KELARUTAN FILM

KELARUTAN FILM

Kelarutan film merupakan faktor yang menentukan biodegradibilitas film, ketika akan digunakan sebagai pengemas. Ada film yang dikehendaki tingkat kelarutannya tinggi atau justru sebaliknya, tergantung jenis produk yang akan dikemasnya (Nurjannah dalam Nugroho et al., 2013). Menurut Garcia et al. (2000), penambahan konsentrasi karagenan pada film akan mempengaruhi padatan terlarut dalam edible film. Karagenan akan larut dalam tiap- tiap rantai polimer dan mengisi semua ruang, sehingga mengurangi gerakan molekul polimer, dan akan menaikkan suhu transisi gelas. Semakin meningkat suhu transisi gelas, maka polimer yang terbentuk akan semakin keras dan kekuatan tarik pada film yang terbentuk akan semakin tinggi. Pada penelitian Manuhara dalam Nugroho et al. (2013), edible film dari karagenan 0,15% secara signifikan memiliki kelarutan yang lebih besar dari pada pada edible film yang menggunakan karagenan 0,05%. Sehingga dapat Kelarutan film merupakan faktor yang menentukan biodegradibilitas film, ketika akan digunakan sebagai pengemas. Ada film yang dikehendaki tingkat kelarutannya tinggi atau justru sebaliknya, tergantung jenis produk yang akan dikemasnya (Nurjannah dalam Nugroho et al., 2013). Menurut Garcia et al. (2000), penambahan konsentrasi karagenan pada film akan mempengaruhi padatan terlarut dalam edible film. Karagenan akan larut dalam tiap- tiap rantai polimer dan mengisi semua ruang, sehingga mengurangi gerakan molekul polimer, dan akan menaikkan suhu transisi gelas. Semakin meningkat suhu transisi gelas, maka polimer yang terbentuk akan semakin keras dan kekuatan tarik pada film yang terbentuk akan semakin tinggi. Pada penelitian Manuhara dalam Nugroho et al. (2013), edible film dari karagenan 0,15% secara signifikan memiliki kelarutan yang lebih besar dari pada pada edible film yang menggunakan karagenan 0,05%. Sehingga dapat

PENUTUP

Pemanfaatan karagenan menjadi edible film merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemanfaatan dari karagenan. Selain itu, juga merupakan alternatif kemasan yang baik untuk meningkatkan daya tahan dan kualitas bahan pangan selama penyimpanan. Karakteristik dari edible film akan berubah seiring dengan penambahan jumlah dari karagenannya. Dengan penambahan jumlah karagenan tersebut maka dapat meningkatkan nilai ketebalan, kekuatan tarik, laju transmisi uap air serta nilai kelarutan dari edible film itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, H. 2008. Kajian Pembuatan Edible Film Komposit dari Karagenan Sebagai Pengemas Bumbu Mie Instant Rebus. Jurnal Agriplus 18(1):77-84.

Bertuzzi, M.A., E.F.C. Vidaurre, M. Armada and J.O Gottifredi. 2007. Wate Vapour Permeability Of Edible Starch Based Films. Journal Food Enggineering 80:972-978.

Donhowe, G and O. Fennema, 1994. Edible Film and Coating: Characteristic, formation, definitions and testing methods. In J.M. Krochta, E.A. Baldwin, and M.O. Nisperos-Carriedo, (eds) Edible Coating and Film to Improve Food Quality. Technomic Publ. Co. Inc. Lancaster, Pennsylvania: 378 pp.

Garcia, M.A., M.N. Martino, and N.E. Zaritzky, 2000. Lipid Addition to Improve Barrier

Properties of Edible Starch-Based Films and Coatings. Journal of Food Science 65(2):941–947.

Handito, D. 2011. Pengaruh Konsentrasi

Karagenan Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Edible Film. Agroteksos 21: 2-

3. Hui, Y.H. 2006. Handbook of Food Science,

Technology and Engineering Volume 3.CRC Press. USA 1:171-180.

Irawan, S. 2010. Pengaruh Gliserol Terhadap Sifat

Fisik atau Mekanik dan Barrier Edible Film dari Kitosan. Jurnal Kimia dan Kemasan 32(1):6-12.

Irianto, H.E., A. Susianti, M. Darmawan, dan

Syamdidi. 2005. Pembuatan Edible Film dari Komposit Karaginan, Tepung Tapioka dan Lilin Lebah. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 11(2): 93-101.

Jacoeb, A.M., N. Roni, dan P.S.D.U. Siluh, 2014.

Pembuatan Edible Film dari Pati Buah Lindur dengan Penambahan Gliserol dan Karaginan. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 17(1):14-21.

Krochta, J.M., Baldwin and N. Carriedo, 1994.

Edible Coating and Film to Improve Food Quality. Technomic Publishing Co. Inc., Pennsylvania:139-187 pp.

Krochta, J.M. and C.D.M. Johnston, 1997. Edible

an Biodegradable Films: Challenges and Opportunities. Food Technology 51:61-

74. Lee, S. Y., and V.C.H Wan , 2005. Edible Films

and Coatings. In Handbook of Food