Akustik Pasif untuk Penerapan Dibidang P (1)

ABSTRACT

THE USE OF REFERENCE TOXICANTS IN AQUATIC TOXICITY TESTING. The use of reference toxicant in aquatic toxicity testing is a part of efforts to obtain good quality data and it can be justified scientifically. It is used to determine the health and sensitivity of the test on organisms; to compare relative toxicities of substances by using control as an internal standard; to perform interlaboratory calibrations; and to evaluate the reproductive ability on tested data with time. Numbers of substances, such as some metals and salts, can be used as reference toxicants, but basically we must consider certain criterias in using a chemical as a reference toxicant. An ideal reference toxicant is that has a toxic at low concentrations, rapidly lethal, non-selective, and detectable by known analytical techniques. The use of each reference toxicant in toxicity tests should be repeated using the same test organism to produce a data set of sensitivity. Endpoint values are then plotted on a control chart with tolerance range ± 2 SD. The value outside the tolerance range requires the evaluation of all test procedures and conditions of the test organisms.

meliputi pemilihan metode penelitian yang tepat, Gambar 9. Power Spectral Density (PSD) suara lumba-lumba jantan hidung botol (Tursiops aduncus)

PENDAHULUAN

pengambilan dan penanganan sampel, kualitas (Lubis et al., 2016b).

Uji toksisitas dengan menggunakan

data, evaluasi data, pengendalian kualitas, dan

organisme perairan telah digunakan selama

kualifikasi personil. Quality Control (QC)

puluhan tahun yang lalu untuk mengkaji resiko

meliputi kegiatan spesifik untuk menghasilkan

PENUTUP

sumber suara dengan melakukan analisa

bahan kimia di lingkungan perairan, dan menjadi

kinerja standar sebagai bagian dari program QA.

Kegiatan ini meliputi penggunaan kontrol Tulisan ini menunjukkan bahwa

spektrum menggunakan metode bioakustik,

dasar dalam pengembangan kriteria kualitas air

(kontrol negatif dan positif), standarisasi, studi tentang akustik pasif diterapkan dengan

contohnya pada mamalia laut.

(Struewing et al., 2015). Untuk memperoleh

kalibrasi, dan replikasi (Burton et al., 2003). metode bioakustik yang sering dilakukan pada

kualitas data yang baik, dan yang dapat

Selain menggunakan kontrol negatif mamalia dan biota/ hewan laut lainnya, dapat

DAFTAR PUSTAKA

dipertanggungjawabkan secara ilmiah, jaminan

berupa air pelarut yang bebas pencemar, semua sebagai acuan atau referensi yang sangat

kualitas dan pengendalian kualitas (Quality

uji toksisitas harus melibatkan penggunaan akurat, tidak berbahaya dan merusak biota/

Anonim. 2015. The Physics of sound. http://

Assurance - Quality Control / QA-QC) harus

kontrol positif yang dilakukan dengan hewan yang akan dijadikan sebagai target.

www.podcomplex.com/guide/physics.

diterapkan pada setiap uji toksisitas perairan.

menggunakan toksikan rujukan (reference Metode ini sangat berguna untuk dunia

html. Diakses pada tanggal 15 Juli 2015.

Quality Assurance (QA) merupakan program

toxicant). Toksikan rujukan digunakan untuk kelautan dalam menghasilkan kisaran

terintegrasi yang dirancang untuk menyediakan

memperoleh informasi mengenai perubahan frekuensi dan nilai intensitas suara, dari

Anonim. 2015. Hydrophones. www. sensortech.

hasil data yang akurat dan tepat. Program ini

ca. Diakses pada tanggal 26 Juli 2015.

1) Laboratorium Oseanografi Kimia, Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI 1) Laboratorium Oseanografi Kimia, Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI

dengan noise (Krauss et.al 1995) dengan disebabkan oleh proses aklimasi, penyakit,

(SDS), kromium (Cr 6+ ) dalam bentuk potassium

FOURIER TRANSFORMATION

persamaan sebagai berikut : jumlah kepadatan biota dalam wadah

dichromate, amonia (NH 3 ), fenol (C 6 H 6 O) dan

(2) pemeliharaan (loading density), atau stress

zink (Zn) sebagai toksikan rujukan. Selain logam,

Dasar dari karakteristik frekuensi pada

S=fft (y)

(3) dalam penanganan pemeliharaan (handling

beberapa jenis garam dapat digunakan sebagai

sinyal adalah fourier transformation (Brook &

S=fft(y,n)

Bentuk perintah (1) dan (2) hampir stress) (Burton et al., 2003). Toksikan rujukan

toksikan rujukan, antara lain potasium klorida

Wynne, 1991). Fast Fourier Transform (FFT)

sama, yakni menghitung DFT dari vektor x, juga berguna untuk ; (1) membandingkan

(KCl) dan sodium klorida (NaCl) (Struewing et

merupakan suatu algoritma untuk menghitung

hanya pada perintah (2) ditambah dengan toksisitas relatif suatu bahan kimia dengan

al., 2015).

Discrette Fourier Transform (DFT). Fungsi

penggunaan parameter panjang FFT (n). Contoh menggunakan kontrol sebagai standar internal,

Penggunaan masing-masing toksikan

umum dari fourier transformation adalah men-

hasil data yang dihasilkan oleh Wavepad software (2) melakukan kalibrasi antar laboratorium, dan

rujukan dalam uji toksisitas harus dilakukan

cari komponen frekuensi sinyal yang terpendam

dengan FFT dapat dilihat pada Gambar 8. (3) mengevaluasi metode penelitian untuk

berulangkali, dengan menggunakan biota uji

oleh suatu sinyal domain waktu yang penuh

yang sama untuk menghasilkan kumpulan data

menghasilkan data yang konsisten (data

sensitivitas biota uji. Uji toksisitas yang dapat

reproducibility) (Rand & Petrocelli, 1985).

dilakukan adalah uji toksisitas akut (96 jam) atau

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan

kronis (>96 jam, sesuai siklus hidup masing-

informasi singkat dan pemahaman mengenai

masing biota uji), dengan menggunakan seri

kriteria dan prosedur penggunaan beberapa

konsentrasi yang terdiri dari kontrol dan

toksikan rujukan dalam uji toksisitas perairan.

beberapa konsentrasi. Salah satu contoh kondisi dan prosedur yang direkomendasikan adalah uji

KRITERIA DAN PROSEDUR

toksikan rujukan dengan menggunakan larva

PENGGUNAAN TOKSIKAN RUJUKAN

serangga air Chironomus sp. (Tabel 1).

