PENGARUH PEMBELAJARAN AKTIVITAS SOCCER LIKE GAMES TERHADAP PENGEMBANGAN SPORTIVITAS SISWA : Studi Eksperimen Pada Siswa Ekstrakulikuler Sepakbola Di SMA Negeri 2 Subang Tahun Ajaran 2014/2015.

(1)

(Studi Eksperimen Pada Siswa Ekstrakulikuler Sepakbola Di SMA Negeri 2 Subang Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Olahraga

Oleh

NOVA FIRMANSYAH NIM 0901805

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENGARUH PEMBELAJARAN

AKTIVITAS SOCCER LIKE

GAMES TERHADAP

PENGEMBANGAN

SPORTIVITAS SISWA

Oleh Nova Firmansyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Nova Firmansyah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

PENGARUH PEMBELAJARAN AKTIVITAS SOCCER LIKE GAMES TERHADAP PENGEMBANGAN SPORTIVITAS SISWA (Studi Eksperimen Pada Siswa Ekstrakulikuler Sepakbola

Di SMAN 2 Subang Tahun Ajaran 2014/2015) disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs. Sucipto, M. Kes. AIFO NIP. 1961061219787031002

Pembimbing II

Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd NIP. 196807071992032001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP. 196508171990011001


(4)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR BAGAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangMasalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. TujuanPenelitian ... 9

D. ManfaatPenelitian ... 9

E. BatasanPenelitian ... 9

F. DefinisiIstilah ... 10

BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11

A. KajianPustaka ... 11

1.HakikatPendidikanJasmani ... 11

2. HakikatBelajar ... 13

a. PengertianBelajar ... 13

b. TujuanBelajar ... 14

3. HakikatSepakbola ... 15

4. HakikatSoccer Like Games ... 19

a. PengertianSoccer Like Games ... 19

b. FasilitasSoccer Like Games ... 20

c. ManfaatSoccer Like Games ... 20

5. HakikatSikapSportif ... 21

a. PengertianSikapSportif ... 21


(5)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

c. IndikatorSportivitas ... 23

6. HubunganPembelajaranAktivitasSoccer Like Games TerhadapPengembanganSportivitasSiswa ... 26

B. KerangkaBerpikir ... 28

C. Hipotesis ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. MetodePenelitian ... 32

B. Desain Penelitian ... 33

C. PopulasidanSampel ... 36

1. Populasi ... 36

2. Sampel ... 36

D. InstrumenPengumpulan Data ... 38

1. PenyusunanInstrumen ... 39

2. Uji-cobaInstrumen ... 41

3. AnalisaInstrumen ... 42

a. PenentuanNilaiSkala ... 42

b. MemilihPernyataanTerbaik ... 43

c. Hasil Uji-coba Instrumen ... 43

d. HasilUjiValiditas ... 43

e. UjiReliabilitasInstrumen ... 46

E. ProsedurPengolahan Data ... 47

1. MenghitungNilai Rata-rata... 47

2. MencariSimpangan Baku ... 48

3. UjiNormalitas Data ... 48

4. PengujianHomogenitasDuaVariansi ... 49

5. PengujianHipotesis ... 50

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Pemaparan Data Penelitian ... 52

1. Hasil Perhitungan Skor Rata-rata dan Simpangan Baku ... 52

2. Hasil Uji Normalitas ... 53

3. Hasil Uji Homogenitas ... 53

4. Hasil Uji Hipotesis ... 54

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63


(6)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa


(7)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Nova Firmansyah NIM. 0901805. Skripsi : Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa (Studi Eksperimen Pada Siswa Ekstrakulikuler Sepakbola di SMA Negeri 2 Subang). Skripsi ini dibimbing oleh Pembimbing I Drs. Sucipto, M.Kes. AIFO. Pembimbig II Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd.

Latarbelakang penelitian ini masih banyaknya guru ataupun pelatih yang menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran atau melatih, sehingga siswa cepat lelah dan membosankan tidak ada tantangan dan hal yang baru, dan kurangnya penjelasan mengenai sportivitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pembelajaran aktivitas soccer like games terhadap pengembangan sportivitas siswa ekstrakulikuler sepakbola di SMA Negeri 2 Subang. Metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Desain Penelitian pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakulikuler sepakbola di SMA Negeri 2 Subang yang berjumlah 30 orang siswa, sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang siswa yang diambil melalui teknik simple random sampling. Instrument penelitian yang digunakan adalah angket dengan menggunakan skala

Likert. Hasil pengujian data-data tersebut diperoleh angka thitung 3,278 lebih besar

dari ttabel pada tingkat kepercayaan atau taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk

(n1+n2-2) = 28. Dari daftar distribusi t diperoleh 2,048 dengan kriteria pengujian

adalah terima H0 jika thitung> ttabel. Ternyata, thitung berada pada daerah penerimaan,

jadi H0 diterima. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, disimpulkan

bahwa pembelajaran aktivitas soccer like games memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengembangan sportivitas siswa ekstrakulikuler sepakbola di SMA Negeri 2 Subang.


(8)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Nova Firmansyah NIM. 0901805. Final Paper: The Effectof Learning Activity Soccer Like Games Towards Sportsmanship Student Development (Experimental Study On Students Extracurricular Football at SMAN 2 Subang). This final Paper is guided by the Supervisor Drs. Sucipto, M.Kes. AIFO. Co-Supervisor Dr. Hj. Tite Juliantine, M. Pd.

The background of this study was the number of teachers or trainers who use conventional methods of learning or training, so that students are tired and boring no challenges and new things, and the lack of explanation of sportsmanship. The purpose of this study was to determine whether there is anyeffect of learning activities soccer like games on the development of students extracurricular football sportsmanship at SMAN 2 Subang. The method use design experimental research method. Pretest-posttest design study control group design. The population in this studyis the students who take extracurricular football at SMAN 2 Subang totaling 30 students, while the samples in this study were30 students are taken through a simple random sampling technique. Research instrument used was a questionnaire using a Likert scale. The test result data-data obtained t count 3.278 greater than the level of trust or t table significance level α = 0.05 with dk (n1+n2-2) = 28. From the list of 2,048 t distribution obtained with the test criteria is received H0 if t count > t table. Apparently, t count be at the reception area, so H0 is accepted. Based on the results of data processing and analysis, it was concluded that the learning activities soccer like games have a significant in fluenceon the development of students extracurricular football sportsmanship at SMAN 2 Subang.


(9)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional.

Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga. Di dalam intensifikasi penyelengaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, peranan Pendidikan Jasmani adalah sangat penting, yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan olahraga yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.

Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Dengan Pendidikan Jasmani siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia. Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani guru diharapkan


(10)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain) serta pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental, intelektual, emosi dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran. Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogis, dan tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya Pendidikan Jasmani, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alamiah berkembang searah dengan perkembangan zaman. Menurut Corbin (1960, hlm. 16) :

pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-spiritual dan sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsan pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang

Untuk itu menurut Singer (1975, hlm. 34), “pendidikan jasmani memiliki peran sangat penting dalam mengintensifikasikan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup.” Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, olahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah, dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru diharapkan mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan olahraga, intemalisasi nilai (sportivitas, jujur, kerjasama), dan pembiasaan pola hidup sehat. Untuk itu dalam pelaksanaan pendidikan jasmani tidak hanya melalui pengajaran konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental, intelektual, emosi dan sosial. Selain itu aktivitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan


(11)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran. Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogis, dan tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani. Karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alamiah berkembang searah dengan perkembangan jaman.

