Prevalensi Kanker Payudara pada Wanita Berdasarkan Usia dan Jenis Histopatologi di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009

(1)

PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA WANITA BERDASARKAN USIA DAN JENIS HISTOPATOLOGI DI RSUP H.ADAM MALIK

MEDAN TAHUN 2009

Oleh:

GEETHAMALAR PONNIAH 070100263

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

PREVALENSI KANKER PAYUDARA PADA WANITA BERDASARKAN USIA DAN JENIS HISTOPATOLOGI DI RSUP H.ADAM MALIK

MEDAN TAHUN 2009

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

GEETHAMALAR PONNIAH NIM : 070100263

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(3)

Judul : Prevalensi Kanker Payudara pada Wanita Berdasarkan Usia dan Jenis Histopatologi di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009

Nama : Geethamalar Ponniah NIM : 070100263

___________________________________________________

Pembimbing Penguji I

____________________

____________________

(dr. Joko. S. Lukito, SpPA) ( dr. Juliandi Harahap, MA) 19460308 197802 1 001 19700702 199802 1 001

Penguji II

_______________________ (dr. Kiking ritarwan, SpS)

19681117 199702 1 002

Medan, 13 December 2010 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Prof. dr.Gontar Alamsyah Siregar, SpPD-KGEH NIP : 19540220 198011 1 001


(4)

ABSTRAK

Kanker payudara merupakan kanker kedua terbanyak sesudah kanker leher rahim pada wanita di Indonesia. Menguasai ciri khas dari kanker payudara seperti patogenesis, pelbagai faktor resiko serta karakteristik histopatologi pasien dapat membantu penanganan pasien, deteksi dini serta pencegahan terjadinya kanker ini.

Untuk mengetahui prevalensi kanker payudara pada wanita berdasarkan usia dan jenis histopatologi, dilakukan penelitian di RSUP H.Adam Malik Medan. Metode penelitian adalah penelitian deskriptif, setiap pasien yang didiagnosis kanker payudara pada tahun 2009 di analisa data sekunder berupa umur, tipe histopatologi, lokasi kanker serta stadium.

Seramai 146 orang pasien kanker payudara dengan usia rata-rata 47,9 tahun, mulai 24 – 80 tahun telah dianalisa. Prevalensi kelompok usia tertinggi mendapat kanker payudara adalah < 50 tahun sebesar 61,6% . Tipe histopatologi yang sering ditemui adalah invasif ductal karsinoma yaitu 78,1% dan diikuti oleh invasif lobular karsinoma 13%. Pasien cenderung mendapat karsinoma pada payudara kiri (50%) dibanding payudara kanan(45,5%). Stadium terbanyak adalah stadium IV sebesar 39,7% dan stadium IIIB 34,2 %.

Pelbagai faktor berpengaruh dalam seseorang mendapat kanker payudara, dalam usaha deteksi dini faktor umur memainkan peran penting. Mengetahui prevalensi stadium klinis amat membantu dalam mengetahui keberkesanan program penyuluhan serta histopatologi mendeterminasi prognosis dari seseorang pasien. Edukasi amat penting dalam mengurangi angka kejadian kanker payudara.


(5)

ABSTRACT

Breast cancer is the second most common cancer among women beside cervix cancer in Indonesia. Understanding the pathogenesis, various risk factors and histopathology characteristic is ideal to determine suitable therapy, early detection and prevention of this cancer.

A descriptive study to determine the prevalence of breast cancer in women based on age and histopathology types at RSUP H.Adam Malik Medan. Female patient diagnosed in 2009 with breast cancer were analysed their age , type of histopathology, location of cancer and stadium at diagnosis.

Total of 146 patient were analysed. Mean age of patient at presentation was 47.9 years, ranging from 24-80 years. Highest prevalence age group at diagnosis was <50years (61,6%). Among various type of histopathology, Invasive Ductal Carcinoma (78,1%) was the highest frequency followed by Invasive Lobular Carcinoma (13%). The tendency of developing breast cancer were slightly higher in left breast (50%) than the right breast (45,5%). Most patient was found at stadium IV (39,7% ) and stadium IIIB (34,2 %) at time of diagnose.

There are various determining factors for development of breast cancer, age plays important role in early detection. Studying their stadium is crucial in evaluating prevention programs as well as the histopathology to determine the prognosis of a patient. Education is the key to reduce the incidence of breast cancer.

Key word: Breast cancer, Age, Histopathology


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Penulisan Penelitian yang berjudul Prevalensi Kanker Payudara pada Wanita Berdasarkan Usia dan Jenis Histopatologi di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009 tepat pada waktunya.

Penulisan Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pembelajaran di semester ini di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dengan beban kredit sebanyak 4 SKS

Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua ibu- bapa dan keluarga yang telah memberikan sokongan dari segi moral maupun dana untuk melaksanakan penulisan penelitian ini

Dalam pelaksanaan penulisan hasil penelitian ini , peneliti telah banyak memperoleh bimbingan dan pengarahan daripada pelbagai pihak . Oleh karena itu, peneliti mengambil kesempatan ini untuk menyampaikan terima kasih kepada:

1. dr. Joko S. Lukito, selaku dosen pembimbing penulisan karya tulis ilmiah atas kesabaran dan waktu yang diluangkan untuk membimbing peneliti sehingga selesai penulisan penelitian ini

2. Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Sumatera Utara yang telah memberikan pengetahuan kepada peneliti

3. Teman- teman peneliti yang telah memberikan bantuan dan saran selama pelaksanaan penulisan penelitian ini

4.Semua pihak yang telah memberikan bantuan

Akhir kata, peneliti bersedia menerima saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan penulisan hasil penelitian ini. Peneliti berharap Penulisan Hasil Penelitian ini mencapai tujuannya.

MEDAN, MEI 2010 Peneliti


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN.……… i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR SINGKATAN... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB 1 PENDAHULUAN……….. 1

1.1Latar Belakang……….. 1

1.2Rumusan Masalah………... 2

1.3Tujuan Penelitian………... 2

1.4Manfat Penelitian………... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 4

2.1 Definisi kanker payudara... 4

2.2 Faktor Resiko... 4

2.3 Gambaran Klinis... 7

2.4 Jenis-jenis Kanker Payudara... 7

2.5 Klasifikasi Kanker Payudara... 10

2.6 Diagnosa... 13

2.7 Pengobatan... 16

2.8 Deteksi Dini... 18

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL... 19

3.1 Kerangka Konsep... 19


(8)

BAB 4 METODE PENELITIAN... 22

4.1 Rancangan Penelitian... 22

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 22

4.3 Populasi dan Sampel... 23

4.4 Metode Pengumpulan data... 24

4.5 Methode Analisa Data... 24

BAB 5 HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN... 25

5.1 Deskripsi Lokasi Penelitian……… 25

5.2 Deskripsi Data Penelitian... 25

5.3 Analisa Penelitian………... 26

5.3.1 Distribusi Umur Penderita Kanker Payudara ……… 26

5.3.2 Distribusi Jenis Histopatologi Kanker Payudara ……... 27

5.3.3 Distribusi Lokasi Kanker pada Payudara …………... 28

5.3.4 Distribusi Penderita Kanker Payudara berdasarkan Stadium 28 5.3.5 Umur Berdasarkan Jenis Histopatologi Kanker Payudara. 30 5.3.6 Umur Berdasarkan Stadium Klinis... 31

5.3.7 Jenis Histopatologi Berdasarkan Stadium Klinis... 32

5.3.8 Jenis Histopatologi Berdasarkan Lokasi... 33

5. 4 PEMBAHASAN... 34

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN... 37

6.1 Kesimpulan... 37

6.2 Saran... 38

DAFTAR PUSTAKA... 39 LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Klasifikasi kanker payudara berdasarkan TNM 10 2.2 Klassifikasi Stadium Kanker Payudara dari AJCC 12 5.1 Distribusi Umur Penderita Kanker Payudara Wanita di 25

RUSP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2009

5.2 Distribusi Jenis Histopatologi Penderita Kanker Payudara 26 Wanita di RUSP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2009

5.3 Distribusi Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Lokasi 27 Kanker di RUSP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2009

5.4 Distribusi Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Lokasi 28 Kanker di RUSP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2009

5.5 Distribusi Proporsi Umur Penderita Kanker Payudara 29 Berdasarkan Stadium di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2009

5.6 Distribusi Proporsi Umur Penderita Kanker Payudara 30 Berdasarkan Stadium Klinis di RSUP Haji Adam Malik

Medan Pada Tahun 2009

5.7 Distribusi Proporsi Jenis Histopatologi Penderita Kanker 31 Payudara Berdasarkan Stadium Klinis di RSUP Haji Adam

Malik Medan Pada Tahun 2009

5.8 Distribusi Proporsi Jenis Histopatologi Penderita Kanker 32 Payudara Berdasarkan Lokasi Kanker di RSUP Haji Adam


(10)

DAFTAR SINGKATAN ACS : American Cancer Society

ACOG : American College of Obstetrics and Gynecology AJCC : American Joint Committee on Cancer

FK USU : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara IARC : International Agency For Research On Cancer KGB : Kelenjar Getah Bening

NBBC : National Breast Cancer Centre

SIGN : Scotish Intercollegates Guidelines Network TNM : Tumor Nodul Metastase

USG : Ultrasonografi


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN 2. SURAT IZIN PENELITIAN LAMPIRAN 3. ETHICAL CLERANCE LAMPIRAN 4. DATA INDUK


(12)

ABSTRAK

Kanker payudara merupakan kanker kedua terbanyak sesudah kanker leher rahim pada wanita di Indonesia. Menguasai ciri khas dari kanker payudara seperti patogenesis, pelbagai faktor resiko serta karakteristik histopatologi pasien dapat membantu penanganan pasien, deteksi dini serta pencegahan terjadinya kanker ini.

Untuk mengetahui prevalensi kanker payudara pada wanita berdasarkan usia dan jenis histopatologi, dilakukan penelitian di RSUP H.Adam Malik Medan. Metode penelitian adalah penelitian deskriptif, setiap pasien yang didiagnosis kanker payudara pada tahun 2009 di analisa data sekunder berupa umur, tipe histopatologi, lokasi kanker serta stadium.

