MANAJEMEN LABA DALAM PERSPEKTIF ETIKA BISNIS

MANAJEMEN LABA DALAM PERSPEKTIF ETIKA BISNIS

Oleh: Ganis Wirawan

Abstrak

The purpose of a financial statement (FASB, 1978) is to provide information that is useful in making business and economic decision. The financial statement must be relevant, credible, and transparent,

herefore it can ve useful for business and economic decision. Some research found that there were many financial statement have earnings management indication. How earnings management will be if it is seen from business ethic point of view? Does it disobey the ethic. Based on the principals of

business ethic, earnings management practiced for optimizing management interest is considered to disobey the ethic.

Keyword

Pendahuluan

earning management, business ethic.

Karakteristik kualitatif akuntansi mensyaratkan bahwa laporan keuangan harus relevan dan dapat diandalkan

Penulis

(Hendriksen, 2000). Agar informasi yang dihasilkan relevan maka laporan keuangan harus mempunyai nilai prediksi,

Ganis Wirawan, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu nilai umpan balik dan disajikan dengan tepat waktu. Lapo- Ekonomi IEU Yogya- ran keuangan dapat diandalkan apabila dapat diperiksa ke- karta

benarannya, disajikan secara netral dan jujur. Kejujuran pe- nyajian merupakan salah satu syarat penting agar laporan keuangan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis.

Dalam dunia praktik, tidak semua laporan keuangan me- menuhi karakteristik kualitatif di atas. Berdasar hasil peneli- tian terdapat banyak indikasi earnings management dalam

KO M P E T E N S I laporan keuangan. Ada pendapat yang pro dan kontra ten- Jurnal Ekonomi,

tang manajemen laba ini. Pendapat yang pro, menyatakan

Manajemen & Akuntansi Vol. 7 No. 3 September - Desember ‘09

bahwa manajemen laba yang dilakukan untuk kepentin- gan strategi perusahaan agar memperoleh keuntungan

Fak. Ekonomi - Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

yang optimal tanpa merugikan pihak-pihak lain, syah-syah saja dilakukan, namun bagi yang kontra, mempertanyakan

Ganis Wirawan

Manajemen Laba Dilihat Dari Sudut Pandang Etika Bisnis bagaimana dengan manajemen laba metode dan kebijakan akuntansi ter-

yang dilakukan untuk memaksimalkan tentu, merubah metode dan kebijakan kepentingan manajemen? Apakah me- akuntansi serta teknik-teknik lain- langgar etika bisnis?. Tulisan ini akan nya, sehingga dapat menaikkan atau membahas lebih dalam mengenai menurunkan angka laba, tanpa keluar manajemen laba dilihat dari perspektif dari aturan atau standar yang berlaku. etika bisnis.

Seorang auditor yang mengaudit lapo- ran keuangan tidak akan bisa membuk-

Rumusan Masalah

tikan apakah dalam menyusun laporan keuangan telah dilakukan manajemen

Tujuan laporan keuangan (FASB) laba atau tidak, karena laporan keuan- adalah: “to provide information that is gan disusun sesuai dengan standar useful in making business and econom- yang berlaku. Jadi apabila di lihat dari ic decision”. Dengan tujuan ini tersirat standar pelaporan keuangan, maka bahwa sasaran pelaporan adalah para manajemen laba tidak melanggar stan- pelaku dalam dunia bisnis dan pereko- dar dan laporan keuangan yang disaji- nomian suatu negara.

kan masih bisa mendapatkan pendapat “wajar tanpa pengecualian”.

apakah laporan keuangan yang disa- Rumusan masalah di atas mem- jikan kepada masyarakat bisnis telah pertanyakan apakah laporan keuangan memenuhi karakteristik kualitatif di yang disajikan kepada masyarakat bis- atas, khususnya mengenai kejujuran nis telah memenuhi karakteristik kuali- penyajian? 2) Banyak hasil penelitian tatif, khususnya mengenai kejujuran menunjukkan bahwa terdapat indikasi penyajian atau belum? Laporan keuan- earnings management atau manajemen gan yang disajikan dalam masyarakat laba dalam laporan keuangan. Apakah banyak yang dapat di andalkan untuk earnings management melanggar etika membuat keputusan dan mempunyai bisnis?

