Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

34 Noviardi Tupan, 2014 Penggunaan metronom lampu untuk meningkatkan koordinasi gerak tari siswa Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu software video editing yang mampu memberikan keterangan frame-perframe gambar di dalam satuan waktu. 1. Tahapan baseline A Untuk menentukan kondisi baseline, pertama-tama yang dilakukan adalah membuat dokumentasi berupa rekaman video siswa ketika melakukan koordinasi gerak dari sebuah modelkarya tari yang telah diberikan. Kegiatan ini dilaksanakan di dalam sebuah ruangan yang berukuran 5 X 10 m. Selama pendokumentasian siswa ditempatkan pada posisi yang sudah ditentukan dengan area panggung sekitar 5 x 5 m. Pada kondisi baseline ini, siswa melakukan koordinasi gerak dari sebuah modelkarya tari hasil kreasi dari peneliti sendiri. Untuk dapat melakukan tarian dari model tersebut, siswa terlebih dahulu diajarkan gerak tari secara konvensional. Pemberian materi tari dilakukan secara langsung oleh peneliti yang disertai dengan bantuan media video berupa rekaman gerak tari dari awal hingga akhir, agar siswa lebih cepat menerima materinya. Pada kondisi baseline, aspek-aspek yang diukur di dalam koordinasi gerak siswa meliputi ketepatan gerak serta keselarasan gerak siswa. Jumlah sesi pada kondisi baseline akan ditentukan setelah kondisi subjek pada tahap ini mengalami kejenuhan atau pada pengukuran grafiknya menunjukkan kestabilan. Dalam mengukur aspek ketepatan koordinasi gerak dengan irama, peneliti membandingkan kesesuaian hitungan gerak siswa dengan irama musik dari karya tari. Setting tempo dari irama model tari bernilai 100 bpm beat per minute. Peneliti menggunakan media video editor agar pengukuran lebih terperinci. 35 Noviardi Tupan, 2014 Penggunaan metronom lampu untuk meningkatkan koordinasi gerak tari siswa Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sedangkan untuk mengukur aspek keselarasan koodinasi gerak dengan irama, peneliti dibantu tiga orang ahli seni tari untuk mengamati koordinasi gerak siswa dari awal hingga akhir materi karya tari. Pengamatan dilakukan berdasar data rekaman video pada tiap-tiap sesi. Tahapan intervensi B Dalam menentukan target behaviour subjek, peneliti melakukan intervensi dengan penggunaan metronom lampu pada tiap-tiap aspek. Diharapkan dengan pemberian intervensi ini, koodinasi gerak siswa dapat meningkat pada tiap aspeknya. Pemberian intervensi ini dilakukan sebanyak 8 sesi. Adapun pengukuran pada aspek ketepatan koordinasi gerak tari dengan irama, peneliti membandingkan kesesuaian hitunganbeat gerak siswa dengan hitungan yang dihasilkan dari metronom lampu. Setting tempo dari metronom lampu bernilai 100 bpm beat minute persecond. Alat ukur yang digunakan peneliti sama dengan kondisi baseline, yakni penggunaan media video editor dengan cara kerja penyesuaian kondisi siswa melakukan gerak dengan kedipan lampu dari metronom. Pada aspek keselarasan koordinasi gerak tari ketika pelaksanaan intervensi, pengamatan dilakukan berdasar data rekaman video pada tiap-tiap sesi. Data yang diamati dari tiga ahli tersebut diolah apakah mengalami peningkatan ataupun sebaliknya. 36 Noviardi Tupan, 2014 Penggunaan metronom lampu untuk meningkatkan koordinasi gerak tari siswa Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Setting, Materi, Subjek Penelitian

1. Setting

Praktek percobaan koodinasi gerak dilakukan dalam 15 kali sesi sesuai dengan program kegiatan yang telah disusun pada tabel. Percobaan awal dilakukan di dalam sebuah ruangan 5 m x 10 m. Di dalam ruangan tersebut, anak di posisikan di area lantai dengan ukuran bentangan 5 x 5 m yang digunakan selama melakukan kordinasi gerak., sementara lampu-lampu metronom dibentangkan di sekitar luar area lantai tersebut membentuk persegi empat. Jumlah keseluruhan lampu pada metronom lampu ada 16 buah. Dengan tiap sisi bentangan terdiri dari empat buah lampu merah, biru, kuning, dan hijau. Mesin metronom di simpan di luar area bentangan lampu metronom. Tepatnya di sisi kanan depan bersama tape recoder dan laptop. Semua sesi direkam menggunakan kamera video yang di letakkan di posisi depan panggung.

2. Materi

Materi yang diberikan pada koordinasi gerak ini meliputi perpaduan gerak sederhana, misalnya: antara kepala dengan tangan, tangan dengan badan, badan dengan tangan dan kaki, dan sebagainya. Gerakan-gerakan tersebut diberikan pada siswa secara per-part bagian secara menyeluruh. Sebelum menentukan baseline, anak harus menguasai dulu materi dari karya tari yang diberikan. Materi koordinasi gerakan tari diambil dari tari kreasi sinanggar tulo. Karya ini diaransemen dengan birama 44 dengan tempo ditentukan 100 beat per 37 Noviardi Tupan, 2014 Penggunaan metronom lampu untuk meningkatkan koordinasi gerak tari siswa Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu minute 100 hitungan per menitnya. Durasi karya berkisar 4 menit saja. Koordinasi gerakan di dalam karya tari terdiri dari gerakan yang bernilai 1 hitungan, 2 hitungan, dan 4 hitungan. Gambar 3.2. Gerak dasar tari Sinanggar tulo Berikut rincian gerakan tari yang menjadi materi dalam koordinasi gerak tari: Gerakan dasar pada tari sinanggar tulo ini adalah memutar setengah pergelangan serta jari kedua tangan yang dibentang ke depan dari arah bawah ke atas. Kedua kaki agak menekuk ke depan, kemudian bergerak dengan berdiri lurus kembali.