Hasil dari setiap uji toksikan rujukan

Menurut Rand & Petrocelli (1985), kriteria

adalah berupa nilai akhir (endpoints), atau nilai

toksikan rujukan yang ideal adalah bersifat

Gambar 8. Fast Fourier Transform suara ikan lumba-lumba jantan hidung botol (Tursiops aduncus) toksik pada konsentrasi yang rendah,

konsentrasi toksikan yang berpengaruh

terhadap 50% populasi biota uji (Median Lethal

(data pribadi).

mematikan dengan cepat, non-selektif, dan

Concentration, LC 50 ; Median Effective

dapat dideteksi atau dianalisis dengan teknik

Concentration, EC 50 ; atau Median Inhibition

yang umum diketahui. Environment Canada

Concentration, IC 50 ) untuk setiap spesies

(1992) dan Environment Canada (1997)

kemudian diplotkan pada grafik kontrol. Gambar

POWER SPECTRAL DENSITY

merekomendasikan logam kadmium dalam

1 merupakan contoh serangkaian nilai akhir yang

bentuk kadmium klorida (CdCl ), dan tembaga

frekuensi sumber. Laju gelombang melalui dalam bentuk tembaga sulfat (CuSO 2 ) sebagai

diperoleh dari sejumlah uji toksisitas toksikan

ProgramWavelab 6.0 digunakan untuk

sebuah medium ditentukan oleh sifat-sifat toksikan rujukan. Badan Perlindungan 4

rujukan NaCl, yang diujikan pada larva

memasukan dan memproses data dari suara

medium. Sekali frekuensi (f) dan laju suara (v), Lingkungan Amerika Serikat (US EPA) juga

Ceriodaphnia dubia selama tujuh hari.

yang dihasilkan dari perekaman, yaitu Power

dari gelombang sudah ditentukan, maka panjang merekomendasikan CuSO4 sebagai salah satu

Ceriodaphnia dubia merupakan serangga air

Spectral Density (PSD) dan Fast Fourier

gelombang (l) dapat ditetapkan. Dengan toksikan rujukan (Struewing et al., 2015).

kecil dari Filum Krustasea, Kelas Branchiopoda,

Transform (FFT).Power Spectral Density

hubungan f = 1/T (Halliday & Resnick, 1978), Achiorno et al., (2010) dan Myers et al., (2006)

biasa hidup di danau dan kolam air tawar (https:/

diproses dengan memasukan data suara yang

maka dapat diperoleh persamaan (4). menggunakan detergen sodium dodecyl sulfate

/en.wikipedia.org/wiki/Ceriodaphnia_dubia).

berbentuk *.WAV dan memproses data melalui

perintah Analysis dan memasukan perintah 3D Frequency Analysis sehingga akan tampak

suatu grafik yang memperlihatkan hubungan

intensitas dengan frekuensi. Pada grafik akan muncul bentuk seperti gunung, bagian yang

Oleh karena pada penelitian laju suara

tertinggi akan ditentukan sebagai frekuensi

yang digunakan pada medium zat cair, yaitu air

optimum dan dilakukan perhitungan. Frekuensi

laut,maka laju suara di udara yang dilambangkan

sebuah gelombang secara alami ditentukan oleh

dengan (v), dapat dirubah dengan laju suara di

Tabel 1. Kondisi dan prosedur yang direkomendasikan oleh Environment Canada, (1997) untuk dapat ditampilkan kedalam bentuk grafik yang

Kemudian dari data yang diperoleh

dihasilkan dari Raven lite 1.0 software dapat

melakukan uji toksikan rujukan dengan menggunakan larva Chironomus sp. diinginkan, yaitu grafik diagram batang dan

dilihat pada Gambar 6, sedangkan Gambar 7

menunjukkan spektogram hasil perekaman suara

: statis, 96 jam, uji toksisitas dengan hanya menggunakan air data suara. Gambar contoh spektrum suara yang

grafik diagram stock untuk bagian kiri dan kanan

yang berasal dari spektrum lumba-lumba dan

Jenis uji

diolah dengan menggunakan SIG View 2.7.1

Toksikan rujukan

: tembaga sulfat (CuSO 4 ), kadmium klorida (CdCl 2 ), potasium klorida (KCl), atau sodium klorida (NaCl)

Frekuensi uji

: sebulan sekali, atau bersamaan dengan uji definitif

Larutan uji

: kontrol dan sedikitnya 5 konsentrasi uji

Pergantian larutan

: tidak dilakukan

Kontrol/air pelarut

: air yang digunakan untuk kultur/pemeliharaan biota uji, kelarutan oksigen mencapai 90 % saturasi

Biota uji

: larva Chironomus tentans atau Chironomus riparius, tahap

instar kedua, 10 ekor per wadah

Substrat untuk biota uji

: pasir silika

Wadah uji

: 300 ml gelas Beaker, diameter 7 cm, dilengkapi tutup

Volume larutan uji

: 200 ml

Jumlah ulangan

: idealnya >2 per konsentrasi

Suhu o : rata-rata harian, 23±1 C

Gambar 6. Spektrum suara ikan lumba-lumba jantan hidung botol (Tursiops aduncus) (Lubis et al.,

: fluoresent atau yang setara, 500-1000 lux, 16 jam terang : 8 2016a).

Pencahayaan

jam gelap

Aerasi

: tidak dilakukan

Pemberian pakan TM : makanan ikan (misal, Tetrafin atau Nutrafin ), Pengamatan

TM

: setiap hari, setiap wadah, catat jumlah kematian biota pada

tiap wadah

Pengukuran kualitas air

: setiap hari, setiap perlakuan, catat konsentrasi oksigen terlarut, suhu, pH, alkalinitas, konduktivitas

Nilai akhir (endpoints)

: persentase rata-rata kelulushidupan (survival) pada tiap

perlakuan, 96 jam LC50

Validitas uji

: rata-rata kelulushidupan (survival) pada kontrol setelah 96

jam >90%

Gambar 7. Pseudogram spektrum ikan lumba-lumba jantan hidung botol (Tursiops aduncus) (Lubis et al., 2016b).

Gambar 6 merupakan hasil spektrum

sumbu x adalah waktu dengan maksimal waktu

suara lumba-lumba jantan hidung botol yang

adalah 600 ms, dan sumbu y merupakan frekuensi

diperoleh dengan melakukan proses mengguna-

dengan frekuensi maksimum adalah 22.000 Hz.

kan perangkat lunak Raven Pro 1.0, dengan

Proses analisa data spektrum dan karakteristik

panjang waktu perekaman yaitu 700 ms, dan

dari suatu objek atau target dalam penerapan

dengan sumbu y adalah besarnya frekuensi yang

ilmu bioakustik, biasanya tidak lepas dari aspek

dihasilkan dari data spektrum yang diolah.

fourier transformation dan power spectral

Gambar 7 merupakan spektrum hasil perekaman

density yang biasa digunakan untuk melihat

suara yang dihasilkan dari lumba-lumba, dengan

hubungan berikut :

Bioakustik menggunakan instrumen

Hydrophone mampu mendeteksi frekuensi suara

pasif yang biasa disebut dengan hydrophone,

pada 1-2 Hz. Ambang batas terendah

yang berfungsi untuk mendengarkan suara

pendengaran manusia hanya mampu

bawah air. Alat ini mengkonversi suara yang

mendengarkan suara hingga frekuensi 18-20 Hz.

datang dari dalam air yang menjadi sinyal eletrik,

Suara-suara di luar ambang batas pendengaran

dan kemudian dapat diamplifikasi, dianalisis,

normal manusia, dapat didengar menggunakan

atau diperdengarkan di udara (Urick, 1983 dalam

Dolphin EAR Hydrophone yang dilengkapi

Pitcher, 1986). Hydrophone biasanya berupa

dengan Raven lite 1.0 software. Gambar 5,

suatu lempengan piezo-electric ceramic

merupakan contoh satu set alat perekaman

(Simmonds & McLennan, 2008). Dolphin EAR

dalam bioacoustics hydrophone .

