Bambang Prasetyo Wicaksono, 2014 PENGARUH SOCCER LIKE GAMES TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA DALAM KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam melakukan penelitian, semua individu dalam populasi tidak perlu diteliti mengingat membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang sangat besar. Lebih
lanjut Arikunto 2002, hlm. 104 menjelaskan bahwa “Sampel adalah sebagian
atau mewakili sebagian populasi yang diteliti”. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan yang menjadi sampel nya yaitu
siswa kelas VII yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola dengan jumlah 30 orang.
Menurut Sugiyono 2012, hlm.124 teknik purposive sampling yaitu “teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Teknik ini bisa diartikan
sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang hendak diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan
dengan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidak menyimpang dari ciri- ciri sampel yang ditetapkan.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
Menurut Sugiono 2012, hlm.61 mengemukakan bahwa, “variable bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel terikat.” Penelitian ini variable bebasnya adalah pembelajaran soccer like games.
b. Variabel Terikat
Menurut sugiono 2012, hlm.61 menerangkan bahwa, “variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas.” Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah perilaku disiplinan siswa.
2. Definisi Operasional
Untuk mengukur variabel kedisiplinan siswa, para ahli memberikan pandangan tentang definisi kedisiplinan siswa, diantaranya :
Bambang Prasetyo Wicaksono, 2014 PENGARUH SOCCER LIKE GAMES TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA DALAM KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Menurut Maim Mudjijo, 2001 dalam Fitria dan Darminto. [Online]
ppb.jurnal.unesa.ac.idbank...11._artikel_Fitria_dan_darminto.pdf „Disipilin merupakan konsep perilaku yang menuntut adanya kepatuhan dan
kontrol diri terhadap aturan-aturan dan norma-norma yang berlaku‟.
b. Menurut Prijodarminto 1994 dalam Tu‟u 2004. [Online]
Nurdinkhan,2012:http:nurdinkhan.wordpress.com20120530angket- kedisiplinan-
siswa bahwa „disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan berbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-
nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan keterikatan‟.[Diakses 1 Januari2013 ]
c. Menurut Maman Rachman 1999 dalam Tu‟u 2004:32. [Online]
Nurdinkhan,2012:http:nurdinkhan.wordpress.comangketkedisiplinan- siswa. [Diakses 5 Januari 2013] disiplin sebagai upaya mengendalikan diri
dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan
dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya. d.
Winaputra 1998, hlm.10 dalam Mardia 2011, hlm.24 menjelaskan bahwa: 1 Disiplin diartikan sebagai tingkat keteraturan yang terdapat pada
suatu kelompok; 2 Disiplin diartikan sebagai teknik yang digunakan oleh guru untuk membangun atau memelihara keteraturan di dalam kelas; 3
Disiplin disamakan dengan hukuman punishment. Di dalam penelitian ini beberapa para ahli mengemukakan pengertian
tentang kedisiplinan siswa, Maman Rachman dipilih sebagai bahan kajian, karena mampu merangkum semua definisi dari yang telah diungkapkan oleh para ahli.
E. Instrumen Penelitian