Sepakbola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak bola kian kemari untuk diperebutkan di antara pemain-pemain yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukan bola. Di dalam permainan sepakbola, setiap pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan dan lengan. Hanya penjaga gawang atau kiper yang diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan tangan. Sepakbola merupakan permainan beregu yang masing-masing regu terdiri atas sebelas pemain. Biasanya permainan sepak bola dimainkan dalam dua babak (2x45 menit) dengan waktu istirahat (10 menit) di antara dua babak tersebut. Mencetak gol ke gawang merupakan sasaran dari setiap kesebelasan. Suatu kesebelasan dinyatakan sebagai pemenang apabila kesebelasan tersebut dapat memasukkan bola ke gawang lebih banyak dan kemasukan bola lebih sedikit jika dibandingkan dengan lawannya. Sepakbola merupakan salah satu pelajaran dalam Pendidikan Jasmani di dalam ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sepakbola menempati urutan pertama dalam ruang lingkup tersebut. Sepakbola beserta permainan lainnya ada dalam ranah permainan dan olahraga. Dalam kaitannya pembelajaran sepakbola dengan KTSP dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi, karakteristik sekolah atau daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. Pembelajaran sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang tergolong dalam cabang olahraga permainan. Sucipto, et.al (1999, hlm.7) menjelaskan bahwa:

Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain dan salah satunya adalah penjaga gawang, yang dimainkan


(12)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dengan menggunakan kaki, kecuali penjaga gawang yang boleh menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya.

Berkaitan dengan proses pembelajaran pendidikan jasmani materi permainan sepakbola yang dilakukan dengan cara pendekatan taktis atau bermain terdapat aspek-aspek sosial yang secara umum menggambarkan nilai kerjasama.

Saat ini, media kita terus-menerus mengingatkan sebuah bom waktu kesehatan yang akan meledak saat ini yaitu banyak anak-anak tidak cukup aktif, kaum muda sekarang memiliki banyak pilihan yang bersaing untuk menarik perhatian mereka dimana pilihan tersebut bisa mengakibatkan gaya hidup lesu seperti komputer, permainan video dan beberapa saluran televisi. Sepakbola adalah permainan indah yang dimainkan oleh jutaan gadis dan anak laki-laki (umur 6 sampai 18) diberbagai benua, baik di pantai Rio, jalan-jalan kota besar atau taman lokal. Anda akan menemukan seseorang menendang bola, dalam masyarakat hari ini telah terjadi pergeseran untuk berlatih sepakbola lebih terorganisir untuk pemain muda kita. Lewatlah sudah hari bermain bola di jalan-jalan penuh dengan mobil dan dihalaman rumput rumah mereka. Memiliki pendekatan yang lebih terstruktur ada baik dan buruknya. Dalam klub, pemain-pemain muda menikmati pelatihan dan dengan arahan pelatih yang menunjukkan cara yang benar untuk mengembangkan keterampilan mereka dari pemula hingga menjadi pemain proffesional, namun sesi pelatihan terstruktur sering terbatas oleh waktu karena hanya untuk beberapa jam seminggu, lalu apa yang anak-anak lakukan ketika latihan berakhir? Mempersiapkan anak Anda untuk berpartisipasi di sekolah atau klub sepakbola lokal dapat membawa manfaat besar untuk anda dan anak anda. Sepakbola dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri anak anda yang mengarah pada kinerja mereka.

Sepakbola bukan hanya soal pertandingan, tidak jarang kemampuan anak di sekolah dapat meningkat karena bermain sepakbola. Studi menunjukkan bahwa anak-anak muda yang terlibat dalam sepak bola pada tahap awal menumbuhkan sikap yang sehat terhadap permainan dan sikap ini berlanjut sampai mereka menjadi dewasa. Nomor satu alasan mengapa anak-anak bermain sepakbola


(13)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

adalah untuk bersenang-senang, jika sepakbola itu menyenangkan maka para pemain ingin terus bermain. Manfaat ini meningkatkan kemampuan mereka untuk mengurangi risiko terkena penyakit. Dalam dunia sekarang ini, sepakbola telah memiliki pelatih yang rela memberikan waktu untuk melatih tim sepakbola anak-anak maupun remaja. Saat ini anak-anak yg bermain sepakbola pada usia 6 sampai 11 biasanya ingin bersenang-senang, bermain dengan lapangan kecil seperti 4/4 tanpa perlu menghitung berapa goal yg tercipta. Terima kasih kepada sepakbola karena mendorong anak-anak untuk berolahraga secara teratur, banyak faktor risiko yang berhubungan dengan penyakit jantung seperti obesitas dan diabetes dapat dikurangi secara signifikan. Sudah jelas bahwa obesitas telah meningkat lebih dari 50% sejak tahun 1976, dan hal ini benar-benar menakutkan. Mempersiapkan anak anda terlibat dalam sepakbola, bukan hanya meningkatkan kesehatan mereka. Manfaat sosial, seperti bergaul dengan orang lain, bekerja sebagai sebuah tim, memberikan kontribusi melalui upaya individu untuk tujuan bersama, tahu pasang dan surut, pilih satu sama lain, kompetisi, berusaha untuk menjadi yang terbaik, untuk mendapatkan dukungan dan membantu yang lain. Keterampilan anak-anak belajar bermain sepakbola dapat ditransfer ke kehidupan dewasa. Keterampilan seperti interaksi sosial, membentuk hubungan, penetapan tujuan, kepemimpinan dan komitmen. Semua orang muda tidak peduli apa tingkat kompetensi mereka harus didorong untuk memainkan olahraga, tidak hanya sepakbola, yang manfaatnya akan mereka rasakan dikemudian hari.

Soccer like games adalah permainan yang menyerupai permainan sepakbola.

Menyerupai artinya cara memainkan serta gerak yang dilakukannya sama seperti pada gerakan permainan sepakbola, pembedanya hanya terletak pada pendekatan permainan serta bentuk-bentuk pembelajaran, serta aturan dan perlengkapan yang dapat dimodifikasi seluas-luasnya demi kepentingan keterlibatan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran. Ditinjau dari karakteristik permainannya, soccer

like games masuk dalam kelompok permainan invasi. Dalam soccer like games

ini aktivitas pembelajarannya dapat dimodifikasi, baik peraturan bermain, alat atau bola yang digunakan, lapangan, cara membuat point, cara memulai


(14)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

permainan, jenis permainan, gawang yang berbeda, jumlah pemain serta adanya seorang joker dalam permainan. Obyek permainan (bola) yang digunakan dalam permainan ini juga bisa beragam, mulai dari bola sepak yang standar, bola karet, serta bola anyaman. Disamping itu dengan memberdayakan fasilitas serta alat dan aturan yang dimodifikasi, diharapkan dapat membuka wawasan yang lebih luas bagi para siswa bahwa fasilitas dan alat serta berbagai aturan yang dimodifikasi tidak mengurangi makna dari keterlibatan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran dengan segala aspek yang terkandung di dalamnya meliputi domain psikomotor, kognitif dan afektifnya.

Sportif adalah sikap yang memperjuangkan fair play, keserasian dengan rekan tim dan lawan, perilaku etis dan integritas, fair play dan etika dalam menerima kemenangan atau kekalahan. Sportif mengekspresikan aspirasi atau menjiwai bahwa kegiatan tersebut akan dinikmati oleh dirinya sendiri. Perasaan ini juga diketahui oleh jurnalis olahraga Grantland Rice, yang mengatakan "tidak peduli bagaimana Anda menang atau kalah tetapi bagaimana Anda memainkan permainan," moto Olimpiade modern dinyatakan oleh pendirinya Pierre de Coubertin : "Yang paling penting ... bukan untuk menang, tetapi untuk berpartisipasi." Ini adalah ungkapan khas dari sentimen ini. Kekerasan dalam olahraga melibatkan melewati garis antara persaingan yang adil dan kekerasan agresif disengaja. Atlet, pelatih, fans, dan orang tua kadang-kadang melepaskan perilaku kekerasan pada orang atau properti seperti kerusuhan. Sifat sportivitas itu bisa muncul karena ada dorongan dari dalam diri kita yang mana apabila kita melakukan tindakan anarkis atau memakai doping pada saat pertandingan itu adalah tindakan yang salah besar. Selain itu sifat sportivitas yang timbul pada diri kita adalah ajaran dari orang tua kita yang diberikan kepada kita pada waktu kita kecil. Dalam olah raga yang biasanya berupa permainan pastinya akan ada yang harus kalah. Anak-anak yang sering berolahraga pastinya pernah merasakan sebuah kekalahan. Dengan penanaman sportivitas sejak dini anak-anak akan belajar bagaimana menerima kekalahan mereka. Tanpa ada rasa dendam kepada lawan mereka. Cara menanamkan sifat sportif pada anak dengan olahraga yaitu


(15)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dengan memberinya dukungan saat anak sedang bertanding olahraga. Dengan begitu anak akan bekerja lebih keras tanpa adanya pikiran untuk bermain curang. Apabila anak kita kalah kita tetap harus memuji dan memberinya semangat. Dengan demikian anak akan selalu melakukan pertandingan dengan baik tanpa kecurangan. Sportivitas inilah yang akan membuat seorang olahragawan menjadi olahragawan sejati selamanya. Menjadi olahragawan sudah bukan lagi aktivitas fisik, tapi lebih menjadi bagian dari jiwa. Sportivitas menjadi ketentuan yang membedakan antara juara sejati dengan juara biasa-biasa saja.

Sportivitas merupakan aspirasi atau etos bahwa olahraga atau kegiatan akan dinikmati untuk kepentingan diri sendiri, dengan pertimbangan yang tepat untuk keadilan, etika, rasa hormat, dan rasa persekutuan dengan pesaing seseorang. Seorang pecundang merasa sakit ketika mengacu pada orang yang tidak merasakan kekalahan yang baik, sedangkan olahraga yang baik berarti menjadi pemenang yang baik serta menjadi pecundang yang baik. Sportif dapat dikonseptualisasikan sebagai karakteristik abadi dan relatif stabil atau disposisi seperti bahwa individu berbeda dalam cara mereka umumnya diharapkan untuk berperilaku dalam situasi olahraga. Secara umum, sportif mengacu pada kebajikan seperti kejujuran, keberanian pengendalian diri, dan ketekunan, dan telah dikaitkan dengan konsep-konsep interpersonal memperlakukan orang lain dan diperlakukan secara wajar, mempertahankan kontrol diri jika berhadapan dengan orang lain, dan menghormati otoritas dan lawan. Sebuah pesaingan yang menunjukkan sportivitas yang buruk setelah kalah permainan atau kejuaraan ini sering disebut sebagai pecundang yang sakit, mereka yang menunjukkan sportivitas yang kurang setelah menang biasanya disebut pemenang buruk. Perilaku pecundang sakit termasuk menyalahkan orang lain atas kerugian, tidak bertanggung jawab atas tindakan pribadi yang memberikan kontribusi akan kekalahan, bereaksi terhadap kerugian dengan cara yang belum dewasa atau tidak layak, membuat alasan untuk kalah, dan mengutip kondisi tidak menguntungkan atau masalah kecil lainnya sebagai alasan untuk kekalahan. pemenang buruk bertindak dengan cara yang dangkal setelah kemenangan mereka, seperti


(16)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

sombong tentang nya atau menang, mengolok-olok lawan, menghina lawan serta menurunkan harga diri lawan secara terus-menerus dan mengingatkan mereka tentang bagaimana buruknya permainan yang dilakukan mereka dibandingkan bahkan jika mereka berkompetisi juga.

Fair play yang diungkapkan FIFA (1997) bisa juga diartikan secara luas

sebagai berikut : 1. Bermain jujur

2. Bermain untuk menang tapi menerima kekalahan dengan martabat 3. Mengamati hukum permainan

4. Menghormati lawan, tim-rekan, wasit, pejabat dan penonton 5. Menggalakkan kepentingan sepak bola

6. Kehormatan orang-orang yang mempertahankan reputasi baik sepak bola 7. Tolak korupsi, obat-obatan, rasisme, kekerasan, perjudian, dan bahaya lain 8. Membantu orang lain untuk melawan tekanan merusak

9. Mencegah mereka yang berusaha untuk mendiskreditkan olahraga 10. Gunakan sepak bola untuk membuat dunia yang lebih baik.

Ditinjau dari karakteristik permainannya, soccer like games masuk dalam kelompok permainan invasi. Dalam soccer like games ini aktivitas pembelajarannya dapat dimodifikasi, baik peraturan bermain, alat atau bola yang digunakan, lapangan, cara membuat point, cara memulai permainan, jenis permainan, gawang yang berbeda, jumlah pemain serta adanya seorang joker dalam permainan. Obyek permainan (bola) yang digunakan dalam permainan ini juga bisa beragam, mulai dari bola sepak yang standar, bola karet, serta bola anyaman. Disamping itu dengan memberdayakan fasilitas serta alat dan aturan yang dimodifikasi, diharapkan dapat membuka wawasan yang lebih luas bagi para siswa bahwa fasilitas dan alat serta berbagai aturan yang dimodifikasi tidak mengurangi makna dari keterlibatan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran dengan segala aspek yang terkandung di dalamnya meliputi domain psikomotor, kognitif dan afektif, serta dalam pembelajaran soccer like games siswa harus mempunyai jiwa sportivitas. Secara umum, sportif mengacu pada kebajikan seperti kejujuran, keberanian pengendalian diri, dan ketekunan, dan telah dikaitkan dengan konsep-konsep interpersonal memperlakukan orang lain dan


(17)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

diperlakukan secara wajar, mempertahankan kontrol diri jika berhadapan dengan orang lain, dan menghormati otoritas dan lawan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti sejauhmana sportivitas siswa melalui pembelajaran aktivitas soccer like games. Sehingga penulis mengambil judul Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa”.

B. Rumusan Masalah

Untuk mencapai tujuan penelitian yang diharapkan, maka perlu diadakan perumusan masalah terlebih dahulu. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran aktivitas soccer like games berpengaruh secara signifikan terhadap sportivitas siswa?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada permasalahan penelitian tersebut diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran aktivitas soccer like games dapat berpengaruh secara signifikan terhadap pengembangan sportivitas siswa.

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau informasi bagi guru, khususnya guru olahraga untuk menjadi acuan untuk melatih sportivitas siswa agar berkembang dan menjadi lebih baik.

2. Secara Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat menjadi sumbangan pengetahuan bagi para guru olahraga untuk feedback pada siswanya, agar sportivitas siswa bisa berkembang dan menjadi lebih baik.

E. Batasan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini hanya terbatas pada beberapa permasalahan saja. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi perluasan makna dalam penelitian, sehingga sasaran serta tujuan dalam penelitian ini tercapai. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu:


(18)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1. Menyadari atas keterbatasan waktu, tenaga, biaya dan kemampuan penulis, maka penelitian ini penulis tujukan pada pembelajaran aktivitas

soccer like games terhadap pengembangan sportivitas siswa.

2. Variabel bebas yaitu soccer like games. 3. Variabel terikat yaitu sportivitas siswa.

4. Lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 2 Subang

5. Sumber data atau populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 30 siswa yang mengikuti ekstrakulikuler sepakbola di SMA Negeri 2 Subang sesuai untuk kebutuhan penelitian ini.