Gambar 5. Set alat perekam suara, (a) Hidrofon, (b) Headphone, (c) catu daya/baterai, dan (d) laptop

untuk data logging dan data processing (Lubis, 2014).

Gambar 1. Contoh grafik kontrol uji toksikan rujukan (http://www.etsnclab.com/quality-assurance- dari gangguan (noise), kemudian diolah dengan menggunakan program Wavelab 6.0. Data

PENGOLAHAN DATA SUARA

quality-control/reference-toxicant-testing)

Data suara yang telah terekam oleh

dilakukan perubahan bentuk dari bentuk suara

digital voice recorder dalam bentuk file

ke bentuk angka dengan menggunakan analisa

data FFT pada program Wavelab 6.0 yang Grafik kontrol dibuat sedemikian rupa

ekstensi *.VY4, direkam ulang dengan

kemudian dilakukan pemindahan data dari agar axis x merupakan identitas tanggal uji atau

muncul sebanyak 5% saja. Nilai hasil uji toksikan

menggunakan program Advanced Sound

bentuk ekstensi *.WAV menjadi *.txt. Setelah urutan uji toksisitas, dan axis y merupakan

rujukan di luar toleransi tersebut tidak berarti

Recorder 6.0 yang akan menghasilkan data

presisi data yang dihasilkan meragukan, namun

suara dalam bentuk ekstensi *.mp3. Selanjutnya

menjadi bentuk *.txt, data diolah dengan

menggunakan program Microsoft Excel IC 50 ). Nilai rata-rata dan deviasi standar (SD)

identitas konsentrasi nilai akhir (LC 50 , EC 50 , atau

lebih pada perlu adanya evaluasi terhadap

data suara yang sudah dalam bentuk ekstensi

melakukan rataan terhadap angka per 1000 Hz, digunakan sebagai kisaran dari variasi ‘nilai

semua prosedur uji dan kondisi organisme uji.

*.mp3 disimpan kedalam bentuk ekstensi

dan didapat data yang memiliki rentang angka normal’ atau ‘nilai yang dapat diterima’. Kisaran

Bergantung pada hasil temuan, kemungkinan

*.WAV dengan menggunakan program Wavelab

antara 0 - 22000 Hz. Rataan tersebut kemudian ± 2 SD merupakan batas atas dan bawah dari

diperlukan adanya upaya untuk mengkoleksi

6.0. Proses analisa data dapat dilihat pada

dirubah kedalam bentuk desibel dengan nilai rata-rata, menggambarkan 95% batas

dan mengkultur populasi baru biota uji yang

Gambar 5.

menggunakan persamaan : kepercayaan (Confidence Limits) (Environment

sama (Environment Canada, 1992).

Setelah data suara berada dalam

Uji menggunakan toksikan rujukan dapat

bentuk ekstensi *.WAV, suara selanjutnya

dB = 10  Log  n

Canada, 1992).

(1) Hasil uji toksikan rujukan dianggap

dilakukan melalui pemaparan dengan air saja

dilakukan proses menghilangkan gangguan

dimana : n = jumlah rataan per 1000 Hz dapat diterima apabila berada dalam kisaran

selama 48-96 jam atau dengan sedimen yang

(noise) dengan menggunakan program Cool

(Au & Martin, 1989) batas kepercayaan 95%. Pada kisaran tersebut,

telah ditambahkan toksikan ke dalamnya (spiked

Edit Pro 2.0. Data suara yang telah dibersihkan

sediments) selama 7-10 hari. Pemaparan dengan

data pencilan (outliers) diharapkan hanya

menggunakan air saja dipilih, karena lebih sedikit menggunakan air saja dipilih, karena lebih sedikit

dipengaruhi oleh kondisi organisme, larutan uji,

diperoleh lebih konsisten dibandingkan dengan

dan kondisi uji. Krustase Ceriodaphnia rigaudi

penggunaan spiked sediments. Prosedur standar

merupakan organisme yang paling sensitif

untuk melakukan uji spiked sediments saat ini

khususnya terhadap Cr 6+ dengan LC 50 sebesar

belum ada, dan toksisitas sampel sedimen akan

0,002 mg -1 . Sementara itu, krustase Daphnia

dipengaruhi oleh karakteristik sedimen dan

magna menunjukkan resistensi yang paling

perbedaan prosedur yang dilakukan (Burton et

besar dibandingkan organisme uji lainnya

al., 2003).

dengan LC 50 sebesar 4868,7 mg l -1 .

PENGGUNAAN BEBERAPA TOKSIKAN

PENUTUP

RUJUKAN DALAM UJI TOKSISITAS

Penggunaan toksikan rujukan merupakan Gambar 3 Eko-lokasi paus dalam penerapan bioakustik ( Branstetter et al.,2016).

Penggunaan toksikan rujukan juga

salah satu cara penerapan jaminan kualitas dan

diperlukan untuk menentukan jenis organisme

pengendalian kualitas (Quality Assurance -

Quality Control / QA-QC) untuk memperoleh Pada Gambar 3 menunjukkan waktu

apa saja yang layak dijadikan sebagai biota uji.

kualitas data yang baik, dan dapat enam detik di antara bunyi click yang sudah

SISTEM PEREKAMAN SUARA BAWAH AIR

Hal tersebut membutuhkan perbandingan

dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Selain keluar dengan echo yang kembali. Branstetter

sensitivitas dan respon biologis biota uji yang

logam, beberapa jenis garam dapat digunakan et al.,(2016) menyatakan bahwa diperlukan

Seluruh pengindraan akustik

dapat terukur (endpoints). Sensitivitas

sebagai toksikan rujukan, namun pada dasarnya setengah waktu untuk suara click hingga

menggunakan mikrofon dan transduser untuk

bermacam organisme dapat dirankingkan, dan

harus memperhatikan kriteria tertentu dalam mencapai obyek, artinya obyek ditempuh dalam

mendeteksi energi akustik, dan kemudian

spesies yang paling cocok sebagai biota uji

menggunakan suatu bahan kimia sebagai toksikan waktu tiga detik. Apabila kecepatan suara di

mengkonversinya menjadi sinyal listrik (Greene,

dapat diidentifikasi (Achiorno et al., 2010).

rujukan. Kriteria toksikan rujukan yang ideal adalah dalam air adalah 1500 m/s, maka obyek tersebut

1997), sedangkan untuk perekaman suara bawah

Achiorno et al., (2010) dan Struewing et al.,

bersifat toksik pada konsentrasi yang rendah, berada pada jarak 4500 meter dari paus (3

air menggunakan hidrofon (Gambar 4). Hidrofon

(2015) merangkum penggunaan beberapa

mematikan dengan cepat, non-selektif, dan dapat seconds times 1500 metres/second = 4500m).