Seramai 146 orang pasien kanker payudara dengan usia rata-rata 47,9 tahun, mulai 24 – 80 tahun telah dianalisa. Prevalensi kelompok usia tertinggi mendapat kanker payudara adalah < 50 tahun sebesar 61,6% . Tipe histopatologi yang sering ditemui adalah invasif ductal karsinoma yaitu 78,1% dan diikuti oleh invasif lobular karsinoma 13%. Pasien cenderung mendapat karsinoma pada payudara kiri (50%) dibanding payudara kanan(45,5%). Stadium terbanyak adalah stadium IV sebesar 39,7% dan stadium IIIB 34,2 %.

Pelbagai faktor berpengaruh dalam seseorang mendapat kanker payudara, dalam usaha deteksi dini faktor umur memainkan peran penting. Mengetahui prevalensi stadium klinis amat membantu dalam mengetahui keberkesanan program penyuluhan serta histopatologi mendeterminasi prognosis dari seseorang pasien. Edukasi amat penting dalam mengurangi angka kejadian kanker payudara.


(13)

ABSTRACT

Breast cancer is the second most common cancer among women beside cervix cancer in Indonesia. Understanding the pathogenesis, various risk factors and histopathology characteristic is ideal to determine suitable therapy, early detection and prevention of this cancer.

A descriptive study to determine the prevalence of breast cancer in women based on age and histopathology types at RSUP H.Adam Malik Medan. Female patient diagnosed in 2009 with breast cancer were analysed their age , type of histopathology, location of cancer and stadium at diagnosis.

Total of 146 patient were analysed. Mean age of patient at presentation was 47.9 years, ranging from 24-80 years. Highest prevalence age group at diagnosis was <50years (61,6%). Among various type of histopathology, Invasive Ductal Carcinoma (78,1%) was the highest frequency followed by Invasive Lobular Carcinoma (13%). The tendency of developing breast cancer were slightly higher in left breast (50%) than the right breast (45,5%). Most patient was found at stadium IV (39,7% ) and stadium IIIB (34,2 %) at time of diagnose.

There are various determining factors for development of breast cancer, age plays important role in early detection. Studying their stadium is crucial in evaluating prevention programs as well as the histopathology to determine the prognosis of a patient. Education is the key to reduce the incidence of breast cancer.

Key word: Breast cancer, Age, Histopathology


(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Sehingga kini, kanker merupakan penyebab kematian sebanyak 7.4 juta kasus di dunia berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) yang dilaporkan pada tahun 2004 yaitu mencakupi kira-kira 13% dari semua jenis kematian global. Peningkatan angka masyarakat yang didiagnosa dengan kanker amat membimbangkan diantaranya adalah kanker payudara.

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang sering ditemui dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% daripada semua jenis kanker yang diderita oleh kaum wanita dan sebanyak 519 000 wanita dilaporkan mengalami kematian akibatnya pada tahun 2004 (WHO, Global Burden of Disease, 2004).

Setiap tahun, lebih dari 1,15 juta kasus kanker payudara baru terdiagnosa dikalangan wanita dan antaranya 0,41 juta wanita akan meninggal akibat kanker ini (GLOBOCAN, 2002). Lebih dari 50% insiden kanker payudara adalah di negara maju diantaranya Eropa dan Amerika Utara dan insiden yang terendah adalah di Africa dan Asia. Namun begitu yang perlu dikuwatirkan adalah terjadinya peningkatan insidens pada negara yang dilaporkan sebelumnya dengan resiko yang rendah. (Saxena , 2005).

Di Asia, insidens berdasarkan Age Standardized Ratio (ASR) masih rendah di kebanyakkan negara walaupun angka mencakupi lebih dari 50 per 100 000 penduduk (world standardized rate) di Manila, Philippines dan South Karachi, Pakistan. (Bray, 2004). Menurut Park (2008), salah satu perkara yang harus diberi perhatian adalah dimana penderita kanker payudara di negara-negara Asia relatif lebih muda


(15)

Kanker payudara merupakan kanker kedua terbanyak sesudah kanker leher rahim pada wanita di Indonesia (Tjindarbumi, 1995). Selain itu menurut data GLOBOCAN, IARC (2002), insidens ASR kanker payudara di Indonesia adalah sebesar 26 per 100000 penduduk wanita manakala mortaliti ASR mencapai 11,3 per 100000 penduduk wanita.

Kanker payudara merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting, karena mortalitas dan morbiditasnya yang tinggi. Payudara adalah salah satu daripada ciri-ciri seks sekunder yang mempunyai arti penting bagi wanita, tidak saja sebagai salah satu identitas bahwa ia seorang wanita, melainkan mempunyai nilai tersendiri baik dari segi biologik, psikologik, psikoseksual maupun psikososial

(Dadang Hawari, 2004). Melihatkan angka penderita kanker payudara semakin

meningkat secara global, maka peneliti ingin mengetahui prevalensi umur dan jenis histopatologi kanker payudara pada wanita supaya bermanfaat dalam usaha penanganan kanker payudara.

1.2. Rumusan Masalah

Sebagaimana yang telah dibahas pada latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

Bagaimanakah prevalensi usia dan jenis histopatologi kanker payudara wanita di RSUP Haji Adam Malik di Medan

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tentang prevalensi kanker payudara berdasarkan usia dan jenis histopatologi di RSUP Haji Adam Malik di Medan tahun 2009


(16)

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui jumlah penderita kanker payudara pada tahun 2009 2. Untuk mengetahui prevalensi penderita kanker payudara pada wanita

berdasarkan kelompok usia

3. Untuk mengetahui prevalensi jenis histopatologi kanker payudara pada wanita

4. Untuk mengetahui prevalensi penderita kanker payudara wanita berdasarkan stadium

5. Untuk mengetahui prevalensi penderita kanker payudara berdasarkan lokasi

6. Untuk mengetahui prevalensi umur penderita kanker payudara berdasarkan jenis histopatologi

7. Untuk mengetahui prevalensi umur penderita kanker payudara berdasarkan stadium

8. Untuk mengetahui prevalensi jenis histopatologi kanker payudara berdasarkan stadium

9. Untuk mengetahui prevalensi jenis histopatologi berdasarkan lokasi kanker

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk

1. Data atau informasi hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pihak RSUP Haji Adam Malik tentang prevalensi kanker payudara berdasarkan umur dan jenis histopatologi

2. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi perpustakaan FK USU Medan 3. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Medan

dalam merencanakan tindakan lebih lanjut dalam menanggani insiden kanker payudara serta upaya pencegahan

4. Dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan peneliti dalam bidang penelitian


(17)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Kanker Payudara

Kanker payudara adalah sel-sel epitel ganas proliferasi yang berjajar disaluran atau lobulus payudara. (Lippman, 2005). Menurut National Cancer Institute, kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara, biasanya duktus (saluran yang membawa ke puting susu) dan lobulus (kelenjar yang menghasilkan susu). Hal ini terjadi baik pada pria maupun wanita, kanker payudara laki-laki meskipun jarang.

2.2 Faktor resiko

Sehingga kini penyebab pasti kanker payudara masih belum diketahui, namun penelitian menyebutkan beberapa faktor yang berhubungan dengan etiologi kanker payudara

2.2.1 Umur

Bertambahnya usia merupakan salah satu faktor risiko paling kuat untuk kanker payudara. Meskipun kanker payudara dapat terjadi pada wanita muda,secara umum merupakan penyakit penuaan. Seorang wanita berusia 30-an risikonya kira-kira 1 dalam 250, sedangkan untuk wanita pada usia 70-an nya,adalah sekitar 1 dari 30. Sebagian besar kanker payudara yang didiagnosis adalah setelah menopause dan sekitar 75% dari kasus kanker payudara terjadi setelah 50 tahun.


(18)

2.2.2 Riwayat keluarga

Resiko mendapat kanker payudara dibanding wanita tanpa riwayat keluarga berlipat ganda sekiranya mempunyai salah seorang diantara ibu atau saudara perempuan mengalami kanker payudara. Resiko relatif bertambah dengan bilangan ahli keluarga yang menderita kanker payudara. Usia mendapat kanker pada ibu atau saudara perempuan juga mempengaruhi resiko terutamanya jika didiagnosa menderita pada usia muda. Resiko adalah tiga kali ganda pada wanita dengan onset umur kurang dari 40 tahun.( Jack, 2008)

2.2.3 Faktor Genetik

Gen penentrasi tinggi yang berperan dalam terjadinya kanker payudara yaitu BRCA1, BRCA2 dan TP53. Namun gen-gen ini hanya berperan kurang dari 10% dari semua kasus kanker payudara dalam populasi. (Ford, 1995)

2.2.4 Faktor reproduktif

Wanita yang memiliki siklus haid lebih karena mereka mulai menstruasi pada usia dini (sebelum usia 12) dan / atau melalui menopause pada usia kemudian (setelah umur 55) mempunyai resiko sedikit lebih tinggi mendapat kanker payudara. Hal ini mungkin terkait dengan eksposur seumur hidup yang lebih tinggi kepada hormon estrogen dan progesteron. (ACS, 2009)

Usia mendapat anak pertama mempunyai hubungan yang bermakna dengan insiden kanker payudara. Wanita Nulliparous memiliki risiko yang sama dengan yang ada pada wanita yang lahir anak pertama ketika mereka berusia 30 tahun, dengan kelahiran pertama kelahiran yang kemudian menimbulkan risiko yang lebih tinggi (khususnya dalam waktu 5 tahun setelah melahirkan) dan perempuan melahirkan ketika mereka masih muda memiliki risiko rendah. Risiko relatif berkurang sekitar 3% untuk setiap


(19)

tahun usia ibu melahirkan berkurang , sehingga seorang wanita yang lahir anak pertama ketika ia berusia 20 tahun risikonya sekitar 30% relatif lebih rendah dibandingkan wanita yang anak pertama lahir ketika ia berusia 30 tahun. ( Jack, 2008)

2.2.5 Alkohol

Asupan alkohol yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko, berdasarkan analisis terbaru berdasarkan 53 penelitian menunjukkan bahwa sekitar 4% kanker payudara di negara maju mungkin dikaitkan dengan konsumsi alkohol.