6. Instrumen penelitian menggunakan angket

F. Definisi Istilah

Agar tidak menimbulkan kesalahfahaman dalam menafsirkan istilah yang ada pada judul penelitian ini, penulis merasa perlu menjelaskan istilah judul tersebut, sehingga diharapkan adanya persepsi yang sama terhadap masalah penelitian antara penulis dengan pembaca. Adapun istilah yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Soccer like games adalah permainan-permainan yang menyerupai

permainan sepak bola. Menyerupai artinya cara memainkan serta gerak yang dilakukannya sama seperti pada gerakan permainan sepak bola, pembedanya hanya terletak pada pendekatan permainan serta bentuk-bentuk pembelajaran, serta aturan dan perlengkapan yang dapat dimodifikasi seluas-luasnya demi kepentingan keterlibatan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran.

2. Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral siswa sesuai dengan kebutuhan pekerjaan melalui pendidikan dan latihan. Pendidikan meningkatkan keahlian teoritis, konseptual, dan moral siswa, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan siswa, workshoop bagi siswa dapat meningkatkat pengetahuan lebih lagi di luar sekolah.

3. Beller dan Stoll (1993, hlm. 75) “Secara umum sportivitas


(19)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

terhadap orang lain serta sikap menerima dengan baik apapun hasil dari suatu pertandingan.”


(20)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian. Menurut Sugiono (2008, hlm. 3) “Metode penelitian merupakan suatu

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Bertitik

tolak dari permasalahan, rumusan masalah dan tujuan penelitian maka metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Sugiono (2008, hlm. 107) menjelaskan bahwa metode eksperimen dapat diartikan sebagai “metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Lebih lanjut Ibrahim (dalam Sudjana dkk, 2011, hlm. 45) mengemukakan bahwa :

Eksperimen pada umumnya dianggap sebagai metode penelitian yang paling canggih dan dilakukan untuk menguji hipotesis. Metode ini mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih atau mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan suatu hipotesis atau lebih yang menyatakan sifat dari hubungaan variabel yang diharapkan.

Metode penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat, hal tersebut dijelaskan oleh Arikunto (2002, hlm. 27) bahwa :

Eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada

tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan

kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat, caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen merupakan suatu metode dalam penelitian yang dapat digunakan untuk


(21)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

menentukan pengaruh, baik kualitas maupun kuantitas pada suatu peristiwa atau untuk menentukan pengaruh beberapa variabel.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen dan penulis ingin melihat hasil dari pembelajaran aktivitas permainan menyerupai sepakbola (soccer like games) terhadap pengembangan sportivitas siswa.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah rancangan yang dibuat oleh penelitian sebagai persiapan kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan. Desain penelitian akan sangat membantu peneliti supaya penelitian dapat dilaksanakan secara teratur dan tersusun dengan baik. Dalam desain penelitian yang menjelaskan mengenai hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya peneliti harus cermat dalam menentukan secara jelas yang mana variabel bebas (independent variable) dan mana variabel terikatnya (dependent variable). Dalam suatu penelitian dibutuhkan desain penelitian untuk dijadikan acuan dalam langkah-langkah penelitian. Penggunaan desain dalam penelitian ini adalah control group pretest

and posttest design (lihat gambar 3.1). Hal ini didasarkan pada pendapat Philips

(1991), bahwa penelitian yang menggunakan desain kelompok eksperimen dan kelompok control dengan menggunakan tes awal dan tes akhir mempunyai kelebihan-kelebihan yaitu (1) pengaruh dampak dari perlakuan akan terlihat dari hasil tes awal dan tes akhir, (2) kemajuan hasil pada kelompok eksperimen benar-benar merupakan dampak dari perlakuan, hal ini terlihat jika dibandingkan dengan kelompok control. Fungsi kelompok control adalah sebagai pembanding untuk melihat kemajuan dari kelompok eksperimen yang merupakan pengaruh dari perlakuan.


(22)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Desain Penelitian Kelompok Kontrol Tes Awal dan Tes Akhir menurut, (Sumber, Philips, 1991)

Dari desain yang dibuat oleh Philips dapat dijelaskan bahwa X 1 (measurement) adalah tes awal kemampuan sikap sportivitas dan Y 2 adalah tes akhir sikap sportivitas. Pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama dilakukan tes awal dan akhir. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman sikap sportivitas pada sampel, apakah terjadi peningkatan atau tidak, dan apakah peningkatan kemampuan tersebut merupakan pengaruh dari program peneliti atau bukan. Berdasar pada gambar 3.1, maka desain yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2

X 1 Experimental Y 2

Group

X 1 Control

Group

Y 2

TES AWAL SIKAP SPORTIVITAS

KELOMPOK EKSPERIMEN

IMPLEMENTASI SOCCER

LIKE GAMES

TES AKHIR SIKAP SPORTIVITAS

TES AWAL SIKAP SPORTIVITAS

KELOMPOK KONTROL

PROGRAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

KONVENSIONAL

TES AKHIR SIKAP SPORTIVITAS


(23)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Desain Penelitian

Adapun prosedur dari rancangan penelitian tersebut diatas adalah sebagai berikut :

a) Menentukan sampel dari populasi.

b) Memberikan perlakuan dengan menggunakan soccer like games.

c) Melakukan tes akhir setelah diberi perlakuan kemudian menghitung rata-rata.

d) Menghitung perbedaan antara hasil kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

e) Langkah terakhir memakai pengujian hipotesis untuk menentukan apakah perbedaan itu cukup berarti menerima hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini atau sebaliknya.

Selanjutnya penulis menggambarkan rancangan penelitian tersebut sebagai berikut :

Populasi

Sampel

Konvensional

Soccer Like Games

Tes akhir Tes akhir

Pengumpulan Data

Pengumpulan& Analisi Data

Hasil akhir penelitian

Tes Awal


(24)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1.

Langkah-langkah penelitian

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Dalam suatu penelitian yang dilakukan keberadaan populasi dan sampel penelitian adalah hal yang penting untuk menunjang keberhasilan proses penelitian. Pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang kuantitas dan kualitas tertentu yang diterapkan oleh penelitian untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai populasi, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa populasi merupakan suatu keseluruhan atau totalitas sekumpulan objek penelitian, baik benda hidup, manusia, benda mati, atau berupa gejala maupun peristiwa-peristiwa yang dijadikan sebagai sumber data yang memiliki berbagai ciri atau karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakulikuler sepakbola di SMA Negeri 2 Subang yang berjumlah 30 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi yang diteliti besar maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Berkaitan dengan sampel dalam sebuah penelitian harus representatif maka dalam proses penentuan sampel harus ada teknik sampling untuk memudahkan peneliti mengambil data dengan akurat. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling. Dikatakan simple atau sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Philips (2001,

hlm. 119), menegaskan bahwa “metode pengambilan sampel acak sederhana


(25)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

sedemikian rupa sehingga setiap anggota populasi mempunyai peluang sama

menjadi anggota sampel”. Phopam dan Sirotnik (1995) menggambarkan

populasi, pemilihan sampel, dan penentuan kelompok control dan eksperimen, dapat dilihat pada gambar 3.3.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakulikuler sepakbola di SMA Negeri 2 Subang.