adalah mikrofon bawah air yang menangkap

toksikan rujukan dalam uji toksisitas terhadap

dideteksi atau dianalisis dengan teknik yang umum Eko-lokasi ini menunjukkan bahwa

sinyal akustik, kemudian mengubah energi

berbagai organisme perairan tawar (Tabel 2).

tersebut menjadi energi listrik dan digunakan

Beberapa toksikan yang diujikan memiliki

diketahui.

paus mempunyai produksi suara yang sangat

Penggunaan masing-masing toksikan baik, termasuk sistem penerimaan suara. Sistem

dalam sistem akustik pasif. Pengukuran sinyal

pengaruh buruk terhadap lingkungan perairan.

rujukan dalam uji toksisitas harus dilakukan penerimaan suara pada cetaceans sudah sangat

suara yang ingin diketahui adalah dengan

Sodium Dodecyl Sulfate (SDS)

berulangkali dengan menggunakan biota uji yang maju, karena dari arah dan waktu echo yang

mengukur Signal to Noise Ratio (SNR), yaitu

merupakan surfaktan sintetis yang digunakan

sama untuk menghasilkan kumpulan data kembali, binatang ini dapat mengetahui bentuk

rasio antara level sinyal suara yang diterima

di seluruh dunia, biasa terdapat dalam

sensitivitas, yang kemudian diplotkan pada grafik obyek dan bahannya. Cetaceans dapat me-

(received level of a sound signal) terhadap level

pembersih, kosmetik, sabun cair, sampo, dan

kontrol dengan nilai toleransi berkisar ±2 SD. Hasil ngetahui derajat suara, seperti manusia, bahkan

kebisingan latar (background noise level)

pasta gigi. Sementara itu, kadmium (Cd) dan

uji toksisitas toksikan rujukan di luar toleransi tidak hingga sepersepuluh milliseconds, suatu nilai

(Greene, 1997).

kromium (Cr) merupakan logam berat beracun

berarti presisi data yang dihasilkan meragukan, yang lebih tinggi dari kemampuan manusia.

yang persisten di lingkungan perairan. Variasi

sensitivitas organisme uji terhadap toksikan

namun menuntut adanya evaluasi terhadap semua

rujukan berbeda-beda meskipun jenis organisme

prosedur uji dan kondisi kesehatan organisme uji.

dan tahap pertumbuhannya sama. Hal tersebut

Gambar 4. Hidrofon jenis SQ3 ( Anonim, 2015).

Tabel 2. Penggunaan beberapa toksikan rujukan dalam uji toksisitas terhadap berbagai organisme perairan.

Organisme uji

Nilai Akhir

Konsentrasi

Waktu

(Endpoint) -1 (mg l )

pemaparan

Sodium Dodecyl Sulfate (SDS) (Achiorno et al., 2010) Ceriodaphnia dubia

Ceriodaphnia dubia LC 50 1.26 48 jam

Daphnia magna

LC 50 48.40 48 jam

Daphnia magna

LC 50 1.80 48 jam

Utterbackia ibecillis

LC 50 9.60 48 jam

Utterbackia imbecillis

LC 50 40.36 96 jam

Actinonaias pectorosa

LC 50 30.78 96 jam

Actinonaias pectorosa

LC 50 33.56 96 jam

Gambar 2. Passive Sonar Equation (Urick, 1975)

LC 50 34.38 96 jam

Kadmium (Cd 2+ ) (Achiorno et al., 2010)

Source level (SL) adalah jumlah suara

suara stridulatory lainnya memiliki amplitudo

besar, yang tersebar secara seragam diseluruh Tubifex tubifex

Tubifex tubifex LC 50 0.06 48 jam

yang dipancarkan oleh sebuah transducer.

frekuensi. Winn (1991) menyatakan bahwa Daphnia ambigua

LC 50 1.46 48 jam

Transmission Loss (TL) adalah intensitas energi

frekuensi yang dicapai dapat berkisar hingga Daphnia magna

LC 50 0.00009

48 jam

suara yang berkurang saat merambat pada

lebih dari 6000 Hz. Lubis & Pujiyati (2015) Ceriodaphnia dubia

LC 50 0.003

48 jam

medium. DT (Detection Threshold) adalah rasio

menyatakan bahwa kondisi lingkungan dan Actinonaias pectorosa

LC 50 0.100

48 jam

sinyal-noise yang diperlukan sinyal target dan

LC 50 0.057

96 jam

merupakan fungsi dari receiver (penerima). Ilmu

parameter (salinitas dan suhu) sangat

akustik sangat berkembang pada penelitian

mempengaruhi nilai intensitas dan frekuensi

yang dihasilkan dari target, semakin ekstrim Ceriodaphnia rigaudi

Kromium (Cr ) (Achiorno et al., 2010)

lumba-lumba, peneliti sebelumnya telah

LC 50 0.002

48 jam

menekankan rekaman dan analisis vokalisasi

suatu lingkungan, maka akan menyebabkan

rendahnya nilai intensitas dan frekuensi yang Diplodon chilensis

Daphnia magna LC 50 0.78 48 jam

(Evans, 1966; Herman & Tavolga, 1980; Norris,

LC 50 20.40 96 jam

1969; Popper, 1980; Watkins & Wartzok, 1985).

dihasilkan.

Penerapan ilmu bioakustik dalam Sodium klorida (NaCl) (Struewing et al., 2015)

Penelitian bioakustik ini dibutuhkan untuk dapat

perikanan biasanya diterapkan dengan Centroptilum triangulifer

mengetahui bahasa komunikasi (acoustic

menggunakan mamalia laut, contohnya pada Centroptilum triangulifer

communication) pada mamalia. Bioakustik tidak

paus yang biasa disebut dengan ekolokasi pada Ceriodaphnia dubia

LC 50 658.7

48 jam

lepas dari penggunaan hydrophone sebagai alat

paus. Eko-lokasi adalah bagaimana paus Ceriodaphnia dubia

LC 50 833.1

14 hari

perekam suara, dengan tekanan akustik direkam

menggunakan suara untuk mengetahui lokasi Daphnia magna

LC 50 2504.3

48 jam

pada hidrofon adalah sumber waktu gangguan

LC 50 1571.3

7 hari

tekanan pada laut (ÄP) yang relatif sangat

obyek (misalnya mangsa), dan menentukan

Daphnia magna

posisi paus di laut yang luas dalam tiga dimensi. Potasium klorida (KCl) (Struewing et al., 2015)

sensitif terhadap tekanan latar belakang laut di

LC 50 4312.0

96 jam

Apabila waktu suara dipantulkan setelah Centroptilum triangulifer

kedalaman perekaman pada medium air.

membentur target, maka terjadi echo. Paus Centroptilum triangulifer

Ilmu bioakustik juga mempelajari

mengeluarkan suara pendek yang disebut clicks, Ceriodaphnia dubia

LC 50 1956.7

48 jam

tentang stridulatory, yaitu suara yang

dan dapat menentukan lokasi obyek melalui Ceriodaphnia dubia

LC 50 >2000

14 hari

dihasilkan dengan cara menggerakkan atau

echo yang terbentuk. Jarak dari obyek tersebut Daphnia magna

LC 50 579.3

48 jam

menggemeretakkan bagian-bagian tubuh,

dapat diketahui dengan memperhitungkan Daphnia magna

LC 50 638.3

7 hari

misalnya: sirip, gigi, dan bagian tubuh lainnya

LC 50 699.8

48 jam

yang keras (Walker, 1997; Pitcher, 1986). Ikan

lamanya echo kembali ke paus. Skematis

LC 50 673.7

96 jam

bertulang keras (teleost) memiliki suara yang

ekolokasi paus dapat dilihat pada Gambar 3 .

dihasilkan dari kepakan sirip, dan beberapa jenis dihasilkan dari kepakan sirip, dan beberapa jenis

and Chironomus riparius) (p. 131). dipisahkan dan dihitung satu persatu. Metode

pada area pengukuran. Pengukuran tersebut

DAFTAR PUSTAKA

Ottawa, Ontario. echo counting jarang digunakan dalam menduga

dilakukan dengan mengunakan perangkat

lunak, dan juga dengan mendengarkannya.