2.2.6 Kontrasepsi

Pengunaan kontrasepsi oral pada jangka waktu terdekat sedikit meningkatkan risiko kanker payudara, namun wanita yang telah berhenti menggunakan kontrasepsi oral selama 10 tahun atau lebih memiliki resiko yang sama dengan wanita yang tidak pernah menggunakan pil. (ACS, 2009)

2.2.7 Terapi Hormonal

Penggunaan hormon menopause (terapi penggantian hormon atau terapi hormon menopause) dengan gabungan estrogen dan progestin telah menunjukkan peningkatan risiko kanker payudara, dengan risiko yang lebih tinggi dikait dengan penggunanan jangka masa panjang. Namun, peningkatan risiko kelihatan berkurang dalam 5 tahun penghentian penggunaan hormon. Estrogen yang diresepkan untuk wanita tanpa rahim tidak terkait dengan peningkatan risiko terkena kanker payudara. (ACS ,2009)


(20)

2.2.8 Obesitas

Over weight dan obesitas, yang diukur dengan indeks massa tubuh tinggi (BMI), meningkatkan risiko kanker payudara pasca menopause dan merupakan salah satu dari beberapa faktor risiko untuk kanker payudara yang mampu dimodifikasi (Cancer Research UK, 2010)

2.3 Gambaran Klinis

Sekitar 90% dari abnormalitas payudara ditemukan oleh pasien dan sekitar 10% ditemukan pada pemeriksaan fisik untuk alasan lain. Gejala awal, di sebagian besar kanker payudara (66%), adalah massa keras atau kukuh, tidak lunak, terfiksir dengan batas tak jelas (karena invasi lokal). Pada sekitar 11% kasus, massa payudara yang timbul menyebabkan nyeri. Tanda klinis lainnya berupa discharge puting (9%), edema lokal (4%), retraksi puting (3%), krusta pada kulit puting. Gejala simtomatologi seperti ulserasi, gatal, nyeri, pembesaran, kemerahan, atau adenopathy aksilaris adalah jarang (Benson, 2001). Skin dimpling, retraksi puting susu, atau erosi kulit jelas merupakan tanda-tanda stadium seterusnya ( Kristine , 2007).

2.4 Jenis-jenis Kanker Payudara

Kebanyakan kanker payudara adalah tumor epitel yang berkembang dari sel-sel lapisan duktus atau lobulus; kanker nonepithelial dari stroma pendukung (misalnya, angiosarcoma, sarkoma stroma primer, Phyllodes tumor) adalah jarang ditemui. Kanker payudara berdasarkan histopatologi adalah seperti berikut:


(21)

2.4.1 Karsinoma Lobulus : a) Non infiltrating :

Merupakan tipe kanker payudara non- invasif dengan perubahan abnormal sel yang tumbuh di dalam lobulus tanpa pneyebaran ke bagian tubuh lain.

Karsinoma Lobulus Insitu (LCIS)

b) Infiltrating:

Pertumbuhan dimulai dalam kelenjar yang memproduksi air susu dari payudara tetapi menyerang jaringan payudara di sekitarnya dan menyebar ke bagian lain dari tubuh. Karsinoma lobulus mencakup 10 sampai 15% dari seluruh kanker payudara.

Karsinoma lobulus

2.4.2 Karsinoma Duktus : a) Non infiltrating

Merupakan tipe kanker payudara non-invasif yang paling umum. DCIS merupakan perubahan abnormal sel di duktus payudara.

Karsinoma Duktus Insitu (DCIS)

b) Infiltrating

Karsinoma duktus invasif bermula di duktus laktiferous dan menyebar ke dinding duktus serta jaringan payudara sekitarnya. Karsinoma duktus invasif merupakan kelompok terbesar (65-80%) dari seluruh tumor ganas payudara.

Karsinoma duktus invasif

Mencakup 5-8% dari seluruh karsinoma payudara. Kanker tipe medular bertumbuh dari duktus yang besar dari payudara serta memiliki infiltrasi limfosit yang padat. Tumor berkembang lambat Karsinoma Medular


(22)

dan kurang agresif malignannya dibanding kasinoma lain. Penyebaran ke axila juga dapat ditemui.

Meliputi 5% dari seluruh karsinoma payudara dan tumbuh perlahan-lahan serta cendurung pada wanita yang lebih tua

Karsinoma Musinus

Kanker yang telah mengalami diffrensiasi yang jelas dan meliputi 1 hingga 2 % dari semua kanker payudara malignan

Karsinoma tubular

2.4.3 Tipe jarang a)

Merupakan karsinoma intraduktus pada saluran ekskresi utama yang menyebar kekulit puting susu dan areola, sehingga terjadi kelainan menyerupai eksim. Karakteristiknya sel ganas disebut Paget sel hadir pada epidermis

Penyakit paget

b)

Adalah tipe kanker payudara yang jarang (1% sampai 2%) dan menimbulkan gejala-gejala yang berbeda dari kanker payudara lainnya. Tumor setempat ini nyeri tekan dan sangat nyeri; payudara secara abnormal keras dan membesar. Kulit di atas tumor ini merah dan agak hitam, sering terjadi edema dan retraksi putting susu

Karsinoma Inflamatori

( Kristine, 2007 ; Asrul, 2003; Suzanne C. Smeltzer & Brenda G. Bare, 2001)


(23)

2.5 Klasifikasi Kanker Payudara

Tabel 2.1 Klasifikasi kanker payudara berdasarkan TNM Tumor Primer ( T )

TX T0 Tis T1 T1a T1b T1c T2 T3 T4 T4a T4b T4c T4d

Tumor primer tidak dapat diduga Tumor primer tidak di jumpai Karsinoma insitu

Tumor ≤ 2cm Tumor ≤ 0,5 cm

Tumor ≥ 0,5 cm dan ≤ 1 cm Tumor ≥ 1 cm dan ≤ 2 cm Tumor > 2cm dan < 5cm Tumor > 5cm

Berapapun ukuran tumor dengan ekstensi langsung kedinding dada dan kulit

Ekstensi kedinding dada tidak termasuk otot pektoralis

Edema (termasuk peau d’orange) atau ulserasi kulit payudara, atau satelit nodul pada kulit.

Gabungan T4a dan T4b Karsinoma Inflamasi

Kelenjar Getah Bening Regional ( N ) NX N0 N1 N2 N2a N2b N3 N3a N3b N3c

KGB regional tidak bisa di duga Tidak ada metastase KGB regional

Dijumpai metastase KGB aksila ipsilateral, mobile

Teraba KGB aksila ipsilateral, terfiksasi atau secara klinis tampak KGB mamari interna ipsilateral dengan tidak adanya metastase KGB aksila. Teraba KGB aksila yang terfiksasi satu dengan lainnya atau kestruktur sekitarnya.

Secara klinis metastase hanya dijumpai pada KGB mamari interna ipsilateral dan tidak dijumpai metastase KGB aksila secara klinis. Metastase pada KGB infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan KGB aksila atau dalam klinis tampak KGB mamari interna ipsilateral dan secara klinis terbukti adanya metastase KGB aksila atau adanya metastase KGB supraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan KGB aksila atau mamari interna .

Metastase KGB infaraklavikular ipsilateral

Metastase pada KGB mamari interna ipsilateral dan KGB aksila Metastase pada KGB supraklavikular ipsilateral

Metastase Jauh ( M ) M X

M0 M1

Metastase jauh tidak dapat dibuktikan Tidak dijumpai metastase jauh


(24)

Tabel 2.2 Klassifikasi Stadium Kanker Payudara dari AJCC Stadium 0 Tis N0 M0

Stadium I T1 N0 M0 Stadium II A T0 N1 M0 T1 N1 M0 T2 N0 M0 Stadium II B T2 N1 M0 T3 N0 M0

Stadium III A T0 N2 M0 T1 N2 M0 T2 N2 M0 T3 N1 M0 T3 N2 M0 Stadium III B T4 N0 M0 T4 N1 M0 T4 N2 M0 Stadium III C Semua T N3 M0 Stadium IV Semua T Semua N M1


(25)

2.6 Diagnosis

Methode evaluasi pasien dengan abnormilitas payudara meliputi anamnesa dan pemeriksaan fisik, pencitraan dan pengambilan specimen untuk pemeriksaan sitologi atau histologi yaitu dengan fine needle aspiration cytology atau operasi untuk melakukan biopsi . ( SIGN , 2005)

2.6.1 Anamnesa

Anamnesa berperan besar dalam pengelolaan wanita dengan kanker payudara. Dokter dapat memperoleh informasi tentang kondisi medis yang relevan. Hal-hal seperti simtomatologi (termasuk sakit) , riwayat menstruasi, riwayat keluarga dan sejarah pengobatan, obstetri, dan merekam informasi tentang latar belakang wanita amat berguna untuk mendiagnosa. Selain itu, mendapatkan rincian situasi sosial wanita bisa memberikan informasi berharga tentang meningkatnya risiko menderita gangguan emosi, jelas faktor resiko psikososial dapat diketahui .

( National Breast Cancer Centre, 2001)

2.6.2 Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan secara menyeluruh setiap benjolan atau daerah yang mencurigakan dan merasakan tekstur, ukuran, dan hubungan ke kulit dan otot dada. Setiap perubahan pada puting atau kulit payudara akan dicatat. Kelenjar getah bening di ketiak dan di atas tulang selangka akan diperiksa karena ketegasan pembesaran kelenjar getah bening ini mungkin menunjukkan penyebaran kanker payudara. (ACS, 2009)


(26)

2.6.3 Pemeriksaan pencitraan

2.6.3.1 Mamografi

Pada wanita dengan kanker payudara yang terdeteksi secara klinis, harus dilakukan mammografi untuk mendeteksi kanker pada payudara kontralateral. Pada payudara yang menunjukkan abnormalitas harus mengukur perkembangan tumor primer dan mungkin menunjukkan tanda penyakit multifocal.