Gambar 3.3

Populasi dan Sampel Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Populasi yang akan dijadikan objek penelitian di ekstrakulikuler sepakbola SMA Negeri 2 Subang adalah sebanyak 30 orang siswa. Sedangkan untuk sampel penelitian berdasarkan dari ke 30 orang siswa tersebut yang dilakukan pengundian secara acak yaitu dengan cara menulis nama siswa yang mengikuti ekstrakulikuler sepakbola di SMA Negeri 2 Subang pada secarik kertas, dan dimasukan ke dalam kotak. Selanjutnya dikocok untuk mencari 15 orang siswa yang akan dijadikan kelompok eksperimen dan 15 orang siswa untuk kelompok

Populasi

Random sampel

Kelompok eksperimen

Kelompok kontrol


(26)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

kontrol. Kelompok eksperimen adalah peserta yang mendapatkan perlakuan berupa soccer like games, dan kelompok kontrol adalah kelompok dari peserta yang sama seperti kelompok eksperimen tetapi tidak diikutsertakan dalam program model kelompok eksperimen, artinya program pada kelompok kontrol adalah program sepakbola yang sudah umum dilakukan.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu alat untuk mengumpulkan data. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2002, hlm. 136) sebagai berikut

“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah

diolah”.

Dalam pengumpulan data merupakan salah satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan artinya data merupakan kunci jawaban suatu pertanyaan ilmiah yang diajukan dalam penelitian. Menurut Emory (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 102) bahwa “Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian”.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam suatu penelitian diperlukan alat ukur yang baik agar apa yang kita amati akan mendapatkan hasil yang valid dan reliabel. Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian, sebagai berikut:

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di SMA Negeri 2 Subang dengan jumlah pertemuan sebanyak 10 kali dalam 3 minggu. Dengan kata lain, penelitian dilaksanakan 3 kali dalam seminggu (selasa, kamis, dan sabtu). Hal ini senada dengan yang dikemukakan Habblinck (dalam Agustan, 2011, hlm. 23) bahwa “Frekuensi latihan paling sedikit 3 hari dalam seminggu, baik untuk olahraga kesehatan, olahraga pendidikan, dan olahraga prestasi. Hal ini disebabkan ketahanan seseorang akan menurun setelah 40 jam tidak melakukan latihan.” Perincian penelitian:


(27)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1. Menentukan jadwal mulai melakukan perlakuan, yaitu dilakukan pada tanggal l8 Agustus 2014.

2. Menentukan waktu dan tempat memberikan perlakuan, yaitu dilaksanakan seminggu tiga kali, setiap hari selasa, kamis, dan sabtu pada pukul 15.30 WIB sampai dengan pukul17.30 dan tempat pelaksanaan di Lapangan SMA Negeri 2 Subang.

3. Dalam pengetesan ini penulis melaksanakan tes sebanyak dua kali :

a. Tes awal dan tes akhir, tujuannya untuk mengetahui kemajuan sebelum siswa diberikan perlakuan dan siswa setelah diberikan perlakuan. b. Selanjutnya menghitung rata-rata hasil tes antara kelompok yang menggunakan soccer like games dan pembelajaran sepakbola kovensional.

1. Penyusunan Instrumen

Sampai saat ini belum ditemukan instrumen atau alat ukur sikap sportivitas yang telah baku. Adapun dari Nuryadi (2007) hasil observasi yang selanjutnya disintesiskan dengan tujuh variabel yang sudah disusun untuk dijadikan kisi-kisi indikator dalam bentuk pernyataan-pernyataan (lihat tabel 3.2). Lebih lengkapnya, langkah-langkah dalam menyusun instrumen adalah (1) menyusun variabel sesuai dengan teori dan konsep sportivitas, (2) observasi lapangan dan mensintesiskan dengan variabel yang sudah disusun, (3) membuat kisi-kisi indikator berdasarkan pada variabel dan hasil observasi dilapangan, (4) membuat pernyataan berdasar pada indikator dan hasil observasi dilapangan, dan (5) memilih pernyataan terbaik (butir soal) yang cocok dan sesuai.

Tabel 3.1

Definisi Konsep, Variabel, Indikator Perilaku Sportivitas, dan Nomor Pernyataan Uji-coba Instrumen

DEFINISI

KONSEP VARIABEL

INDIKATOR PERILAKU SPORTIVITAS

NOMOR/PER NYATAAN UJI COBA


(28)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Beller dan Stoll (dalam Nuryadi, 1993, hlm. 75)

“Secara umum sportivitas diidentifikasikan sebagai prilaku yang menunjukkan sikap hormat dan adil terhadap orang lain serta sikap menerima dengan baik apapun hasil dari suatu

pertandingan.”

Kepatuhan pada

permainan

adalah kesiapan dan

kesungguhan mentaati

aturan dalam situasi

apapun.

Kejujuran

adalah secara sadar para pemain menunjukkan sikap terpercaya, tidak berdusta, menipu, atau memperdaya lawan dengan tujuan untuk mengambil keuntungan

Semangat bermain

adalah sikap dan

perilaku antusias

membangun permainan

disertai dengan

kemampuan

mengendalikan emosinya.

Hormat pada lawan, wasit, ofisial dan penonton

adalah sikap dan

tindakkan yang

ditunjukkan oleh pemain yang berlandaskan pada

persahabatan dan

menghormati orang lain.

 Menyepakati

peraturan

 Tidak melanggar

aturan

 Konsekuen terhadap

pelanggaran yang

dilakukan

 Tidak berpihak pada

orang yang salah.

 Menyadari kesalahan

yang dilakukan

 Tidak mengambil

keuntungan dari

cedera lawan

 Pantang menyerah

sebelum permainan

selesai.

 Bekerjasama dengan

teman seregu

 Tidak terpancing

lawan yang bermain kasar

 Berusaha tidak

mencederai lawan.  Menghargai kemampuan lawan  Menghormati keputusan wasit  Menghormati keputusan pelatih


(29)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Berjiwa besar walaupun kalah

adalah kesediaan

menerima kekalahan

dengan tanggung jawab

dan dapat menguasai

dirinya.

Rendah hati dalam

keadaan menang

adalah sikap dan

perilaku yang tidak

berlebihan dalam

menanggapi kemenangan.

Menolak hal-hal yang merusak permainan

adalah sikap, perilaku

dan usaha untuk

menghindari dan menolak hal-hal yang melanggar

peraturan dan etika

permainan.

 Menghargai

kehadiran penonton

 Mengakui

keunggulan lawan

 Menyadari adanya

kelemahan

 Tidak putus asa

dengan kekalahan

 Tidak merayakan

kemenangan secara

berlebihan

 Tidak menjadi

sombong karena

kemenangan

 Tetap mengucapkan

terimakasih kepada

lawan

 Menolak untuk

berbuat yang

merugikan lawan

 Tidak mempengaruhi

teman untuk berbuat curang

 Menolak penggunaan

obat-obatan (dopping)


(30)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Sumber : Nuryadi (2007) 2. Uji-coba Instrument

Setelah mengalami beberapa kali perbaikan kalimat dalam menyusun instrumen, akhirnya terpilih instrumen yang dianggap layak dan baik sebanyak 33 pernyataan positif dan 33 pernyataan negatif, sehingga jumlahnya sebanyak 66 pernyataan. Langkah berikutnya adalah menyusun nomor urut dengan cara diundi. Setelah nomor urut disusun, selanjutnya mengujicobakan instrumen.

Penyebaran butir pernyataan positif dan negative (sebelum diuji-cobakan) dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Penyebaran Butir Pernyataan Positif dan Negatif

oPernyataan Nomor Pernyataan Uji-coba Jumlah

.

Pernyataan Positif

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,

22,23,47,48,49,50,51,52,53,54,55,65 33

.

