Distribusi Responden Menurut UsiaIbu, Paritas Ibu dan Penggunaan Kontrasepsi IUD

Tabel 2. Distribusi Responden Menurut UsiaIbu, Paritas Ibu dan Penggunaan Kontrasepsi IUD

Penggunaan Kontrasepsi IUD

Usia < 35 tahun

> 35 tahun 0,280

Dari tabel 2Hasil analisis hubungan antara

PEMBAHASAN

usia ibu dengan penggunaan kontrasepsi IUD

Analisa Univariat

diketahui bahwa usia ibu > 35 tahun tidak Hasil analisis penelitian dilapangan menggunakan kontrasepsi IUD ada 62 (66%) diketahui bahwa usia ibu di wilayah kerja dan usia ibu >35 tahun ya menggunakan Puskesmas Siderejo yaitu > 35 tahun. Dalam kontrasepsi IUD ada 1 (33,3%).Hasil uji perspektif demografi, rentang usia seseorang Statistik dengan Chi-Square diperoleh nilai ñ untuk berproduksi adalah 15-64 tahun. Setelah value = 0,280 (ñ>á = 0,05). Hal ini melewati usia tersebut maka secara fisiologis menunjukkan tidak ada hubungan yang akan terjadi penurunan fungsi organ tubuh bermakna usia ibu dengan penggunaan secara perlahan-lahan sampai masa lanjut usia. kontrasepsi IUD.Hasil analisis status paritas Pengaruh umur untuk keikutsertaan Ibu ibu dengan penggunaan kontrasepsi IUD dalam penggunaan alat kontrasepsi dapat diketahui bahwa paritas ibu ≤

dilihat dari pembagian umur berikut ini. menggunakan kontrasepsi IUD ada 53 (56,6%)

2 tidak

Umur Ibu kurang dari 20 tahun : dan paritas ibu ≤

2 ya menggunakan

Kehamilan dan persalinan pada usia ini kontrasepsi IUDada 1 (33,3%).Hasil uji

telah terbukti meningkatkan morbilitas dan Statistik dengan Chi-Square diperoleh nilai ñ mortalitas perinatal sehingga diusahakan value = 1,000 (ñ>á = 0,05). Hal ini pasangan menunda kehamilannya sampai menunjukkan tidak ada hubungan yang sekurang-kurangnya 20 tahun. Tahap ini bermakna status paritas ibu dengan penggunaan disebut sebagai tahap penunda kehamilan kontrasepsi IUD.

ISSN 0126-107X 209

Jurnal Kesehatan Volume X No. Desember 2015 2;

sehingga cara KB yang cocok adalah cara yang biasanya menggunakan IUD, implant dan sederhana atau kelau memilih cara yang efektif

suntikan.3) Tahap mengakhiri, pada dianjurkan memakai pil, pemakaian AKDR

wanita diatas 35 tahun atau sudah memiliki kurang dianjurkan karena resiko terkena

anak cukup dan banyak dan cukup biasanya penyakit radang panggul adalah besar sehingga

memilih alat kontrasepsi jangka panjang, dikhawatirkan menjadi infertil.

tetapi kebanyakan masih enggan untuk Umur Ibu antara 20 – 30 tahun :

memakai kontap dan memilih IUD dan Merupakan usia ideal untuk hamil dan

inplant (Siswosudharmo, 2007) melahirkan, tahap ini disebut tahap spacing atau

Hasil analisis penelitian dilapangan menjarangkan kehamilan antara 4-5 tahun.

diketahui bahwa penggunaan kontrasepsi Pada tahap ini dianjurkan agar pasangan usia

IUDdi wilayah kerja Puskesmas Siderejo subur yang mempunyai satu anak untuk

yaitutidak menggunakan kontrasepsi memakai cara yang efektif baik hormonal

IUD.Menurut Depkes RI , (2003) IUD efektif maupun AKDR.

dengan proteksi jangka panjang (sepuluh tahun), tidak mengganggu hubungan suami

Umur Ibu diatas 30 tahun : istri, kesuburan segera kembali setelah IUD

Mempunyai resiko yang lebih tinggi diangkat, efek sampingnya sangat kecil,

dibandingkan dengan kurun waktu reproduksi memiliki efek sistematik yang sangat kecil.

muda, kehamilan dan persalinan pada Namun IUD perlu diperiksa dalam dan

kelompok usia ini tidak hanya beresiko tinggi penyaringan infeksi saluran genitalia sebelum

pada anak tetapi juga pada ibunya. Morbiditas pemasangan, dapat meningkatkan resiko

dan mortalitas ibu meningkat dengan tajam penyakit radang panggul. Memerlukan

pada kelompok ini sehingga bagi pasangan pencegahan infeksi sewaktu memasang dan

yang sudah mempunyai cukup anak dianjurkan mencabutnya, bertambahnya darah haid dan

untuk memakai kontap atau cara yang paling rasa sakit selam beberapa bulan pertama pada

efektif seperti implant, suntik dan AKDR. Pil sebagian pemakaian IUD, klien tidak dapat

tidak dianjurkan lagi karena kegagalan mencabut sendiri IUD nya, IUD dapat keluar

pemakaian tinggi dan juga banyaknya efek dari rahim melalui kanalis servikalis hingga

samping dan kontraindikasi (Siswosudharmo,

keluar ke vagina,

2007) Hasil analisis penelitian dilapangan

Analisa Bivariat

diketahui bahwa paritas ibu di wilayah kerja

Hubungan Usia Ibudengan Penggunaan

Puskesmas Siderejo yaitu ≤ 2 . Secara skematis

Kontrasepsi IUD

pilihan cara KB pada wanita dapat dibagi atas Hasil analisa statistik diperoleh nilaiñ value tiga tahap yaitu:

= 0,280 (ñ>á = 0,05). Hal ini menunjukkan

1) Tahap menunda: wanita yang belum tidak ada hubungan yang bermakna usia ibu mempunyai anak tetapi ingin menunda

dengan penggunaan kontrasepsi IUD. Hasil kehamilannya, biasanya menggunakan pil

penenlitian ini tidak sesuai denganteori dari KB, suntikan dan cara sederhana.

BKKN (2008) yang mengatakan semakin muda

2) Tahap menjarangkan pada wanita yang pasangan usia subur memakai kontrasepsi, berumur 20-30 tahun dan walau sudah

maka semakin baik proses penjarangan memiliki anak cukup tetapi masih ada

kelahiran. Apalagi mereeka memakai keinginan untuk menambah anak lagi

kontrasepsi jangka panjang. Data BKKBN 210

ISSN 0126-107X

Nadi Aprilyadi, Yeni Elviani dan Zuraida . Hubungan Usia Dan Partus Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Intra Uteri Device (iud ) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidorejo Kota Lubuklinggau Tahun 2011

tahun 2007 menjelaskan bahwa makin banyak

4. Tidak ada hubungan yang bermakna usia jumlah akseptor berada pada kelompok umur

ibu dengan penggunaan kontrasepsi diatas 40 tahun. Dan semakin banyak jumlah

IUDdiperoleh nilai ñ value = 0,280(ñ>á = yang tidak memakai kontrasepsi

(non–akseptor) pada kelompok usia muda.

5. Tidak ada hubungan yang bermakna paritas Pada kenyantaan berdasarkan pengamatan

ibu dengan penggunaan kontrasepsi peneliti pada saat penelitian di Puskesmas

IUDdiperoleh nilai ñ value = 1,000 (ñ>á = Siderejo Kota Lubuklinggau, responden yang

menjadi akseptor KB adalah responden yang