nilai prediksi, hal ini terbukti dari ber- bagai hasil penelitian tentang manfaat

Pengertian “earnings management” laporan keuangan sebagai alat prediksi

dan tujuan penulisan

Earnings management (manajemen laba) merupakan intervensi manaje- men dalam proses menyusun pelapo- manfaat untuk memprediksi pertumbu- ran keuangan dengan menggunakan

KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 7 No. 3 September - Desember ‘09 57-66

institusi, teknologi, transaksi, aktivitas bermanfaat sebagai alat prediksi, lapo- dan usaha-usaha yang disebut bisnis ran keuangan juga mempunyai keterba- tasan yaitu bahwa dari sekian banyak laporan keaungan yang ada, keandalan

Etika bisnis merupakan sistem ni- laporan keuangan juga terusik dengan lai yang dijabarkan dari filosofi perusa- adanya banyak kasus manajemen laba. haan, paradigma bisnis, dan bussiness

values yang dianut oleh perusahaan Tujuan tulisan ini adalah mengkaji sebagai acuan untuk berhubungan den- rumusan masalah yang kedua, yaitu gan lingkungan internal maupun ekster- apakah “earnings management” me- nalnya. Etika bisnis mengatur hubungan langgar etika bisnis?. Pembahasan di- antara perusahaan dengan pelanggan, lakukan dengan menyampaikan penger- pemegang saham, individu dalam pe- tian etika bisnis dan prinsip-prinsip etika rusahaan, komunitas (publik), pemerin- bisnis yang dipertemukan dengan prak- tah, auditor, media massa, dan pesaing. tik dan hasil penelitian berkaitan dengan Etika bisnis menjelaskan bagaimana manajemen laba, sebagai bahan pertim- perusahaan beretika, bersikap dan ber- bangan untuk menilai apakah “earnings tindak dalam upaya menyeimbangkan management” melanggar etika bisnis kepentingan perusahaan dengan selu- atau tidak.

ruh stakeholder lainnya.

Pengertian etika bisnis

Dalam pengertian di atas disebutkan bahwa etika bisnis mengatur hubungan Etika bisnis merupakan studi yang antara perusahaan dengan para peme- dikhususkan mengenai moral yang gang saham, pemerintah maupun ko- benar dan salah. Etika bisnis merupak- munitas publik lainnya, misalnya kredi- an studi standar formal dan bagaimana tor. Pihak-pihak ini merupakan pemakai standar itu diterapkan ke dalam system potensial laporan keuangan, dengan dan organisasi yang digunakan ma- demikian dalam menyajikan laporan syarakat modern untuk memproduksi keuangan seharusnya memperhatikan dan mendistribusikan barang dan jasa prinsip-prinsip dalam etika bisnis. dan diterapkan kepada orang-orang

yang ada di dalam organisasi. Studi ini Prinsip-Prinsip Etika Bisnis

tidak hanya mencakup analisis norma moral dan nilai moral , namun juga beru-

Prinsip-prinsip etika bisnis, dapat dil- saha mengaplikasikan kesimpulan-kes- ihat dari berbagai sudut pandang berikut impulan analisis tersebut ke beragam ini:

Ganis Wirawan

Manajemen Laba Dilihat Dari Sudut Pandang Etika Bisnis

1. Prinsip utilitarian.

na adanya manipulasi informasi yang terkandung dalam laporan keuangan.

Prinsip utilitarian menyatakan bah- wa “suatu tindakan dianggap benar dari

Namun apabila earnings manaje- sudut pandang etis jika dan hanya jika men dilakukan dalam rangka mening- jumlah total utilitas yang dihasilkan dari katkan strategi perusahaan, agar nanti- tindakan tersebut lebih besar dari jum- nya perusahaan mendapatkan keuntun- lah utilitas total yang dihasilkan oleh tin- gan yang lebih besar, maka dilihat dari dakan lain yang dapat dilakukan (Velas- prinsip utilitarian tidak melanggra etika quez, 2005)”.

bisnis, karena tidak ada pihak yang diru- gikan dalam hal ini.