Pernyataan Negatif

24,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40,41

,42,43,44,45,46,56,57,58,59,60,61,62,63,64,66 33 Jumlah pernyataan positif dan negatif untuk uji-coba 66

Hasil uji reliabilitas menggunakan rumus KR-21 adalah 0.80. Nilai 0.80 termasuk ke dalam kategori tinggi, jadi derajat koefisien reliabilitas dalam penelitian ini termasuk ke dalam kategori tinggi. Artinya instrumen yang akan digunakan untuk mengukur sikap sportivitas dapat diandalkan (reliable) dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

3. Analisa Instrumen

Setelah instrumen diujicobakan, maka hasilnya dianalisa untuk dipilih pernyataan-pernyataan yang dianggap baik. Langkah-langkah analisa instrumen


(31)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

adalah (1) menentukan nilai skala, (2) memilih pernyataan terbaik, dan (3) menguji tingkat validitas dan reabilitas instrumen.

a. Penentuan nilai skala

Instrumen ini digunakan untuk mengukur sikap sportivitas. Pernyataan dibuat

dengan dua pilihan jawaban, yaitu “YA” atau “TIDAK” atau dhikotomus (biner

atau binominal) dengan satu perubah kriteria yang berskala interval atau rasio. Untuk memberikan skor pada pernyataan positif yaitu jika responden menjawab YA maka diberi nilai 1 dan jika responden menjawab Tidak diberi nilai 0. Untuk memberikan skor pada pernyataan negatif yaitu jika responden menjawab YA diberi nilai 0 dan jika responden menjawab TIDAK diberi nilai 1. Selanjutnya nilai skala menunjukkan bobot baik (favorable) suatu pernyataan. Jika siswa sampel memperoleh skor tinggi berarti sikap anak tersebut memiliki sikap positif atau baik, karena untuk memperoleh angka yang tinggi tentulah anak tersebut menyetujui dan memilih pernyataan-pernyataan yang nilai skalanya besar.

b. Memilih pernyataan terbaik

Proses memilih pernyataan terbaik yaitu dengan cara meneliti kesesuaian antara isi dengan relevansi pernyataan. Azwar (2003), menjelaskan bahwa

“semua pernyataan yang akan dinilai oleh kelompok penilai harus sudah diteliti

secara seksama isi dan relevansinya lebih dahulu, agar hanya pernyataan yang

memenuhi kaidah penulisan saja yang dianggap baik dan layak”. c. Hasil Uji-coba Instrumen

Instrumen yang telah diujicobakan diharapkan mampu menggambarkan validitas dan reabilitas setiap butir pernyataan, sehingga dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel, diharapkan hasil penelitian dapat diandalkan. Menurut Sugiyono (2002) jadi “instrumen yang valid dan reliabel merupakan

syarat untuk mendapatkan hasil penelitian yang memuaskan”.

d. Hasil Uji Validitas

Dari hasil ujicoba instrumen didapat data mentah yang selanjutnya dianalisis dengan program ms.excel. Dari analisis tersebut dihasilkan beberapa butir instrumen yang terbaik dan selanjutnya dapat digunakan sebagai alat ukur yang


(32)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

valid. Dalam lampiran dapat dilihat bahwa terdapat 24 pernyataan yang mempunyai nilai validitas di bawah 0.25. Ini berarti, bahwa pernyataan tersebut tidak dapat digunakan sebagai instrumen yang baik. Sedangkan, instrumen yang dianggap memenuhi syarat (valid) terdapat 42 butir pernyataan yang memiliki nilai validitasnya diatas 0.25. Nomor-nomor instrument yang validitasnya baik dan validitasnya tidak baik dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Pernyataan-pernyataan Hasil Uji Validitas

NAMA NOMOR PERNYATAAN HASIL UJI VALIDITAS

Instrumen yang valid

1,3,6,8,9,10,14,15,16,18,19,22,23,25,27,28,29,30,31, 32,33,34,36,37,42,43,44,46,48,49,50,51,52,54,55,57,5 8,59,61,62,64,65

Instrumen yang tidak valid

2,4,5,7,11,12,13,17,20,21,24,26,35,38,39,40,41,45,47 ,53,56,60,63,66

Ke 42 butir pernyataan yang telah memenuhi syarat tersebut dijadikan sebagai alat ukur sikap sportivitas dalam penelitian ini. Selanjutnya pernyataan tersebut disusun kembali nomor urutnya, dari nomor 1 sampai dengan nomor 42 (lihat lampiran 3).

Sugiyono mengungkapkan bahwa uji validitas terdiri dari tiga yaitu validitas konstruksi, isi, dan eksternal. Selanjutnya menurut Sugiyono (2003, hlm. 267)

“instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu syah. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang hendak diukur”. Azwar (2003) menjelaskan bahwa “untuk


(33)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

diperlukan kriteria berupa skor dari skala”. Hasil skala-skala tersebut pada sekelompok subjek yang sama kemudian dikorelasikan satu sama lain dan koefisien korelasi-korelasinya dimasukan ke dalam suatu matriks validasi.

Makna koefisien validitas yang diungkapkan Cronbanch (dalam Azwar, 2003,

hlm. 103) adalah “…koefisien yang berkisar antara 0.30 sampai dengan 0.50 telah dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap efisiensi suatu lembaga

penelitian”. Namun menurut sugiyono (2003) “apabila koefisien validitas itu kurang dari 0.30 biasanya dianggap tidak memuaskan”. Azwar (2003) menjelaskan bahwa “semua pernyataan yang memiliki korelasi dengan skor kurang dari pada 0.30 dapat disisihkan, dengan pengertian semakin tinggi koefisien korelasi mendekati angka 1.00 maka semakin baik pula konsistensinya.

Azwar (2003) “sebaliknya apabila jumlah pernyataan yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka peneliti dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0.30 menjadi 0.25,

sehingga jumlah pernyataan yang diinginkan dapat tercapai”.

Setelah peneliti membuat alat ukur atau instrumen yang berupa skala sikap sportivitas sebanyak 66 soal pernyataan, maka perlulah adanya pengujian validitas butir soal dari instrumen yang telah dibuat tersebut. Menurut Suherman dan Sukjaya (1990, hlm. 154) bahwa

Untuk menentukan perhitungan validitas butir soal digunakan rumus korelasi

produk moment pearson

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

= Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

= Skor siswa pada tiap butir soal

= Skor total tiap responden/siswa

x = Jumlah skor tiap butir angket dari tiap responden


(34)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

= Jumlah peserta tes

Sebuah butir soal dikatakan valid bila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total.

Untuk memudahkan peneliti dalam menguji validitas skala, maka peneliti menggunakan alat bantu aplikasi pembantu statistic ms.excel. Setelah mendapat hasil dari total nilai korelasi dari tiap butirnya, maka hasil tadi dibandingkan dengan nilai r-tabel pada taraf signifikan 0,05 dan jumlah responden sebanyak 30. Untuk menentukan apakah item dari soal tersebut valid atau tidak, peneliti berpedoman pada acuan jika rxy (r-hitung > r kritis (r-tabel) berarti item soal tersebut dinyatakan valid. Dan juga sebaliknya apabila rxy < rkritis maka item soal tersebut dinyatakan tidak valid. Bila ada item soal yang tidak memenuhi standar validitas, maka akan dibuang, dan jumlah item yang dinyatakan valid, maka sejumlah item soal itulah yang akan digunakan sebagai instrumen dalam penelitian.

e. Uji reliabilitas instrumen

Instrumen yang reliable berarti instrumen yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal dan iternal. Uji reliabilitas eksternal dengan cara test-retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Menurut Sugiyono

(2002) “Uji reliabilitas internal dilakukan dengan cara mencobakan instrumen

sekali saja, kemudian yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu”.