Pada wanita dengan keluhan teraba massa secara klinis, penggunaan kombinasi pemeriksaan klinis dan mamografi kemungkinan akan memberikan penilaian terbaik tentang luasnya penyebaran penyakit pada payudara. Sebuah hubungan kerja yang baik antara ahli bedah dan diagnostik ahli radiologi dapat membantu dalam pengambilan keputusan ( National Breast Cancer Centre, 2001)

Pemeriksaan mamografi sahaja tidak adekuat untuk dijadikan sebagai pemeriksaan penunjang mendiagnosa kanker payudara. Mamografi tidak dianjurkan pada wanita dibawah 35 tahun kecuali terdapat tanda karsinoma yang tegas ( SIGN, 2005)

2.6.3.2 Ultrasonografi ( USG) payudara

USG payudara merupakan metode yang dianjurkan untuk penilaian ukuran tumor di kebanyakan kasus kanker payudara invasif, khususnya parekim payudara yang padat dimana mamografi mungkin gagal untuk menunjukkan dengan jelas batas-batas tumor. USG juga amat berguna dalam deteksi


(27)

tumor payudara kecil, terutama pada wanita yang lebih muda dengan jaringan payudara yang padat dan tidak cocok untuk mamografi. Namun pencitraan USG payudara tidak digunakan untuk tujuan skreening. ( National Breast Cancer Centre, 2001)

2.6.4 Pemeriksaan Patologi

2.6.4.1 Fine-needle aspiration biopsy

Pemeriksaan sitologi dari biopsi aspirasi jarum telah digunakan selama bertahun tahun untuk menetapkan diagnosis preoperatif tumor payudara, konfirmatif klinik tumor maligna ataupun tumor rekuren dan diagnosis tumor non neoplastik ataupun neoplastik. ( Tambunan , 1992 ; NBBC, 2001)

2.6.4.2 Biopsy terbuka

Biopsi terbuka (open biopsy) adalah prosedur pengambilan jaringan dengan jalan operasi kecil, eksisi ataupun insisi yang dilakukan sebagai diagnosis preoperatif. Apabila diagnosis sitologi atau histologis menunjukkan hasil negatif sebelum operasi dan masih ada kecurigaan klinis kuat keganasan, biopsi terbuka dapat digunakan untuk mendapatkan diagnosis jaringan.


(28)

2.7 Pengobatan

Penanganan dan pengobatan penyakit kanker payudara tergantung dari tipe dan stadium yang dialami penderita. Antara pengobatan yang dianjurkan adalah

2.7.1 Pembedahan

Pembedahan dilakukan untuk menyingkirkan tumor yang terdapat pada payudara. Disamping prosedur pengangkatan kelenjar getah bening dikawasan sekitar juga dilaksanakan dan kemudiannya di periksa histopatologinya. Ada beberapa tipe pembedahan yang dianjurkan antaranya

Terdiri dari lumpektomi yaitu pengangkatan tumor dan sejumlah kecil jaringan normal di sekitarnya dan masektomi parsial pengangkatan tumor dan jaringan normal di sekitarnya yang lebih banyak .

Pembedahan breast conserving

Pembedahan untuk mengangkat seluruh payudara prosedur ini juga dikenal sebagai masektomi simplek

Masektomi total

Pembedahan untuk mengangkat seluruh payudara yang terkena kanker, kelenjar getah bening di bawah lengan, lapisan atas otot-otot dada, dan kadang-kadang, bagian dari otot dinding dada

Modified radical masectomy

Pengangkatan seluruh payudara, otot dada dan jaringan lainnya diangkat.


(29)

2.7.2 Terapi penyinaran

Merupakn proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Terdiri dari dua jenis yaitu radiasi external dan radiasi internal

2.7.3 Kemoterapi

Ini merupakan proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Cara pemberian kemoterapi tergantung pada stadium dan tipe yang diderita

2.7.4 Terapai Hormon

Terapi hormone yang menyingkirkan hormone atau memblok kerja hormone supaya sel kanker tidak mampu berpoliferasi lagi.

2.7.5 Targeted therapy

Jenis pengobatan yang menggunakan obat-obatan atau bahan lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker tertentu tanpa merugikan sel normal. Antibodi monoklonal dan tirosin kinase inhibitor adalah antara dua jenis pengobatan targeted therapy.


(30)

2.8 Deteksi Dini

2.8.1 Pemeriksaan Payudara Sendiri ( SADARI )

Menurut American cancer society, wanita berusia 20-an haruslah diberikan pendidikan mengenai manfaat dan keterbatasan melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Wanita haruslah mengetahui bagaimana keadaan payudara normal dengan melihat dan merasakan, dengan itu setiap perubahan pada perubahan dapat dideteksi dini dan diberikan perhatian professional. Payudara diperiksa sendiri setiap bulan 5-7 hari sesudah haid berhenti. ( Tambunan, 1992)

Langkah Pemeriksaan Sadari

Terdapat dua methode melakukan sadari. Dianjurkan kedua-dua cara dilakukan secara rutin setiap bulan.

Looking

Methode ini dilakukan pada pencahayaan yang cukup pada posisi berdiri tegak dihadapan cermin. Pemeriksaan dilakukan mengunakan tiga posisi tangan yaitu disamping, diangkat atas kepala dan diletakkan di pinggang. Pada ketiga-tiga posisi ini diperhatikan perubahan sekiranya ada perubahan berupa kemerahan pada kulit payudara, perubahan ukuran atau bentuk payudara dan puting.

Feeling

Pada posisi berbaring telentang,ditempatkan handuk yang dilipat atau bantal di bawah bahu kiri serta tangan kiri berada di bawah kepala. Dengan menggunakan jari-jari datar tangan kanan, merasa dada kiri tanpa menekan terlalu keras. Digunakan salah satu dari tiga pola yaitu memutar, atas bawah dan wedge. Puting dipijat untuk melihat sekiranya terdapat cairan atau darah keluar. Pemeriksaan


(31)

payudara sendiri waktu sedang mandi sangat efektif karena payudara lebih lunak dan memudahkan pemeriksaan. (ACOG, 2010)

2.8.2 Pemeriksaan Payudara Klinis

Pemeriksaan Payudara Klinis adalah pemeriksaan fisik payudara yang dilakukan oleh pegawai kesihatan yaitu dokter mengikut standar pemeriksaan payudara. Pemeriksaan Payudara Klinis harus menjadi bagian dari pemeriksaan kesehatan berkala wanita, setiap tiga tahun untuk wanita berusia 20-an dan 30-an dan setiap tahun untuk wanita 40 dan lebih tua. (ACS,2003)

2.8.3 Mamografi

U.S. Preventive Services Task Force (2009) merekomendasikan skrining mamografi dilaksanakan setiap dua tahun pada wanita dalam lingkungan usia 50- 75


(32)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep pada penelitian prevalensi kanker payudara berdasarkan usia dan jenis histopatologi adalah seperti berikut :

3.2 Definisi Operasional

3.2.1 Pasien kanker payudara

Pasien kanker payudara dalam penelitian ini adalah semua wanita yang didiagnosa menderita kanker pada payudara berdasarkan pemeriksaan histopatologi di labotarium patologi anatomi.

Alat ukur : melakukan pengumpulan data pada rekam medis

Cara ukur : menganalisa rekam medis dan dipastikan terdiagnosa kanker payudara

Skala : nominal

Kategori : jumlah pasien menderita kanker payudara

PASIEN KANKER PAYUDARA • USIA

• JENIS

HISTOPATOLOGI • STADIUM


(33)

3.2.2 Usia

Yang dimaksud usia adalah jangka panjang hidup (umur) pasien ketika pertama kali di diagnosa menderita kanker payudara .

Alat ukur: melakukan pengumpulan data pada rekam medis

Cara ukur: tanggal terdiagnosa kanker payudara ditolak tanggal lahir Skala: ordinal

Kategori: umur dikelompokkan seperti berikut 1.<50 tahun

2. 50 – 60 tahun 3. >60 tahun

3.2.3 Jenis Histopatologi

Jenis kanker payudara berdasarkan gambaran histologi jaringan kanker payudara secara mikroskopis dari Patologi Anatomi.

Alat ukur : Pemeriksaan patologi anatomi secara mikroskopis Cara ukur: mengambil hasil diagnosa pemeriksaan histopatologi Skala: nominal

Kategori: jenis histopatologi dikelompokkan seperti berikut 1. Karsinoma Duktus Invasif

2. Karsinoma Lobular Invasif 3. Jenis karsinoma lainya


(34)

3.2.3 Stadium Klinik

Tingkatan kanker payudara yang dialami pasien berdasarkan TNM AJCC dinilai untuk menentukan pengobatan yang sesuai.

Tumor Primer ( T ) TX T0 Tis T1 T1a T1b T1c T2 T3 T4 T4a T4b T4c T4d

Tumor primer tidak dapat diduga Tumor primer tidak di jumpai Karsinoma insitu

Tumor ≤ 2cm Tumor ≤ 0,5 cm

Tumor ≥ 0,5 cm dan ≤ 1 cm Tumor ≥ 1 cm dan ≤ 2 cm Tumor > 2cm dan < 5cm Tumor > 5cm

Berapapun ukuran tumor dengan ekstensi langsung kedinding dada dan kulit

Ekstensi kedinding dada tidak termasuk otot pektoralis

Edema (termasuk peau d’orange) atau ulserasi kulit payudara, atau satelit nodul pada kulit.

Gabungan T4a dan T4b Karsinoma Inflamasi

Kelenjar Getah Bening Regional ( N ) NX N0 N1 N2 N2a N2b N3 N3a N3b N3c

KGB regional tidak bisa di duga Tidak ada metastase KGB regional

Dijumpai metastase KGB aksila ipsilateral, mobile

Teraba KGB aksila ipsilateral, terfiksasi atau secara klinis tampak KGB mamari interna ipsilateral dengan tidak adanya metastase KGB aksila.

