Deskripsi Data

B. Deskripsi Data

Tabel 5 Data Statistik Deskriptif Pembelajaran Aqidah Akhlak

Statistics

N Valid

Missing Mean

Std. Error of Mean

Std. Deviation

Hasil yang terdapat dalam tabel 5 di atas menunjukan hasil penelitian secara umum. Keterangan di atas menyatakan bahwa mean adalah nilai rata-rata perbandingan jumlah skor (Sum) dengan n, atau jumlah responden. Median merupakan nilai tengah didasarkan interval skor, atau urutan besarnya data skor. Mode adalah modus yang kerap muncul. Std. Deviation yaitu suatu ukuran simpangan baku, atau deviasi data terhadap nilai rata-ratanya. Variance menggambarkan ukuran dispersi, atau variasi pencar suatu data kuantitatif. Range Hasil yang terdapat dalam tabel 5 di atas menunjukan hasil penelitian secara umum. Keterangan di atas menyatakan bahwa mean adalah nilai rata-rata perbandingan jumlah skor (Sum) dengan n, atau jumlah responden. Median merupakan nilai tengah didasarkan interval skor, atau urutan besarnya data skor. Mode adalah modus yang kerap muncul. Std. Deviation yaitu suatu ukuran simpangan baku, atau deviasi data terhadap nilai rata-ratanya. Variance menggambarkan ukuran dispersi, atau variasi pencar suatu data kuantitatif. Range

Berdasarkan data-data tersebut di atas dapat dihitung panjang kelas interval dengan rumus sturges :

P=R/K

P = Panjang interval R = Rentang nilai (Skor max-Skor min) K = Banyak kelas (1 + 3.3 log N) N = Jumlah Responden

3.3 = Konstanta Diperoleh R = 61-34 = 27, banyak kelas K = 1+3.3 log 97 = 7. Dengan demikian panjang interval adalah (27/7 = 3,85) dibulatkan menjadi 4. Selanjutnya dapat dihitung distribusi frekuensi variabel X sebagimana berikut :

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Variabel X

No Kelas Interval

Frekuensi

Frekuensi Relatif

Pada tabel frekuensi di atas dapat dihitung jumlah kelas interval sebanyak 7 kelas. Perhitungan didasarkan atas nilai panjang interval 4 dimulai dari skor minimum 34 sampai 37 berada pada kelas interval 1, dengan jumlah frekuensi absolut (jumlah responden yang mempunyai skor 34-37) sebanyak 4 orang, atau Pada tabel frekuensi di atas dapat dihitung jumlah kelas interval sebanyak 7 kelas. Perhitungan didasarkan atas nilai panjang interval 4 dimulai dari skor minimum 34 sampai 37 berada pada kelas interval 1, dengan jumlah frekuensi absolut (jumlah responden yang mempunyai skor 34-37) sebanyak 4 orang, atau

Dan berdasarkan pada tabel 5.1 di atas dapat diketahui frekuensi terbanyak yaitu 23, berada pada kelas interval 50,0-53,0 dengan skor rata-rata (mean) sebesar 49,86.

Data bergambar mengenai distribusi frekuensi variabel X disajikan dalam bentuk histogram seperti pada gambar berikut ini:

Tabel 5.2 Histogram Distibusi Frekuensi Variabel X

Tabel 5.3 Data Statistik Deskriptif Tingkah Laku Siswa

Statistics

Variabel Tingkah Laku Siswa

N Valid

Missing Mean

56.3505 Std. Error of Mean

Std. Deviation 5.92671 Variance

Diperoleh R = 68-40 =28, banyak kelas =1 + 3.3 log 97 = 7. Dengan demikian panjang kelas interval adalah (28/7 = 4) menjadi 4. Selanjutnya dapat dihitung distribusi frekuensi variabel Y sebagaimana beirikut:

Tabel 5.4 Distirbusi Frekuensi Variabel Y

No Kelas Interval

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif

1 40-43

2 44-47

3 48-51

4 52-55

5 56-59

6 60-63

7 64-68

Pada tabel frekuensi di atas dapat dihitung jumlah kelas interval sebanyak 7 kelas. Perhitungan didasarkan atas nilai panjang interval 4 dimulai dari skor minimum 40 sampai 43 berada pada kelas interval 1, dengan jumlah frekuensi absolut (jumlah responden yang mempunyai skor 40-43) sebanyak 2 orang, atau setara dengan 2,06%. Sampai dengan skor terakhir 64 sampai 68 berada pada interval 7, dengan jumlah frekuensi absolut 8 orang, atau setara dengan 8,24%.