Sugiyono (2002) “Uji instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan uji

reliabilitas internal (internal consistency) dengan mengujicobakan instrumen satu kali, selanjutnya data dianalisis dengan teknik Kuder Richardson (KR) 21”. Rumus KR 21 adalah:

{

}


(35)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

: reliabilitas yang dicari : Jumlah item/butir soal : Mean/rata-rata skor total

: Varians total

Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian variabel kreativitas siswa disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

GANJIL GENAP

GANJIL 1

GENAP 0.81027 1

Tabel 3.5 Sugiyono (2002) “menunjukkan standar nilai yang berlaku dalam interpretasi dari derajat koefisien reliabilitas”

Tabel 3.5

Kriteria Derajat Reliabilitas

Nilai Kriteria

0 – 0.20 Derajat Reliabilitas Sangat Rendah 0.20 – 0.40 Derajat Reliabilitas Rendah

0.40 – 0.60 Derajat Reliabilitas Sedang 0.60 – 0.80 Derajat Reliabilitas Tinggi

0.80 – 0.90 Derajat Reliabilitas Sangat Tinggi

E. Prosedur Pengolahan Data

Setelah data diperoleh hasil dari dilapangan, maka langkah selanjutnya adalah mengolahnya dengan menggunakan rumus statistika. Adapun rumus-rumus statistika yang digunakan untuk mengolah data hasil tes dikutip dari buku


(36)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

tersebut dilakukan untuk bertujuan menjawab pertanyaan yang diajuakan dalam penelitian ini yaitu apakah dampak dari pengaruh pembelajaran aktivitas soccer

like games terhadap pengembangan sportivitas siswa. Adapun langkah-langkah

pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menghitung nilai rata-rata untuk menghitung nilai rata-rata dari setiap variabel, digunakan rumus :

n X X  i

Keterangan:

: Rala-rata yang dicari/mean

Σ : Jumlah dari Xi Xi : Skor mentah n : Jumlah sample

2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data atau variabel dengan menggunakan rumus:

1 )

( 2

  

n X X

S i

Keterangan:

S : Simpangan baku yang dicari Xi : Skor mentah

X : Rata-rata dari skor mentah n : Jumlah sampel


(37)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3. Uji Normalitas Data

Dalam pengujian normalitas data penelitian yaitu bertujuan mengetahui apakah data dari hasil pengukuran tersebutt normal atau tidak normal. Dalam pengujiannya peneliti menggunakan uji normalitas Liliefors, yaitu peneliti menggunakan acuan dari langkah langkah pengujian normalitas yang dikemukakan oleh Abduljabar, dkk (2010 : 256-257), bahwa beberapa langkah dalam uji distribusi normal yaitu sebagai berikut:

a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku.

b. Mencari Z skor dan tempatkan pada kolom Zi. c. Mencari luas Zi pada tabel Z.

d. Pada kolom F(Zi), untuk luas daerah yang bertanda negatif maka 0,5 – luas daerah, sedangkan untuk luas daerah negatif maka 0,5 + luas daerah. e. S(Zi), adalah urutan n dibagi jumlah n.

f. Hasil pengurangan F(Zi) – S (Zi) tempatkan pada kolom F(Zi) – S(Zi). g. Mencari data atau nilai yang tertinggi, tanpa melihat ( - ) atau ( + ),

sebagai nilai Lo.

h. Membuat kriteria penerimaan dan penolakkan hipotesis:

1) Jika L0≥ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data tidak berdistribusi

normal.

2) Jika L0 ≤ Ltabel, terima H0 artinya data berdistribusi normal.

i. Mencari nilai Ltabel, membandingkan L0 dengan Lt.

j. Membuat kesimpulan.

4. Pengujian Uji Homogenitas Dua Variansi

Dalam pengujian homogen tidaknya data penelitian maka harus dilakukan pengujian kesamaan varians dua kelompok sampel normal dengan varians σ12

dan σ22. Bentuk rumus uji dua pihaknya yaitu uji untuk pasangan hipotesis nol H0

dan tandingannya H1:


(38)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

H1 : σ12 ≠ σ22

Dalam menghitung homogonitas, peneliti menggunakan rumus dan langkah-langkah sebagai berikut :

F =

a. Menentukan F dari table dengan taraf nyata 0,05. b. Menentukan uji homogenitasnya dengan kriteria:

1) Apabila maka kedua varian homogen. 2) Apabila maka kedua varian tidak homogen.

5. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara pretest dan posttest akibat pemberian perlakuan atau untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Uji hipotesis ini menggunakan t-test. Uji t-test dilakukan untuk dapat mengambil kesimpulan dalam penerimaan hipotesis penelitian, untuk pengujian tersebut dipergunakan rumus t-test dan menggunakan taraf signifikan 0,05 % karena penelitiannya termasuk pendidikan sosial. Rumus t-test dan langkah-langkah uji hipotesisnya sebagai berikut :

a. Ketentuan pemilihan rumus t-test menurut Sugiyono (2010 : 272-273), sebagai berikut :

- Bila jumlah anggota sampel dan varians homogen ( ), maka dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated, maupun pool


(39)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

- Bila , varians homogen ( ), dapat digunakan rumus t-test pooled varian. Untuk melihat harga t-tabel digunakan (dk) =

– 2

- Bila , varians tidak homogen ( ), dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated, maupun pool varian. Untuk melihat harga t-tabel digunakan dk = – 1 atau dk = – 1 . jadi dk bukan

– 2.

- Bila , varians tidak homogen ( ). Untuk ini digunakan t-test dengan separated. Harga t sebagai penggati t-tabel dihitung dari selisih harga t-tabel dengan dk ( – 1) dan dk ( – 1) dibagi dua, dan kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil.

b. Rumus t-test : - Separated varians

t = ̅ ̅

- Polled varians

t = ̅ ̅

√ –


(40)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

t = nilai yang dicari ( ) = rata-rata kelompok A = rata-rata kelompok B

= jumlah sampel kelompok A = jumlah sampel kelompok B = variansi kelompok A = variansi kelompok B

c. Menentukan batas kritis penerimaan dan penolakan hipotesis:

Dengan taraf nyata α = 0,05 dan dk ( n1 + n2 – 2 )

Untuk α = 0,05 dan dk ( n1 + n2 – 2 ) = 24, maka diperoleh nilai t sebesar 1,71.

d. Kriteria pengujian hipotesis


(41)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah pembelajaran aktivitas soccer like games berpengaruh secara signifikan terhadap pengembangan sportivitas siswa.

B. Saran

Adapun saran yang disampaikan penulis berdasarkan hasil kesimpulan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pembelajaran aktivitas soccer like

games terhadap pengembangan sportivitas siswa ekstrakulikuler sepakbola di

SMA Negeri 2 Subang, hasil tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sportivitas siswa dan dapat mengembangkan segenap potensi yang optimal bagi siswa. Maka dari itu bagi guru sebagai pendidik agar hasil penelitian ini bisa dijadikan salah satu acuan dengan penggunaan aktivitas

soccer like games dalam pembelajaran sepakbola baik dalam intrakulikuler

maupun ekstrakulikuler agar siswa tidak merasa jenuh dan membosankan, dan untuk lebih meningkatkan sikap sportivitas siswa.


(42)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B., dan Kusumah, J.D. (2010) Statistika dalam Penjas. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia, Jurusan Pendidikan Olahraga, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.

Abduljabar, B. (2011). Pedagogi Olahraga : Konsep Dan Pendekatan

Pengajaran, Bandung .

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktisi Edisi Revisi

2010. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar dan Saefuddin (2003a). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar dan Saefuddin (2003b). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

FIFA Magazine. (1997). Code of Conduct for Footballs. Copyright @ 1997 En-Line, Inc. All Rights Reserved.

Hericahyono dan Cheppy. (1995) Dimensi-dimensi Pendidikan Moral. Semarang: IKIP Semarang Press.

Juliantine, dkk. (2007). Modul Mata Kuliah Teori Latihan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Lutan, R. (2000). Strategi Belajar Mengajar Penjaskes. Depdiknas.