Suatu tindakan dikatakan benar apa- bila keuntungan sosial yang dihasilkan

2. Prinsip Hak dan kewajiban

lebih besar dari biaya sosial yang ha- rus ditanggung atas tindakan tersebut.

Hak adalah klaim atau kepemilikan Dalam prinsip utilitarian diasumsikan individu atas sesuatu. Seseorang me- bahwa semua biaya dan utilitas dapat miliki hak jika dia memiliki klaim untuk dihitung, namun dalam praktik penghi- melakukan tindakan dalam suatu cara tungan tersebut sulit dilakukan karena tertentu atau jika orang lain berkewa- terkait dengan banyak faktor dan ban- jiban melakukan tindakan dalam suatu yaknya masyarakat bisnis yang terlibat, cara tertentu kepadanya. misalnya pemegang atau calon peme- gang saham.

Menurut teori etis yang dikembang- Dilihat dari prinsip utilitarian, (dalam Velasquez, 2005), dinyatakan

Bagaimana dengan “earnings manage- bahwa: “ suatu tindakan secara moral ment”? melanggar etika bisnis atau ti- benar bagi seseorang dalam suatu situ- dak?. Tindakan melakukan “earnings asi, jika dan hanya jika, alasan orang management”, dengan tujuan pragma- tersebut melakukan tindakan itu adalah tis. Misalnya untuk mendongkrak kiner- alasan yang dipilih semua orang dalam ja, mendapatkan bonus, agar tidak me- situasi yang sama”. Selanjutnya “suatu langgar perjanjian hutang, jelas hanya tindakan secara moral benar bagi se- menguntungkan pihak manajemen, di seorang, jika dan hanya jika, dalam sisi lain, masyarakat bisnis yang men- melakukannya orang tersebut tidak han- dasarkan pengambilan keputusannya ya memanfaatkan orang lain sebagai berdasar pada laporan keuangan, bisa sarana dalam meraih kepentingan-ke- salah dalam mengambil keputusan kare- pentingannya, namun juga menghargai

Seperti dalam prinsip utilitarian, prin- sip hak dan kewajiban ini juga memiliki keterbatasan. Keterbatasan teori kant ini adalah bagaimana jika hak-hak saling

berkonflik dari masing-masing orang, bagaimana harus menyesuaikan hak

satu sama lain? Misalnya suara musik keras yang dimainkan oleh sekelompok pemain trombone yang mengganggu orang lain atau perusahaan yang men- camari udara dan air yang mengganggu kesehatan, Hak mana yang harus di- batasi dan hak mana yang harus diuta- makan?

Bagaimana dengan earnings man- agement?. Apakah hak pemakai lapo- ran keuangan terganggu apabila pihak menejemen melakukan manajemen laba?. Dilihat dari hasil penelitian terda- hulu bahwa: perusahaan di UK meng- gunakan manajemen laba untuk meya- kinkan bahwa pelaporan laba mereka memenuhi harapan analis, Athanasakou (2009), strategi manajemen laba dalam rangka menghemat pajak yaitu dengan melakukan earnings management pada laba sebelum pajak, Badertscher (2009), ada pengaruh kenaikan leverage terha- dap manajemen laba, Jelinek, K.(2007), dan masih banyak hasil penelitian seje- nis, mengindikasikan bahwa informasi yang dihasilkan dari laporan keuangan

diragukan keandalannya dengan ad- anya manajemen laba. Dengan demikian manajemen laba mengganggu hak para pemakai laporan keuangan, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa manajemen laba tidak etis dilihat dari sudut pandang hak dan kewajiban.

3. Keadilan dan kesamaan

Keadilan dapat dibagi dalam 3 kat- egori, yaitu keadilan distributive, keadi- lan retributive dan keadilan kompensa- tif (Velasquez, 2005). Ketiga kategori keadilan tersebut dikaitkan dengan manajemen laba sebagai berikut:

gan distribusi yang adil atas keun- tungan dan beban dalam masyara- kat. Dalam hubungan antara pihak manajemen dan pemilik atau peme- gang saham (sebagai pemakai po- tensial laporan keuangan), menun- tut adanya distribusi yang adil atas keuntungan perusahaan, namun di sini terdapat ketidakseimbangan informasi antara pihak manaje- men dan pemilik. Pihak manajemen mengerti betul tentang kondisi peru- sahaan, khususnya tentang keuan- gan dan bagaimana pelaporannya, sedangkan pihak pemilik tahu infor- masi keuangan hanya dari laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen. Disinilah awal dimulai- nya earnings management.

KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 7 No. 3 September - Desember ‘09 57-66

62

2) Keadilan retributive, mengacu pada pemberlakuan hukuman yang adil pada pihak-pihak yang melakukan kesalahan, apakah adil jika kita menghukum pihak manajemen yang melakukan manajemen laba untuk meningkatkan kepentingannya?,

3) Keadilan kompensatif, berkaitan dengan cara yang adil dalam mem- berikan kompensasi pada ses- eorang atas kerugian yang mereka alami akibat perbuatan orang lain. Kompensasi yang adil adalah kom- pensasi yang dalam artian tertentu proporsional dengan nilai kerugian yang diderita (Velasquez, 2005). Hasil penelitian menyatakan bahwa perusahaan yang mengalami keru- gian melakukan earnings manage- ment dengan menaikkan angka laba 4 tahun sebelum mengalami kerugian, Lara (2009). Berdasar ha- sil penelitian ini terlihat bahwa ada upaya manajemen untuk mengalih- kan informasi kerugian perusahaan kepada informasi yang lebih baik agar kinerjanya terlihat bagus.

Prinsip keadilan, menuntut agar se- tiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan ses- uai kriteria rasional obyektif, serta dapat dipertanggungjawabkan. Dengan adan- ya ketidakseimbangan informasi akun- tansi yang dimanfaatkan oleh manaje- men untuk melakukan manajemen laba agar dapat memaksimalkan kepentin-

gannya, maka prinsip keadilan dan kesamaan ini tidak tercapai, sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen laba melanggar etika bisnis.

sip-prinsip etika bisnis, meliputi prinsip otonomi, prinsip kejujuran, prinsip ke- adilan, prinsip saling menguntungkan, dan prinsip integritas moral

1. Prinsip Otonomi, adalah sikap dan kemampuan manusia untuk men- gambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Seorang manajer dapat melakukan manajemen laba un- tuk menurunkan biaya pajak, tanpa harus melanggar undang-undang pajak dan tanpa harus merugikan orang lain. Misalnya pendapatan tahun ini begitu besar, sehingga pa- jak tahun ini juga akan besar. Agar beban pajak mengecil maka tahun ini pengeluaran biaya iklan diperbe- sar, sehingga labanya mengecil dan akhirnya beban pajak menjadi lebih kecil.

2. Prinsip Kejujuran, terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa di- tunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pe- menuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam

Ganis Wirawan

Manajemen Laba Dilihat Dari Sudut Pandang Etika Bisnis

KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 7 No. 3 September - Desember ‘09 57-66

penawaran barang atau jasa dengan Berdasar uraian di atas manajemen mutu dan harga yang sebanding.

laba dapat digunakan sebagai alat Ketiga, jujur dalam hubungan kerja

manajemen untuk memanipulasi intern dalam suatu perusahaan.

laba yang tidak sesuai dengan prin- sip kejujuran dalam etika bisnis.

Dalam Agency Theory terdapat dua pihak yang melakukan kontrak yaitu

3. Prinsip Keadilan, menuntut agar Agent dan Principal. Kontrak terse-

setiap orang diperlakukan secara but bisa dalam bentuk: kontrak ker-

sama sesuai dengan aturan yang ja, atau kontrak pinjaman atau yang

adil dan sesuai kriteria rasional lainnya. Kontrak kerja dilakukan oleh

obyektif, serta dapat dipertanggung- pemilik perusahaan dan top manajer

jawabkan.

