LATAR BELAKANG BAB I Perubahan RPJMD Cetak

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD merupakan dokumen rencana pembangunan daerah yang berisi visi, misi, kebijakan strategis, program pokok dan prioritas yang akan dilaksanakan Kepala Daerah yang dilandasi oleh kondisi daerah. RPJMD juga merupakan dokumen rencana pembangunan daerah untuk dipedomani oleh pelaku pembangunan yang dilaksanakan secara mandiri ataupun bermitra dalam kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat yang berkelanjutan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kota Payakumbuh telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 4 Tahun 2013 sebagai pelaksanaan ketentuan yang diatur dalam pasal 150 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, bahwa RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman kepada RPJP Daerah, memperhatikan RPJMD Propinsi Sumatera Barat dan RPJM Nasional. RPJPD Kota Payakumbuh Tahun 2005 -2025 juga menjadi salah satu acuan dalam penyusunan RPJMD tahun 2012 - 2017. Dilihat dari arah dan pentahapan pembangunan Kota Payakumbuh yang termuat dalam RPJPD Kota Payakumbuh, saat ini RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 berada pada tahap kedua dan ketiga dari periode RPJMD dalam RPJPD. Secara umum arah pembangunan pada tahap kedua dan ketiga telah dituangkan dalam RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 – 2017. RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 – 2017 adalah merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh periode 2012 – 2017 berdasarkan hasil pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh periode 2012 – 2017 yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2012. Walikota dan Wakil Walikota terpilih adalah Riza Falepi, ST, MT dan Drs. Suwandel Muchtar, MM dilantik secara resmi oleh Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, PSi, M.Sc pada hari Minggu, 23 September 2012 bertempat di GOR M.Yamin Kubu Gadang Payakumbuh. Mengingat peran dan fungsi RPJMD sangat strategis bagi penyelenggaraan pemerintahan sekaligus menjadi acuan bagi seluruh stakeholders termasuk swasta dan masyarakat, maka dalam perjalanannya RPJMD perlu dilakukan perubahan dan evaluasi agar dapat tetap berjalan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku serta tanggap terhadap perubahan lingkungan strategis yang senantiasa berubah. Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 - 2017 I- 2 Perubahan RPJMD dilaksanakan sesuai dengan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah. RPJMD dapat diubah dalam hal : hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan dan substansi yang dirumuskan belum sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam peraturan perundang-undangan; adanya perubahan mendasar dan RPJMD dapat direvisi bilamana adanya kemungkinan dapat merugikan negara. RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 telah memasuki tahun pelaksanaan ketiga, yaitu tahun 2015, dengan asumsi tahun 2012 hanya menjalankan rencana sisa periode RPJMD kurun waktu sebelumnya, dan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 benar-benar diawali tahun anggaran 2013. Dalam perjalanannya, banyak sekali perubahan dan dinamika lingkungan, baik lingkungan eksternal provinsi, nasional, dan bahkan regional dan internasional maupun lingkungan internal Kota Payakumbuh, yang mau tidak mau tetap harus direspon dan diakomodir dalam berbagai penyesuaian perencanaan pembangunan di lingkungan Kota Payakumbuh. Beberapa perubahan dan dinamika lingkungan eksternal yang perlu direspon antara lain:  Adanya pergantian kepemimpinan nasional, yang membawa perubahan penting pada strategi serta arah dan kebijakan pembangunan nasional dengan Trisaktinya dan 8 delapan agenda program pembangunan “Nawa Cita” dari presiden dan wakil presiden terpilih, Ir H. Joko Widodo dan Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla;  Telah terbitnya dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN Tahun 2015-2019, yang merupakan terjemahan dan operasionalisasi dari strategi dan agenda program presiden dan wakil presiden terpilih; Beberapa dinamika kondisi internal Kota Payakumbuh yang juga perlu direspon dan diakomodasikan antara lain:  penting dan perlunya penajaman permasalahan dan isu strategis yang khas Kota Payakumbuh;  perlunya penajaman program yang benar-benar menghasilkan nilai tambah pembangunan added value Kota Payakumbuh;  Perlunya perubahan indikator kinerja utama yang lebih berorientasi pada hasil outcome;  pentingnya upaya terus-menerus untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan Kota Payakumbuh. Dari hasil evaluasi terhadap RPJMD Kota Payakumbuh tahun 2012- 2017 dalam bentuk midterm review evaluasi pertengahan jalan, menunjukkan bahwa substansi yang dirumuskan, belum sesuai dengan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Disamping itu perubahan RPJMD juga dilakukan dalam rangka penyesuaian terhadap kebijakan nasional yang tertuang dalam RPJMN Tahun 2015-2019. Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 - 2017 I- 3 Berdasarkan rekomendasi umum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Payakumbuh terhadap Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban LKPJ Walikota Payakumbuh Tahun 2013 pada Rapat Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Payakumbuh hari Rabu tanggal 30 Mei 2014, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merekomendasikan untuk merevisi Perda Nomor 4 Tahun 2013 tentang RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 – 2017. Perubahan RPJMD yang disusun, akan menjadi pedoman dan acuan dalam penyusunan renstra SKPD serta RKPD dan renja SKPD, sekaligus akan berdampak kepada penyusunan anggaran baik APBD maupun RAPBD. Yang paling diharapkan pada kesempatan ini dapat dihasilkan suatu rumusan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk kurun waktu sampai dengan Tahun 2017 yang komprehensif dan realistik sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah. Program yang ada dalam perubahan RPJMD nantinya merupakan program prioritas yang bisa menjadi pengungkit meningkatnya kesejahteraan masyarakat, meningkatnya pelayanan publik dan bisa menjadi ukuran daya saing daerah.

1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN