Teori Darwin tentang Evolusi Biologi

D. Teori Darwin tentang Evolusi Biologi

Pada tanggal 24 November 1559, Darwin menerbitkan buku berjudul On the Origin of Spesies by Means of Natural Selection (Timbulnya Spesis karena Seleksi Alam) atau The preservation of favored races in the struggle for life . Pokok-pokok pikiran yang menjadi dasar bagi teori teori evolusi Darwin adalah sebagai berikut.

1. Tidak adanya dua individu yang sama identik karena adana variasi.

2. Setiap populasi cenderung bertambah banyak, hal ini disebabkan karena setiap makhluk hidup mampu berkembag biak.

3. Untuk berkembang biak diperlukan makanan dan ruangan yang cukup.

4. Kenyataan menunjukkna bahwa bertambahnya populasi tidak bertambah secara terus- menerus. Jadi kenaikan populasi ada factor pembatasnya (misalnya makanan kurang).

Evolusi yang dikemukakan oleh Darwin tersebut berlangsung pada tingkat populasi bukan individu.

Menurut Darwin alam melakukan seleksi yang di kenal sebagai seleksi alam. Jadi makhluk hidup berjuang untuk hidup yang lulus hidup dan ada yang lolos seleksi. Mengapa ada makhluk hidup yang berhasil lolos dari seleksi alam dan ada yang tidak ? Menurut Darwin hal itu terjadi karena adanya kenyataan sebgai berikut;

a. ada variasi sifat individu di dalam satu keturunan;

b. ada kecenderungan populasi bertambah banyak;

c. makhluk hidup berjuang untuk hidup dalam rangka mempertahankah kelestarian; dan

d. adanya kenyataan bahwa tiap individu yang berbeda melahirkan keturunanyang berbeda pula, hanya individu yang mempunyai sifat-sifat yang cocok dengan lingkungannya yang akan lestari.

Akan tetapi, kita perlu berhati-hati dalam menafsirkan pernyataan di atas karena apabila hanya satu individu yang lolos seleksi, individu ini akan punah. Kumpulan individu yang lolos seleksi membentuk populasi, populasi ini akan melahirkan spesies baru.

Berdasarkan hal di atas, Darwin mengemukakan dua teori pokok tentang evolusi, yaitu:

a. spesies yang hidup saat ini berasal dari spesies yang hidup di masa yang lalu

b. evolusi berjalan melalui seleksi alam.

Teori Evolusi Biologi Darwin

a. Ngengat Biston betularia

Di Inggris ngengat Biston betularia hidup di pohon-pohon. Ngengat tersebut ada yang berwarna gelap (hitam) ada pula yang berwarna terang. Sebelum revolusi industry, populasi ngengat berwarna erang lebih banyak daripada ngenget berwarna gelap. Ngengat tersebut hinggap pada kulit-kulit kayu yang terang sehingga pemangsa (predator) sulit mengenali ngengat yang berwarna terang dan mudah mengenali ngengat berwarna gelap.

Setelah revolusi industri, populasi ngengat yang berwarna gelap lebih banyak daripada ngengat yang berwarna terang. Hal ini disebabkan kulit kayu berubah menjadi kehitaman akibat jelaga industry. Ngengat yang terang akan mudah dikenali pemangsa sedangkan ngengat yang gelap sulit dikenali mangsa. Itulah sebabnya, populasi ngengat berwarna gelap lebih banyak. Dikatakan bahwa ngengat berwarna gelap lebih adaptif (lebih dapat menyesuaikan diri) terhadap lingkungan daripada ngengat yang berwarna terang. Ngengat berwarna terang tidak lolos terhadap seleksi alam.

Gambar 7: Pada kulit kayu yang berwarna terang, Biston betularia hitam lebih mudah dikenali oleh predator. Pada kulit kayu yang kehitaman, Biston betularia berwarna terang lebih mudah dikenali oleh predator.

a. Rusa Rusa merupakan mangsa dari predator singa atau harimau. Saat berburu, singa mencari rusa

yang berda pada paling belakang. Biasanya rusa yang paling belakang adalah rusa yang larinya paling lambat. Agar energy yang digunakan tidak terlalu banyak, predator menerkam mangsa yang larinya lambat. Ini berarti bahwa rusa-rusa yang larinya lambat mengalami seleksi alam. Pada akhirnya yang tersisa adalah populasi rusa yang larinya cepat, yang akan menurunkan sifat-sifat yang lari cepat kepada keturunannya.

Makhluk hidup yang lolos seleksi tidak harus selalu makhluk hidup yang memiliki fisik kuat seperti dapat berlari cepat atau berbadan kuat. Makhluk hidup yang lolos dari seleksi alam adalah makhluk hidup yang adaptif yaitu makhluk hidup yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan. Menurut para pakar, bekicot merupakan mollusca yang bentuk tubuhya bertahan dari waktu ke waktu. Ini berarti bahwa bekicot selalu lolos dari seleksi.

Macam-macam Evolusi

Berdasarkan arahnya evolusi dibedakan menjadi dua.

1. Evolusi progresif merupakan evolusi menuju pada kemungkinan yang dapat bertahan hidup ( survival ). Proses ini dapat dijumpai melalui peristiwa evolusi yang terjadi pada burung Finch.

2. Evolusi regresif merupakan proses menuju pada kemungkinan kepunahan. Hal ini dapat dijumpai melalui peristiwa evolusi yang terjadi pada hewan dinosaurus.

Berdasarkan skala perubahannya, evolusi dapat dibedakan menjadi dua.

1. Makroevolusi adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan perubahan dalam skala besar. Adanya makroevolusi dapat mengarah kepada terbentuknya spesies baru.

2. Berkebalikan dengan makroevolusi, mikroevolusi adalah proses evolusi yang hanya mengakibatkan perubahan dalam skala kecil. Mikroevolusi ini hanya mengarah kepada terjadinya perubahan pada frekuensi gen atau kromosom.

Berdasarkan hasil akhir, evolusi dapat dibedakan menjadi dua.

1. Evolusi divergen merupakan proses evolusi yang perubahannya berasal dari satu spesies menjadi banyak spesies baru. Evolusi divergen ditemukan pada peristiwa terdapatnya lima jari pada vertebrata yang berasal dari nenek moyang yang sama dan sekarang dimiliki oleh bangsa primata dan manusia.

2. Evolusi konvergen adalah proses evolusi yang perubahannya didasarkan pada adanya kesamaan struktur antara dua organ atau organisme pada garis sama dari nenek moyang yang sama. Hal ini dapat ditemukan pada hiu dan lumba-lumba. Ikan hiu dan lumba-lumba terlihat sama seperti organisme yang berkerabat dekat, tetapi ternyata hiu termasuk dalam pisces sedangkan ikan lumba-lumba termasuk dalam mamalia.