IDENTIFIKASI TABLET INH DAN AMPISILIN
IDENTIFIKASI TABLET INH DAN AMPISILIN
I. TUJUAN
1. Untuk mengidentifikasi INH
2. Untuk Mengidentifikasi ampisilin
II. METODE
1. Organoleptis dan Mikroskopis
2. Analisa Kualitatif
III. PRINSIP
1. Mengidentifikasi tablet INH dengan mereaksikannya dengan berbagai pereaksi tertentu yang nantinya akan memberikan tanda spesifik yang berupa terbentuknya endapan,rasa, perubahan warna, dan bau khas
2. Mengidentifikasi ampisilin dengan mereaksikannya dengan berbagai pereaksi tertentu yang nantinya akan memberikan tanda spesifik yang berupa terbentuknya endapan, perubahan warna, dan bau khas.
IV. DASAR TEORI
1. Ampisilin
Ampisilin berbentuk anhidrat atau trihidrat mengandung tidak kurang dari 900 g tiap milligram C 16 H 19 N 3 O 4 S dihitung terhadap zat anhidrat. Secara komersial, sediaan ampisilin tersedia dalam bentuk trihidrat untuk sediaan oral dan garam natrium untuk sediaan injeksi. Potensi ampisilin trihidrat dan natrium penisilin dihitung berdasarkan basis anhidrous. Ampisilin trihidrat berwarna putih, praktis tidak berbau, serbuk kristal, dan larut dalam air. Ampisilin trihidrat mempunyai kelarutan dalam air sekitar 6 mg/mL pada suhu 20°C dan 10 mg/mL pada suhu 40°C. Ampisilin sodium berwarna hampir putih, praktis tidak berbau, serbuk kristal, serbuk hidroskopis, sangat larut dalam air, mengandung 0.9% natrium klorida. Pelarutan natrium ampicilin dengan larutan yang sesuai, maka 10 mg ampicilin per mL memiliki pH 8-10. Jika dilarutkan secara langsung ampisillin trihidrat oral suspensi memiliki pH antara 5-7.5.
2. INH
Isoniazid atau isonikotinil hidrazid yang disingkat dengan INH. Isoniazid secara in vitro bersifat tuberkulostatik (menahan perkembangan bakteri) dan tuberkulosid (membunuh bakteri).
Mekanisme kerja isoniazid memiliki efek pada lemak, biosintesis asam nukleat,dan glikolisis. Efek utamanya ialah menghambat biosintesis asam mikolat (mycolic acid) yang merupakan unsur penting dinding sel mikobakterium. Isoniazid menghilangkan sifat tahan asam dan menurunkan jumlah lemak yang terekstrasi oleh metanol dari mikobakterium.
Isoniazid mudah diabsorpsi pada pemberian oral maupun parenteral. Kadar puncak diperoleh dalam waktu 1 –2 jam setelah pemberian oral. Di hati, isoniazid mengalami asetilasi dan pada manusia kecepatan metabolisme ini dipengaruhi oleh faktor genetik yang secara bermakna mempengaruhi kadar obat dalam plasma. Namun, perbedaan ini tidak berpengaruh pada efektivitas dan atau toksisitas isoniazid bila obat ini diberikan setiap hari.
V. ALAT DAN BAHAN
a. Alat Identifikasi Tablet INH
Identifikasi Ampisilin
1. Tabung reaksi
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
2. Pipet tetes
5. Bekker glass
5. Bekker glass
b. Bahan Identifikasi Tablet INH
Identifikasi Ampisilin
1. Tablet INH
1. Tablet ampisilin
2. Aquades
2. H 2 SO 4 pekat
3. NaOH
3. Fehling A dan B
4. FeCl 3
5. Larutan iodium
6. KMnO 4
VI. LANGKAH KERJA
1. Identifikasi INH
Tablet INH di tumbuk hingga halus
Larutan sampel INH
NaOH
Larutan sampel + NaOH dipanaskan akan keluar gas amoniak
Larutan sampel INH
FeCl 3 2 tetes
Larutan sampel + FeCl 3 coklat merah, larutan kuning jingga
Larutan sampel INH
KMnO 4
Larutan sampel + KMnO 4 Warna luntur
Larutan sampel INH
Larutan iodium
Larutan sampel + larutan iodium Warna hilang
2. Identifikasi ampisilin
Organoleptis : serbuk hablur putih, bau khas, rasa pahit
Larutan sampel ampisilin
H 2 SO 4 pekat
Larutan sampel + H 2 SO 4 lalu dipanasi akan timbul warna orange, coklat atau kuning
Suspensi 10% zat dalam
air
Fehling A dan B 2 ml
6 ml aquadest
Suspensikan 10 % zat dalam air + fehling A dan B + aquadest violet
VII. HASIL
a. Identifikasi Tablet CTM
No
Perlakuan
Hasil yang diperoleh
1 Uji Organoleptis Serbuk putih, tidak berbau, rasa agak pahit terurai perlahanoleh
udara dan
cahaya
2 Larutan sampel + NaOH lalu dipanaskan Keluar gas amoniak
3 Laruan sampel + FeCl 3 Coklat merah, larutan kuning jingga
4 Larutan sampel + KMnO 4 Warna luntur
5 Larutan + larutan iodium Warna hilang 5 Larutan + larutan iodium Warna hilang
No
Perlakuan
Hasil yang diperoleh
1 Uji Organoleptis Serbuk hablur putih, bau khas dan rasa pahit
2 Larutan sampel+ +H2SO4 pekat lalu dipanasi Warna orange, coklat atau kuning
3 Suspensikan 10 % zat dalam air + fehling A+B violet. dan 6 ml air
VIII. PEMBAHASAN
a. Identifikasi Tablet INH
Organoleptis tablet INH : serbuk putih, bau khas, rasa pahit Pada identifikasi kali ini didapati bahwa sampel adalah tablet INH. Hal ini dibuktikan dengan kecocokan organoleptis dan dari reaksi-reaksi berikut menunjukkan hasil yang sesuai : larutan sampel + NaOH lalu dipanaskan maka
akan timbul gas amoniak, lalu larutan sampel + FeCl 3 akan menjadi coklat merah, larutan kuning jingga. Larutan sampel ditambah KMnO 4 maka warna akan luntur. Kemudian larutan sampel ditambah larutan iodium maka warna akan hilang.
b. Identifikasi ampisilin
Organoleptis : serbuk hablur putih, bau khas dan rasa pahit Pada identifikasi kali ini didapati bahwa sampel adalah tablet ampisilin. Hal ini dibuktikan dengan kecocokan organoleptis dan dari reaksi-reaksi berikut
menunjukkan hasil yang sesuai : larutan sampel + H 2 SO 4 pekat lalu dipanaskan maka akan timbul warna orange,coklat atau kuning. lalu 10 % zat disuspensikan dalam air + 2 ml fehling A dan B + 6 ml air maka akan terbentuk warna violet.
IX. KESIMPULAN Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa Larutan tersebut teridentifikasi sebagai :
1. Tablet INH
2. Tablet ampisilin