Achiorno, C. L., C. De Villalobos, and L. Ferrari,

kelimpahan ikan yang bergerombol. Hal ini

Myers, J. H., S. Duda, L. Gunthorpe, and disebabkan karena densitas ikan tidak homogen

Metode akustik pasif juga digunakan oleh militer

2010. Validation test with embryonic and

G. Allinson, 2006. Assessing the dan pada umumnya tinggi, sehingga akan

dalam mengembangkan sistem keamanan dari

larval stages of Chordodes nobilii

performance of Hormosira banksii menyebabkan terjadinya overlap dari echo ikan.

penyerang bawah air pada daerah estuari,

(Gordiida, Nematomorpha): sensitivity to

(Turner) Desicaine germination and Echo dari ikan yang berada di dasar perairan,

dengan melakukan perekaman suara yang

three reference toxicants. Chemosphere,

growth assay using four reference memiliki sinyal yang lebih kuat dibandingkan

ditimbulkan oleh penyelam bawah air laut

Ecotoxicology and dengan ikan yang berada di dasar perairan

(Borowski et al., 2008). Akustik pasif tidak lepas

toxicants.

Environmental Safety, 64(3), 304–11. (Simmonds & McLennan, 2008).

dengan adanya suara (Sound). Suara adalah

Burton, G. A. J., D. L. Denton Ho, K., and D. S.

gelombang mekanik dari energi yang mengubah

Ireland, 2003. Sediment Toxicity Testing:

Rand, G. M., and S. R. Petrocelli, 1985. metode akustik pasif digunakan untuk

Zimmer (2011) menyatakan bahwa

tekanan pada medium (udara atau air) pada saat

Issues and Methods. In : D. J. Hoffman,

Introduction. In G. M. Rand & S. R. memonitor mamalia laut. Pada umumnya, sinyal

gelombang tersebut bergerak.Perubahan-

B. . Rattner, G. A. J. Burton, and J. J. Cairns

Petrocelli (Eds.), Fundamentals of yang didapatkan dari perekaman suara hewan

perubahan tekanan ini dideteksi oleh

(Eds.), Handbook of Ecotoxicology (2nd

Aquatic Toxicology (1st ed., pp. 1–28). bernilai sangat lemah, sehingga memerlukan

pendengaran kita, dan dipancarkan ke otak

ed., pp. 111–150). Boca Raton, Florida:

Taylor & Francis. amplifikasi/penguatan dan sulit menentukan dari

untuk diinterpretasi. Gelombang suara yang

CRC Press.

diinterpratasikan oleh Rarefaction,

mana datangnya arah suara. Konsep dasar dari

Struewing, K., J. M. Lazorchak, P. C. Weaver, akustik pasif pada mamalia adalah dengan

Condensation, Air pressure, time dapat dilihat

Environment Canada. 1992. Biological Test

B. R. Johnson, D. H. Funk, and mendeteksi suara, ketika mamalia tersebut berada

pada gambar 1.

Method/ : Acute Test for Sediment

Toxicity Using Marine or Estuarine

Buchwalter, D. B. 2015. Part 2: Sensitivity

Amphipods. Ottawa, Ontario. p. 83.

comparisons of the mayfly Centroptilum triangulifer to Ceriodaphnia dubia and

Environment Canada. 1997. Biological Test

Daphnia magna using standard reference

Method/ : Test for Survival and Growth

toxicants; NaCl, KCl and CuSO4.

in Sediment Using the Larvae of

Chemosphere, 139, 597–603.

Freshwater Midges (Chironomus tentans

Gambar 1.Gelombang suara (Anonim, 2015)

Penerapan ilmu pasif akustik biasanya

neurofisiologi dan anatomi untuk produksi dan

disebut dengan passive sonar, yang penerapan-

deteksi suara, serta hubungan sinyal akustik

nya biasanya disebut dengan ilmu Bioakustik

dengan medium dispersinya. Temuan pada

(Bioacoustic) . Bioakustik (Bioacoustics) adalah

bidang ini memberikan bukti bagi kita tentang

suatu disiplin ilmu yang menggabungkan biologi

evolusi mekanisme akustik, dan dari sana,

dan akustik, yang biasanya merujuk pada

evolusi hewan yang menggunakannya

penelitian mengenai produksi suara, dispersi

(Simmonds & MacLennan, 2005). Sistem passive

melalui media elastis, dan penerimaan pada

sonar dapat dilihat pada Gambar 2, yakni tentang

hewan, termasuk manusia. Hal ini melibatkan

mekanisme terjadinya persamaan passive sonar

Oseana, Volume XLI, Nomor 2, Tahun 2016 : 8- 13

ISSN 0216-1877

Oseana, Volume XLI, Nomor 2, Tahun 2016 : 41 - 50

ISSN 0216-1877

PEMANFAATAN KARAGENAN SEBAGAI EDIBLE FILM AKUSTIK PASIF UNTUK PENERAPAN DI BIDANG PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

Oleh Oleh

Rany Dwimayasanti 1)

1 2 Muhammad Zainuddin Lubis 3 , Sri Pujiyati , Pratiwi Dwi Wulandari ,

ABSTRACT

ABSTRACT

THE USE OF CARRAGEENAN AS EDIBLE FILM.Carrageenan is a polysaccharide sulfate

APPLICATION OF PASSIVE ACOUSTIC FILED FOR FISHERIES AND MARINE

extracted from red seaweed (Rhodophyceae). Carrageenan constituent, which are in the SCIENCE. Detects the sound frequency range of fish, the intensity of the sound amplitude, sound hydrocolloid form, are capable to produce composites, has the potential to be used as a

fluctuations, and shape the sound patterns of the fish. Passive acoustic methods used to monitor biodegradable packaging material. The use of carrageenan-based edible film packaging is a good

marine mammals expressed. In general, the signal obtained from the ranimal record sounds is poor alternative to improve endurance and quality of food products during the storage. The success in

and difficult to determine from which directions it is produced, therefore it requires that require the making of edible film can be seen from the characteristics of the edible film products.