Dan berdasarkan pada tabel 6.4 di atas dapat diketahui frekuensi terbanyak yaitu 26, berada pada kelas interval 60.0-63.0, dengan skor rata-rata (mean) sebesar 56.35.

Data tabel mengenai distribusi frekuensi variabel Y disajikan dalam bentuk histogram seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 5.5 Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Y

C. Uji Analisis

Pada penelitian jenis korelasional, pengujian hipotesis yang digunakan yakni analisis regresi dan analisis korelasi secara sederhana maupun berganda. Analisis regresi dan korelasi ini merupakan jalur analisis yang bersifat parametrik.

Artinya, pengujian analisis didasarkan pada parameter tertentu. Parameter data yang berdistribusi secara nomal, variabel data yang bersifat homogenity, dan hubungan antar variabel yang bersifat liniear. Alasan ini mendasari perlunya

prasyarat analisis sebelum dilakukan pengujian hipotesis. 50

a. Uji Normalitas

Uji distribusi normal atau uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik (statistik inferensial). Cara yang biasa dipakai untuk menghitung masalah ini adalah Chi Square. Tetapi karena tes ini memiliki kelemahan, yaitu uji ini sensitif terhadap banyaknya sampel yang digunakan sehingga uji ini akan jadi kurang akurat selain itu uji Chi Square hanya memberikan informasi tentang ada atau tidaknya hubungan antara kedua variabel uji ini tidak memberikan informasi seberapa besar hubungan yang ada antara kedua variabel , maka yang dipakai adalah Kolmogorov-Smirnov.

50 Kasmadi, dkk, Ibid., h. 115.

Tabel 6 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Variabel X Variabel Y

Normal Parameters a Mean

5.90485 5.92671 Most Extreme Differences

Std. Deviation

-.104 -.104 Kolmogorov-Smirnov Z

Negative

1.027 1.029 Asymp. Sig. (2-tailed)

a. Test distribution is Normal.

Dalam uji prasyarat analisis data dalam hal ini uji normalitas dibawah dengan menentukan hipotsesis nol dan hipotesis alternatif yaitu

H 0 : Data tidak berdistribusi nomal

H 1 : Data berdistribusi normal Dalam penelitian jika responden lebih dari 50 menggunakan Kolmogorov Smirnov dan jika responden lebih sedikit dari 50 menggunakan Shapiro Wilk. Karena dalam penelitian ini memiliki 97 sampel yang artinya lebih dari 50 jadi peneliti menggunakan Kolmogorov Smirnov.

Kriteria penggujian normalitas jika nilai p value Sig > 0.05. Data di atas menunjukan berdasarkan versi Kolmogorov Smirnov semua data lebih besar dari

0.05 ( 0.05 < 0.242) dan ( 0.05 < 0.267) serta berdasarkan tabel 6 seluruh data menyebar jadi disimpulkan bahwa data variabel X dan Varibael Y berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Varians

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji homogenitas untuk membuktikan data, bahwa data yang dianalisis berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya atau homogen. Untuk standar atau kriteria homogenitas varians yaitu apabila nilai p value Sig > 0,05. Nilai p value merupakan hasil pengujian homogenitas yang akan dilakukan sedangkan nilai 0,05 merupakan nilai probabilitas yang biasa digunakan.