Teraba KGB aksila yang terfiksasi satu dengan lainnya atau kestruktur sekitarnya.

Secara klinis metastase hanya dijumpai pada KGB mamari interna ipsilateral dan tidak dijumpai metastase KGB aksila secara klinis. Metastase pada KGB infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan KGB aksila atau dalam klinis tampak KGB mamari interna ipsilateral dan secara klinis terbukti adanya metastase KGB aksila atau adanya metastase KGB supraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan KGB aksila atau mamari interna .

Metastase KGB infaraklavikular ipsilateral

Metastase pada KGB mamari interna ipsilateral dan KGB aksila Metastase pada KGB supraklavikular ipsilateral

Metastase Jauh ( M ) M X

M0 M1

Metastase jauh tidak dapat dibuktikan Tidak dijumpai metastase jauh


(35)

Stadium 0 Tis N0 M0 Stadium I T1 N0 M0 Stadium II A T0 N1 M0 T1 N1 M0 T2 N0 M0 Stadium II B T2 N1 M0 T3 N0 M0

Stadium III A T0 N2 M0 T1 N2 M0 T2 N2 M0 T3 N1 M0 T3 N2 M0 Stadium III B T4 N0 M0 T4 N1 M0 T4 N2 M0 Stadium III C Semua T N3 M0 Stadium IV Semua T Semua N M1

Alat ukur : Pemeriksaan foto thoraks, CT scan, USG Cara ukur : Mengetahui penyebaran tumor ke organ lain Skala : Ordinal

Kategori : di kelompokkan atas 1) Stadium dini ( I, II, IIIA) 2) Stadium lanjut (IIIB, IV)

3.2.4 Lokasi Kanker

Letak tumor pada payudara dari hasil pemeriksaan fisik dimana ditemukan kanker payudara

Alat ukur : Telapak tangan Cara ukur : Menilai letak tumor Skala : Ordinal

Kategori : dikelompokkan atas 1)Payudara kiri 2)Payudara kanan 3)Bilateral


(36)

BAB 4

METHODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional serta pengambilan data sekunder dari RSUP H.Adam Malik di Medan pada tahun 2009. Penelitian deskritif ini menggambarkan prevalensi penderita kanker payudara wanita berdasarkan kelompok usia dan jenis histopatologi.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

4.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret hingga November 2010 meliputi waktu penulisan proposal, pengambilan data serta penulisan hasil karya tulis ilmiah.

4.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di RSUP H.Adam Malik di Medan karena adanya ketersediaan data yang diperlukan untuk penelitian ini.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi penelitian adalah semua wanita yang didiagnosa menderita kanker payudara yang terdaftar di rekam medik RSUP H.Adam Malik pada tahun 2009


(37)

4.3.2Sampel

Sampel penelitian adalah semua wanita yang didiagnosa menderita kanker payudara yang terdaftar di rekam medik RSUP H.Adam Malik pada 2009 serta lengkap data umur dan jenis histopatologi.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari hasil catatan diagnosa RSUP H.Adam Malik pada tahun 2009

4.5 Pengolahan dan Analisan Data

Data yang diperolehi dari RSUP H.Adam Malik pada tahun 2009 dikelompokkan sesuai usia dan jenis histopatologi dan diinterpretasi secara deskriptif yaitu persentasi dalam bentuk tabel atau grafik dengan bantuan komputer.


(38)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

RSUP H.Adam Malik Medan merupakan rumah sakit kelas A sesuai SK Menkes No.335/Menkes/SK/VII/1990 dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai SK Menkes No.502/Menkes/SK/IX/1991 yang memiliki visi sebagai pusat unggulan pelayanan kesehatan dan pendidikan juga merupakan pusat rujukan kesehatan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, D.I. Aceh, Sumatera Barat dan Riau. Lokasinya dibangun di atas tanah seluas ±10 Ha dan terletak di Jalan Bunga Lau No. 17 km 12, Kecamatan Medan Tuntungan, Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara.

5.2 Deskripsi Data Penelitian

Jumlah penderita kanker payudara wanita di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2009 adalah sebanyak 206 orang penderita (pasien rawat inap). Dari 206 penderita ini hanya 151 orang penderita merupakan kasus baru yang mendapat pengobatan awal pada tahun 2009 sedangkan 55 lainnya adalah penderita kanker payudara lama yang meneruskan pengobatan. Sementara dari data yang terkumpul hanya 146 yang mempunyai data yang lengkap dan digunakan untuk penelitian ini.


(39)

5.3 Analisa Penelitian

5.3.1 Distribusi Umur Penderita Kanker Payudara

Distribusi proporsi penderita kanker payudara wanita rawat inap di RSUP

Haji Adam Malik Medan tahun 2009 berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.1 Distribusi Umur Penderita Kanker Payudara Wanita di RUSP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2009

No Umur Frekuensi Persentase (%)

1 <50 90 61.6

2 50-60 39 26.7

3 >60 17 11.6

Jumlah 146 100.0

Pasien kanker payudara yang datang berobat ke RSUP H. Adam Malik rata- rata berumur 47,9 dan standard deviasi adalah ± 9,3 . Pasien termuda adalah 24 tahun dan tertua adalah 80 tahun. Berdasarkan tabel 5.1 diatas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita kanker payudara wanita berada pada kelompok umur < 50 tahun sebanyak 90 orang ( 61,6 %) dan proporsi terendah adalah dalam kelompok umur > 60 tahun sebanyak 17 orang(11,6%).


(40)

5.3.2 Distribusi Jenis Histopatologi Kanker Payudara

Distribusi proporsi penderita kanker payudara wanita rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2009 berdasarkan jenis histopatologi dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 5.2 Distribusi Jenis Histopatologi Penderita Kanker Payudara Wanita di RUSP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2009

No Jenis Histopatologi Frekuensi Persentase (%) 1 Karsinoma Duktal Invasif

(IDC)

114 78.1

2 Karsinoma Lobular Invasif(ILC)

19 13.0

3 Karsinoma Lainnya 13 8.9

Jumlah 146 100.0

Penderita kanker payudara jenis histopatologi karsinoma duktal invasif merupakan karsinoma yang paling ramai diderita oleh wanita pada tahun 2009 di RSUP H. Adam Malik yaitu sebanyak 114 orang (78,1%) seterusnya dikuti oleh karsinoma lobular invasif seramai 19 orang (13 %), karsinoma bermetaplasia 4 orang (2,7%), karsinoma meduler 3 orang (2%) serta tumor phyllodes, adenokarsinoma dan karsinoma inflamatori masing-masing seramai 2 orang (1,4 %). Untuk tujuan analisis, data dibagi atas karsinoma duktal invasif , karsinoma lobular invasif dan karsinoma lainnya seperti yang terlihat pada tabel 5.2 diatas.


(41)

5.3.3 Distribusi Lokasi Kanker pada Payudara

Distribusi proporsi penderita kanker payudara wanita rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2009 berdasarkan lokasi kanker pada payudara dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 5.3 Distribusi Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Lokasi Kanker di RUSP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2009

No Lokasi Kanker Frekuensi Persentase (%)

1 Kiri 73 50.0

2 Kanan 65 44.5

3 Bilateral 8 5.5

Jumlah 146 100.0

Dari tabel 5.3 dapat disimpulkan bahwa letak kanker lebih cenderung pada payudara kiri yaitu sebanyak 73 orang wanita (50%) dan seterusnya pada payudara kanan 65 orang (44,5%) dan yang terendah adalah bilateral sebanyak 8 orang (5,5%).

5.3.4 Distribusi Penderita Kanker Payudara berdasarkan Stadium

Distribusi proporsi penderita kanker payudara wanita rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2009 berdasarkan stadium menurut klasifikasi AJCC dapat dilihat pada tabel di bawah ini


(42)

Tabel 5.4 Distribusi Penderita Kanker Payudara Berdasarkan

Stadium Kanker di RUSP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2009

Berdasarkan stadium, pasien majoritas berada pada stadium IV ketika datang berobat pertama kali di rumah sakit yaitu sebanyak 58 orang wanita (39,7%) dan diikuti oleh stadium IIIB sebanyak 50 orang (34,2%) dan yang selebihnya mengikuti turutan menurun, stadium IIIA 12 orang (8.2%), stadium IIA 11 orang (7,5 %), stadium IIIC 8 orang (5,5%), stadium IIB 6 orang (4,1%) dan terendah stadium I sebanyak 1 orang (0,7 %). Dalam analisis lebih lanjut stadium klinik dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu stadium dini (stadium I, IIA, IIB dan IIIA) berjumlah 30 orang (20,5%) dan stadium lanjutan (stadium IIIB, IIIC dan IV) seramai 116 orang ( 79,5% )

No. stadium Frekuensi Persentase (%)

1 I 1 0.7

2 II A 11 7.5

3 II B 6 4.1

4 III A 12 8.2

5 III B 50 34.2

6 III C 8 5.5

7 IV 58 39.7


(43)

5.3.5 Umur Berdasarkan Jenis Histopatologi Kanker Payudara

Proporsi umur wanita yang menderita kanker payudara berdasarkan jenis histopatologi yang datang berobat ke RSUP H. Adam Malik dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.5 Distribusi Proporsi Umur Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Jenis Histopatologi di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2009

Tipe Histopatologi Kanker Jumlah IDC ILC Lain-lain

Umur <50 f 69 11 10 90

% 76.7% 12.2% 11.1% 100.0%

50-60 f 30 6 3 39

% 76.9% 15.4% 7.7% 100.0%

>60 f 15 2 0 17

% 88.2% 11.8% .0% 100.0%

Jumlah f 114 19 13 146

% 78.1% 13.0% 8.9% 100.0%

Berdasarkan tabel 5.5 diatas didapati bahwa proporsi tertinggi jenis histopatologi kanker payudara pada ketiga-tiga kelompok umur adalah Invasif ductal karsinoma dengan 76,7% pada kelompok umur <50 ; 76,9 % pada kelompok umur 50-60 tahun dan dikuti sebanyak 88,2% pada umur lebih dari 60 tahun.