amplification / strengthening. Bioacoustic research is needed to identify the communication language Characteristics of edible film that are used as parameters including the thickness, tensile strength,

(Acoustic communication) in mammals. Bioacoustic detectmammal-produced frequency ranges of water vapor transmission rate and the solubility of the film.

sound, amplitude intensity of sound, voice fluctuation, and form sound patterns of mammals. Studying bioacoustic is inseparable from the science of underwater acoustics, biology of mammals, and the study of mammalian behavior. Generally bioacoustic include physiology of mamals organ that

PENDAHULUAN

pangan. Pembuatan karagenan menjadi edible

produce sound, earnings voice mechanism, sound characteristics of mammals, mammals sound-

approaching mechanism, the hearing capacity of fish, and the evolution of the auditory system, and Wilayah Indonesia sebagian besar

film merupakan salah satu upaya untuk

to obtain the frequency range of each sound produced by the dolphins (mammals). Environmental merupakan wilayah yang memiliki potensi hasil

meningkatkan pemanfaatan karagenan.

conditions and parameters (salinity and temperature) will greatly affect the value of the intensity kelautan yang besar dan melimpah. Salah satu

Pemanfaatan rumput laut menjadi karagenan

and frequency generated from the target, the more extreme the environmental conditions, the lower potensi yang dimiliki oleh Indonesia yaitu

adalah sebagai salah satu bahan dasar pembuat

edible film, yang dapat mendorong industri

value of the intensity and frequency generated.

rumput laut. Rumput laut memiliki nilai ekonomi

untuk menghasilkan karagenan (Amin, 2008).

yang tinggi, khususnya bagi yang dapat

Pengemasan suatu produk merupakan

menghasilkan karagenan. Karagenan

peneliti untuk mengetahui objek yang ada di merupakan rumput laut merah (Rhodophyceae)

sesuatu yang sangat penting untuk memberikan

PENDAHULUAN

kolom perairan dan dasar perairan, baik berupa yang berupa polisakarida sulfat, yang memiliki

perlindungan bagi bahan pangan yang akan

plankton, ikan, kandungan substrat dan bahkan sifat-sifat penting dalam produk pangan,

dikemasnya. Selama ini, kemasan suatu produk

Akustik adalah ilmu yang membahas

adanya kapal kandas (Simmonds & McLennan, misalnya sebagai pencegah kristalisasi,

yang paling populer adalah kemasan plastik.

tentang gelombang suara dan perambatannya

2008). Metode akustik yang digunakan untuk pengemulsi, pembentuk gel, pengental, koloid

Penggunaan polimer sintetik seperti plastik

dalam suatu medium. Akustik kelautan

memperoleh data kelimpahan ikan, dapat pelindung dan penggumpal (Winarno, 1990).

akhir-akhir ini menimbulkan dampak negatif

merupakan suatu bidang ilmu kelautan yang

menggunakan metode dasar berupa echo Industri yang ada di Indonesia saat ini mampu

terhadap lingkungan, karena polimer sintetik sulit

berfungsi untuk mendeteksi target di kolom

counting dan echo integration. Echo counting menghasilkan karaginan murni (refined

didegredasi secara alami baik oleh komponen

perairan dan dasar peairan, dengan

dapat menghitung densitas ikan pada saat carageenan) atau formula produk karagenan

biotik, seperti mikroorganisme pengurai maupun

menggunakan gelombang suara. Aplikasi ilmu

volume yang disampling rendah, dimana nilai siap pakai, yang dapat digunakan untuk industri

komponen abiotik misalnya sinar matahari. Hal

akustik kelautan akan mempermudah seorang

ini menimbulkan masalah yang sangat besar

1) Dosen Teknik Geomatika, Politeknik Negeri Batam (zainuddinlubis@polibatam.ac.id)

2) Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB

1) UPT Loka Konservasi Biota Laut Tual

3) Mahasiswa Sarjana Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan

Lafoley D. d’A., and Grimsditch G (Eds). 2009.

sangat baik sebagai penghambat perpindahan The Management of Natural Coastal

Communities in The Carribean. Letters to

bagi lingkungan (Nugroho et al., 2013). Oleh

gas, sehingga efektif untuk mencegah oksidasi Carbon Sinks. IUCN., Gland,

Nature Vol 427: 533-536.

karena itu, saat ini dengan diberlakukannya

lemak. Komponen volatil yang hilang atau yang Switzerland.64 hlm.

persyaratan bahwa kemasan yang digunakan

Nellemann C., E.Corcoran, C.M. Duarte, Valdes

adalah kemasan yang ramah lingkungan dan

diserap oleh produk dapat diatur dengan

melakukan pelapisan edible film (Hui, 2006). Lalli, C.M. and T.R. Parsons. 1995. Biological

L., De Young C., Fonseca L., Grimsditch

biodegradable, maka salah satu penggunaan

Menurut (Donhowe & Fennema, Oceanography: An Introduction.

G (Eds). 2009. Blue Carbon; The Role of

kemasan yang baik adalah dengan menggunakan

dalam Handito, 2011), berdasarkan bahan Oxford, UK: Butterworth-Heinemann

Healthy Oceans in Binding Carbon. A

edible film berbasis karagenan. Pembuatan

penyusunnya, edible film dapat diklasifikasikan Ltd.220-233.

Rapid Response Assessment. United

karagenan menjadi edible film merupakan salah

menjadi tiga kategori yaitu: Langdon C. 2000. Overview Of Experimental

Nations Environment Program. 35-44.

satu upaya untuk meningkatkan pemanfaatan

1. Hidrokoloid misalnya protein, turunan Evidence For Effects Of CO On

Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut: Suatu

dari karagenan, dimana sifat dari karagenan itu

selulosa, alginat, karagenan, pektin, pati, Calcification Of Reef Builders.Proc.9th 2

Pendekatan Ekologi. Gramedia. Jakarta.

sendiri mampu membentuk gel yang baik

459 hlm.

(Handito, 2011).

gum Arabic;

International Coral Reef Symposium,

2. Lipida misalnya lilin (wax), asam lemak (asam Oct 23-27, 2000, Bali,Indonesia.9 hlm.

Pranowo, W.S., S. A. Novi, R. Agustin, L. Terry

APA ITU EDIBLE FILM ?

palmitat, asam stearat); dan

3. Kombinasi (komposit), yang mengandung Lipp, J.S., Y. Morono, H. Inagaki, and K.U.

K., Berny A. S., and Tukul R. A., Sugiarta

lipida dan hidrokoloid. Hinrichs. 2008. Significant Contribution

W., 2010. Rencana Strategis Riset

Edible film merupakan lapisan tipis

Karagenan merupakan polimer of Archaea to Extant Biomass in Marine

Karbon Laut di Indonesia. Pusat

yang dapat dikonsumsi, dan digunakan sebagai

hidrofilik berupa polisakarida sulfat yang dapat Subsurface Sediments. Nature. Vol 454 :

Penelitian dan Pengembangan Sumber

kemasan bahan makanan (McHugh & Krochta,

diekstrak dari rumput laut merah 991-994.

Daya Laut dan Pesisir. Edisi II. 77 hlm.

