7 PT Perusahaan Gas Negara Tbk

8 PT Batubara Bukit Asam Tbk

9 PT PELINDO II

10 PT Timah Tbk

Total 10 BUMN

B.2.1.2.3. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya

Realisasi PNBP Lainnya TA 2009 adalah sebesar Rp53.796.110.943.059 atau 119,87 persen dari APBN-P sebesar Rp44.878.693.567.000. Hal ini berarti realisasi PNBP Lainnya TA 2009 lebih kecil Rp9.522.847.478.560 atau turun 15,04 persen

dibandingkan dengan realisasi TA 2008. Realisasi PNBP Lainnya ini terdiri dari (dalam Rp):

Uraian

TA 2009 (Audited)

TA 2008 (Audited)

Pendapatan Penjualan dan Sewa

Pendapatan Jasa

2.739.388.420.831 498.956.999.716 Pendapatan BLU

Pendapatan Bunga

Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan

Rp8,37 triliun

dan Hasil Tindak Pidana Korupsi

Pendapatan Pendidikan

Pendapatan Gratifikasi dan Uang Sitaan Hasil Korupsi

Pendapatan Iuran dan Denda

Pendapatan Lain-lain

Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Daftar 1.

B.2.1.2.4. Pendapatan BLU

Realisasi Pendapatan BLU TA 2009 adalah Rp8.369.529.106.041 atau 142,08 persen dari APBN-P sebesar Rp5.890.907.820.000. Hal ini berarti realisasi Pendapatan BLU

Penerimaan Hibah TA 2009 lebih besar Rp4.635.234.919.934 atau naik 124,13 persen dibandingkan Rp1,67 triliun

dengan realisasi TA 2008. Realisasi Pendapatan BLU terdiri dari (dalam Rp):

Uraian

TA 2009 (Audited)

TA 2008 (Audited)

Pendapatan Jasa Layanan Umum

Pendapatan Hibah BLU

Pendapatan Hasil Kerjasama BLU

Pendapatan BLU Lainnya

Belanja Negara

Rp937,38 triliun

B.2.1.3 . Penerimaan Hibah

Realisasi Penerimaan Hibah TA 2009 adalah sebesar Rp1.666.643.504.397 atau 165,58 persen dari APBN-P sebesar Rp1.006.535.744.000. Hal ini berarti Penerimaan Hibah TA 2009 lebih kecil Rp637.369.594.824 atau turun 27,66 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2008. Lihat Catatan Penting Lainnya.

Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Daftar 1.