Keadaan Penduduk

B. Keadaan Penduduk

1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Bungo berdasarkan hasil perhitungan dan hasil Sensus penduduk dari BPS Kabupaten Bungo pada tahun 2007 adalah 257.087 jiwa yang terdiri dari 130.287 laki-laki (50,67%) dan 126.800 perempuan (49,33%). Dibandingkan Jumlah penduduk Kabupaten Bungo berdasarkan hasil perhitungan dan hasil Sensus penduduk dari BPS Kabupaten Bungo pada tahun 2007 adalah 257.087 jiwa yang terdiri dari 130.287 laki-laki (50,67%) dan 126.800 perempuan (49,33%). Dibandingkan

Kepadatan penduduk dalam kurun waktu tahun 2005-2007 cenderung mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan jumlah penduduk. Pada tahun 2007 kepadatan

penduduk Kabupaten Bungo yaitu sebesar 36 jiwa setiap Km 2 . Disisi lain penyebaran penduduk masih belum merata, Kecamatan Pasar Muara bungo paling padat

penduduknya yaitu 480 jiwa per Km 2 sedangkan Kecamatan Bathin III Ulu merupakan kecamatan yang paling jarang kepadatan penduduknya yaitu 11 jiwa per Km 2 .

2. Penduduk menurut Jenis Kelamin

Tabel 6. Komposisi Penduduk Kabupaten Bungo Menurut Jenis Kelamin Tahun 2005- 2007

Sex Ratio un

Tah

Jumlah Penduduk Berjenis

7 Sumber: BPS Kabupaten Bungo, 2008

Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang terkecil terjadi pada tahun 2005 yaitu 121.459 jiwa untuk penduduk laki-laki dan 120.896 jiwa untuk penduduk perempuan. Sedangkan jumlah penduduk terbesar pada tahun 2007 yaitu 130.287 jiwa untuk penduduk laki-laki dan 126.800 jiwa untuk penduduk perempuan.

Dilihat dari Sex Ratio, jumlah penduduk laki-laki mengalami peningkatan lebih banyak dari penduduk perempuan dimana Sex Ratio dari tahun 2005-2007 terus mengalami perubahan. Sex Ratio pada tahun 2005 sebesar 100,5 yang artinya bahwa setiap 1.000 orang penduduk perempuan terdapat 1.005 orang penduduk laki-laki. Hal ini berarti jumlah penduduk perempuan tidak berbeda jauh dengan jumlah penduduk laki- laki. Adapun pada tahun 2005-2007 nilai Sex Ratio selalu lebih besar dari 100 yang Dilihat dari Sex Ratio, jumlah penduduk laki-laki mengalami peningkatan lebih banyak dari penduduk perempuan dimana Sex Ratio dari tahun 2005-2007 terus mengalami perubahan. Sex Ratio pada tahun 2005 sebesar 100,5 yang artinya bahwa setiap 1.000 orang penduduk perempuan terdapat 1.005 orang penduduk laki-laki. Hal ini berarti jumlah penduduk perempuan tidak berbeda jauh dengan jumlah penduduk laki- laki. Adapun pada tahun 2005-2007 nilai Sex Ratio selalu lebih besar dari 100 yang

3. Penduduk menurut Kelompok Umur

Penduduk di Kabupaten Bungo menurut golongan umur dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu penduduk usia non produktif dan penduduk usia produktif. Penduduk usia non produktif yaitu penduduk yang berusia 0-14 tahun dan penduduk yang berusia lebih dari 60 tahun, sedangkan penduduk usia produktif yaitu penduduk yang berusia 15-

60 tahun. Penduduk dengan jumlah usia non produktif yang banyak akan menghambat potensi penduduk usia produktif, karena dengan banyaknya penduduk non produktif yang harus mereka tanggung sehingga pendapatan yang seharusnya bisa digunakan untuk kebutuhan yang lain harus digunakan untuk membiayai penduduk usia non produktif. Jumlah penduduk Kabupaten Bungo berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Jumlah Penduduk Kabupaten Bungo Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2007

No. Umur (tahun)

Jumlah (jiwa)

Sumber: BPS Kabupaten Bungo, 2008 Berdasarkan Tabel 7 dapat dihitung Angka Beban Tanggungan (ABT) di

Kabupaten Bungo. Menurut Mulyadi (2003) Angka Beban Tanggungan (Dependency ratio ) adalah angka yang menyatakan perbandingan antara jumlah penduduk usia non

produktif dengan jumlah penduduk usia produktif. ABT di Kabupaten Bungo tahun 2007 adalah sebagai berikut:

Penduduk Non Produktif

ABT = X 100

Penduduk Produktif

Penduduk (0 - 14) + Penduduk (60 tahun keatas) ABT = X 100 Penduduk (15 - 60)

ABT = X 100

= 57,63 Angka Beban Tanggungan di Kabupaten Bungo tahun 2007 sebesar 57,63 artinya

setiap 100 penduduk yang produktif menanggung beban ±57 penduduk yang tidak produktif. Melihat keadaan tersebut, maka dapat mendorong tercapainya pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Bungo yaitu dengan jumlah penduduk yang produktif relatif tinggi berarti jumlah penduduk yang berperan dalam pembangunan juga relatif tinggi.

4. Penduduk menurut Lapangan Usaha

Keberhasilan pembangunan di suatu wilayah dapat dilihat dari tingkat penyerapan tenaga kerja bagi penduduknya. Besarnya penyerapan tenaga kerja akan dapat meningkatkan pendapatan per kapita penduduk, yang akhirnya akan berimbas bagi kesejahteraan hidup penduduk suatu wilayah. Jumlah penduduk Kabupaten Bungo berumur 15 tahun keatas yang bekerja menurut lapangan usaha dapat dilihat pada Tabel 8

Tabel 8. Jumlah Penduduk Kabupaten Bungo berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja

menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bungo pada Tahun 2007

No Lapangan Usaha

2. Industri Pengolahan

4. Jasa Kemasyarakatan

Jumlah Total

Sumber: BPS Kabupaten Bungo, 2008 Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa penduduk yang berumur 15 tahun keatas

baik laki-laki maupun perempuan sebagian besar bekerja pada sektor pertanian yaitu sebesar 66,15 % penduduk laki-laki dan 60,41 penduduk perempuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Bungo sebagaian besar bermata pencaharian sebagai petani