berwarna, perlu diwaspadai penggunaanya. Semakin jernih, bening dan bersih plastik tersebut, semakin sering terdapat kandungan zat kimia yang berbahaya
dan tidak aman bagi kesehatan manusia Koswara, 2006. 7. Bahan pelembut lain yang dapat menimbulkan masalah adalah DEHA.
Berdasarkan hasil uji pada hewan, DEHA dapat merusakkan sistem peranakan dan menghasilkan janin yang cacat, selain mengakibatkan kanker hati. Untuk
menghindari bahaya yang mungkin terjadi jika setiap hari kita terkontaminasi oleh DEHA, maka sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain
yang tidak mengandung bahan pelembut Koswara, 2006.
b. Dampak terhadap Lingkungan
Dibalik manfaatnya yang besar, plastik juga mempunyai dampak yang besar bagi lingkungan
karena plastik memiliki sifat sulit terdegradasi non- biodegradable dan bahan pembuat plastik yang umumnya terbuat dari
Polychlorinated Biphenyl PCB. Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 1000 tahun agar dapat terdekomposisi dengan sempurna. Sampah kantong plastik yang
ditimbun di tempat pembuangan akhir dapat mencemari tanah dan air tanah sehingga dapat membahayakan kesehatan manusia Anonim, 2008.
Adapun beberapa akibatnya menurut Chandra 2009 adalah antara lain: 1. Sampah kantong plastik yang menumpuk dapat mengganggu estetika.
2. Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah. 3. Menjadi sarang vektor seperti kecoak di tempat pembuangan
4. Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk yang hidup di bawah tanah. 5. Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan
mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
Universitas Sumatera Utara
6. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
7. Polychlorinated Biphenyl PCB yang tidak dapat terurai termakan oleh
binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
8. Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu
meyuburkan tanah. 9. Kantong plastik juga menyebabkan banjir karena menyumbat saluran air dan
bahkan bisa merusak turbin waduk sebagai pengendali badan air. 10. Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
Sampah plastik yang dibuang ke lingkungan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai oleh mikroorganisme sehingga akan menumpuk dan
menjadi sarang penyakit dan mengganggu ekosistem sekitar. Karena sifatnya yang sulit diurai, sering kali sampah plastik dibakar. Sedangkan pembakaran sampah
yang tidak menggunakan teknologi tinggi dapat berakibat pada pencemaran lingkungan. Sebab hal ini dapat menghasilkan senyawa kimia berbahaya dan
beracun yang dikenal dengan nama dioksin Chandra, 2009. Jika dioksin berada diudara maka akan dapat terhirup oleh manusia dan
masuk ke dalam sistem pernafasan. Risiko bagi manusia yang paling besar adalah jika dioksin diterima tetap sehingga dioksin akan mengendap dalam tubuh
manusia walaupun dalam satuan takaran kecil. Dioksin menimbulkan kanker, bertindak sebagai pengacau hormon, dan jika dalam keadaan menyusui maka akan
diteruskan dari ibu ke bayi selama menyusui dan mempengaruhi sistem
Universitas Sumatera Utara
reproduksi. Selain mengakibatkan penyakit tersebut, dioksin dengan demikian juga mempengaruhi kemampuan belajar anak yang sangat peka terhadap
pencemaran udara Chandra, 2009.
2. 2. Konsep Minimasi Penggunaan Plastik dengan Prinsip 3R Reduse, Reuse dan Recycle