1994). Menurut Skurtys et al. (2010), edible film

merupakan salah satu alternatif kemasan

(Rhodophyceae) (Milani & Maleki, 2012).

Berdasarkan kandungan sulfatnya, karagenan Lutz M.J., N. Christian and B. Allison (Eds).

Sunarto. 2008. Penyediaan Energi Karbon Dalam

makanan yang bersifat ramah lingkungan, dan

diklasifikasikan menjadi kappa, iota, dan lamda 2014. The Abu Dhabi Blue Carbon

Simbiosis Coral-Alga. Skripsi. Fakultas

dapat mempertahankan kualitas produk. Edible

dengan jumlah sulfatnya berturut-turut 20%, Demonstration Project; An Introductory

Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas

film didefinisikan sebagai lapisan tipis dengan

33%, dan 42% (Yuguchi et al., 2002). Menurut Guide. Abu Dhabi Global Environment

Padjajaran.

ketebalan < 0,25 mm, dapat dimakan, yang

berfungsi sebagai barrier terhadap transfer

Syamsuar dalam Santoso et al. (2013),

pembentukan gel yang ada pada karagenan McCloskey LR, DS Wethey and JW Porter

Data Initiative (AGEDI).1-16.

Supriharyono. 2000. Pengelolaan Ekosistem

Terumbu Karang. Djambatan. Jakarta.

massa (kelembaban, oksigen, lipid dan zat

merupakan suatu penggabungan atau (1978) Measurement and interpretation

129 hlm.

terlarut). Hal yang membedakan antara edible

pengikatan silang rantai-rantai polimer sehingga of photosynthesis andrespiration in reef

coating dan edible film adalah cara

terbentuk suatu jala tiga dimensi bersambungan. corals. In: Stoddart OR, Johannes RE

Ware, J.E., K.K. Snow, M. Kosinski, and Gandek,

pengaplikasiannya. Edible coating langsung

Jala tiga dimensi yang bersambungan ini (eds) Coral reefs: research methods.

B. 1993. SF-36 Health Survey Manual

dibentuk pada produk, sedangkan edible film

merupakan matriks utama edible film. Matriks UNESCO, UK: 379-396.

and Interpretation Guide. The Health

pembentukannya tidak secara langsung pada

Institute. Boston, MA.23 hlm.

produk yang akan dikemas (Hui, 2006).

ini bersifat kuat dan kaku, namun terdapat ruang

kosong. Sedangkan yang mengisi ruang kosong McCook L.J. 1999. Macroalgae, Nutrients and

Edible film berfungsi sebagai

tersebut adalah bahan pembentuk film yang lain, Phase Shifts on Coral Reefs: Scientific

Wigley T.M.L. 1999. The Science of Climate

penghambat perpindahan uap air, menghambat

Change: Global and U.S. Perspectives

pertukaran gas, mencegah kehilangan aroma,

misalnya plasticizer.

Issues and Management Consequences

berperan untuk For The Great Barrier Reef. Coral Reef.

Prepared for the PEW Center on Global

mencegah perpindahan lemak, meningkatkan

Plasticizer

meningkatkan fleksibilitas dan plastisitas film. Vol. 18 : 357-367.

Climate Change: 48 hlm.

karakteristik fisik, dan sebagai pembawa zat aditif

Wilkinson, C. (ed). 2000.Status Of Coral Reefs

(Krochta & Johnston, 1997). Jumlah

Plasticizer didefinisikan sebagai substansi yang

tidak menguap, memiliki titik didih tinggi, dan Mumby P., A. Edwards, G. E. Arias, Lindeman

Of The World. Global Coral Reef

karbondioksida dan oksigen yang kontak

K., P. Blackwell, A. Gall, Gorczynska M.,

Monitoring Network and Austr Inst Mar

dengan produk merupakan salah satu yang

apabila ditambahkan ke dalam material lain dapat

mengubah sifat fisik dan sifat mekanik material Harborne A., Pescod C., Renken H.,

Sci, Townsville , Australia :363 hlm.

harus diperhatikan untuk mempertahankan

tersebut (Lee & Wan, 2005). Mindarwati (2006) Wabnitz C., Llewellyn G. 2004. Mangroves

kualitas produk, dan akan berakibat pula

menambahkan bahwa Plasticizer yang umum Enhance and Biomass of Coral Reef Fish

www.nature.com

terhadap umur simpan produk. Film yang terbuat

www.wikipedia.com

dari protein dan polisakarida pada umumnya

diguakan yaitu gilserol. Gliserol merupakan diguakan yaitu gilserol. Gliserol merupakan

Aset Pembangunan Berkelanjutan. atom karbon. Jadi setiap atom karbonnya

KARAKTERISASI EDIBLE FILM

Hubungan antara ekosistem terestrial

Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama. mempunyai gugus “–OH”. Satu molekul gliserol

yang berbatasan dengan ekosistem blue

Jakarta. 189 hlm. dapat mengikat satu, dua, atau tiga molekul asam

Keberhasilan dalam pembuatan edible

carbonyaitu padang lamun dan mangrove,

film dapat ditentukan dari karakterisasi film yang

dengan terumbu karang digambarkan pada

lemak dalam bentuk ester yang disebut

Donato C., J. Kauffman, D. Murdiyarso, S. monogliserida, digliserida dan trigliserida. Peran

dihasilkannya. Sifat fisik dari edible film dapat

Gambar 4. Terumbu karang, mangrove dan lamun

Kurnianto, M. Stidham and M. Kanninen gliserol sebagai plasticizer dan konsentrasinya

menentukan fleksibilitas dari kemasan, semakin

memiliki hubungan ekologis yang sangat erat

2011. Mangroves Among The Most meningkatkan fleksibilitas film (Bertuzzi et al.,

kecil nilai ketahanan tarik dan semakin besar nilai

untuk keberlanjutan ekosistem pesisir secara

Carbon-Rich Forests In The Tropic. 2007). Winarti et al. (2012) juga menambahkan

elongasi edible film akan lebih aplikatif. Sifat

luas. Pendekatan terumbu karang pada blue

Nature Geoscience Vol 4 :293-297. bahwa penambahan gliserol dalam pembuatan

mekanik menentukan kualitas dari kemasan,

carbon mengikuti pendekatan ekosistem yang

Elfwing,T and M.Tedengren. 2000. A edible film akan meningkatkan fleksibilitas dan

semakin kecil nilai laju transmisi oksigen (O 2 TR),

dapat menunjukkan dampak pada daratan,

Comparison Of Production Effects permeabilitas film terhadap gas, uap air, dan gas

dan laju transmisi uap air (WVTR) yang

melindungi koridor yang menghubungkan ketiga

Between Corals And Macroalgae At terlarut. Penambahan plasticizer gliserol juga

dihasilkan oleh suatu edible film, maka kualitas

habitat tersebut dan menjaga kemampuan

Increased Sea Water Temperature. berpengaruh terhadap kehalusan film.

edible film tersebut akan semakin baik (Irawan,

resiliensi (daya pulih) dan produktivitas

2010). Beberapa uji telah dikembangkan untuk

ekosistem terumbu karang (Lutz et al., 2014).