(44)

5.3.6 Umur Berdasarkan Stadium Klinis

Proporsi umur wanita yang menderita kanker payudara berdasarkan stadium klinis di RSUP H. Adam Malik dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.6 Distribusi Proporsi Umur Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Stadium Klinis di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2009

Stadium Klinis

Jumlah Dini Lanjut

Umur <50 f 23 67 90

% 25.6% 74.4% 100.0%

50-60 f 4 35 39

% 10.3% 89.7% 100.0%

>60 f 3 14 17

% 17.6% 82.4% 100.0%

Jumlah f 30 116 146

% 20.5% 79.5% 100.0%

Secara keseluruhan kebanyakkan pasien kanker payudara wanita yang datang berobat ke RSUP H Adam Malik berada pada stadium lanjut yaitu sebanyak 116 orang (79,5%). Berdasarkan tabel 5.6 diatas , ternyata proposi tertinggi pada setiap kelompok umur adalah wanita stadium lanjut yaitu < 50 tahun sebanyak 67 orang (74,4%) , kelompok umur 50-60 tahun sebanyak 35 orang ( 89,7 %) dan >60 tahun adalah seramai 14 orang (82,4%)


(45)

5.3.7 Jenis Histopatologi Berdasarkan Stadium Klinis

Proporsi jenis histopatologi pasien kanker payudara wanita berdasarkan stadium klinis di RSUP H. Adam Malik dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.7 Distribusi Proporsi Jenis Histopatologi Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Stadium Klinis di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2009

Stadium Klinis

Jumlah Dini Lanjut

Jenis

Histopatologi

IDC f 25 89 114

% 21.9% 78.1% 100.0%

ILC f 2 17 19

% 10.5% 89.5% 100.0%

Lain-lain

f 3 10 13

% 23.1% 76.9% 100.0%

Jumlah f 30 116 146

% 20.5% 79.5% 100.0%

Berdasarkan tabel 5.7 proporsi wanita yang menderita kanker payudara tipe invasif ductal karsinoma kebanyakkannya dideteksi pada stadium lanjut yaitu sebanyak 89 orang (78,1%). Manakala proporsi wanita yang menderita kanker tipe invasive lobular karsinoma adalah sebanyak 17 orang (89,5%) seterusnya dari karsinoma lainya juga proporsi tertinggi dideteksi pada stadium lanjut yaitu sebanyak 10 orang (76,9%)


(46)

5.3.8 Jenis Histopatologi Berdasarkan Lokasi

Proporsi jenis histopatologi pasien kanker payudara wanita berdasarkan lokasi kanker di RSUP H. Adam Malik dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.8 Distribusi Proporsi Jenis Histopatologi Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Lokasi Kanker di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2009

Berikut dapat disimpulkan bahwa wanita lebih cenderung mendapat kanker pada payudara kiri, dan berdasarkan tabel 5.8 apabila dibedakan berdasarkan tipe histopatologi , proporsi wanita menderita kanker pada payudara kiri adalah tertinggi pada masing-masing tipe kanker sebanyak 55 (48,2%) pada invasive ductal karsinoma, 11 orang (57,9%) pada invasive lobular karsinoma dan seterusnya sebanyak 7 orang (53,8%). Penderita yang mendapat kanker payudara bilateral tertinggi adalah sebanyak 6 orang (5,3%) pada invasive ductal karsinoma.

Lokasi Kanker

Jumlah Kiri Kanan Bilateral

Tipe

Histopatologi

IDC f 55 53 6 114

% 48.2% 46.5% 5.3% 100.0%

ILC f 11 7 1 19

% 57.9% 36.8% 5.3% 100.0% Lain-

lain

f 7 5 1 13

% 53.8% 38.5% 7.7% 100.0%

Jumlah f 73 65 8 146


(47)

5. 4 Pembahasan

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakkan data sekunder pasien kanker payudara wanita di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2009 yaitu seramai 146 orang penderita.

Distribusi kelompok umur pasien kanker payudara paling tinggi pada umur < 50 tahun yaitu 61,6% diikuti 26,7 % pada umur 50-60 tahun dan paling rendah adalah umur > 60 tahun yaitu sebanyak 11,6 %. Hal ini sesuai dengan pelaporan Rini (2005) sebuah penelitian kasus control di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang bahwa kasus kanker payudara banyak ditemukan pada kelompok umur 40-49 tahun. Umur rata-rata wanita mendapat kanker payudara pada penelitian ini adalah 47,9 tahun . Apabila dibandingkan dengan data dari ACS , rata-rata usia wanita di US yang diagnosa kanker payudara adalah 61 tahun. Ternyata dari hasil usia rata-rata, wanita di Indonesia mendapat kanker payudara sedekad awal dibanding negara barat. Dengan itu, penyebab terjadinya kanker payudara pada usia muda dikalangan wanita Indonesia haruslah diteliti lanjut. Distribusi juga menampakkan pola prevalensi yang semakin berkurang dari usia < 50 tahun sampai dengan > 60 tahun. Hal ini sejalan dengan teori Henderson BE (1988) bahwa peningkatan prevalensi kanker payudara tinggi pada usia menopause(40-50) dan semakin menurun setelah itu karena faktor kurangnya sirkulasi hormone estrogen

Histopatologi amat penting dalam menentukan prognosis seseorang pasien. Pasien dengan invasif ductal karsinoma mempunyai ketahanan hidup yang rendah.(Arlinda, 2002). Pada penelitian ini, prevalensi histopatologi kanker yang sering ditemui dikalangan wanita adalah invasif ductal karsinoma sebanyak 78,1 % dan yang kedua tertinggi adalah tipe invasif lobular karsinoma yaitu 13 %. Pada suatu penelitian cross sectional di India oleh Saxena (2005) juga menyatakan bahwa prevalensi tertinggi adalah kanker invasif ductal karsinoma sebanyak 88,2% dan seterusnya


(48)

tipe invasive lobular karisnoma sebanyak 3,7 %. Begitu juga dengan Arlinda (2005), menemukan tipe histopatologi kanker payudara yang terbanyak di RS Kanker Dharmais adalah invasif ductal karsinoma yaitu 80,3% , sedangkan tipe invasif lobular karsinoma adalah 11,7%. Apabila dibandingkan kelompok umur dan stadium klinik terhadap histopatologi, tipe kanker invasive ductal karsinoma masih merupakan karsinoma dengan prevalensi yang tertinggi.

Dari suatu penelitian yang dilakukan di California oleh Sandy (2003), ditemukan lokasi sering wanita mendapat kanker adalah sedikit tinggi pada payudara kiri (50,8%) dibanding payudara kanan (49,2%). Sesuai dengan penemuanya, pada penelitian ini juga ditemui, kanker payudara sedikit dominan pada payudara kiri yaitu sebanyak 50%, payudara kanan 44,5 % dan bilateral adalah paling sedikit ditemui sebanyak 5,5%. Selain itu , penelitian oleh Nesli (2004) di RS St. Elisabeth juga menyatakan bahwa kanker payudara lebih cenderung pada payudara kiri sebanyak 48,6% dan yang paling sedikit adalah bilateral 11 % . Separoh wanita mempunyai perbedaan volume antara payudara kiri dan kanan sebanyak 10 % dan seperempatnya dengan perbedaan 20%. ( Donegan, 2002 ). Payudara kiri selalu lebih besar dari payudara kanan tetapi hubungan kecenderungan terjadinya kanker pada payudara kiri masih belum ditemui.

Jelas diketahui kanker payudara yang didiagnosa pada stadium dini mempunyai prognosis yang lebih baik dari yang terdeteksi pada stadium lanjut. Oleh sebab kurangnya tingkat pengetahuan, perasaan takut terhadap penyakit, faktor ekonomi dan faktor psikologikal lainnya, kebanyakkan pasien sering coba menyembunyikan atau mengesampingkan penyakit sehingga saat ketika ke hospital , pasien sudah berada pada stadium lanjut. Pada penelitian ini pasien yang datang berobat ke RSUP H. Adam Malik dengan prevalensi tertinggi berada pada stadium IV yaitu 39,7 % dan juga stadium IIIB sebanyak 34,2 %. Secara keseluruhan, prevalensi pasien kanker payudara tinggi pada stadium lanjut (IIIB, IIIC dan IV) yaitu


(49)

sebanyak 79,5%. Apabila dibedakan dengan umur pasien, jelas prevalensi stadium lanjut masih tinggi di setiap kelompok umur. Menurut penelitian kasus kontrol oleh Azamris (2000) di RSUP Dr. M. Djamil Padang persentase kasus kanker payudara tertinggi merupakan pada stadium III B (40%) dan spektrum stadium pasien terbanyak pada stadium lanjut lokal sebesar 68,6%. Apabila dibandingkan data populasi wanita US dari SEER berdasarkan stadium kanker payudara , sebesar 61,2 % dideteksi pada stadium dini sedangkan di penelitian ini hanya 20,5 % dideteksi pada stadium dini. Dengan itu, jelas dapat diketahui deteksi kanker payudara lebih dini di negara yang maju, hal ini membuktikan tercapainya usaha pembanterasan dan penyuluhan kanker payudara.


(50)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Prevalensi kanker payudara tertinggi pada kelompok umur < 50 tahun sebanyak 61,6 % dan terendah adalah >60 tahun sebanyak 11,6 %. Rata- rata umur pasien sewaktu diagnosis adalah 47,9 tahun dan standard deviasi ±9,3 .

2. Prevalensi tipe histopatologi yang tertinggi adalah Invasif Duktal Karsinoma sebesar 78,1% dan seterusnya Invasif Lobular Karsinoma sebesar 13 %.

3. Kanker payudara lebih cenderung sedikit terjadinya di payudara kiri (50%) dibanding payudara kanan (44,5%). Prevalensi terjadinya kanker payudara bilateral hanya 5,5 %.