perusahaan. Salah satu pihak dalam kontrak disebut principal dan pihak

4. Prinsip Saling Menguntungkan

lainnya disebut Agent. dalam kon- (Mutual Benefit Principle), menun- trak kerja, pemilik perusahaan meru-

tut agar bisnis dijalankan sedemiki- pakan Principal dan top manajer

an rupa sehingga menguntungkan sebagai Agent yang dibayar untuk

semua pihak. Earnings management menjalankan kepentingan pemilik

dapat digunakan sebagai strategi perusahaan. Dalam menjalankan

perusahaan agar dapat mengop- kepentingan pemilik perusahaan ini,

timalkan keuntunganya sehingga manajemen dihadapkan pada kon-

semua pihak baik manajer maupun flik kepentingan, yaitu kepentingan

pemilik dan lainnya dapat menerima dirinya sendiri dan kepentingan pe-

manfaatnya, namun juga dapat digu- milik. Karena manajemen mempun-

nakan sebagai alat untuk memanip- yai lebih banyak informasi mengenai

ulasi laba, dan keuntungannya lebih perusahaan yang ia kelola maka

banyak diterima pihak menajemen. manajemen punya kesempatan tidak jujur dengan lebih mementingkan ke-

5. Prinsip Integritas Moral, terutama pentingannya, hal ini sesuai dengan

dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusa-

menyatakan bahwa keputusan akun- haan, agar perlu menjalankan bisnis tansi dipengaruhi oleh skema bonus

dengan tetap menjaga nama baik yang berlaku sehingga manajemen

pimpinan/orang- orangnya maupun dapat mengoptimalkan bonus yang

perusahaannya. dapat dia peroleh.

Ganis Wirawan

Manajemen Laba Dilihat Dari Sudut Pandang Etika Bisnis

Kesimpulan

Saran

Tujuan laporan keuangan (FASB) Seperti disebut di atas, bahwa ber- adalah: “to provide information that is dasar hasil penelitian, laporan keuangan useful in making business and econom- dapat digunakan sebagai alat prediksi ic decision”. Agar laporan keuangan keuangan perusahaan di masa yang berguna untuk pengambilan keputusan akan datang, dengan demikian laporan bisnis dan ekonomi maka laporan ke- keuangan dapat diandalkan untuk mem- aungan harus relevan, dapat diandalkan buat keputusan ekonomi dan bisnis. Di- dan disajikan secara jujur.

sisi lain, berdasar hasil penelitian juga terbukti bahwa laporan keuangan terin-

Dalam dunia praktik telah terbukti dikasi terdapat earnings management, bahwa laporan keuangan dapat diandal- yang dapat mengurangi keandalan in- kan sebagai salah satu pertimbangan formasi yang terkandung dalam laporan dalam membuat keputusan, hal ini ter- keuangan. Oleh karena itu disarankan bukti dari berbagai hasil penelitian yang kepada para pemakai laporan keuan- menyatakan bahwa laporan keuangan gan agar: dapat digunakan sebagai alat prediksi kejadian-kejadian dimasa yang akan

apabila menggunakan laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan, karena bisa jadi laporan keuangan terse- but disusun dengan melanggar etika

juga bermanfaat untuk memprediksi

bisnis.

pertumbuhan laba di Indonesia, (Mach-

2) Menggunakan laporan keuangan hanya sebagai salah satu dasar

Namun apabila manajemen tidak dari berbagai dasar lainnya untuk dalam posisi netral dalam menyusun

mengambil keputusan. laporan keuangan, maka pihak manaje- men bisa melakukan earnings manage-

3) Krishnan (2008), menyatakan bah- ment untuk mengoptimalkan kepentin-

wa Klien Anderson terindikasi men- gannya. Berdasar pada prinsip-prinsip

duduki proporsi agresivitas manaje- etika bisnis dapat disimpulkan bahwa

man laba relatif lebih besar dari pada Earnings management khususnya yang

5 auditor lainnya. Hal ini berarti ba- dilakukan dengan tujuan untuk mengop-

hwa manajemen perlu melihat siapa timalkan kepentingan manajemen, me-

yang mengaudit laporan keuangan langgar etika bisnis.

KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 7 No. 3 September - Desember ‘09 57-66

perusahaan, apakah dia mempunyai Of Financial Reporting by Business kredibilitas yang tinggi diantara para auditor besar lainnya.

Hendriksen, Eldon S dan Van Breda,