Proc9th Coral Reef Symposium, Bali,

menentukan sifat permeabilitas, karakteristik

Indonesia 23-27 October 2000, Vol2

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

fisik, dan karakteristik mekanik edible film yang

PENUTUP

:1139-11467.

EDIBLE FILM

didasarkan pada metode uji standar untuk non- edible films. Uji-uji tersebut antara lain adalah

Field C.B., J.B. Michael, T.R. James and F. Paul Kelebihan karagenan sebagai edible

Hingga saat ini para ahli masih

sebagai berikut (Donwhowe & Fennema, 1994) :

memperdebatkan mengenai peran terumbu

1998. Primary Production of the Biosphere

karang pada konteks blue carbon. Terumbu

film yaitu dapat membentuk gel yang baik,

1. Sifat permeabilitas uap air,

: Integrating Terrestrial and Oceanic

karang merupakan komunitas yang memiliki

elastis, dapat dimakan, dan dapat diperbaharui.

2. Sifat permeabilitas zat terlarut,

Components. Science. Vol 281 : 237-240.

konektivitas yang erat dengan ekosistem

Meskipun demikian, edible film dari karagenan

3. Sifat permeabilitas lemak, kuat tarik dan

mangrove, dan padang lamun sebagai carbon

mempunyai kelemahan yaitu kemampuannya

persen elongasi, berat dasar, serta

Fourqurean J., C. Duarte, H. Kennedy, N. Marba,

sink atau komunitas penyimpan blue carbon

yang rendah sebagai barrier terhadap transfer

ketebalan film.

M. Holmer, and M. Mateo and Serrano.

uap air, sehingga membatasi pemanfaatannya 2012. Seagrass Ecosystem As A Globally

yang sebenarnya. Bagaimanapun, terumbu

karang yang sehat akan bertindak sebagai

sebagai bahan kemasan (Handito, 2011).

KEKUATAN TARIK

Significant Carbon Stock. Nature

Santoso et al. (2005) menambahkan bahwa Geoscience Vol 5 : 505-509.

produsen produktivitas primer di lingkungan

pesisir, sehingga pada saat itu karang akan

Gatusso, J-P, M. Frankignoulle and S.V. Smith. film, terkait penggunaannya sebagai bahan

secara umum ada beberapa keunggulan edible

Kekuatan tarik merupakan gaya tarik

mampu menyerap karbon secara efektif.

1999. Measurement of Community pengemas makanan, antara lain:

maksimum yang dapat ditahan oleh sebuah film

hingga terputus. Kekuatan tarik yang terlalu

DAFTAR PUSTAKA

Metabolism And Significance in The

Coral Reef CO2 Source Sink Debate. sehingga kerusakan yang disebabkan oleh

1. Dapat menurunkan “a w permukaan produk,

kecil mengindikasikan bahwa edible film yang

Proceeding National Academy of mikroorganisme dapat dihindari;

bersangkutan tidak dapat dijadikan kemasan,

Anonimus, 2003. Coral Reef Productivity. http:/

karena karakter fisiknya kurang kuat dan mudah

/www.com.univ-mrs.fr/IRD/Atoll/

Sciences (96): 13017-13022.

2. Dapat memperbaiki struktur permukaan

patah. Menurut Irianto et al. (2005), semakin

ecorecat/ecorec.htm. Diakses pada

bahan sehingga permukaan menjadi

Hutahaean, A. 2013. Litbang Karbon Biru, mengkilat;

banyak karagenan yang digunakan dapat

tanggal 12 Februari 2016.

menyebabkan kemampuan dalam mengikat air

Gunakan Ekosistem Laut Turunkan Emisi.

www.kompasiana.com. Diakses tanggal sehingga susut bobot dapat dicegah;

3. Dapat mengurangi terjadinya dehidrasi,

mejadi lebih baik, sehingga dapat menghasilkan

Anonimus, 2010. Peran Ekosistem Terumbu

matriks gel yang dapat meningkatkan persentase

Karang dan Pemanasan Global. www.

20 Maret 2016.

4. Dapat mengurangi kontak oksigen,

kekuatan tarik yang baik. Krochta & Johnston

coremap.or.id. Diakses pada tanggal 15

sehingga proses oksidasi dapat dihindari;

(1997) menambahkan bahwa dengan semakin

Maret 2016.

Koropitan, A.F. 2008. Are The Indonesia Seas

Carbon Sources or Sink.Dalam: V.P.H mengalami perubahan; serta

5. Sifat asli produk seperti flavor tidak

banyaknya penambahan karagenan, maka akan

meningkatkan nilai kuat tarik edible film, karena

Anonimus, 2016. Karbon Biru. www.hkti.org.

Nikijuluw, L. Adrianto dan N. Januarini

6. Dapat memperbaiki penampilan produk.

karagenan mampu membentuk matriks polimer

Diakses pada tanggal 22 Februari 2016.

(eds). MST Seminar Series 28 Mei 2008. Departemen Ilmu Kelautan dan Teknologi

Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut.

Institut Pertanian Bogor.227-251.

PENDEKATAN TERUMBU KARANG PADA PROSES BLUE CARBON

Terumbu karang merupakan ekosistem yang berhubungan erat dengan blue carbon, walaupun terumbu karang walaupun beberapa ahli mengatakan bahwa terumbu karang justru merupakan sumber pelepas karbon (Gatusso et al., 1999). Secara ekologis, mangrove dan padang lamun memiliki hubungan yang sangat penting di dalam ekosistem pesisir, sehingga kedua ekosistem ini disebut sebagai bagian penting yang tidak terpisahkan dari ekosistem terumbu karang yang lebih luas. Kesehatan, kelimpahan dan keragaman organisme yang membuat ekosistem terumbu karang berhubungan secara langsung ke lingkungan darat dan laut di sekitarnya. Ekosistem mangrove membantu menyeimbangkan garis pantai dan juga menyaring runoff dan nutrien, melindungi karang dari polusi yang berasal dari

darat. Perakaran tumbuhan mangrove seperti Rhizopora sp., Avicennia sp., dan Sonneratia sp. menyediakan tempat memijah, bertelur dan makan bagi banyak biota yang ditemukan di karang. Mangrove diketahui sangat berpengaruh pada struktur komunitas ikan yang tinggal di lingkungan terumbu karang, termasuk spesies biota yang memiliki nilai ekonomis sebagai komoditas perdagangan dan pariwisata, terutama jika habitatnya berhubungan dengan mangrove seperti ikan Napoleon (Mumby et al., 2004) . Di sisi lain, padang lamun seringkali membentuk laguna di antara mangrove dan terumbu karang. Padang lamun berperan sebagai dasar jaring makanan dan sebagai tempat tinggal untuk biota yang berasosiasi dengan terumbu karang. Sebagai tambahan, terumbu karang juga berperan dalam melindungi habitat mangrove dan padang lamun dari arus dan ombak keras (Lutz et al., 2014) serta dapat memperlambat laju ombak yang datang ke pantai atau pesisir.

Gambar 4 .Hubungan antara habitat terestrial dan ekosistem blue carbon (lamun dan mangrove) serta terumbu karang (sumber : Lutz et al, 2014)