4. Pasien kanker payudara kebanyakkannya datang ke rumah sakit pada stadium IV sebesar 39,7% dan stadium IIIB 34,2 %. Apabila dikelompokkan atas stadium dini dan lanjut masing-masing mencatat 20,5% serta 79,5%. Ternyata pasien sering berada pada stadium lanjut ketika pertama kali didiagnosis.

5. Proporsi umur pasien kanker payudara berdasarkan tipe histopatologi, tetap invasif ductal karisnoma dengan prevalensi tertinggi pada setiap kelompok umur.

6. Proporsi umur dan histopatologi pasien kanker payudara berdasarkan stadium klinis , masih ditemukan prevalensi tertinggi adalah stadium lanjut pada masing-masing kelompok

7. Proporsi histopatologi pasien kanker payudara berdasarkan lokasi , ditemui kanker lebih cenderung terjadi pada payudara kiri.


(51)

6.2 Saran

1. Setiap wanita mulai usia 20-an harus jelas mengetahui cara melakukan pemeriksaan SADARI yang tepat dan mengetahui payudara normal , dengan itu setiap perubahan pada payudara dapat dideteksi dini dan diberikan perhatian professional.

2. Usaha penyuluhan dan kempen-kempen yang informatif yang dianjurkan harus efektif dan juga dinilai keberhasilannya supaya setiap individu dapat dipastikan memperoleh manfaatnya.


(52)

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society (ACS), 2009. Breast Cancer Facts & Figures 2009-2010. Atlanta:American Cancer Society, Inc. Available from : http://www.cancer.org/downloads/STT/F861009_final%209-08-09.pdf [Accesed 8 march]

American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG), 2010. Breast Self Examination. ACOG Patient Education Pamphlet. Available from: http://www.acog.org/publications/patient_education/bp145.cfm?printerFri endly=yes [ Accesed 14 april]

Asrul, 2003. Hubungan Antara Besar Tumor (T1-T3) dan Tipe Histopatologi Kanker Payudara Dengan Adanya Metastase Pada Kelenjar Getah Bening Aksila. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Available from: http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-asrul.pdf. [ Accesed 3 April]

Azamris. (2000). Analisa Faktor Risiko pada Pasien kanker Payudara di RSUP Dr. M. Djamil Padang . Cermin Dunia Kedokteran No. 152:53

Bray F., McCarron P. and Parkin D.M., 2004. Review The changing global patterns of female breast cancer incidence and mortality. Breast Cancer Research, 6:229-239

Bare, G. B dan Smeltzer, C. S. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC

Cancer Research U.K.,2010. Breast Cancer- Risk Factor. Available from: http://info.cancerresearchuk.org/cancerstats/types/breast/riskfactors/. [ Accesed 13 April]

Collaborative Group on Hormonal Factors in Breast Cancer, 2002. Alcohol, tobacco and breast cancer – collaborative reanalysis of individual data from 53 epidemiological studies, including 58,515 women with breast cancer and

95,067 women without the disease. Br J Cancer, 87:1234–1245.

Dadang Hawari, Psikiater, H. dr. Dr. Prof. 2004. Kanker Payudara Dimensi Psikoreligi. Jakarta: FKUI.

Donegan William L.,John Stricklin Spratt, 2002. Cancer of the Breast. 5th edition. USA:Saunders

Ford D., and Easton D.F., 1995.The Genetics of Breast and Ovarian Cancer. Britsh Journal of Cancer,72:805-812


(53)

Greene F.L.,2002. Breast. In : AJCC Cancer Staging Manual, 6th Ed. New York: Springer,223-40.

GLOBOCAN, 2002. Database Descriptive Epidemiology Group, IARC. Available from: http://www-dep.iarc.fr/GLOBOCAN_frame.htm. [ Accesed23 March]

Jack Cuzick, 2008. Assessing Risk for Breast Cancer. Breast Cancer Research, 10(4): S13.

Kristine.E.C and Armando E.G., 2007. Breast Cancer: Berek & Novak's Gynecology. 14th Ed. Stanford, California: Lippincott Williams & Wilkins, 1606-1627

Marc E.L., 2005. Breast Cancer: In: Harrison’s Principle of Internal Medicine. 16th ed. USA: McGraw-Hill Companies,517-523.

National Breast and Ovarian Cancer Centre. , 2009.Breast Cancer Risk Factors: A Review of The Evidence. National Breast and Ovarian Cancer Centre, Surry Hills, NSW

National Breast Cancer Centre ( NBBC) , 2001. Clinical Practice Guidelines for the

Management of Early Breast Cancer: 2nd ed.National Health & Medical Research Council

National Cancer Institute, 2010. Breast Cancer. U.S. National Institute of Health. Available from: http://www.cancer.gov/cancertopics/types/breast

[ Accesed 11 April]

Nesli M.Purba, 2004. Karakteristik Penderita Kanker Payudara Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit St. Elisabeth. Fakultas Kesehatan Masyarakat. USU

Respitory©2009

Park S., Bae J., Nam,B., Yoo,K., 2008. Aetiology of Cancer in Asia. Asian Pacific J Cancer Prev, 9: 371-380

Parkin D.M., Ferlay J., Bray F., Pisani P., 2002. Global Cancer Statistics. CA Cancer J Clin , 5:74-108

Pernoll. M.L., 2001.Diseases of The Breast: In: Benson and Pernoll’s Handbook of Obstetrics and Gynecology.10th ed. USA: McGraw-Hill Companies, 547- 569

Sandy L.Kwong,M.P.H, 2003. Laterality, Detailed Site, and Histology of Female Breast Cancer, California, 1988–1999


(54)

Saxena et al, 2005. Clinico-morphological patterns of breast cancer including family history in a New Delhi hospital, India-A cross-sectional study. World Journal of Surgical Oncology, 3:67

Scotish Intercollegates Guidelines Network(SIGN), 2008. Management of Breast Cancer in Women. Edinburgh. SIGN 84. Available from:

http://www.sign.ac.uk/. [ Accesed 20 April]

Tambunan G.W., Lukito J.S. , Soekimin, 1992. Strategi Deteksi Kanker Payudara Stadium Awal. Cermin Dunia Kedokteran,80:10-12.

Tjahjadi G, Sakamoto G, Tjindarbumi D et al. Pathological aspects of breast cancer in Indonesian females, emphasizing on the modified WHO classification. Medical Journal of Indonesia 1995. 4(3): 156-62

U.S. Preventive Services Task Force( USPSTF ), 2004. Screening for Breast Cancer. Agency for Healthcare Research and Quality, Rockville, MD. Available from: http://www.ahrq.gov/clinic/uspstf/uspsbrca.htm [ Accesed 7 April]

WHO, World Health Organization, 2004. Global Burden of Disease 2004 Update. Available from :

http://www.searo.who.int/LinkFiles/Reports_GBD_report_2004update_ful l.df


(55)

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Geethamalar Ponniah

Tempat/Tanggal lahir : Kuala Lumpur / 15 Juni 1987 Agama : Hindu

Alamat : No 81-03-23, Blok 81, BNDR Baru Sentul, 51000 Kuala Lumpur

Riwayat Pendidikan : SRK Convent Sentul (1) SMK Convent Sentul SMK Tinggi Setapak

Matrikulasi USU- Kolej Sentral 3x4 Photo


(56)

No. RM umur Tipe CA Lokasi Stadium Umurkel Sadiumkel

374084 40 1 2 5 1 2

374316 50 3 1 7 1 2

374781 65 2 2 6 3 2

375781 58 2 2 7 2 2

376410 54 3 2 7 2 2

376953 40 1 3 7 1 2

377806 45 1 1 7 1 2

378022 52 1 1 5 2 2

378148 42 1 2 5 1 2

378310 61 1 2 7 3 2

378337 49 3 1 5 1 2

378414 49 1 1 2 1 1

378543 34 1 2 4 1 1

378730 46 1 1 5 1 2

378795 43 1 2 2 1 1

379085 54 1 2 2 2 1

379653 39 1 3 7 1 2

379811 52 1 2 4 2 1

379880 63 1 2 6 3 2

379907 44 1 1 7 1 2

379957 38 2 1 7 1 2

380061 34 1 1 4 1 1

380112 53 2 1 7 2 2

380256 37 2 1 5 1 2

380323 59 1 1 6 2 2

380327 53 1 1 7 2 2

380412 45 3 1 7 1 2

380454 42 1 2 3 1 1

381163 49 1 2 5 1 2

381425 47 1 1 5 1 2

381437 46 1 2 6 1 2

381614 37 1 1 4 1 1

381618 52 1 2 2 2 1

381641 48 1 2 2 1 1

381697 37 1 1 7 1 2

382522 39 3 2 3 1 1

382732 32 3 1 7 1 2

382804 41 2 2 5 1 2

382805 65 1 2 6 3 2

383316 39 1 1 5 1 2

383693 24 3 3 1 1 1

Lampiran 4:


(57)

No RM umur tipeca lokasi stadium umurkel stadiumkel

383889 63 2 2 7 3 2

384383 61 1 2 7 3 2

384426 63 1 1 3 3 1

384522 41 1 1 7 1 2

384702 44 3 1 7 1 2

384809 37 1 2 7 1 2

385596 41 1 1 7 1 2

385674 52 1 2 7 2 2

385849 41 1 2 2 1 1

385884 54 1 1 5 2 2

386307 80 1 1 4 3 1

386445 36 1 1 5 1 2

386674 49 1 2 7 1 2

386737 39 1 2 2 1 1

387211 57 2 2 5 2 2

387444 45 1 2 7 1 2

387507 64 1 1 6 3 2

387607 53 1 1 5 2 2

387936 47 1 2 2 1 1

388101 52 1 2 6 2 2

388257 44 1 2 7 1 2

388788 59 3 2 5 2 2

389108 43 1 1 5 1 2

389308 42 2 3 7 1 2

389323 32 2 2 2 1 1

389384 51 2 1 5 2 2

389499 65 1 1 7 3 2

385905 47 1 1 5 1 2

389545 49 1 1 7 1 2

390376 42 2 1 5 1 2

390453 54 1 1 5 2 2

390657 37 1 2 7 1 2

390777 44 1 2 5 1 2

390891 41 1 1 2 1 1

390900 63 1 2 5 3 2

391546 43 1 1 5 1 2

391646 52 1 1 7 2 2

391691 31 1 2 5 1 2

392103 56 1 2 5 2 2

392188 51 1 2 7 2 2

392290 59 1 1 5 2 2

392307 36 1 1 7 1 2


(58)