Lutan, R. (2001). Olahraga dan Etika (Fair Play). Jakarta: CV. Berdua Satu Tujuan, Wihani Group, Direktorat IPTEK dan Diknas.

Mahendra. A dan Ma’mun, A. (1996). Teori-teori Belajar. Diktat Mata Kuliah Teori Belajar Motorik FPOK IKIP Bandung: tidak diterbitkan

Nuryadi (2007). Kontribusi kualitas interaksi anak-anak di sekolah terhadap

kepribadian kreatif. PPS. UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Philips dan Jack, J. (1991). Training Evaluation and Measurement Methods. USA : Gulf Publishing Company.

Popham, dkk. (1995). Educational Statistics: Use and Interpretation. New York: Harper & Row


(43)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Sucipto, dkk. (2000). Sepak Bola. Depdiknas, Dirjen Dikdasmen Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III Tahun 2000.

Sucipto. (2002). Pembelajaran Sepakbola (Konsep, Metode, Dan Implementasi). Depdiknas.

Sudjana. (1989). Metode Statistik. Bandung: Tarsito

Sugiyono (2008) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sugiyono (2010) Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitataif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta..

Tarigan, B. (2012). Optimalisasi Pendidikan Jasmani Dan Olahraga

Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga. Bandung: Eidos

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Sumber lain :

http://www.mediaskripsi.com http://eprints.uny.ac.id


(1)

50

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

H1 : σ12 ≠ σ22

Dalam menghitung homogonitas, peneliti menggunakan rumus dan langkah-langkah sebagai berikut :

F =

a. Menentukan F dari table dengan taraf nyata 0,05. b. Menentukan uji homogenitasnya dengan kriteria:

1) Apabila maka kedua varian homogen. 2) Apabila maka kedua varian tidak homogen.

5. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara pretest dan posttest akibat pemberian perlakuan atau untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Uji hipotesis ini menggunakan t-test. Uji t-test dilakukan untuk dapat mengambil kesimpulan dalam penerimaan hipotesis penelitian, untuk pengujian tersebut dipergunakan rumus t-test dan menggunakan taraf signifikan 0,05 % karena penelitiannya termasuk pendidikan sosial. Rumus t-test dan langkah-langkah uji hipotesisnya sebagai berikut :

a. Ketentuan pemilihan rumus t-test menurut Sugiyono (2010 : 272-273), sebagai berikut :

- Bila jumlah anggota sampel dan varians homogen ( ), maka dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated, maupun pool


(2)

51

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

- Bila , varians homogen ( ), dapat digunakan rumus t-test pooled varian. Untuk melihat harga t-tabel digunakan (dk) =

– 2

- Bila , varians tidak homogen ( ), dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated, maupun pool varian. Untuk melihat harga t-tabel digunakan dk = – 1 atau dk = – 1 . jadi dk bukan

– 2.

- Bila , varians tidak homogen ( ). Untuk ini digunakan t-test dengan separated. Harga t sebagai penggati t-tabel dihitung dari selisih harga t-tabel dengan dk ( – 1) dan dk ( – 1) dibagi dua, dan kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil.

b. Rumus t-test : - Separated varians

t = ̅ ̅

- Polled varians

t = ̅ ̅

√ –


(3)

52

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

t = nilai yang dicari ( ) = rata-rata kelompok A = rata-rata kelompok B

= jumlah sampel kelompok A = jumlah sampel kelompok B = variansi kelompok A = variansi kelompok B

c. Menentukan batas kritis penerimaan dan penolakan hipotesis: Dengan taraf nyata α = 0,05 dan dk ( n1 + n2 – 2 )

Untuk α = 0,05 dan dk ( n1 + n2 – 2 ) = 24, maka diperoleh nilai t sebesar 1,71.

d. Kriteria pengujian hipotesis


(4)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah pembelajaran aktivitas soccer like games berpengaruh secara signifikan terhadap pengembangan sportivitas siswa.

B. Saran

Adapun saran yang disampaikan penulis berdasarkan hasil kesimpulan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pembelajaran aktivitas soccer like games terhadap pengembangan sportivitas siswa ekstrakulikuler sepakbola di SMA Negeri 2 Subang, hasil tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sportivitas siswa dan dapat mengembangkan segenap potensi yang optimal bagi siswa. Maka dari itu bagi guru sebagai pendidik agar hasil penelitian ini bisa dijadikan salah satu acuan dengan penggunaan aktivitas soccer like games dalam pembelajaran sepakbola baik dalam intrakulikuler maupun ekstrakulikuler agar siswa tidak merasa jenuh dan membosankan, dan untuk lebih meningkatkan sikap sportivitas siswa.


(5)

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B., dan Kusumah, J.D. (2010) Statistika dalam Penjas. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia, Jurusan Pendidikan Olahraga, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.

Abduljabar, B. (2011). Pedagogi Olahraga : Konsep Dan Pendekatan Pengajaran, Bandung .

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktisi Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar dan Saefuddin (2003a). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar dan Saefuddin (2003b). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

FIFA Magazine. (1997). Code of Conduct for Footballs. Copyright @ 1997 En-Line, Inc. All Rights Reserved.

Hericahyono dan Cheppy. (1995) Dimensi-dimensi Pendidikan Moral. Semarang: IKIP Semarang Press.

Juliantine, dkk. (2007). Modul Mata Kuliah Teori Latihan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Lutan, R. (2000). Strategi Belajar Mengajar Penjaskes. Depdiknas.

Lutan, R. (2001). Olahraga dan Etika (Fair Play). Jakarta: CV. Berdua Satu Tujuan, Wihani Group, Direktorat IPTEK dan Diknas.

Mahendra. A dan Ma’mun, A. (1996). Teori-teori Belajar. Diktat Mata Kuliah Teori Belajar Motorik FPOK IKIP Bandung: tidak diterbitkan

Nuryadi (2007). Kontribusi kualitas interaksi anak-anak di sekolah terhadap kepribadian kreatif. PPS. UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Philips dan Jack, J. (1991). Training Evaluation and Measurement Methods. USA : Gulf Publishing Company.

Popham, dkk. (1995). Educational Statistics: Use and Interpretation. New York: Harper & Row


(6)

64

Nova Firmansyah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games Terhadap Pengembangan Sportivitas Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Sucipto, dkk. (2000). Sepak Bola. Depdiknas, Dirjen Dikdasmen Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III Tahun 2000.

Sucipto. (2002). Pembelajaran Sepakbola (Konsep, Metode, Dan Implementasi). Depdiknas.

Sudjana. (1989). Metode Statistik. Bandung: Tarsito

Sugiyono (2008) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sugiyono (2010) Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitataif, dan R&D. Bandung: Alfabeta..

Tarigan, B. (2012). Optimalisasi Pendidikan Jasmani Dan Olahraga Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga. Bandung: Eidos

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Sumber lain :

http://www.mediaskripsi.com http://eprints.uny.ac.id


Dokumen yang terkait

KETIDAK TERBUKAAN SISWA TERHADAP GURU BP(Studi Kasus Pada Siswa Di SMA Negeri 2 Pamekasan)

1 69 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 18 51

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Seputih Raman Tahun Ajaran 2011/

0 6 70

PENGARUH PENGGUNAAN TEHNIK PENCATATAN MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Metro Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013)

0 13 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Persada Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2

0 12 70

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Persada Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2

1 7 72

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 2 Kotaagung Tahun Pelajar

1 10 49

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA (Studi Quasi Eksperimen Kelas VII SMP Negeri 2 Tegineneng Tahun Ajaran 2012/2013 )

0 9 38

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DAN GALLERY WALK TERHADAP PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Natar Tahun Ajaran 2012/2013)

0 15 55

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP SIKAP SPORTIVITAS SISWA DALAM PENDIDIKAN JASMANI

0 2 12