Harina Frisiani, 2014 PENERAPAN MODEL VISUAL AUDITORY KINESTHETIC VAK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN
KONSEP MATERI STRUKTUR BUMI PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menjanjikan kesuksesan bagi pembelajarnya di masa depan DePorter, 2001. Langkah-langkah pembelajaran dalam model ini diantaranya; 1
tahap persiapan, 2 tahap penyampaian, 3 tahap pelatihan, 4 tahap penampilan hasil. Keterlaksanaan model pembelajaran VAK dapat
diukur melalui observasi.
2. Penguasaan Konsep
Penguasaan berasal dari kata kuasa yang artinya perbuatan menguasai atu menguasakan Poerwadarminta, 1982 sedangkan konsep adalah suatu
satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama Winkel, 1999, hlm. 82 sehingga penguasaan konsep dalam hal ini
adalah kemampuan siswa yang tidak hanya sekedar hanya mengetahui atau menghafal suatu konsep melainkan benar-benar memahami konsep
tersebut dengan baik. Winkel mengatakan bahwa adanya skema konspetual dalam indikator penguasaan konsep yaitu suatu keseluruhan
kognitif yang mencakup semua ciri khas yang terkandung dalam suatu pengertian. Berdasarkan kompetensi dasar dan kedalaman materi maka
penguasaan konsep yang akan diteliti pada penelitian ini adalah pada ranah kognitif C1 mengingat dan C2 memahami. Penilaiannya
diambil dari nilai tes yang dicapai siswa pada pembelajaran IPA melalui model VAK.
3. Materi Struktur Bumi
Materi struktur bumi adalah salah satu pokok bahasan dalam kurikulum IPA yang termuat dalam standar kompetensi 7. Memahami perubahan
yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya
alam. Kompetensi Dasar 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi.
Harina Frisiani, 2014 PENERAPAN MODEL VISUAL AUDITORY KINESTHETIC VAK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN
KONSEP MATERI STRUKTUR BUMI PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK atau yang dikenal juga dengan istilahnya dalam bahasa asing
yaitu Classroom Action Research yang merupakan “satu Action Research
yang dilakukan di kelas” Wardhani dan Wihardit, 2008, hlm. 1.3. Sesuai dengan arti katanya, Action Research diterjemahkan menjadi penelitian
tindakan yang kemudian didefinisikan oleh McNiff 1991 dan secara lebih lanjut ditarik menjadi beberapa ide pokok oleh Wardhani dan Wihardit 2008,
hlm. 1.4 menjadi sebagai berikut: 1.
Penelitian tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau penyeledikan yang dilakukan melalui refleksi diri.
2. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi
yang diteliti, seperti guru, siswa atau kepala sekolah. 3.
Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan.
4. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki: dasar pemikiran dan
kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut, serta situasi atau lembaga tempat praktiktersebut dilaksanakan.
Menurut Arikunto 2012, hlm. 3 “Penelitian Tindakan Kelas PTK
adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama
”. Hal serupa secara lebih khusus dikemukakan oleh Wardhani dan Wihardit
2008, hlm. 1.4 bahwa Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa
menjadi meningkat.