Implementasi Penanganan Dampak Lalu Lintas

6.2.7 Implementasi Penanganan Dampak Lalu Lintas

Penanganan kemacetan lalu lintas pada tahap ini merupakan penanganan jangka pendek. Penanganan dilakukan dengan tertuang dalam rencana umum jaringan transportasi jalan, kapasitas dan karakteristik jalan, serta fungsi, dan kelas jalan. Selain itu rekayasa yang ada dalam studi ini harus memperhatikan pola fluktuasi volume lalu lintas, seperti :

 adanya jam puncak pagi dan jam puncak sore  pola pergerakan lalu lintas (perubahan arah)  bobot dan pola pergerakan lalu lintas

Penanganan yang dilakukan harus bisa memberikan perubahan lebih baik pada kinerja ruas, simpang maupun jaringan jalan dalam hal sebagai berikut :

 lalu lintas dalam hal;  peningkatan kecepatan kendaraan;  pengurangan waktu perjalanan;  Pengurangan hambatan;  Peningkatan kapasitas jalan;  Pengurangan kecelakaan.

Manajemen dan rekayasa lalu lintas dilakukan untuk meningkatkan kinerja jaringan jalan yang berada di sekitar pembangunan kampus. Untuk lebih jelasnya penyebab kemacetan di ruas jalan ditinjau dari berbagai kriteria aspek dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6.3 Kriteria Kemacetan

Kecepatan Rencana (km/jam)

Faktor

Penyebab Kemacetan

Pejalan kaki menyeberang jalan kecepatan bergerak lebih kecil

tidak pada tepatnya dari 10 km/jam

Hambatan Samping

2 Parkir kendaraan di badan jalan Naik turun penumpang

akibat tundaan dari Hambatan

angkutan umum/angkot Volume lalu lintas melebihi

samping pada saat waktu peak

Kapasitas Jalan

kapasitas

Konflik Lalu Lintas

1 Kendaraan balik arah Konflik kendaraan keluar

Prilaku Pengguna Jalan

masuk kawasan dengan arus lalu lintas terusan Tidak mematuhii rambu dan

Perambuan/Pemarkaan

marka Perambuan / marka jalan tidak

jelas dan aus

Implementasi atau pelaksanaan penanganan pemecahan masalah kemacetan perlu di lakukan, pada subab ini di jelakan secara rinci faktor penyebab dan usulan penanganan pemecahan kemacetan dari skala mikro dengan mengoptimalkan geometrik jalan, lingkungan dan faktor lain yang termasuk dalam penanganan jangka waktu pendek. Dapat dilihat dari Tabel di atas permasalahan yang ada di sekitar pembangunan kampus dilihat beberapa faktor antara lainnya hambatan samping, kapasitas jalan, konflik lalu lintas, prilaku pengguna jalan dan perambuan. Sehingga perlunya penanganan kemacetan di ruas jalan yang berdasarkan faktor penyebab yang ada di ruas jalan. Untuk lebih jelasnya penanganan kemacetan lalu lintas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6.4 Bentuk Penanganan Kemacetan Di Sekitar Pembangunan Kampus Faktor

Penanganan Kemacetan

1 Disediakan tempat khusus menyeberang Hambatan Samping

pejalan kaki (Zebra Cross) Melakukan Manajemen dan rekayasa lalu

Peningkatan Kapasitas

1 lintas

Faktor Penanganan Kemacetan

2 Mengoptimalkan ruang milik jalan yang ada

1 Manajemen arus pada simpang Mengurangi Konflik

2 Meniadakan hambatan samping dan pemisahan sirkulasi internal keluar-masuk

1 Perlu adanya ketegasan oleh petugas yang berwenang terhadap pengemudi yang

Prilaku Pengguna Jalan mengendarai secara ugal-ugalan

2 Perambuan larangan yang jelas

1 Pemasangan rambu yang sesuai dengan

ketentuan

Perambuan/Pemarkaan

2 Perbaikan terhadap marka jalan yang

mulai aus

Pada tabel diatas dapat dilihat penerapan pemecahan masalah dari berbagai faktor, pemecahan dilakukan dengan koordinasi pihak terkait baik Dinas Perhubungan, Kepolisian, Pol PP dan Bina Marga. Pada pemecahan masalah tertentu akan berdampak pada kesenjangan sosial perlu di lakukan secara komprehensif dan mendalam oleh pemerintah daerah, penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) perlu adanya tahapan berupa penyuluhan, pemberitahuan dan selanjutnya ketegasan berupa penertiban, sehingga tidak ada konflik sosial terhadap pedagang dengan pemerintah daerah. Pada penertiban Parkir liar pihak pengembang harus memberikan kontribusi yang nyata (poluter pays) didalam penanganan dampak lalu lintas sebagai akibat pengembangandengan menyediakan lahan parkir, sehingga dari sisi pelayanan parkir bagi pengunjung dapat terpenuhi.