Kelainan payudara perempuan jauh lebih sering daripada kelainan payudara laki-laki. Kelainan ini biasanya mengambil bentuk massa atau nodus yang dapat
diraba dan kadang-kadang nyeri. Untungnya, sebagian besar lesi bersifat jinak, tetapi seperti telah diketahui, kanker payudara adalah penyebab terpenting kematian akibat
kanker pada perempuan di Amerika Serikat sampai tahun 1986. Kelainan –kelainan
berikut seyogianya dipertimbangkan dalam kaitannya dengan kemungkinan kemiripan kelainan secara klinis dengan keganasan. Massalah ini paling akut pada
kelainan fibrokistik karena penyakit ini merupakan penyebab terse ring “benjolan” di
payudara dan karena terus berlanjut silang-pendapat mengenai keterkaitan varian tertentu dengan karsinoma payudara Robbins, 2007.
Gambar 2.11 Representasi temuan pada beberapa perempuan yang mencari evaluasi
terhadap “benjolan” payudaranya yang tampak
Sumber: Buku Ajar Patologi Robbins, 2007
2.2.1. Perubahan Fibrokistik
Nama ini digunakan untuk berbagai perubahan di payudara perempuan yang berkisar dari kelainan tidak berbahaya hingga pola yang berkaitan dengan
peningkatan resiko karsinoma payudara. Sebagian kelainan ini menyebabkan benjolan yang dapat diraba. Telah diterima secara luas bahwa ragam kelainan ini
40 13
7 10
Perubahan fibrokistik Penyakit jinak lainnya
Fibroadenoma Kanker
Tidak ada penyakit
Universitas Sumatera Utara
adalah akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik payudara yang terjadi secara normal selama daur haid.
Secara tradisional, kelainan payudara ini pernah diberi nama penyakit fibrokistik; namun, para dokter sangat keberatan dengan nama ini. Sebagian besar
perubahan yang tercakup dalam diagnosis penyakit fibrokistik kurang memiliki makna klinis, kecuali bahwa perubahan tersebut menyebabkan nodularitas; hanya
sebagian kecil yang mencerminkan bentuk hiperplasia epitel yang secara klinis penting. Oleh karena itu, istilah perubahan fibrokistik lebih dianjurkan, karena tidak
menstigmasi subjek dengan kata penyakit. Di luar silang-pendapat semantik ini, benjolan yang ditimbulkan oleh berbagai pola perubahan fibrokistik harus dibedakan
dengan kanker, dan pembedaan antara lesi yang ringan dan lesi yang tidak terlalu ringan dilakukan dengan pemeriksaan bahan aspirasi jarum-halus atau secara lebih
pasti dengan biopsi dan evaluasi histologik. Dengan cara yang sedikit banyak arbitrer, kelainan di sini dibagi atas pola nonproliferatif dan proliferatif.
Lesi nonproliferatif mencakup kista danatau fibrosis tanpa hiperplasia sel epitel, yang dikenal sebagai perubahan fibrokistik sederhana. Lesi proliferatif
mencakup serangkaian hiperplasia sel epitel duktulus atau duktus banal atau atipikal serta adenosis sklerotikans. Semuanya cenderung timbul selama usia subur dan
mungkin menetap setelah menopause. Berbagai perubahan, terutama yang nonproliferatif, sedemikian seringnya ditemukan ditemukan pada autopsi dari 60
hingga 80 perempuan sehingga hampir dapat dianggap sebagai varian fisiologik Robbins, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.12 Beberapa spesimen biopsi yang memperlihatkan perubahan fibrokistik
pada payudara.
Sumber : Buku Ajar Patologi Robbins, 2007
Gambar 2.13 Detail mikroskopik perubahan fibrokistik pada payudara.
Sumber: Buku Ajar Patologi Robbins, 2007
Hubungan perubahan fibrokistik dengan karsinoma payudara merupakan suatu massalah medis yang kontroversial. Secara klinis, meskipun beberapa gambaran
tertentu pada perubahan fibrokistik cenderung membedakannya dengan kanker, satu- satunya cara pasti untuk membuat pembedaan ini adalah dengan biopsi dan
pemeriksaan histologik. Dalam kaitannya dengan hubungan berbagai pola perubahan fibrokistik dengan kanker, pernyataan berikut saat ini merupakan opini yang paling
memiliki dasar: 1
Tidak ada atau sangat sedikit peningkatan resiko karsinoma payudara; fibrosis, perubahan kistik mikro atau makroskopik, metaplasia apokrin,
hiperplasia ringan.
Universitas Sumatera Utara
2 Sedikit peningkatan resiko 1,5 hingga 2 kali: hiperplasia sedang hingga
subur, papilomatosis duktus, adenosis sklerotikans, fibroadenoma, terutama jika berkaitan dengan perubahan fibrokistik, penyakit payudara proliferatif,
atau riwayat kanker payudara dalam keluarga. 3
Peningkatan resiko yang bermakna 5 kali ; hiperplasia atipikal, duktulus atau lobulus.
4 Lesi proliferatif mungkin multifokal, dan resiko karsinoma berikutnya berlaku
untuk kedua payudara. 5
Riwayat kanker payudara dalam keluarga dapat meningkatkan resiko pada semua kategori missal, menjadi sekitar sepuluh kali lipatpada hiperplasia
atipikal Robbins, 2007.
2.2.2. Tumor Payudara