5
2. Bagaimana agihan kerentanan bangunan terhadap bencana angin puting
beliung di Kecamatan Tanon ?
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka, tujuan penelitian ini yaitu :
1.
Mengetahui zona kecepatan angin berdasarkan skala Fujita dengan menggunakan prediksi tingkat kerusakan bangunan akibat terjangan angin
puting beliung angin kencang di Kecamatan Tanon 2.
Mengetahui agihan kerentanan bangunan terhadap bencana angin puting beliung di Kecamatan Tanon
3.
Menganalisis kerentanan bangunan terhadap zona kecepatan angin di Kecamatan Tanon
4.
Menganalisis kerentanan bangunan terhadap kerusakan bangunan yang pernah terjadi akibat terjangan angin puting beliung di Kecamatan Tanon
4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk : 1.
Memenuhi tugas akhir skripsi sebagai mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
2. Menambah refrensi tentang bencana angin puting beliung bagi orang lain dan
instansi yang terkait
5. Telaah Pustaka dan Penelitian Sebelumnya
5.1. Telaah Pustaka
Nurlambang, dkk., 2013 mengatakan bahwa proses terjadinya angin puting beliung terjadi secara singkat dan cepat, sehingga sulit untuk diprediksi
kapan dan di mananya.
6
BMKG 2013 menyatakan bahwa terdapat beberapa karakteristik yang ditimbulkan oleh angin puting beliung, dan karakteristik tersebut dapat dilihat
pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel 4. Karakteristik Angin Puting Beliung
Kriteria Tanda Kejadian
Daerah Tumbuhnya
Di darat Durasi Waktu
3 hingga 5 menit Sifat Destruktif
Dapat menghancurkan rumah, pohon tumbang dan menelan
korban jiwa
Sumber: BMKG Eddy Hermanto 2007 menyatakan bahwa akibat yang dihasilkan oleh
kehadiran puting beliung dapat berupa akibat langsung, yaitu melayangnya benda padat, robohnya bangunan rumah, ibadah, menara, dan antena, pagar tembok,
bangunan terkena petir, tanaman dengan tajuk yang lebar karena tanpa perawatan, korban manusia akibat terkena benda terbang atau bahkan terbang-jatuhnya
manusia yang tidak sempat berlindung. Tutik Winarsih 2010 menyebutkan bahwa kerusakan bangunan dapat
dipengaruhi oleh angin, Faktor anginAngin kencang sering mengakibatkan kerusakan pada bangunan.
Angin akan dapat mengakibatkan daya hisap ataupun daya tekan pada bangunan.
Angin kencang telah mengakibatkan kerusakan pada ribuan rumah atau bangunan, yang pada umumnya diakibatkan oleh usia
bangunan yang sudah tua atau kurang sempurnanya sistem konstruksi yang digunakan.
Begitu halnya dengan Eddy Hermanto 2007 menyampaikan bahwa bangunangedung yang rusak, secara empirik kebanyakan berupa bangunan tua
atau bangunan baru tapi terdapat kesalahan struktur-konstruksinya, atau komponen bangunan diterapkan secara salah.
7
Menurut INSIST, Yogyakarta 2011 mengukur kekuatan dan dampak puting beliung dapat menggunakan skala Fujita, skala tersebut dapat dilihat pada
Tabel 5. Tabel 5. Skala Fujita
Kategori Kecepatan Angin
Tingkat Kerusakan F0 Lemah
64-116 KmJam 40-72 mph Kerusakan pada atap rumah
F1 Sedang 117-181 KmJam 73-112 mph
Atap rumah terangkat F2 Kuat
182-253 KmJam 113-157 mph Atap rumah terangkat dengan semua
kuda-kudanya F3 Sangat Kuat
254-332 KmJam 158-206 mph Atap dan dinding rumah hancur,
pecah dan lepas dari rangka dasarnya F4 Dahsyat
333-419 KmJam 207-260 mph Rumah beton rata tanah, bangunan
berpondasi kurang kuat terlempar jauh F5 Luar Biasa
420-512 KmJam 263-318 mph Pondasi paling kuat sekalipun
terangkat dan bergeser Sumber : INSIST Yogyakarta 2011
5.2. Penelitian Sebelumnya