Teknik Sampling

E. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan ialah purposive, dimana sampel diambil berdasarkan

J. Analisa Data

atas pertimbangan peneliti, yaitu pada 5 titik Data yang diperoleh kemudian

dengan ketinggian 1 meter dari lantai ruang dikumpulkan lalu disajikan dalam bentuk tabel bedah operasi RS. TK. II Dr. A.K. Gani

16 dan dijelaskan secara narasi. Palembang .

ISSN 0126-107X 180

Jurnal Kesehatan Volume X No. Desember 2015 2;

HASIL DAN PEMBAHASAN

sebesar 5,2 %, Staphylococcus citreus

A. Rekapitulasi Hasil Penelitian

sebanyak 16 bakteri sebesar 10,5 %, Stapylococcus epiderminis sebanyak 9 bakteri

Hasil penelitian sesuai variabel yang diteliti

sebesar 5,9 %.

dan analisa statistiknya dapat dilihat pada tabel Pada titik sampel III diperoleh jumlah dibawah ini:

koloni rata-rata sebesar721,28 koloni/m3

Tabel 1 Angka kuman udara pada ruang

dengan jenis bakteri klebsiella sp sebanyak 4

bedah operasi RS. TK. II Dr. A.K. Gani

bakteri sebesar 2,6 %, Staphylococcus citreus Palembang Tahun 2012 sebanyak 8 bakteri sebesar 5,2 %,

Jumlah Kd

Stapylococcus epiderminis sebanyak 11 bakteri

Kd

Rg Spl Jenis Bakteri

Pada titik sampel IV diperoleh jumlah

Klebsiella Sp

1191, 68 Staphylococcus

citreus Staphylococcus

koloni rata-rata sebesar 972,16 koloni/m3

Titik I

dengan jenis bakteri Klebsiella sp sebanyak 8

epiderminis

Bacilllus Sp 4 2,6

bakteri sebesar 5,2 %, Staphylococcus

Klebsiella Sp

citreussebanyak 9 bakteri sebesar 5,9 %,

Titik 1034, 36 II Staphylococcus

Stapylococcus epiderminis sebanyak 14 bakteri

epiderminis Klebsiella Sp 4 2,6

Pada titik sampel V diperoleh jumlah koloni

Titik 721, 28 III

Staphylococcus 8 5,2

rata-rata sebesar 878,08 koloni/m3 dengan jenis

citreus Staphylococcus

bakteri Klebsiella sp sebanyak 5 bakteri sebesar

epiderminis

3,3 %, Staphylococcus citreus sebanyak 11

Klebsiella Sp

Titik 972, 16 Staphylococcus

bakteri sebesar 7,2 %, Stapylococcus

IV citreus Staphylococcus

epiderminis sebanyak 9 bakteri sebesar 5,9 %

dan Bacilllus sp sebanyak 3 bakteri sebesar

epiderminis

Klebsiella Sp

Titik Staphylococcus

V citreus Staphylococcus 9 5,9

Tabel 2

epiderminis

Bacilllus Sp 3 2.0

Hasil Perhitungan Angka Kuman Udara

Pada Ruang Bedah Operasi RS. TK. II

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui

Dr. A.K. Gani Palembang Tahun 2012

pada masing-masing titik sampel diperoleh

Persyaratan

persentasi sebagai berikut :

Pada titik sampel I diperoleh jumlah koloni K

Rata- E

rata-rata sebesar 1.191,68 koloni/m3 dengan

3 rata m 986/Menkes/

jenis bakteri Klebsiella sp sebanyak 11 bakteri

Per/XI/2002

Titik I 1.191,

sebesar 7,2 %, Staphylococcus citreus

sebanyak 13 bakteri sebesar 8,5 %,

Titik II 1.034,

Stapylococcus epiderminis sebanyak 10 bakteri

36 Koloni

Koloni/m 3 M

sebesar 6,5 %, Bacillus sp sebanyak 4 bakteri

Pada titik sampel II diperoleh jumlah koloni

Titik IV

Titik V 878, 08

rata-rata sebanyak 1.034,36 koloni/m3 dengan jenis bakteri klebsiella sp sebanyak 8 bakteri

Keterangan : TMS = Tidak Memenuhi Syarat 181

ISSN 0126-107X

Refai, Fandianta, dan Isnawaty. Sterilitas Udara Ruang Bedah Operasi Rs. Tk. Ii Dr. A.k. Gani Palembang Tahun 2014/2015

Berdasarkan Tabel 2 di atas peneliti udara ruang operasi di rumah sakit. mendapatkan hasil perhitungan angka kuman

Tingginya pencemaran udara di dalam udara ruang bedah operasi RS. TK. II Dr. A.K.

r u a n g o p e r a s i o l e h m i k r o o rg a n i s m e Gani Palembang Tahun 2012 diperoleh jumlah

dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti koloni rata-rata sebesar 960 koloni/m3. Hasil

pertukaran udara melalui ventilasi, padatnya ini tidak sesuai dengan persyaratan Permenkes

orang dan sifat individu di dalam ruangan, serta No.986/Menkes/Per/XI/2002 tentang

skala kegiatan orang-orang yang menempati Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit,

ruang operasi tersebut. Selain itu, tingginya khususnya untuk ruang operasi dengan jumlah

tingkat pencemaran udara juga dipengaruhi koloni harus < 350 koloni/m . 3

oleh pengendalian kamar operasi yang belum diterapkan secara benar, diantaranya