Tabel 7

Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic

Dari data di atas berdasarkan perhitungan Levene Test dengan bantuan program SPSS 16 for Windows diperoleh nilai v value Sig 0,10>0,05 untuk keseluruhan variabel. Jadi dapat disumpulkan bahwa seluruh variabel baik data variabel X dan Variabel Y bersifat homogen.

c. Uji Linearitas

Uji linearitas yang peneliti lakukan bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel X dan Variabel Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji tersebut digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear.

Tabel 8 Uji Linearitas

Sum of

Mean

F Sig. Tingkah Between (Combined) 3116.766 23

Squares

Df Square

135.512 38.745 .000 Laku * Groups Linearity

ran Aqidah

Linearity Within Groups

Untuk kriteria linearitas seperti yang diketahui bahwa hubungan variabel X dengan Y bersifat linear apabila nilai p value Sig 863>0,05. Dan dari data di atas menunjukan bahwa nilai dari p value 0,863>0,05. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan hasil perhitungan uji linearitas menunjukan bahwa hubungan variabel X dan variabel Y bersifat linear.

D. Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Analisis Regresi

Tabel 9 Analisis Regresi

Variables Entered/Removed b

Akhlak a

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Tingkah Laku

Output bagian pertama (Variabel Entered/Removed). Tabel di atas menjelaskan tentang variabel yang dimasukkan dan metode

yang digunakan. Dalam hal ini variabel yang dimasukkan adalah pembelajaran aqidah akhlak sebagai predictor dan metode yang digunakan adalah metode enter.

Tabel 9.1 Korelasi/Hubungan antara Variabel X dan Y

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

a. Predictors: (Constant), Pembelajaran

Aqidah Akhlak

Output bagian kedua (Model Summary). Tabel di atas menjelaskan besarnya nilai korelasi/hubungan R yaitu sebesar

0.954 a. Dan dijelaskan besarnya presentasi pengaruh variabel bebas (Pembelajaran

Aqidah Akhlak) terhadap variabel terikat (Tingkah Laku Siswa) yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari R Square. Dan dari output tersebut diperoleh coefisien determinasi R Square 0.909 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (pembelajaran aqidah akhlak) terhadap variabel terikat (tingkah laku siswa) adalah sebesar 0,909% . sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.

Tabel 9.2 Uji Pengaruh Signifikan

ANOVA b

Df Mean Square

F Sig.

1 a Regression 3066.025 1 3066.025 951.691 .000 Residual

a. Predictors: (Constant), Pembelajaran Aqidah Akhlak

b. Dependent Variable: Tingkah Laku

Output bagian ketiga (Anova b ).

Pada bagian ini menjelaskan apakah ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel pembelajaran aqidah akhlak (X) terhadap variabel tingkah laku siswa (Y).

Karena F hitung pada tabel Anova b di atas bernilai sebesar 951 dari output, maka Karena F hitung pada tabel Anova b di atas bernilai sebesar 951 dari output, maka

Tabel 9.3 Persamaan Regresi

Coefficients a Unstandardized

Standardized

Coefficients Model

Coefficients

B Std. Error

Beta

T Sig.

a. Dependent Variable: Tingka Laku

Output bagian keempat (Coefficients a ). Pada tabel di atas Coefficients a pada kolom B Constant (a) adalah 8.635

sehingga persamaan regresinya dapat ditulis Y= a+bX atau 8.625 + 0.957X Coeffisients b dinamakan Coeffisients arah regresi dan menyatakan perubahan

rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu satuan . Perubahan ini merupakan pertambahan bila b bertanda positif dan penurunan bila

b bertanda negatif. Sehingga dari persamaan tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut :

1. Konstanta sebesar 8.625 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai pembelajaran aqidah akhlak maka nilai tingkah laku siswa sebesar 8.625.

