Keadaan Perekonomian

C. Keadaan Perekonomian

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator yang lazim digunakan untuk menjelaskan kinerja perekonomian suatu daerah. Kinerja Angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator yang lazim digunakan untuk menjelaskan kinerja perekonomian suatu daerah. Kinerja

Sesuai dengan perkembangan pembangunan daerah Kabupaten Bungo, kajian perekonomian daerah ini hanya dapat dilakukan secara efektif setelah Tahun 2000 yang merupakan tahun tonggak pemekaran wilayah Kabupaten Bungo Tebo menjadi dua wilayah kabupaten yakni Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo. Data statistik menunjukkan bahwa nilai PDRB Kabupaten Bungo (berdasarkan harga konstan Tahun 2000) selama periode Tahun 2003 hingga 2007 mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,42 persen pertahun. Hal ini berarti nilai PDRB selama periode lima tahun tersebut mengalami peningkatan dengan nilai marginal yang semakin besar dari tahun sebelumnya ke tahun berikutnya. Perkembangan nilai PDRB Kabupaten Bungo Atas Dasar Harga Konstan 2000 pada Tahun 2003 – 2007 dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Perkembangan dan Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bungo Atas Dasar Harga Konstan 2000 pada Tahun 2003 – 2007

Nilai PDRB

Pertumbuhan

Tahun

(Juta Rupiah)

Sumber: BPS Kabupaten Bungo, 2008. Pola pertumbuhan PDRB Kabupaten Bungo yang semakin meningkat dapat

memberikan harapan untuk memperoleh PBRB yang lebih besar pada tahun mendatang. Perencanaan pembangunan yang diikuti oleh pemilihan program pembangunan yang tepat akan dapat memperbesar peluang perekonomian Kabupaten Bungo untuk bertumbuh lebih pesat.

Pemilihan program pembangunan yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan upaya memacu pertumbuhan nilai produk domestik maupun pendapatan asli daerah Kabupaten Bungo. Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk menentukan program pembangunan adalah dengan terlebih dahulu menelusuri sektor atau sub sektor yang paling berpeluang menjadi pendukung pembangunan perekonomian. Sektor atau sub Pemilihan program pembangunan yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan upaya memacu pertumbuhan nilai produk domestik maupun pendapatan asli daerah Kabupaten Bungo. Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk menentukan program pembangunan adalah dengan terlebih dahulu menelusuri sektor atau sub sektor yang paling berpeluang menjadi pendukung pembangunan perekonomian. Sektor atau sub

2. PDRB Per Kapita

PDRB perkapita merupakan nilai PDRB per penduduk pada suatu wilayah pada suatu tahun. PDRB perkapita merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu daerah. Tujuan utama dari pembangunan ekonomi pada suatu wilayah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang salah satunya dapat diperoleh dengan meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat pada wilayah tersebut. Pendapatan perkapita secara sederhana diperoleh dengan cara membagi Total Pendapatan Regional dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun dari suatu wilayah pemerintahan tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa angka Pendapatan per Kapita pada dasarnya dapat menunjukkan rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk suatu daerah dalam kurun waktu satu tahun.

Kinerja perekonomian Kabupaten Bungo jika dilihat dari sisi pendapatan perkapita selama periode Tahun 2003 sampai 2007 menunjukkan pertumbuhan yang semakin membaik. Secara umum kinerja perekonomian Kabupaten Bungo dari sisi pendapatan perkapita mengalami pertumbuhan dengan tren positif yang semakin besar. Perkembangan PDRB perkapita Kabupaten Bungo atas dasar harga konstan 2000 periode tahun 2003-2007 dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Perkembangan PDRB Perkapita Kabupaten Bungo Atas Dasar Harga Konstan

2000 Tahun 2003 – 2007

PDRB Perkapita

Sumber: BPS Kabupaten Bungo, 2008 Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa pendapatan perkapita Kabupaten

Bungo atas dasar harga konstan tahun 2000 dari tahun 2003 sampai tahun 2007 mengalami peningkatan dari Rp 3.247.200,60 pada tahun 2002 menjadi Rp 3.893.441,72 Bungo atas dasar harga konstan tahun 2000 dari tahun 2003 sampai tahun 2007 mengalami peningkatan dari Rp 3.247.200,60 pada tahun 2002 menjadi Rp 3.893.441,72

3. Pertumbuhan Sektor Perekonomian

Sektor perekonomian di Kabupaten Bungo terdiri atas sembilan sektor, yaitu sektor pertanian; sektor industri pengolahan; sektor pertambangan dan galian; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor bangunan; sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa. Pertumbuhan sektor perekonomian Kabupaten Bungo dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Pertumbuhan Sektor Perekonomian di Kabupaten Bungo Tahun 2003– 2007(persen)

Rata-rata Lapangan Usaha

5 5 Pertambangan dan galian

8,41 Industri pengolahan

83 Listrik, gas dan air bersih

7,11 Perdagangan, hotel dan restoran

84 Komunikasi dan pengangkutan

51 Keuangan, persewaan dan jas

Sumber: BPS Kabupaten Bungo, 2008 Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa selama lima tahun (2003-2007) sektor

perekonomian di Kabupaten Bungo yang tumbuh relatif cepat yaitu sektor pertambangan dan galian, sektor bangunan dan sektor, listrik, gas dan air bersih serta sektor perdagangan hotel dan restoran. Sebaliknya sektor perekonomian di Kabupaten Bungo perekonomian di Kabupaten Bungo yang tumbuh relatif cepat yaitu sektor pertambangan dan galian, sektor bangunan dan sektor, listrik, gas dan air bersih serta sektor perdagangan hotel dan restoran. Sebaliknya sektor perekonomian di Kabupaten Bungo