Merserisasi Panas

8.6 Merserisasi Panas

Keberhasilan proses merserisasi sangat ditentukan oleh penetrasi soda kostik ke dalam masing-msing helai serat pembentuk benang dan kain, yang merupakan fungsi viskositas larutan, derajat penggembungan sera, waktu proses, dan tegangan. Keadaan bahan juga ikut menentukan laju penetrasi. Kanji, lemak dan malam yang masih terdapat pada kapas grey merupakan penghalang terjadinya pembasahan sempurna sehingga tentu saja penetrasi akan menjadi sangat sulit.

Larutan soda kostik pada suhu rendah dangan konsentrasi seperti yang biasa digunakan untuk merserisasi memiliki viskositas tinggi. Sementara itu penggembungan pada serat kapas, yang berlangsung sangat cepat dan Larutan soda kostik pada suhu rendah dangan konsentrasi seperti yang biasa digunakan untuk merserisasi memiliki viskositas tinggi. Sementara itu penggembungan pada serat kapas, yang berlangsung sangat cepat dan

Penambahan pembasah ke dalam larutan merserisasi merupakan salah satu cara yang sejak lama sudah banyak dilakukan oleh orang untuk mempercepat pembasahan serat dan laju penetrasi natrium hidroksida, dan sangat penting artinya pada merserisasi bahan grey. Namun cara ini nampaknya masing kurang efektif, terutama untuk kain-kain tebal dan proses merserisasi berkecepatan tinggi. Lagipula pembasah sebetulnya lebih berfungsi memperbaiki kerataan pemasahan daripada penetrasi. Kelemahan lainnya adalah bahwa pemakaian pembasah mengakibatkan absorpsi preferensial air yang dapat menghambat absorpsi preferensial alkali oleh selulosa, dan tidak memberikan jalan keluar bag! masalah yang timbul akibat lebih rapatnya struktur benang maupun kain karena pemengkeratan.

Proses merserisasi panas dikembangkan terutama untuk menjawab permasalahan tersebut di atas, yaitu mendapatkan efek merserisasi yang lebih merata dan penetrsi soda kostik yang lebih besar dalam waktu lebih singkat. Ini dapat dicapai dengan menurunkan viskositas larutan soda kostik melalui penaikan suhu larutan hingga 60 - 97°C.

Kerjasama antara Lembaga Penelitian Hungaria dan Mather & Platt Ltd. pada awal tahun 70-an menghasilkan konsep proses merserisasi panas untuk kain tenun maupun rajut dari kapas dan campurannya. Di samping mengatasi persoalan pemakaian zat-zat kimia dan air, energi, inverstasi mesin, dan efisiensi pemanfaatan ruang produksi melalui penggabungan proses penghilangan kanji, pemasakan dan merserisasi.

Kilau, kekuatan tarik, stabilitas dan adsorpsi zat warna yang diperoleh dari merserisasi panas dilaporkan lebih tinggi daripada yang dicapai dengan merserisasi normal. Ini terutama disebabkan oleh dua hal berikut: • Penetrasi yang menyeluruh ke dalam struktur serat dan kain sehingga bagian

selulosa yang termodifikasi pun menjadi lebih besar. • Pengerjaan pada suhu tinggi membuat kain menjadi lebih plastis sehingga lebih mudah diregangkan (meski harus diingat pula bahwa peregangan di atas batas normal justru akan menurunkan adsorpsi zat warna).

Merserisasi panas dilaporkan juga dapat meningkatkan kemampun kain kembali dari kusutnya, lebih besar daripada yang dicapai dengan merserisasi normal.

Gambar 7-22 menyajikan skema proses merserisasi panas berdasarkan mesin yang dirancang oleh tim peneliti Hungaria dan Mather & Plat Ltd. Kain mula-mula dilewatkan pada bak perendaman berisi larutan soda kostik pada konsentrasi normal (25 - 30%) dan suhu sekitar 97°C. Perendaman Gambar 7-22 menyajikan skema proses merserisasi panas berdasarkan mesin yang dirancang oleh tim peneliti Hungaria dan Mather & Plat Ltd. Kain mula-mula dilewatkan pada bak perendaman berisi larutan soda kostik pada konsentrasi normal (25 - 30%) dan suhu sekitar 97°C. Perendaman

Gambar 8-22 Diagram Proses Merserisasi Panas

Tahap proses berikutnya adalah pendinginan, dimana kain dilewatkan pada serangkaian silinder pendingin selama 30 detik dan diikuti pencucian awal (penstabilan).

Penelitian tersebut di atas tentu saja bukan merupakan satu-satunya penelitian yang pernah dilakukan sehubungan dengan merserisasi pada suhu tinggi. Sejak akhir tahun 60-an hingga sekitar pertengahan 80-an banyak para ahli yang mengadakan penelitian mengenai merserisasi panas, dan pada umumnya mereka sependapat atas keuntungan-keuntungan yang bisa diperoleh dari proses ini. Di balik semua kelebihannya proses merserisasi panas mengandung resiko lebih besar terjadinya kerusakan serat kapas akibat oksidasi.