2. Coeffisients regresi X sebesar 0.957 menyatakan bahwa setiap penambahan

1 nilai pembelajaran aqidah akhlak, maka nilai tingkah laku bertambah sebesar 0.957. Maka hasil uji regresi menyatakan :

1. H 0 : Tidak terdapat pengaruh yang nyata (signifikan) variabel pembelajaran aqidah ahkhlak (X) terhadap tingkah laku siswa (Y)

2. H 1 : Terdapat pengaruh yang nyata (signifikan) variabel pembelajaran aqidah akhlak (X) tehadap tingkah laku siswa (Y) Berdasarkan hasil output di atas dapat diketahui nilai t hitung =30.849

dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, jadi dapat disumpulkan bahwa ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel pembelajaran aqidah akhlak (X) terhadap variabel tingkah laku (Y)

b. Analisis Korelasi

Tabel 10 Acuan Interpretasi Koefisien Korelasi

Inteval Koefisien Tingkat Hubungan

0.00-0.199 Sangat rendah/Tidak ada hubungan 0.20-0.399

Rendah 0.40-0.599

Cukup 0.60-0.799

Kuat 0.80-1.00

Sangat kuat

Dengan tabel korelasi sebagai berikut :

Tabel 10.1 Uji korelasi

Correlations

Variabel Y Pembelajaran

Variabel X

1 ** .954 Aqidah Akhlak

Pearson

Correlation Sig. (2-tailed)

97 97 Tingkah Laku

.954 ** 1 Siswa

Pearson

Correlation Sig. (2-tailed)

97 97 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel 10.2 Koefisien korelasi

Coefficients a Unstandardized

Standardized

Coefficients Model

Coefficients

B Std. Error

Beta

T Sig.

a. Dependent Variable: Tingka Laku

Berdasarkan analisis korelasi antara X dengan Y pada tabel di atas menghasilkan koefisien korelasi ryx = 0.954 berada pada interval koefisien 0.80-

1.00 dengan tingkat hubungan atau pengaruhnya sangat kuat. Koefisien signifikansi t hitung 30.849 dan nilai t tabel pada taraf kesalahan 5 % yaitu (0.05)= 1.1661 dengan demikian t hitung > dari t tabel (30.849 > 1.661

Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di MAN Model Manado kelas XI Sosial, pembahasan hasil penelitian ini mengacu pada hasil pengujian hipotesis penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian dan interpretasi data setelah diadakan pengujian hipotesis dengan judul yang berbunyi “hubungan pembelajaran aqidah akhlak dengan tingkah laku siswa di MAN Model Manado Kelas XI Sosial” dari hasil analisis data yang telah diuji, bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pembelajaran aqidah akhlak dengan tingkah laku siswa. Dapat

diketahui signifikansi t hitung = 30.849 dan nilai t tabel pada taraf kesalahan 5% yaitu (α 0.05) = 1.661. Dengan demikian t hitung > dari t tabel 30.849 > 1.661.

Dengan demikian maka H0 ditolak dan Ha diterima, jadi dapat disumpulkan bahwa ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel Pembelajaran Aqida Akhlak (X) dengan Tingkah Laku Siswa (Y).

Adapun besarnya nilai korelasi/hubungan R yaitu sebesar 0.954. Dan dijelaskan besarnya presentasi pengaruh variabel bebas (pembelajaran aqidah akhlak) dengan variabel terikat (tingkah laku siswa) yang disebut coefisien determinasi R Square. Dan dari output tersebut diperoleh coefisien determinasi R Square 0.909 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas

(pembelajaran aqidah akhlak) terhadap variabel terikat (tingkah laku siswa) adalah sebesar 90.9%.

Dalam penelitian ini juga terdapat hubungan atau pengaruh yang positif antara variabel X dengan variabel Y dengan Coefisien korelasi sebesar 0.954 yang berada pada tingkat hubungan atau pengaruh yang “Sangat Kuat”.

E. Kesulitan Penelitian

Dalam penelitian yang peneliti lakukan ada beberapa kesulitan yang peneliti hadapi ketika mulai dari mengumpulkan data sampai proses analisis data yaitu:

a. Jarak yang jauh ditempuh menuju sekolah

b. Kurangnya bantuan atau partisipasi guru-guru untuk mengijinkan peneliti menyebarkan angket di sela-sela proses pembelajaran

c. Kurangnya minat responden dalam mengisi angket peneliti

d. Kurangnya referensi buku mengenai analisis data yang menggunakan Spss