Oleh Oleh

KETEBALAN

Ketebalan merupakan parameter yang berpengaruh terhadap penggunaan film dalam pembentukan produk yang dikemas (Suryaningrum et al., 2005). Ketebalan film mempengaruhi permeabilitas terhadap uap air dan gas. Semakin tinggi nilai ketebalannya, maka sifat dari edible film yang dihasilkan akan semakin kaku dan keras, serta dengan produk yang dikemas akan semakin aman dari pengaruh luar (Jacoeb et al., 2014). Semakin banyak karagenan yang digunakan, maka nilai ketebalan edible film semakin tebal. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi jumlah karagenan yang digunakan pada matriks film, maka total padatan semakin tinggi. Total padatan diperoleh dari proses gaya tolakan (repulsion) antar muatan- muatan negatif sepanjang rantai polimer yaitu gugus sulfat, mengakibatkan rantai molekul yang kaku, karena sifat hidrofiliknya polimer tersebut dikelilingi oleh molekul-molekul air yang termobilisasi, sehingga menyebabkan larutan karagenan bersifat kental (Santoso et al., 2013). Menurut Mc Haugh et al (1994), apabila ketebalan semakin meningkat, maka kemampuan penahannya akan semakin baik, sehingga umur simpan produk semakin panjang. Standar ketebalan edible film menurut Japanese Industrial Standart dalam Krochta et al (1994) yaitu maksimal 0,25 mm.