No.RM umur tipeca lokasi stadium umurkel stadiumkel

392527 50 1 2 5 1 2

392919 58 1 2 5 2 2

393441 50 2 1 5 1 2

393668 51 1 1 7 2 2

393858 34 1 2 7 1 2

394322 39 1 1 7 1 2

394549 46 1 1 5 1 2

396001 45 1 2 5 1 2

396252 49 1 2 6 1 2

396310 43 1 1 5 1 2

396602 51 2 1 7 2 2

397019 64 1 1 7 3 2

397093 39 1 1 7 1 2

397165 54 3 2 7 2 2

397185 45 1 1 3 1 1

397249 51 1 1 7 2 2

397885 55 1 1 7 2 2

399017 44 2 1 5 1 2

399136 61 1 1 7 3 2

399529 46 1 1 5 1 2

399705 46 1 3 5 1 2

400737 57 1 1 7 2 2

400770 50 1 2 5 1 2

402196 63 1 1 5 3 2

402486 62 1 2 3 3 1

402492 46 3 2 4 1 1

402531 55 1 2 4 2 1

403000 53 1 1 5 2 2

403296 51 1 1 7 2 2

403435 42 1 1 4 1 1

403574 31 1 3 7 1 2

403855 41 2 1 2 1 1

404278 50 1 1 7 1 2

404478 40 1 2 4 1 1

405005 68 1 1 7 3 2

405177 37 1 1 7 1 2

405645 44 1 2 4 1 1

406383 44 1 2 7 1 2

406658 44 1 2 4 1 1

406710 33 1 3 7 1 2

406835 57 1 1 5 2 2

407064 52 1 2 5 2 2


(59)

No.Rm umur tipeca lokasi stadium Umurkel Stadiumkel

408551 43 1 2 5 1 2

408770 49 1 1 3 1 1

408853 39 1 2 5 1 2

408926 45 2 1 7 1 2

408943 47 3 1 5 1 2

409126 37 1 2 5 1 2

409419 28 3 1 5 1 2

411038 46 1 2 5 1 2

411411 57 1 2 7 2 2

411487 38 2 2 5 1 2

411699 54 2 1 5 2 2

411824 38 1 2 7 1 2

412348 47 1 2 7 1 2

412831 49 1 1 7 1 2

413761 57 1 1 7 2 2

413803 62 1 2 5 3 2

414279 53 1 2 7 2 2

414407 49 1 1 5 1 2


(1)

Saxena et al, 2005. Clinico-morphological patterns of breast cancer including

family history in a New Delhi hospital, India-A cross-sectional study. World

Journal

of Surgical Oncology, 3:67

Scotish Intercollegates Guidelines Network(SIGN), 2008. Management of Breast

Cancer in Women. Edinburgh. SIGN 84. Available from:

http://www.sign.ac.uk/. [ Accesed 20 April]

Tambunan G.W., Lukito J.S. , Soekimin, 1992.

Strategi Deteksi Kanker

Payudara

Stadium Awal. Cermin Dunia Kedokteran,80:10-12.

Tjahjadi G, Sakamoto G, Tjindarbumi D et al. Pathological aspects of breast

cancer in

Indonesian females, emphasizing on the modified WHO

classification. Medical Journal of Indonesia 1995. 4(3): 156-62

U.S. Preventive Services Task Force( USPSTF ), 2004. Screening for Breast

Cancer.

Agency for Healthcare Research and Quality, Rockville, MD.

Available from:

http://www.ahrq.gov/clinic/uspstf/uspsbrca.htm [ Accesed 7

April]

WHO, World Health Organization, 2004. Global Burden of Disease 2004 Update.

Available from :

http://www.searo.who.int/LinkFiles/Reports_GBD_report_2004update_ful

l.df


(2)

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

: Geethamalar Ponniah

Tempat/Tanggal lahir : Kuala Lumpur / 15 Juni 1987

Agama

: Hindu

Alamat

: No 81-03-23, Blok 81, BNDR Baru Sentul, 51000 Kuala

Lumpur

Riwayat Pendidikan : SRK Convent Sentul (1)

SMK Convent Sentul

SMK Tinggi Setapak

Matrikulasi USU- Kolej Sentral

3x4 Photo


(3)

No. RM umur Tipe CA Lokasi Stadium Umurkel Sadiumkel

374084 40 1 2 5 1 2

374316 50 3 1 7 1 2

374781 65 2 2 6 3 2

375781 58 2 2 7 2 2

376410 54 3 2 7 2 2

376953 40 1 3 7 1 2

377806 45 1 1 7 1 2

378022 52 1 1 5 2 2

378148 42 1 2 5 1 2

378310 61 1 2 7 3 2

378337 49 3 1 5 1 2

378414 49 1 1 2 1 1

378543 34 1 2 4 1 1

378730 46 1 1 5 1 2

378795 43 1 2 2 1 1

379085 54 1 2 2 2 1

379653 39 1 3 7 1 2

379811 52 1 2 4 2 1

379880 63 1 2 6 3 2

379907 44 1 1 7 1 2

379957 38 2 1 7 1 2

380061 34 1 1 4 1 1

380112 53 2 1 7 2 2

380256 37 2 1 5 1 2

380323 59 1 1 6 2 2

380327 53 1 1 7 2 2

380412 45 3 1 7 1 2

380454 42 1 2 3 1 1

381163 49 1 2 5 1 2

381425 47 1 1 5 1 2

381437 46 1 2 6 1 2

381614 37 1 1 4 1 1

381618 52 1 2 2 2 1

381641 48 1 2 2 1 1

381697 37 1 1 7 1 2

382522 39 3 2 3 1 1

382732 32 3 1 7 1 2

382804 41 2 2 5 1 2

382805 65 1 2 6 3 2

Lampiran 4:


(4)

No RM umur tipeca lokasi stadium umurkel stadiumkel

383889 63 2 2 7 3 2

384383 61 1 2 7 3 2

384426 63 1 1 3 3 1

384522 41 1 1 7 1 2

384702 44 3 1 7 1 2

384809 37 1 2 7 1 2

385596 41 1 1 7 1 2

385674 52 1 2 7 2 2

385849 41 1 2 2 1 1

385884 54 1 1 5 2 2

386307 80 1 1 4 3 1

386445 36 1 1 5 1 2

386674 49 1 2 7 1 2

386737 39 1 2 2 1 1

387211 57 2 2 5 2 2

387444 45 1 2 7 1 2

387507 64 1 1 6 3 2

387607 53 1 1 5 2 2

387936 47 1 2 2 1 1

388101 52 1 2 6 2 2

388257 44 1 2 7 1 2

388788 59 3 2 5 2 2

389108 43 1 1 5 1 2

389308 42 2 3 7 1 2

389323 32 2 2 2 1 1

389384 51 2 1 5 2 2

389499 65 1 1 7 3 2

385905 47 1 1 5 1 2

389545 49 1 1 7 1 2

390376 42 2 1 5 1 2

390453 54 1 1 5 2 2

390657 37 1 2 7 1 2

390777 44 1 2 5 1 2

390891 41 1 1 2 1 1

390900 63 1 2 5 3 2

391546 43 1 1 5 1 2

391646 52 1 1 7 2 2

391691 31 1 2 5 1 2

392103 56 1 2 5 2 2

392188 51 1 2 7 2 2

392290 59 1 1 5 2 2

392307 36 1 1 7 1 2


(5)

No.RM umur tipeca lokasi stadium umurkel stadiumkel

392527 50 1 2 5 1 2

392919 58 1 2 5 2 2

393441 50 2 1 5 1 2

393668 51 1 1 7 2 2

393858 34 1 2 7 1 2

394322 39 1 1 7 1 2

394549 46 1 1 5 1 2

396001 45 1 2 5 1 2

396252 49 1 2 6 1 2

396310 43 1 1 5 1 2

396602 51 2 1 7 2 2

397019 64 1 1 7 3 2

397093 39 1 1 7 1 2

397165 54 3 2 7 2 2

397185 45 1 1 3 1 1

397249 51 1 1 7 2 2

397885 55 1 1 7 2 2

399017 44 2 1 5 1 2

399136 61 1 1 7 3 2

399529 46 1 1 5 1 2

399705 46 1 3 5 1 2

400737 57 1 1 7 2 2

400770 50 1 2 5 1 2

402196 63 1 1 5 3 2

402486 62 1 2 3 3 1

402492 46 3 2 4 1 1

402531 55 1 2 4 2 1

403000 53 1 1 5 2 2

403296 51 1 1 7 2 2

403435 42 1 1 4 1 1

403574 31 1 3 7 1 2

403855 41 2 1 2 1 1

404278 50 1 1 7 1 2

404478 40 1 2 4 1 1

405005 68 1 1 7 3 2

405177 37 1 1 7 1 2

405645 44 1 2 4 1 1

406383 44 1 2 7 1 2

406658 44 1 2 4 1 1

406710 33 1 3 7 1 2


(6)

No.Rm umur tipeca lokasi stadium Umurkel Stadiumkel

408551 43 1 2 5 1 2

408770 49 1 1 3 1 1

408853 39 1 2 5 1 2

408926 45 2 1 7 1 2

408943 47 3 1 5 1 2

409126 37 1 2 5 1 2

409419 28 3 1 5 1 2

411038 46 1 2 5 1 2

411411 57 1 2 7 2 2

411487 38 2 2 5 1 2

411699 54 2 1 5 2 2

411824 38 1 2 7 1 2

412348 47 1 2 7 1 2

412831 49 1 1 7 1 2

413761 57 1 1 7 2 2

413803 62 1 2 5 3 2

414279 53 1 2 7 2 2

414407 49 1 1 5 1 2